MATERI
{ DIKSI }
.
Dosen Pembimbing : YOSI PRATIWI TANJUNG,M.SI
DISUSUN OLEH :
Kelompok:
- NURMALINA SARAGIH
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena
berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini yang berjudul DIKSI DALAM BAHASA INDONESIA .
DAFTAR ISI
Bab I Pendahuluan.......................................................................................3
A. Latar Belakang............................................................................3
B. Rumusan Masalah.......................................................................4
C. Tujuan .........................................................................................4
D. Manfaat ......................................................................................4
Bab II Pembahasan......................................................................................5
B. Kosa Kata....................................................................................6
C. Nilai Kata..................................................................................10
F.gaya bahasa
A. Kesimpulan ..............................................................................20
B. Kritik ........................................................................................21
C. Saran..........................................................................................21
Daftar Pustaka............................................................................................22
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemilihan diksi merupakan suatu hal yang penting karena jika suatu
maksud tidak bisa dipahami oleh salah satu pihak, nantinya akan menimbulkan
perpecahan. Oleh karena itu pembahasan ini sangat penting untuk kita selaku
mahasiswa agar bisa menyampaikan suatu maksud tertentu tanpa adanya
kesalahan dan tentunya dipahami oleh semua pihak yang terlibat.
melainkan lebih mencakup bagaimana efek kata tersebut terhadap makna dan
informasi yang ingin disampaikan.
B. Rumusan Masalah
3. Nilai kata
5. Gaya bahasa
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Diksi
dan dipahaminya maksud dari isi pesan yang hendak disampaikan. Oleh karena
itu, agar tidak terjadi hal demikian, seseorang harus mengetahui dan
memahami bagaimana pemakaian kata dalam komunikasi. Salah satu yang
harus dikuasai adalah diksi atau pilihan kata. Pendapat yang dikemukakan oleh
Keraf (1996: 24) yang menurunkan tiga kesimpulan utama mengenai diksi,
antara lain sebagai berikut.
Pilihan kata atau diksi mencakup pengertian kata-kata mana yang dipakai
untuk menyampaikan gagasan, bagaimana membentuk pengelompokkan
kata-kata yang tepat.
Pilihan kata atau diksi adalah kemampuan membedakan secara tepat
nuansa-nuansa makna dari gagasan yang ingin disampaikan dan
kemampuan menemukan bentuk yang sesuai atau cocok dengan situasi dan
nilai rasa yang dimiliki kelompok masyarakat pendengar.
Pilihan kata yang tepat dan sesuai hanya dimungkinkan penguasaan
sejumlah besar kosa kata atau perbendaharaan kata bahasa.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa diksi adalah
pemilihan dan pemakaian kata oleh pengarang dengan mempertimbangkan
aspek makna kata yaitu makna denotatif dan makna konotatif sebab sebuah
kata dapat menimbulkan berbagai pengertian.
2. Fungsi Diksi
Fungsi diksi ialah sebagai sarana mengaktifkan kegiatan berbahasa
(komunikasi) yang dilakukan seseorang untuk menyampaikan maksud serta
gagasannya kepada orang lain dan membentuk gaya ekspresi gagasan yang
tepat (sangat resmi, resmi, tidak resmi) sehingga menyenangkan pendengar
atau pembaca serta mencegah perbedaan penafsiran agar tercapai komunikasi
yang efektif.
B. Kosa Kata
8
Menurut kamus, diksi berarti pilihan kata yang tepat dan selaras (dalam
penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu
seperti yang diharapkan. Pilihan kata yang tepat dan sesuai hanya dimungkinkan
oleh penguasaan sejumlah besar kosa kata atau pembendaharaan kata bahasa itu.
Sedangkan yang dimaksud perbendaharaan kata atau kosa kata suatu bahasa
adalah keseluruhan kata yang dimiliki oleh sebuah bahasa
C. Nilai Kata
Jika kita menulis atau berbicara, kita itu selalu menggunakan kata.
Kata tersebut dibentuk menjadi kelompok kata, klausa, kalimat, paragraph dan
akhirnya sebuah wacana.
Kata ikan memiliki acuan yang lebih luas daripada kata mujair atau
tawes. Ikan tidak hanya mujair atau tidak seperti gurame, lele, sepat, tuna,
baronang, nila, ikan koki dan ikan mas. Sebaliknya, tawes pasti tergolong
jenis ikan demikian juga gurame, lele, sepat, tuna, dan baronang pasti
merupakan jenis ikan. Dalam hal ini kata acuannya lebih luas disebut kata
umum, seperti ikan, sedangkan kata yang acuannya lebih khusus disebut
kata khusus, seperti gurame, lele, tawes, dan ikan mas.
