Anda di halaman 1dari 24

Diksi dan Kalimat Efektif

Disusun oleh kelompok 1:


• Rizky Ilham Hidayat 2303111867
• Putrika Anindhifa
2303114517
• Muhammad Hidayat 2303127276
• Elisabeth Novi
2303135584
• Suci Oktaviani
Dosen pengampu: Perawati M.Pd
2303135594
• Riska Syintiandari
2303135614
A. DIKSI
Pengertian Diksi
Menurut KBBI (Depdikbud
1990: 205), diksi adalah
pemilihan kata yang bermakna
tepat dan selaras (cocok Diksi atau pilihan kata
penggunaannya) untuk adalah kemampuan
mengungkapkan gagasan seseorang membedakan
dengan pokok pembicaraan, secara tepat nuansa-
peristiwa dan khalayak nuansa makna sesuai
pembaca atau pendengar atau dengan gagasan yang
pilihan kata – kata. ingin disampaikannya.

Sumber : Buku Bahasa Indonesia Kebidanan, 2021.


Menurut Gorys Keraf, ada
Syarat-syarat Diksi beberapa syarat dalam
ketepatan diksi, di antaranya:
• Penggunaan kata konotasi dan denotasi
secara cermat.
• Penggunaan kata sinonim atau hampir sama
maknanya secara cermat
• Dapat membedakan kata-kata yang
memiliki ejaan yang mirip.
• Penggunaan kata kerja pada kata depan
harus secara idiomatis.
• Harus dapat membedakan kata khusus dan
umum dalam tulisan atau pidato agar
ketepatan diksi terjamin
• Memperhatikan pemilihan kata yang tepat
secara berkelanjutan dalam suatu tulisan
ataupun pidato.

Sumber : Buku Pintar pidato : Kiat Menjadi Orator Hebat, 2020.


01
Makna denotasi adalah
02
Makna konotasi adalah
makna suatu kata sesuai makna suatu kata
dengan konsep asalnya, berdasarkan perasaan atau
apa adanya, tanpa pemikiran seseorang. Makna
mengalami perubahan konotasi dapat pula dianggap
makna atau penambahan sebagai makna denotasi yang
makna. Makna denotasi mengalami penambahan.
disebut pula makna
lugas. Contoh Konotasi:
Contoh Denotasi: Polisi berhasil menangkap
Tangan kanan Mila terkilir tangan kanan koruptor kelas
sewaktu bermain bulutangkis. kakap itu. Tangan kanan
Tangan kanan = tangan sebelah orang yang dipercaya,
kanan pembantu utama.

Sumber : Buku EYD Seputar kebahasa-Indonesiaan, 2008.


