Disusun oleh:
Nurlita : 220102056
Hilma Nahrisa : 220102053
Rihhadatul Aisyi : 220102113
Fera Yunita : 220101060
Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan kami kesehatan dan kemampuan sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “DIKSI” ini dengan baik. Shalawat serta salam selalu kita
curah limpahkan kepada baginda Rasulullah Nabi Muhammad SAW tentunya
kepada para sahabatnya, keluarga, tabi’i dan tabi’at nya, hingga kepada kita
selaku umatnya di akhir zaman ini. Tidak lupa juga kami mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah turut memberikan konstribusi dalam
penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak akan maksimal jika tidak mendapat
dukungan dari berbagai pihak.
Adapun tujuan dari penulisah makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Bahasa Indonesia dengan dosen pengampu Fitri Wianti, S.Pd., M.Pd..
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para
pembaca dan juga penulis. Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih
terdapat kekurangan, baik dari penyusunan maupun tata bahasa penyampaian
dalam karya ilmiah ini. Oleh karena itu, kami dengan rendah hati menerima saran
dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki karya ilmiah ini. Kami
berharap semoga karya ilmiah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga
inspirasi untuk pembaca.
Kelompok 4
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Pilihan kata atau diksi pada dasarnya adalah hasil dari upaya memilih kata
tertentu untuk dipakai dalam kalimat, alenia, atau wacana. Pemilihan kata dapat
dilakukan bila tersedia sejumlah kata yang artinya hampir sama atau bermiripan.
Pemilihan kata bukanlah sekedar memilih kata yang tepat, melainkan juga
memilih kata yang cocok. Cocok dalam arti sesuai dengan konteks di mana kata
itu berada, dan maknanya tidak bertentangan dengan yang nilai rasa masyarakat
pemakainya. Diksi adalah ketepatan pilihan kata. Penggunaan ketepatan pilihan
kata dipengaruhi oleh kemampuan pengguna bahasa yang terkait dengan
kemampuan mengetahui, memahami, menguasai, dan menggunakan sejumlah
kosa kata secara aktif yang dapat mengungkapkan gagasan secara tepat sehingga
mampu mengomunikasikannya secara efektif kepada pembaca atau
pendengarnya.1
Pilihan kata merupakan satu unsur sangat penting, baik dalam dunia karang-
mengarang maupun dalam dunia tutur setiap hari. Dalam memilih kata yang
setepat-tepatnya untuk menyatakan suatu maksud, kita dapat lari dari kamus.
Kamus memberikan suatu ketetapan kepada kita tentang pemakaian kata-kata.
Dalam hal ini, makna kata yang tepatlah yang diperlukan. Kata yang tepat akan
membantu seseorang mengungkapkan dengan tepat apa yang ingin
disampaikannya, baik lisan maupun tulisan. Disamping itu, pemilihan kata itu
harus pula sesuai dengan situasi dan tempat penggunaan kata-kata itu. Pemilihan
kata akan dapat dilakukan bila tersedia sejumlah kata yang artinya hampir sama
atau bermiripan. Ketersediaan kata akan ada apabila seseorang mempunyai
bendaharaan kata yang memadai, seakan-akan ia memiliki senarai (daftar) kata.
1
Keraf, Gorys. Diksi dan Gaya Bahasa (Jakarta, Gramedia,2006) hlm 10
Pemilihan kata bukanlah sekedar kegiatan memilih kata yang tepat, melainkan
juga memilih kata yang cocok. Cocok dalam hal ini berarti sesuai dengan konteks
dimana kata itu berada, dan maknanya tidak bertentangan dengan nilai rasa
masyarakat pemakainya. Untuk itu, dalam memilih kata diperlukan analisis dan
pertimbangan tertentu. Sebagai contoh, kata mati bersinonim dengan mampus,
wafat, tewas, gugur, berpulang, kembali ke haribaan, dan lain sebagainya. Akan
tetapi, kata-kata tersebut tidak dapat bebas digunakan.
2
orang tersebut mengemukakan gagasannya kepada orang lain. Akan tetapi,
penguasaan kosakata harus diiringi pula dengan penguasaan struktur bahasa yang
benar, yang gramatikal. Selain itu yang tidak kalah pentingnya lagi adalah
pengguna bahasa tersebut harus mampu memilih kosakata-kosakata tertentu untuk
digunakan dalam situasi tertentu di antara sekian banyak pilihan kata yang
dikuasai.
Terkait dengan hal ini. Djunaidi (dalam Wildan dan Ridwan Ibrahim [Ed.]