3. Sinonim
Sinonim adalah dua kata atau lebih yang pada asasnya mempunyai
makna yang sama, tetapi bentuknya berlainan. Kesinoniman kata tidaklah
mutlak, hanya ada kesamaan atau kemiripan. Kita ambil contoh cermat dan
11
cerdik kedua kata itu bersinonim, tetapi kedua kata tersebut tidak persis
sama benar. Kesinoniman kata masih berhubungan dengan masalah makna
denotatif dan makna konotatif suatu kata.
Kata ilmiah merupakan kata-kata logis dari bahasa asing yang bisa
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Kata-kata ilmiah biasa digunakan
oleh kaum terpelajar, terutama dalam tulisan-tulisan ilmiah, pertemuan-
pertemuan resmi, serta diskusi-diskusi khusus.
5. Kata Serapan
12
Kata serapan adalah kata yang di adopsi dari bahasa asing yang
sudah sesuai dengan EYD. Kata serapan merupakan bagian perkembangan
bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia telah banyak menyerap terutama dalam
unsur kosa kata. Bahasa asing yang masuk dan memberi pengaruh terhadap
kosa kata bahasa Indonesia antara lain dari bahasa Sansekerta, bahasa
Belanda, bahasa Arab, bahasa Inggris dan ada juga dari bahasa Tionghoa.
Analogi dan Anomali kata serapan dalam bahasa Indonesia. Penyerapan
kata ke dalam bahasa Indonesia terdapat 2 unsur, yaitu:
6. Analogi
Indonesia Aslinya
aksi action(Inggris)
bait bait (Arab)
boling bowling (Inggris)
dansa dance (Inggris)
derajat darrajat (Arab)
ekologi ecology (Inggris)
fajar fajr (Arab)
insane insane (Arab)
13
7. Anomali
b. Perubahan struktur frasa: kaleng susu ( kaleng bekas tempat susu) susu
kaleng (susu yang dikemas dalam kaleng), dokter anak (dokter spesialis
penyakit anak) anak dokter (anak yang dilahirkan oleh orang tua yang menjadi
dokter)
14
tua (tidak muda)jika ditambah awalan ke- menjadi ketua., makna berubah
menjadi pemimpin; sayang ( cinta) berbeda dengan penyayang (orang yang
mencintai) memukul (orang yang memukul) berbeda dengan dipukul (orang
yang dikenai pukulan).
Kalimat pertama: salah bentuk kata sehingga menghasilkan makna Ibu ratna
dibaca setelah menyerahkan surat. (Aneh bukan?) kesalahan terjadi pada
kesejajaran bentuk kata menyerahkan dan diserahkan, seharusnya
menyerahkan dibentuk pasif menjadi diserahkan.
2. Kesejarahan
3. Kesosialan
15
4. Kejiwaan
a. Rasa takut
b. Kehalusan ekspresi
c. Kesopanan
Misalnya pada masa Orde Baru, orang takut (khawatir) banyak utang
(komersial) merupakan kinerja buruk bagi pemerintah, kata tersebut diganti
dengan bantuan atau pinjaman . Padahal, utang (komersial) dan bantuan
berbeda makna. Demikian pula, kata korupsi diganti dengan menyalahgunakan
jabatan. Perhatikan contoh berikut:
a. Tabu:
b. Kehalusan (pleonasme)
c. Kesopanan
5. Bahasa Asing
6. Kata Baru
F. Gaya Bahasa
Selain itu, pilihan dan kesesuaian kata yang didukung dengan tanda
baca yang tepat dapat menimbulkan nada kebahasaan, yaitu sugesti yang
terekspresi melalui rangkaian kata yang disertai penekanan mampu
menghasilkan daya persuasi yang tinggi. Gaya bahasa berdasarkan nada yang
dihasilkan pilihan kata ini ada tiga macam, yaitu:
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sinonim adalah dua kata atau lebih yang pada asasnya mempunyai
makna yang sama, tetapi bentuknya berlainan.
Kata ilmiah merupakan kata-kata logis dari bahasa asing yang bisa
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia Yang membedakan antara kata
ilmiah dengan kata populer adalah bila kata populer digunakan dalam
komunikasi sehari-hari.
19
Kata serapan adalah kata yang di adopsi dari bahasa asing yang sudah
sesuai dengan EYD. Analogi adalah keteraturan bahasa
B. KRITIK
C. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
http://tugasmanajemen.blogspot.com/2011/04/pengertian-fungsi-dan-elemen-elemen.html
diakses pada tanggal 29 September 2013
http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/
196711031993032-NOVI_RESMINI/DIKSI_ATAU_PILIHAN_KATA_power_point.pdf
diakses pada tanggal 29 September 2013
http://makulbi.blogspot.com/2012/08/diksi-kosa-kata-bahasa-Indonesia-baku.html diakses
pada tanggal 29 September 2013
http://evimazyulianti.blogspot.com/2013/01/makalah-diksi-dan-gaya-bahasa.html diakses
pada tanggal 29 September 2013
http://joystikrusakbgt.blogspot.com/2011/10/pengertian-diksi-atau-pilihan-kata-gaya.html
diakses pada tanggal 29 September 2013