Anda di halaman 1dari 15

Makalah

Pilihan Kata dan Kalimat Efektif

DISUSUNN OLEH :

1) DISTA ANGGERAINI (21.60206.010)


2) NURMA NIRMALA (21.60206.029)
3) ULFA KARINA (21.60206.045)

DOSEN PEMBIMBING : Rofiqoh, S, Pd., M.M

Program Studi Ekonomi Syariah (Khusus)

Universitas Sekolah Tinggi Agama Islam (Stai)

TAHUN AJARAN 2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya kepada kita dan tak lupa pula kita mengirim salam dan shalawat kepada
baginda Nabi Besar Muhammad SAW, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Pilihan Kata dan Kalimat Efektif” ini dengan lancar.

Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data yang kami peroleh dari
berbagai sumber yang berkaitan dengan judul serta infomasi dari media massa. Tak lupa
kami ucapkan terimakasih kepada Dosen mata kuliah Bahasa Indonesia atas bimbingan
dan arahan dalam penulisan makalah ini, serta kepada rekan mahasiswa yang telah
bekerjasama sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami berharap makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua, dalam hal
menambah wawasan kita mengenai Pilihan Kata dan Kalimat Efektif, khususnya bagi
penulis. Memang makalah ini masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik. Atas
perhatiannya penulis mengucapkan Terima Kasih.

Baturaja, April 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

Kata pengantar 2

Daftar isi 3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang 4

1.2 Rumusan masalah 4

1.3 Tujuan 5

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pilihan Kata atau Diksi 6

2.2 Fungsi Diksi dalam Kalimat 7

2.3 Kalimat Efektif 8

2.4 Kesalahan-kesalahan dalam Kalimat Efektif 12

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan 14

3.2 Saran 14

Daftar Pustaka 15

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Memang harus diakui, dewasa ini ada kecenderungan orang semakin


mengesampingkan pentingnya penggunaan bahasa, terutama dalam tata cara pemilihan
kata atau diksi. Terkadang kita pun tidak mengetahui pentingnya penguasaan bahasa
Indonesia yang baik dan benar, sehingga ketika kita berbahasa, baik lisan maupun
tulisan, sering mengalami kesalahan dalam penggunaan kata, frasa, kalimat, paragraf,
dan wacana.
Agar tercipta suatu komunikasi yang efektif dan efisien, kita perlu memahami
dengan baik mengenai penggunaan diksi atau pilihan kata, terutama untuk menghindari
terjadinya kesalahpahaman dalam berkomunikasi.
Salah satu persyaratan dalam berbicara atau menulis adalah diksi (pilihan kata).
Pilihan kata termasuk dalam ilmu semantik (semansiologi), yaitu ilmu yang
mempelajari tentang makna kata. Dalam memilih kata, pembicara/penulis dituntut
untuk berhati-hati dengan cara sering melihat kamus jika ada sebuah kata yang kurang
dipahami maksudnya. Dalam memilih kata, ada dua persyaratan yang dituntut oleh
pembicara/penulis, yaitu ketetapan dan kesesuaian. Ketetapan artinya kata-kata yang
dipilih dapat mengungkapkan dengan tepat apa yang ingin diucapkan. Ungkapan
tersebut harus dapat dipahami oleh pendengar/pembaca. Kesesuaian artinya tafsiran
pendengar/penulis sesuai dengan tafsiran pembicara/penulis.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan pilihan kata atau diksi?


2. Apa fungsi diksi dalam kalimat?
3. Apa yang dimaksud dengan kalimat efektif?
4. Apa saja kesalahan yang sering terjadi dalam kalimat efektif?

4
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian pilihan kata atau diksi.
2. Untuk mengetahui fungsi diksi dalam kalimat.
3. Untuk mengetahui pengertian dari kalimat efektif.
4. Untuk mengetahui berbagai bentuk atau model kesalahan dalam kalimat efektif.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pilihan Kata Atau Diksi

Pilihan kata atau yang lebih sering disebut diksi, dalam arti aslinya dan pertama,
merujuk pada pemilihan kata dan gaya ekspresi oleh penulis atau pembicara. Arti kedua,
arti “diksi” yang lebih umum digambarkan dengan enunsiasi kata atau seni berbicara
jelas sehingga setiap kata dapat didengar dan dipahami. Arti kedua ini membicarakan
mengenai pengucapan dan intonasi, daripada pemilihan kata dan gaya.

Dalam KBBI (2002 : 264) diksi diartikan sebagai pilihan kata yang tepat dan
selaras dalam penggunaannya untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek
tertentu seperti yang diharapkan. Dari pernyataan itu tampak bahwa penguasaan kata
seseorang akan mempengaruhi kegiatan berbahasanya, termasuk saat yang bersangkutan
membuat karangan. Setiap kata memiliki makna tertentu untuk membuat gagasan yang
ada dalam benak seseorang. Bahkan makna kata bisa saja “diubah” saat digunakan
dalam kalimat yang berbeda. Hal ini mengisyaratkan bahwa makna kata yang
sebenarnya akan diketahui saat digunakan dalam kalimat. Lebih dari itu, bisa saja
menimbulkan dampak atau reaksi yang berbeda jika digunakan dalam kalimat yang
berbeda. Berdasarkan hal itu, dapat dikatakan bahwa diksi memegang peranan penting
dalam kehidupan sehari-hari.

Kata yang tepat akan membantu seseorang mengungkapkan dengan tepat apa
yang ingin disampaikannya, baik lisan maupun tulisan. Disamping itu, pemilihan kata
harus pula sesuai dengan situasi dan tempat penggunaan kata-kata itu.

