Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KATA (DIKSI)

(Untuk memenuhi salah satu tugas Bahasa Indonesia)

Dosen pengampu :
Dr. Didin Sahidin, M.Pd.

Disusun oleh :

-Rahayu Lestari (22841006)


-Meilia Nurfauziah (22842012)
-Lisana Sidqi Aliyya (22841021)
-Amelia Anisa Putri (22844050)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
INSTITUT PENDIDIKAN INDONESIA
TAHUN 2022/2022

1
KATA PENGANTAR

Bahasa Indonesia dalam perkembangannya memang telah mengalami pasang surut.


Pemakaian kata dan struktur ejaannya sering dikacaukan karena mengikuti perkembangan
zaman.Bahkan atas nama modernisasi, orang jadi cenderung malu untuk menggunakan bahasa
Indonesia dengan baik dan benar. Sehingga orang semakin mengesampingkan pentingnya
penggunaan bahasa, terutama dalam tata cara pemilihan kata. Terkadang kita pun tidak
mengetahui pentingnya penguasaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, sehingga ketika kita
berbahasa, baik lisan maupun tulisan, sering mengalami kesalahan dalam penggunaan kata,
frasa, paragraf, dan wacana.

Garut, Oktober 2022

Penulis

2
DARTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR.....................................................................................................2

DAFTAR ISI....................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang............................................................................................................4


1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan.........................................................................................................4
1.4 Manfaat Penulisan.......................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Dan Fungsi Diksi......................................................................................6

2.2 Penggunaan Kata-Kata Yang Bersinonim..................................................................7

2.3 Penggunaan bahasa standar atau baku........................................................................9

2.4 Penggunan Pilihan Kata (Diksi)...............................................................................10

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan...............................................................................................................14

3.2 Saran.........................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................15

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bahasa Indonesia dalam perkembangannya memang telah mengalami pasang
surut.Pemakaian kata dan struktur ejaannya sering dikacaukan karena mengikuti
perkembangan zaman. Bahkan atas nama modernisasi, orang jadi cenderung malu untuk
menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Sehingga orang semakin
mengesampingkan pentingnya penggunaan bahasa, terutama dalam tata cara pemilihan
kata. Terkadang kita pun tidak mengetahui pentingnya penguasaan bahasa Indonesia yang
baik dan benar, sehingga ketika kita berbahasa, baik lisan maupun tulisan, sering
mengalami kesalahan dalam penggunaan kata, frasa, paragraf, dan wacana.
Agar tercipta suatu komunikasi yang efektif dan efisien, pemahaman penggunaan diksi atau
pemilihan kata dirasakan sangat penting, bahkan mungkin vital, terutama untuk
menghindari kesalapahaman dalam berkomunikasi. Dengan demikian, kata-kata yang
digunakan untuk berkomunikasi harus dipahami dalam konteks alinea dan wacana. Kata
sebagai unsur bahasa, tidak dapat dipergunakan dengan sewenang-wenang. Akan tetapi,
kata-kata tersebut harus digunakan dengan mengikuti kaidah-kaidah yang benar.

Diksi atau pemilihan kata merupakan sarana pendukung dan penentu keberhasilan
dalam berkomunikasi. Diksi bukan hanya soal pilih-memilih kata, melainkan lebih
mencakup bagaimana efek kata tersebut terhadap makna dan informasi yang ingin
disampaikan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dan fungsi diksi?
2. Jelaskan penggunaan kata-kata yang bersinonim?
3. Jelaskan penggunaan bahasa standar atau baku?
4. Jelaskan penggunaan pilihan kata (diksi)

1.3 Tujuan Penulisan

4
Dapat mengetahui pengertian diksi, kata bersinonim, dan penggunaan bahasa standar atau
baku juga mengetahui penggunaan pilihan kata (diksi).
1.4 Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari dibuatnya makalah ini yaitu mahasiswi diharapkan dapat
mengetahui penggunaan diksi yang baik dan benar daalam pengolahan kata.

