Anda di halaman 1dari 8

penggunaan ejan dan diksi dalam ragam ilmiah

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas maklah yang berjudul Diksi atau Pemiliha Kata Dalam Karya Tulis
Ilmiah tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari bapak
Mochamad Ighfir Sukardi pada mata kuliah Bahasa Indonesia. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang diksi bagi para penulis dan pembaca.

Saya mengucapkan terimakasih kepada Bapak Mochamad Ighfir Sukardi, selaku dosen mata
kuliah Bahasa Indonesia yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan
dan wawasan.

Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam
menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Malang, 07 September 2023

Penulis
Daftar Isi
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam pembuatan sebuah karya tulis ilmiah, diperlukan diksi atau pilihan kata agar karya ilmiah
tersebut sesuai dengan kaidah kebangsaan. Dengan adanya diksi atau pilihan kata, maka diharapkan
sebuah karya tulis lebih terstruktur dan memiliki makna yang lebih baik, serta pembaca dapat lebih
mudah dalam memahami isi dari karya ilmiah tersebut. Oleh karena itu, penggunaan diksi atau
pilihan kata sangat diperlukan dalam membuat sebuah karya tulis ilmiah.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian diksi dan ejaan dalam karya tulis ilmiah ?
2. Apa Jenis-jenis diksi dalam karya tulis ilmiah ?
3. Apa fungsi diksi dalam karya tulis ilmiah ?
4. Syarat ketepatan diksi dalam karya tulis ilmiah ?

C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui pengertian diksi dan ejaan dalam karya tulis ilmiah.
2. Untuk mengetahui jenis jenis diksi dalam karya tulis ilmiah.
3. Untuk mengetahui fungsi diksi dalam karya tulis ilmiah.
4. Untuk mengetahui persayaratan diksi dalam karya tulis ilmiah.
5.
BAB 2

PEMBAHASAN

Pengertian Diksi

Keterbatasan kosa kata yang dimiliki seseorang dapat mengalami kesulitan dalam
menyampaikan sebuah informasi dan menghambat sebuah komunikasi. Sebaliknya, jika seseorang
terlalu berlebihan dalam menggunakan kosa kata, hal itu dapat mempersulit memahami apa maksud
isi pesan yang ingin disampaikan. Oleh karena itu, agar tidak terjadi hal demikian, diperlukan
mengetahui dan memahami bagaimana pemilihan kata dalam komunikasi. Salah satu yang harus
dikuasai adalah diksi atau pemilihan kata.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Diksi atau Pilihan kata adalah pilihan kata yang
tepat dan sesuai untuk mengungkapkan gagasan atau ide sesuai dengan apa yang diharapkan.
Pemilihan kata yang tepat, cermat, dan benar dapat menghindarkan pembaca atau pendengar dari
salah penafsiran. Selain itu, pemilihan kata juga berdampak pada nilai rasa yang dimiliki pembaca
ataupun pendengar karena diksi digunakan untuk mewakili pikiran atau perasaan yang dinyatakan
dalam bentuk kalimat.

Kridalaksana (2001: 44) menjelaskan pengertian diksi adalah pilihan kata dan kejelasan lafal
untuk memperoleh efek tertentu dalam berbicara di depan umum atau karang mengarang. Finoza
(2018, hlm. 137) menyatakan, bahwa pilihan kata atau diksi pada dasarnya adalah hasil upaya
memilih kata tertentu untuk dipakai dalam kalimat, alinea, serta wacana.

Keraf (2008:21) mengungkap kan 3 kesimpulan utama mengenai diksi :

1) Diksi mencakup kata kata mana yang akan dipakai untuk menyampaikan gagasan
2) Untuk membentuk pengelompokan kata kata yang tepat dengan ungkapan yang tepat
3) Gaya bahasa yang baik digunakan pada situasi tertentu

Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa diksi adalah kemampuan


membedakan secara tepat nuansa nuansa makna dari gagasan yang ingin disampaikan dan
kemampuan untuk menemukan bentuk yang cocok sesuai situasi dan nilai rasa yang dimiliki oleh
sekelompok masyarakat atau pendengar. Penggunaan kosa kata yang baik bukan hanya ditinjau
pada ketepatan dan kecocokan pemilihan kata. namun, efisiensi penggunan kata juga perlu
diperhatikan, penggunaan kosakata yang berlebihan dapat mengakibatkan informasi yang tidak
jelas. Dalam bahasa tulis khususnya dalam Karya Ilmiah, penggunaan kosakata yang berlebihan perlu
dihindari hal tersebut dapat mengakibatkan informasi dalam karya tulis tersebut sulit untuk
dipahami serta menimbulkan penafsiran yang ganda.
Fungsi Diksi

Menurut Sudjiman (1993:22) Dalam karangan ilmiah, diksi dipakai untuk menyatakan
sebuah konsep, pembuktian, hasil pemikiran, atau solusi dari suatu masalah. Adapun fungsi diksi
antara lain :

a. Membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat.


b. Menciptakan komunikasi yang baik dan benar
c. Mencegah perbedaan penafsiran
d. Mencegah salah pemahaman
e. Mengefektikan pencapaian target komunikasi

Syarat Ketepatan Diksi

Keraf ( 2010, 88-89) menyatakan, bahwa ketepatan adalah kemampuan sebuah kata untuk
menimbulkan gagasan yang sama pada imajinasi pembaca atau pendengar, seperti yang dipirkan
atau dirasakan oleh penulis atau pembicara, maka setiap penulis atau pembicara harus berusaha
secermat mungkin memilih kata kata untuk mencapai mangsud tersebut. Ketepatan tidak akan
menimbulkan salah paham. Finoza (2018, hlm 141) menyatakan, bahwa seseorang harus menguasai
sejumlah persyaratan ketepatan diksi. Berikut syarat syarat ketepatan diksi menurut Finoza.

1) Dapat membedakan denotasi dan konotasi.


Contoh :
a) Bunga edelweis hanya tumbuh ditempat yang tinggi (gunung).
b) Jika bunga bank tinggi, maka orang orang akan enggan mengambil kredit bank.
2) Dapat membedakan kata kata yang hampir bersinonim.
Contoh :
a) Siapa pengubah peraturan yang memberatkan pengusaha?
b) Pembebasan bea masuk untuk jenis barang tertentu adalah perubah peraturan yang
selama ini memberatkan pengusaha.
3) Dapat membedakan kata-kata yang hampir mirip dalam ejaannya.
Contoh :
a) Intensif – insentif
b) Korporasi – koperasi
c) Karton – kartun
4) Dapat memakai kata penghubung yang berpasangan secara tepat.
Contoh pasangan yang benar Contoh pasangan yang salah
a)
Jenis diksi

Diksi merupakam salah satu cara yang digunakan penulis dalam membuat sebuah tulisan
agar dapat dipahami oleh pembaca. Ketepatan pemilihan kata sangat berpengaruh kepada para
pembaca tentang maksud atau isi yang ingin disamapaikan. Jenis diksi menurut Keraf, (2008 : 89-
108) adalah sebagai berikut.

1. Berdasarkan makna
a) Denotasi

Denotasi adalah konsep dasar yang didukung oleh suatu kata. Denotasi juga merupakan batasan
kamus atau definisi utama suatu kata, sebagai lawan dari konotasi atau makna yang ada kaitannya
dengan itu. Denotasi mengacu pada makna yang sebenarnya. Contoh makna denotasi :

a) Rumah itu luasnya 250 meter persegi


b) Ada seribu orang menghadiri pertemuan itu

b) Konotasi

Konotasi adlah jenis makna kata yang mengandung arti tambahan, imajinasi atau nilai tertentu.
Makna konotatif adalah suatu jenis kata yang memiliki arti bukan sebenarnya. Konotasi mengacu
pada makna kias atau makna bukan sebenarnya. Contoh makna konotasi :

a) Rumah itu luas sekali


b) Banyak sekali orqang yang menghadiri pertemuan itu

2. Berdasarkan konteks
a) Konteks nonlinguistik
Relasi yang pertama erat hubungannya dengan konteks nonlinguistik. Konteks
nonlinguistik mencakup dua hal, yaitu hubungan antara kata dan barang atau hal, dan
hubungan antara bahasa dan masyarakat atau disebut juga konteks sosial. Konteks sosial ini
mempunyai peranan yang sangat penting dalam penggunaan kata atau bahasa. Penggunaan
kata seperti istri kawan saya dan bini kawan saya, buaya darat itu telah melahap semua
harta bendanya, dan orang itu telah melahap semua harta bendanya, kami mohon maaf dan
kami mohon ampun, semuanya dilakukan berdasarkan konteks sosial, atau situasi yang
dihadapi.
b) Konteks linguistik
Konteks linguistik adalah hubungan antara unsur bahasa yang satu dengan unsur
bahasa yang lain. Konteks liguistik mencakup konteks hubungan antara kata dengan kata
dalam frasa atau kalimat, hubungan antara frasa dalam sebuah kalimat atau wacana, dan
juga hubungan antara kalimat dalam wacana. Sebaiknya, dalam konteks linguistik dapat
muncul pengertian tertentu akibat perpaduan antara dua buah kata, misalnya: rumah ayah
mengandung pengertian “milik”, rumah batu 14 mengandung pengertian dari atau
bahannya dari, membelikan ayah mengandung pengertian untuk atau beneaktif.

3. Berdasarkan struktur lesikal


a) Sinonim adalah kata-kata yang memiliki makna yang sama. Contoh: pria dan laki-laki, pintar
dan pandai.
b) Antonim adalah dua buah kata yang maknanya berlawanan. Contoh: kaya dan miskin, jantan
dan betina.
c) Homonim adalah kata yang memiliki lafal atau ejaan yang sama, tapi memiliki makna yang
berbeda.
d) Homofon adalah kata yang memiliki makna dan ejaan yang berbeda, tapi memiliki lafal yang
sama.
e) Homograf adalah kata yang memiliki makna dan lafal yang berbeda, tapi memiliki ejaan yang
sama.
f) Polisemi adalah kata yang memiliki banyak arti atau pengertian.
g) Hipernim adalah kata yang mewakili banyak kata lain sedangkan hiponim adalah kata yang
terwakili artinya oleh sebuah kata hipernim. Berikut contoh kalimat yang mengandung kata
hipernim dan hiponim :
a. Di hutan banyak berbagai macam binatang liar, contohnya seperti harimau, srigala,
macan tutul, rusa, kera, dan lain sebagainya. Kata hipernim: Binatang liar. Sedangkan
kata hiponim: harimau, srigala, macan tutul, rusa, kera, dan lain sebagainya.
b. Chandra ke supermarket membeli buah-buahan, seperti buah apel, jeruk, semangka dan
anggur. Kata hipernim: buah-buahan. Sedangkan kata hiponim: apel, jeruk, semangka
dan anggur.

Anda mungkin juga menyukai