2003) mengemukakan bahwa ada sepuluh prinsip pemilihan kata yang harus
diperhatikan dalam penulisan ilmiah. Prinsip tersebut adalah sebagai berikut:
a) Kata yang digunakan merupakan kosakata yang baku.
b) Kata yang dipilih harus dapat mengungkapkan pengertian yang tepat,
c) Kata dan pembentukannya harus sesuai dengan kaidah bahasa
Indonesia.
d) Kata atau kelompok kata yang digunakan harus sesuai dengan maksud
yang diinginkan.
e) Kata yang digunakan merupakan kosakata yang lazim dipakai dalam
bidang tersebut.
f) Kata yang digunakan bersifat netral.
g) Kata atau istilah dari bahasa asing sedapat mungkin dihindarkan.
h) Kata atau istilah dalam bidang ilmu harus digunakan.
i) Pengertian kata atau istilah dari bahasa asing harus konsisten.
j) Penggunaan kata dari bahasa Indonesia yang belum umum untuk
pengganti kata atau istilah asing sebaiknya menyertakan kata atau
istilah asing itu di dalam tanda kurung, dan cukup sekali saja.
Kata baku adalah kata yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia
yang telah ditentukan. Sumber utama bahasa baku adalah Kamus bahasa
Indonesia. Kata baku digunakan dalam kalimat resmi, baik lisan maupun tertulis
dengan pengungkapan gagasan secara tepat. Berikut beberapa contoh kata baku
dan kata tidak baku. 3
3
Azwardi. Menulis Ilmiah. (Banda Aceh, Bina Karya Akademika, 2018) hlm 96
1) Pemerintah perlu pikirkan nasib rakyat Aceh. (Kata pikirkan diganti
dengan memikirkan.)
2) Beberapa waktu lalu muncul isu akan ditutup beberapa sekolahan Turki
yang ada di Indonesia. (Kata sekolahan seharusnya diganti menjadi
sekolah.)
2.4.4 Kata atau Kelompok Kata yang Digunakan Harus Sesuai dengan
Maksud yang Diinginkan
2.4.5 Kata yang Digunakan Merupakan Suatu Kata yang Lazim Dipakai
dalam Bidang Tersebut
Kata yang digunakan adalah kata-kata yang umum dikenal oleh pemakaian
bahasa Indonesia karena kata tersebut biasa dipakai dalam komunikasi. Jika
digunakan istilah tertentu, istilah hendaknya merupakan istilah yang standar
digunakan dalam bidang ilmu yang bersangkutan.
1) Syira adalah anak dari babu di rumah kami. (Kata pembantu lebih netral
daripada babu.)
2) Rumah itu penuh dengan tahi binatang. (Kata kotoran lebih netral daripada
tahi.)
2.4.7 Kata atau Istilah dari Bahasa Asing Sedapat Mungkin Dihindarkan
2.4.9 Pengertian Kata atau Istilah dari Bahasa Asing Harus Konsisten
2.4.10 Penggunaan Kata dari Bahasa Indonesia yang Belum Umum untuk
Pengganti Kata atau Istilah Asing Sebaiknya Menyertakan Kata atau Istilah
Asing itu di dalam Tanda Kurung , dan Cukup Sekali Saja
4
https://pendidikan.co.id/diksi/ (Diakses, 24 maret 2023)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Diksi adalah ketetapan pilihan kata. Penggunaan ketepatan pilihan kata
dipengaruhi oleh kemampuan pengguna bahasa yang terkait dengan
kemampuan mengetahui, memahami, menguasai dan menggunakan
sejumlah kosakata secara aktif yang dapat mengungkapkan gagasan secara
tepat sehingga mampu mengomunikasikannya secara efektif kepada
pembaca atau pendengarnya.
2. Pilihan kata dalam suatu komunikasi didasarkan kepada prinsip berikut.
Kata yang digunakan adalah kosakata yang baku, pembentukannya harus
sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia, harus sesuai dengan maksud yang
diinginkan, lazim dipakai dalam bidang tersebut, bersifat netral, kata atau
istilah dari bahasa asing sedapat mungkin dihindarkan, kata atau istilah
dalam bidang ilmu harus digunakan, pengertian kata atau istilah dari
bahasa asing harus konsisten, dan penggunaan kata dari bahasa Indonesia
yang belum umum untuk pengganti kata atau istilah asing sebaiknya
menyertakan kata atau istilah asing itu didalam tanda kurung, dan cukup
sekali saja.
3.2 Saran
Dari makalah ini kami yakin masih banyak kesalahan dan kekurangan, untuk
lebih memperdalam pengetahuan, dan kesempurnaannya makalah ini maka
dengan senang hati kami menerima kritikan dan saran dari dosen pengampu dan
teman-teman sekalian.
DAFTAR PUSTAKA