5
BAB ll

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Dan Fungsi Diksi

1. Pengertian Diksi

Diksi adalah pilihan kata dalam tulisan yang biasa digunakan untuk
menggambarkan suatu cerita atau memberi makna sesuai dengan keinginan penulis.

Menurut KBBI, diksi adalah pilihan kata yang tepat serta selaras dan bertujuan agar
pembaca dapat memahami teks dalam tulisan.

Dalam setiap penulisan kalimat, selalu membutuhkan diksi. Pemilihan kata atau diksi
ini penting untuk merangkai kata, kesesuaian dalam kalimat serta memberikan ekspresi
pada kalimat penulis. diksi dapat menentukan gaya bahasa pada suatu tulisan. Setiap
kalimat, paragraf bahkan wacana membutuhkan gaya bahasa. Gaya bahasa yang
dibentuk oleh diksi dapat membentuk kejujuran, kesopanan, tingkat keresmian dari
suatu tulisan dan bahkan suasana.

Keterbatasan kosakata yang dimiliki seseorang dalam kehidupan sehari-hari dapat


membuat seseorang tersebut mengalami kesulitan mengungkapkan maksudnya kepada
orang lain. Sebaliknya, jika seseorang terlalu berlebihan dalam menggunakan kosa kata,
dapat mempersulit diterima dan dipahaminya maksud dari isi pesan yang hendak
disampaikan. Oleh karena itu, agar tidak terjadi hal demikian, seseorang harus
mengetahui dan memahami bagaimana pemakaian kata dalam komunikasi. Salah satu
yang harus dikuasai adalah diksi atau pilihan kata. Menurut Enre (1988: 101) diksi atau
pilihan kata adalah penggunaan kata-kata secara tepat untuk mewakili pikiran dan
perasaan yang ingin dinyatakan dalam pola suatu kalimat. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia, diksi berarti "pilihan kata yang tepat dan selaras (dalam
penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu

6
(seperti yang diharapkan)". Pendapat lain dikemukakan oleh Keraf (1996: 24) yang
menurunkan tiga kesimpulan utama mengenai diksi, antara lain sebagai berikut:

 Pilihan kata atau diksi mencakup pengertian kata-kata mana yang dipakai untuk
menyampaikan gagasan, bagaimana membentuk pengelompokkan kata-kata
yang tepat.
 Pilihan kata atau diksi adalah kemampuan membedakan secara tepat nuansa-
nuansa makna dari gagasan yang ingin disampaikan dan kemampuan
menemukan bentuk yang sesuai atau cocok dengan situasi dan nilai rasa yang
dimiliki kelompok masyarakat pendengar.
 Pilihan kata yang tepat dan sesuai hanya dimungkinkan penguasaan sejumlah
besar kosa kata atau perbendaharaan kata bahasa.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa diksi adalah pemilihan dan
pemakaian kata oleh pengarang dengan mempertimbangkan aspek makna kata yaitu
makna denotatif dan makna konotatif sebab sebuah kata dapat menimbulkan berbagai
pengertian.

2. Fungsi Diksi
Fungsi diksi ialah sebagai sarana mengaktifkan kegiatan berbahasa (komunikasi)
yang dilakukan seseorang untuk menyampaikan maksud serta gagasannya
kepada orang lain dan membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat (sangat
resmi, resmi, tidak resmi) sehingga menyenangkan pendengar atau pembaca
serta mencegah perbedaan penafsiran agar tercapai komunikasi yang efektif.

2.2 penggunaan kata-kata yang bersinonim

Dalam setiap bahasa sangat lazim ditemukan kata-kata yang bersinonim.