Kata Umum Kata Khusus
Kata umum merupakan sebuah Kata khusus merupakan sebuah
kata yang memiliki cakupan kata yang mengungkapkan suatu
makna yang luas dan bersifat makna yang merujuk ke hal yang
tidak menjelaskan secara lebih spesifik atau ungkapan yang
spesifik terhadap suatu hal. khas terhadap suatu hal.
Contoh: “Anda terlebih dahulu Contoh: “Mengeringkan rambut
mengajukan permohonan ke dengan hairdryer usai keramas.”
pengadilan.”
Kata Konkret Kata Abstrak
Kata konkret merupakan kata Kata abstrak menurut Sabarti
yang acuannya nyata atau dapat (1994:87) merupakan kata yang
diserap oleh pancaindera. Kata mempunyai referen berupa
konkret memiliki makna secara konsep, biasanya digunakan untuk
langsung, apa adanya. mengungkapkan gagasan yang
Contoh: Di sebelah radio rumit.
dipajang vas bunga plastik berisi Contoh: “Pemkot berusaha
lima tangkai bunga mawar, juga memberikan fasilitas umum yang
dari plastik (Ayah, 2015:7). baik bagi masyarakat.”
6. Makna leksikal Contoh :
Misalnya, leksem tumbu ‘tumbu’
Makna leksikal adalah makna memiliki makna leksikal wadah
leksikon atau laksan atau kata atau tempat yang berbentuk bagian
yang berdiri sendiri, tidak berada atas diberi bingkai, sedangkan
dalam konteks, atau terlepas dari bawah persegi tanpa bingkai dan
konteks. bagian atas-bawah sama besarnya.
Tumbu biasa digunakan untuk
Menurut Kamus Besar Bahasa mususi “mencuci beras”, selain itu
Indonesia makna leksikal adalah sebagai tempat menyimpan beras
makna unsur-unsur bahasa atau jagung (Sudjonoprijo, 1990).
sebagai lambang benda dan
peristiwa.
7. Makna gramatikal Contoh :
Makna gramatikal adalah
Misalnya kata amplop ‘sampul
makna yang muncul sebagai surat’ mengandung makna leksikal
akibat berfungsinya kata dalam sampul surat. Namun setelah kata
kalimat. amplop ‘sampul surat’
. Menurut Kamus Besar ditempatkan dalam kalimat,
Bahasa Indonesia (KBBI, 2008: seperti “Wehehana amplop
461), gramatikal diartikan sesuai urusanmu methi beres” (“Berilah
amplop pasti urusanmu beres”)
dengan tata bahasa. Di mana kata amplop ‘sampul surat’ tidak
makna katanya mengalami lagi mengacu pada makna sampul
proses afiksasi, reduplikasi, surat melainkan menunjukkan
komposisi, atau kalimatisasi. bahwa suatu masalah akan selesai
dengan cara dikasih amplop atau
suap.
8. Pembentukan Kata
1, Afiksi : Perkembangan contoh : sayur mayur, lelaki
pembentukan kata bahasa
indonesia juga diwarnai oleh 3. pemajemukan : salah satu kata
dalam bahasa indonesia yang
masuknya afiks asing atau afiks mencakup produktif
serumpun contoh : penggabungan bentuk
contoh : rasain, ngapaim, bebas ; garis lintang, kesehatan
kerjain, dudukin lingkungan, penggabungan bentuk
terikat ; antarkota, antar prasejarah
2. Reduplikasi : Suatu proses dan
hasil pengulangan suatu bahasa 4. Pemendekatan : membentuk
kata kata yang disebut
sebagai alat fornologi “kependekatan” dengan
( Fornologi ialah bidang yang mendekkan kata
mengkaji sistem bunyi yang contoh : singkatan, akronim,
bermakna yang diucapkan oleh penggalan, lambang
manusia.)
9. Kesalahan
pembentukan kata 10. Penaluzian Akronim
1. Penggalan awalan “Meng-” (singkatan)
11. Penggunaan kesimpulan,
c2. Penggalan awalan berkata
keputusan, penalaran, dan
kata yang berawalan “ber” pemukiman
3. peluluhan bunyi /c/ 12. penggunaan kata hemat
4. Penyengauan kata dasar 13. Analogi
5. Bunyi /s/, /k/ /p/, dan /t/ yang 14. Bentuk jamak dalam bahasa
berimbuhan meng-/peng indonesia
6. Awalan ke- yang keliru 15. Penggunaan di mana, yang
mana, hal mana
7. Pemakaian Akhiran -ir
8. Pedanan yang tidak serasi
9. Pemakaian kata depan di, ke
dari, bagi, pada, daripada, dan
terhadap
10. Ungkapan Idiomatik
contoh
Idiom merupakan bentuk ujaran
kambing hitam
yang maknanya sudah menyatu
jadi keseluruhan maknanya tidak
dan tidak dapat ditafsirkan dari sama dengan “kambing” dan
makna makna unsur “hitam”
pembentukannya, baik secara
leksikal maupun gramatikal.
Idiom adalah konstruksi yang
maknanya tidak sama dengan
gabungan makna anggotanya
B. KALIMAT
EFEKTIF
Pengertian kalimat Efektif

Kalimat efektif adalah kalimat yang


dapat mengungkapkan gagasan
pemakainya secara tepat dan

dapat dipahami secara tepat pula.


Syarat-syarat kalimat efektif

1. Kelogisan 4. Kehematan 7. Kepaduan

2. Kepararelan 5. Ketepatan 8. Kesejajaran

3. Ketegasan 6. Kecermatan 9. Keharmonisan


Pola
Kalimat Dasar
Jenis - jenis
Kalimat
• Kalimat Simpleks (kalimat tunggal)
kalimat sederhana yang hanya
memiliki 1 klausa paling sadikit
memiliki subjek dan predikat

contoh:
a. Vita sdang memasak
S P
b. Rino meminjam buku kalkulus
S P O
di perpustakaan
Ket, T
2. Kalimat Majemuk
Kalimat yang terdiri atas dua klausa atau
lebih, yang dihubungkan dengan
konjungsi koordinatif.
contoh:
·Gandung sedang belajar atau malah tidur di kamar depan.
S P K,K P Ket.T
3. Kalimat Kompleks (majemuk
bertingkat)
• Kalimat yang terdiri atas klausa utama dan klausa subornatif
{mejelaskan klausa utama), lkata hubung yang biasa digunakan antara
lain: meskipun, walaupun, supaya, agar, karena, sebab, sehingga, maka,
ketika, setelah jika, apabila, bahwa, dan sebagainya.

• contoh: Giyarti memesan bakso, tetapi suaminya memesan sate.


4. Kalimat Majemuk Kompleks
Kalimat yang terdiri atas tiga klausa atau lebih. Dua di antara klausa
dalam kalimat majemuk ini merupakan klausa utama.
Kekompleksan dalam kalimat majemuk ini ditandai dengan perluasan
satu di antara atau lebih unsur (fungsi) dalam kalimat

Contoh:
Ayah sedang melukis dan adik sedang belajar ketika kebakaran
itu terjadi.
Kuis
1. Berikut ini yang tidak termasuk syarat-syarat kalimat
aktif yaitu...
a. Kelogisan
b. Ketegasan
c. Kehematan
d. Kecepatan
e. Kepaduan
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai