KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas maklah yang berjudul Diksi atau Pemiliha Kata Dalam Karya Tulis
Ilmiah tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari bapak
Mochamad Ighfir Sukardi pada mata kuliah Bahasa Indonesia. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang diksi bagi para penulis dan pembaca.
Saya mengucapkan terimakasih kepada Bapak Mochamad Ighfir Sukardi, selaku dosen mata
kuliah Bahasa Indonesia yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan
dan wawasan.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam
menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
Daftar Isi
BAB 1
PENDAHULUAN
Dalam pembuatan sebuah karya tulis ilmiah, diperlukan diksi atau pilihan kata agar karya ilmiah
tersebut sesuai dengan kaidah kebangsaan. Dengan adanya diksi atau pilihan kata, maka diharapkan
sebuah karya tulis lebih terstruktur dan memiliki makna yang lebih baik, serta pembaca dapat lebih
mudah dalam memahami isi dari karya ilmiah tersebut. Oleh karena itu, penggunaan diksi atau
pilihan kata sangat diperlukan dalam membuat sebuah karya tulis ilmiah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian diksi dan ejaan dalam karya tulis ilmiah ?
2. Apa Jenis-jenis diksi dalam karya tulis ilmiah ?
3. Apa fungsi diksi dalam karya tulis ilmiah ?
4. Syarat ketepatan diksi dalam karya tulis ilmiah ?
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui pengertian diksi dan ejaan dalam karya tulis ilmiah.
2. Untuk mengetahui jenis jenis diksi dalam karya tulis ilmiah.
3. Untuk mengetahui fungsi diksi dalam karya tulis ilmiah.
4. Untuk mengetahui persayaratan diksi dalam karya tulis ilmiah.
5.
BAB 2
PEMBAHASAN
Pengertian Diksi
Keterbatasan kosa kata yang dimiliki seseorang dapat mengalami kesulitan dalam
menyampaikan sebuah informasi dan menghambat sebuah komunikasi. Sebaliknya, jika seseorang
terlalu berlebihan dalam menggunakan kosa kata, hal itu dapat mempersulit memahami apa maksud
isi pesan yang ingin disampaikan. Oleh karena itu, agar tidak terjadi hal demikian, diperlukan
mengetahui dan memahami bagaimana pemilihan kata dalam komunikasi. Salah satu yang harus
dikuasai adalah diksi atau pemilihan kata.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Diksi atau Pilihan kata adalah pilihan kata yang
tepat dan sesuai untuk mengungkapkan gagasan atau ide sesuai dengan apa yang diharapkan.
Pemilihan kata yang tepat, cermat, dan benar dapat menghindarkan pembaca atau pendengar dari
salah penafsiran. Selain itu, pemilihan kata juga berdampak pada nilai rasa yang dimiliki pembaca
ataupun pendengar karena diksi digunakan untuk mewakili pikiran atau perasaan yang dinyatakan
dalam bentuk kalimat.
Kridalaksana (2001: 44) menjelaskan pengertian diksi adalah pilihan kata dan kejelasan lafal
untuk memperoleh efek tertentu dalam berbicara di depan umum atau karang mengarang. Finoza
(2018, hlm. 137) menyatakan, bahwa pilihan kata atau diksi pada dasarnya adalah hasil upaya
memilih kata tertentu untuk dipakai dalam kalimat, alinea, serta wacana.
1) Diksi mencakup kata kata mana yang akan dipakai untuk menyampaikan gagasan
2) Untuk membentuk pengelompokan kata kata yang tepat dengan ungkapan yang tepat
3) Gaya bahasa yang baik digunakan pada situasi tertentu
Menurut Sudjiman (1993:22) Dalam karangan ilmiah, diksi dipakai untuk menyatakan
sebuah konsep, pembuktian, hasil pemikiran, atau solusi dari suatu masalah. Adapun fungsi diksi
antara lain :
Keraf ( 2010, 88-89) menyatakan, bahwa ketepatan adalah kemampuan sebuah kata untuk
menimbulkan gagasan yang sama pada imajinasi pembaca atau pendengar, seperti yang dipirkan
atau dirasakan oleh penulis atau pembicara, maka setiap penulis atau pembicara harus berusaha
secermat mungkin memilih kata kata untuk mencapai mangsud tersebut. Ketepatan tidak akan
menimbulkan salah paham. Finoza (2018, hlm 141) menyatakan, bahwa seseorang harus menguasai
sejumlah persyaratan ketepatan diksi. Berikut syarat syarat ketepatan diksi menurut Finoza.
Diksi merupakam salah satu cara yang digunakan penulis dalam membuat sebuah tulisan
agar dapat dipahami oleh pembaca. Ketepatan pemilihan kata sangat berpengaruh kepada para
pembaca tentang maksud atau isi yang ingin disamapaikan. Jenis diksi menurut Keraf, (2008 : 89-
108) adalah sebagai berikut.
1. Berdasarkan makna
a) Denotasi
Denotasi adalah konsep dasar yang didukung oleh suatu kata. Denotasi juga merupakan batasan
kamus atau definisi utama suatu kata, sebagai lawan dari konotasi atau makna yang ada kaitannya
dengan itu. Denotasi mengacu pada makna yang sebenarnya. Contoh makna denotasi :
b) Konotasi
Konotasi adlah jenis makna kata yang mengandung arti tambahan, imajinasi atau nilai tertentu.
Makna konotatif adalah suatu jenis kata yang memiliki arti bukan sebenarnya. Konotasi mengacu
pada makna kias atau makna bukan sebenarnya. Contoh makna konotasi :
2. Berdasarkan konteks
a) Konteks nonlinguistik
Relasi yang pertama erat hubungannya dengan konteks nonlinguistik. Konteks
nonlinguistik mencakup dua hal, yaitu hubungan antara kata dan barang atau hal, dan
hubungan antara bahasa dan masyarakat atau disebut juga konteks sosial. Konteks sosial ini
mempunyai peranan yang sangat penting dalam penggunaan kata atau bahasa. Penggunaan
kata seperti istri kawan saya dan bini kawan saya, buaya darat itu telah melahap semua
harta bendanya, dan orang itu telah melahap semua harta bendanya, kami mohon maaf dan
kami mohon ampun, semuanya dilakukan berdasarkan konteks sosial, atau situasi yang
dihadapi.
b) Konteks linguistik
Konteks linguistik adalah hubungan antara unsur bahasa yang satu dengan unsur
bahasa yang lain. Konteks liguistik mencakup konteks hubungan antara kata dengan kata
dalam frasa atau kalimat, hubungan antara frasa dalam sebuah kalimat atau wacana, dan
juga hubungan antara kalimat dalam wacana. Sebaiknya, dalam konteks linguistik dapat
muncul pengertian tertentu akibat perpaduan antara dua buah kata, misalnya: rumah ayah
mengandung pengertian “milik”, rumah batu 14 mengandung pengertian dari atau
bahannya dari, membelikan ayah mengandung pengertian untuk atau beneaktif.