Menghadapi hal itu, kita dihadapkan pada kejelian untuk mencari perbedaannya agar
dapat memilih dengan tepat dalam penggunaan kata-kata yang bersinonim itu.
Sehubungan dengan hal itu, pertama, sinonim yang salah satu anggotanya ber makna
lebih umum, sementara yang lain lebih khusus. Ukurannya adalah keluasan kandungan

7
makna, yakni kata yang umum memiliki makna lebih luas daripada anggota sinonim
yang lain, sebagaimana terdapat pada tabel berikut:

Bermakna Umum Bermakna Khusus

Buku Kitab

Pemberian Sedekah

Bersenang-senang Berpesta

Bersekolah Berkuliah

Ujian Tentamen

Guru Dosen

Pelajar/Siswa Mahasiswa

Kedua, jenis sinonim yang dihadapi adalah sinonim yang perbedaannya terletak pada
intensitas makna. Dalam hal demikian, salah satu anggota sinonim bermakna lebih
intensif daripada makan kata yang lain. Perhatikan tabel berikut!

Lebih Intensif Kurang Intensif

Meneliti Memeriksa, Mempelajari

Memeriksa Melihat

Melihat Melirik

Menjenguk Menengok

Megganggu Mengacu

8
Ketiga, jenis sinonim yang kita hadapi adalah sinonim yang perbedaannya terletak pada
makna emotifnya. Dua kata atau lebih memiliki makna yang hampir sama, dan
perbedaannya pada tingkat makna emotifnya, sebagaimana yang dapat kita lihat pada
tabel berikut.

Lebih Emotif Kurang Emotif

Bengis Kejam

Nyaman Enak

Duka Sedih, Sussah

Ikhlas Lega

Dalam hal demikian, satu anggota kata yang bersinonim itu berlaku pada penggunaan
bahasa dalam ragam komunikasi umum, sedangkan kata yang lain berlaku dalam ragam
bahasa teknis. Ragam bahasa teknis itu adalah ragam bahasa yang digunakan dalam
bidang ilmu tertentu. Tabel berikut menunjukkan perbedaan tersebut.

2.3 Penggunaan Bahasa Standar Atau Baku

Bahasa Indonesia sebagai bahasa yang hidup mempunyai variasi-variasi yang


mempunyai fungsi sendiri dalam proses komunikasi. Salah satu fungsi tersebut diangkat
untuk mendukung fungsi-fungsi tertentu. Variasi ini kemudian dikenal sebagai bahasa
ini juga tetap hidup dan berkembang sesuai dengan fungsinya; yaitu dalam pemakaian
bahasa yang tidak resmi. Bahasa Indonesia standar atau baku dapat dipergunakan dalam
wacana teknis; misalnya karangan-karangan ilmiah, buku-buku pelajaran, laporan-
laporan resmi, dan sebagainya. Kemudian dapat pula digunakan sebagai alat

9
komunikasi, yakni dalam surat-menyurat resmi, pengumuman pengumuman yang
dikeluarkan oleh instansi-instansi resmi, undang-undang, surat-surat keputusan, dan
sebagainya. Walaupun pada kenyataannya masih banyak masyarakat penguna bahasa

yang kurang memperhatikan penggunaan bahasa standar ini dalam kehidupan sehari-
sehari, tetapi bukan berarti bahasa bahasa tersebut tidak layak untuk dipelajari.
Pengguna bahasa memang harus kreatif. Untuk dapat menggunakan (bentuk) bahasa
secara kreatif, pengguna bahasa dituntut memiliki kompetensi komunikatif yang
memadai, terampil, lancar, dan cermat serta berpengalaman dalam penggunaan bahasa
tersebut.

Pengembangan ragam bahasa baku memiliki tiga ciri atau arah, yaitu:

 Memiliki kemantapan dinamis yang berupa kaidah dan aturan yang tetap. Di
sini, baku atau standar berarti tidak dapat berubah setiap saat.
 Bersifat kecendekiaan. Sifat ini diwujudkan dalam paragraf, kalimat, dan
satuan-satuan bahasa lain yang mengungkapkan penalaran dan pemikiran yang
teratur, logis, dan masuk akal.
 Keseragaman. Di sini, istilah "baku" dimaknai sebagai memiliki kaidah yang
seragam. Proses penyeragaman bertujuan menyeragamkan kaidah, bukan
menyeragamkan ragam bahasa, laras bahasa, atau variasi bahasa.

2.4 Penggunaan Pilihan Kata (Diksi)

1. Ketepatan diksi

Agar pemilihan kata benar-benar tepat, seseorang pengguna bahasa diharapkan dapat
memahami syarat-syarat dalam pemilihan kata. Syarat yang dimaksud di antaranya
adalah ketepatan diksi dan kesesuain diksi. Syarat ketepatan diksi adalah sebagai
berikut:

(1) membedakan secara tepat antara kata bermakna konotasi dan denotasi,
(2) membedakan secara cermat terhadap kata yang hampir sama maknanya,

10
(3) membedakan kata-kata yang mirip atau hampir mirip ejaannya,
(4) mewaspadai akhiran asing yang kurang tepat,
(5) memahami kata yang tergolong kata umum dan kata khusus

(6) memperhatikan perubahan makna yang terjadi pada kata-kata yang sudah
dikenal.

Persyaratan kesesuaian diksi adalah hal yang sangat penting dalam pemilihan kata, agar
kata-kata yang dipergunakan tidak mengganggu suasana dan tidak akan menimbulkan
ketegangan antara penulis dan pembaca atau antara pembicara dan pendengar.
Persyaratan yang dimaksud adalah :

(1) hindari kemungkinan penggunaan kata yang tidak baku pada situasi formal
(2) gunakan kata-kata ilmiah dalam situasi yang khusus saja, dalam situasi yang
umum hendaknya penulis atau pembicara menggunakan kata-kata populer
(3) dalam penulisan, jangan menggunakan kata per- cakapan, kecuali saat menulis
kutipan untuk menun- jang isi tulisan
(4) hindari penggunaan ungkapan yang sudah usang
(5) hindari kata-kata yang mubazir
(6) hindari penggunaan bahasa atau dialek kedaerahan

dalam tulisan pembaca umum, kecuali istilah dalam bahasa daerah yang telah diserap ke
dalam bahasa Indonesia.

2. Kesalahan Diksi

Kesalahan diksi meliputi kesalahan kalimat yang disebabkan oleh kesalahan pemakaian
kata. Berikut ini akan dikemukakan beberapa contoh penggunaan diksi yang tidak tepat
penggunaannya dalam kalimat.

(1) Pemakaian kata tidak tepat di antaranya ada beberpa, yaitu kata dari atau
daripada sering digunakan tidak tepat, seperti dalam contoh berikut. Hasil
daripada penjualan saham akan digunakan untuk memperluas bidang usaha.
Penggunaan kata daripada pada kalimat di atas tidak tepat karena kata daripada

11
hanya dapat dipakai membandingkan antara dua buah objek. Jadi, kata yang
tepat dalam pemakaian kalimat tersebut adalah kata dari yang menyatakan asal.
(2) Pemakaian kata berpasangan, yaitu ada sejumlah kata yang pemakaiannya
berpasangan disebut konjungsi korelatifa.
(3) Pemakaian dua kata, yaitu dalam kenyataan terdapat pemakaian dua kata yang
bermakna dan berfungsi sama.
(4) Kelangsungan pilihan kata dapat berlangsung dengan baik jika maksud atau
pikiran penulis atau pembaca tersampaikan secara tepat dan mudah dimengerti.
Kelangsungan pilihan kata dapat terganggu bila seorang pembicara atau
pengarang menggunakan terlalu banyak kata untuk maksud yang dapat
diungkapkan secara singkat. Oleh karena itu, pemilihan kata dapat berlangsung
dengan baik, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh penulis, yaitu :
 Menghindari kata-kata yang tidak menambah kejelasan makna kata.
 Menghindari penggunaan beberapa kata yang bermakna sama.
 Menghindari penggunaan istilah baru karena dapat menimbulkan
kebingungan bagi pembaca atau pendengar.

Dalam proses perkembangan bahasa kata dapat mengalami perubahan. Perubahan itu
terjadi karena perbedaan tempat pemakaian, perbedaan waktu pemakaian, dan kehendak
untuk memberi makna baru. Hal tersebut akan memengaruhi pilihan kata baik dalam
penulisan maupun penuturan. Di antara perubahan makna yang penting adalah sebagai
berikut :

 Meluas, yaitu jika cakupan makna sekarang lebih luas dari makna yang lama.
Misalnya, kata putra- putri yang dahulu hanya dipakai untuk anak-anak raja,
sekarang dipakai untuk menyebut semua anak laki-laki dan perempuan.
 Menyempit, yaitu jika cakupan makna dahulu lebih luas dari makna yang
sekarang. Misalnya, kata sarjana dahulu dipakai untuk semua cendekiawan,
sekarang hanya khusus untuk gelar akademik.
 Amelioratif, yaitu perubahan makna yang meng- akibatkan makna baru
dirasakan lebih tinggi atau lebih baik nilainya dari makna lama. Misalnya, kata
istri dan nyonya dirasakan lebih baik daripada kata bini.

12
 Peyoratif, yaitu perubahan makan yang meng- akibatkan makna baru dirasakan
lebih rendah nilainya dari makna lama (kebalikan dari ame- lioratif). Misalnya,
kata oknum dan gerombolan yang dianggap baik pada zaman lampau sekarang
maknanya menjadi tidak baik.
 Sinestesia, yaitu perubahan makna yang terjadi karena pertukaran tanggapan dua
indera yang berlainan. Misalnya, kata kata-katanya manis. Manis sebenarnya
tanggapan indera perasa, tetapi dipakai untuk indera pendengar.
 Asosiasi, yaitu perubahan makna yang terjadi karena persamaan sifat. Misalnya,
kata amplop yang berarti kertas pembungkus surat, juga sering digunakan
sebagai pembungkus uang, berdasarkan persamaan tersebut dipakai untuk
pengertian memberi sogokan. Contoh, Beri dia amplop agar urusan cepat beres.

13
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Diksi adalah pilihan kata dalam tulisan yang biasa digunakan untuk menggambarkan
suatu cerita atau memberi makna sesuai dengan keinginan penulis.

Fungsi diksi yaitu untuk mencegah keesalah pahaman/perbedaan penafsiran daan


membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat(sangat resmi, resmi, tidak resmi) sehingga
menyenangkan pendengar atau pembaca.

Sinonim adalah dua kata atau lebih yang pada asasnya mempunyai makna yang sama,
tetapi bentuknya berlainan.

3.2 Saran

Meskipun penulis mengiginkan kesempurnaan dalam penyusunan karya tulis makalah


ini, akan tetapi pada kenyataanmya masih banyak kekurangan yang perlu penulis
perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan sebagai
bahan evaluasi untuk kedepannya.

14
DAFTAR PUSTAKA

Rafiek, Noortyani.(2015). Bahasa Indonesia untuk mahasiswa perguruan tinggi

Nurdjan, Firman, Mirnawati.(2016). Bahasa Indonesia untuk perguruan tinggi

Sylvia savio.(2013).
https://www.academia.edu/8608074/makalah_diksi_bahasa_indonesia
Setyadi Setyapranata.(2012).
https://pelitaku.sabda.org/
beberapa_ciri_bahasa_indonesia_baku#:~:text=Pengembangan%20ragam%20bahasa
%20baku%20memiliki,Bersifat%20kecendekiaan

15

Anda mungkin juga menyukai