6
Agar menghasilkan cerita yang menarik, diksi atau pemilihan kata harus
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1. Ketepatan dalam pemilihan kata dalam menyampaikan gagasan.
2. Pengarang harus memiliki kemampuan dalam membedakan secara tepat nuansa-
nuansa makna, sesuai dengan gagasan yang ingin disampaikan dan kemampuan
menemukan bentuk yang sesuai dengan situasi dan nilai rasa pembaca.
3. Menguasai berbagai macam kosakata dan mempu memanfaatkan kata-kata
tersebut menjadi kalimat yang jelas, efektif, dan efisien.

2.2 Fungsi Diksi dalam Kalimat

Diksi dalam kalimat adalah pilihan kata yang tepat untuk ditempatkan dalam
kalimat sesuai makna, kesesuaian, kesopanan, dan bisa mewakili maksud atau gagasan.
Makna kata itu secara leksikal banyak yang sama tetapi penggunaanya tidak sama,
seperti kata penelitian dan penyelidikan. Kata-kata tersebut bersinonim (mempunyai arti
yang sama), tetapi tidak bisa ditempatkan dalam kalimat yang sama.

Contoh dari penggunaan kata penelitian, penyelidikan, penyidikan, dan


pengamatan adalah sebagai berikut:

 Mahasiswa tingkat akhir harus mengadakan penelitian untuk membuat karya


ilmiah sebagai tugas akhir dalam studinya.
 Penyelidikan kasus penggelapan uang negara sudah dimulai.
 Berdasarkan pengamatan saya, situasi belajar dikelas A cukup kondusif.
 Berdasarkan hasil penyidikan polisi, ditemukan fakta-fakta yang memperkuat
dia menjadi tersangka.

Dari contoh kalimat diatas, bisa kita lihat dan bandingkan sendiri penggunaan kata
yang memiliki arti sama namun digunakan pada kalimat yang berbeda.

7
Keempat kata tersebut tidak bisa ditukar tempatnya. Seaandainya ditukar, tidak akan
sesuai sehingga membingungkan pendengar atau pembaca.
Dari segi kesopanan, kata mati, meninggal, gugur, mangkat, wafat, dan pulang
ke rahmatullah, dipilih berdasarkan jenis mahluk, tingkat sosial, dan waktu.
Contoh :
 Kucing saya mati setelah makan ikan busuk.
 Ayah Doni meninggal seminggu yang lalu.
 Pahlawanku gugur di medan juang.
 Beliau wafat pada 1425 H.
Jika kata-kata diatas kita ubah letaknya, maka kalimat tersebut akan menjadi rancu
bagi pembaca atau pendengar.

Dari penjelasan diatas, maka fungsi diksi adalah sebagai berikut

1. Melambangkan gagasan yang diekspresikan secara verbal.


2. Membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat (sangat resmi, resmi, tidak resmi)
sehingga menyenangkan pendengar atau pembaca.
3. Menciptakan komunikasi yang baik dan benar.
4. Menciptakan suasana yang tepat.
5. Mencegah perbedaan penafsiran.
6. Mencegah salah pemahaman.
7. Mengefektifkan pencapaian target komunikasi.

2.3 Kalimat Efektif

Kalimat efektif ialah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan


kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti gagasan yang
ada pada pikiran pembicara atau penulis. Kalimat dikatakan

8
efektif apabila berhasil menyampaikan pesan, gagasan, perasaan, maupun
pemberitahuan sesuai dengan maksud si pembicara atau penulis.
Kalimat yang terdiri atas kata-kata yang mempunyai unsur SPOK.
CIRI-CIRI KALIMAT EFEKTIF:
1. Memiliki unsur penting atau pokok, minimal unsur SP.
2. Taat terhadap tata aturan ejaan yang berlaku.
3. Menggunakan diksi yang tepat.
4. Menggunakan kesepadanan antara struktur bahasa dan jalan pikiran yang logis
dan sistematis.
5. Menggunakan kesejajaran bentuk bahasa yang dipakai.
6. Melakukan penekanan ide pokok.
7. Mengacu pada kehematan penggunaan kata.
8. Menggunakan variasi struktur kalimat.
Kalimat efektif biasanya digunakan pada tulisan ilmiah seperti makalah, skripsi, tesis,
disertasi, laporan penelitian, dan sebagainya.
SYARAT-SYARAT KALIMAT EFEKTIF:
1. KELOGISAN
 Kalimat pasif dan aktif harus jela
 Subjek dan keterangan harus jelas
 Pengantar kalimat dan predikat harus jelas
 Induk kalimat dan anak kalimat harus jelas
 Subjek tidak ganda
 Predikat tidak didahului kata yang

2. KEPARALELAN
Predikat kalimat majemuk setara rapatan harus paralel. Artinya, jika kata kerja, maka
selanjutnya harus kata kerja. Jika kata benda maka harus kata benda semuanya. Contoh:
 Harga minyak disesuaikan atau kenaikan itu wajar. (salah)
 Harga minyak disesuaikan atau dinaikkan secara wajar. (benar)
3. KETEGASAN

9
-Unsur-unsur yang ditonjolkan diletakkan diawal kalimat. Contoh:
Presiden menegaskan agar kita harus selalu hidup disiplin.
-Membuat urutan yang logis. Misalnya:
Penggemarnya tidak hanya anak-anak, tetapi juga remaja, orangtua bahkan kakek-
kakek.
4. KEHEMATAN
Kehematan adalah penggunaan kata-kata secara hemat, tetapi tidak mengurangi makna
atau mengubah informasi.
Hal-hal yang perlu diperhatikan:
 Menghilangkan pengulangan subjek yang sama pada anak kalimat.
 Menghindari pemakaian super ordinat pada hiponimi kata.
 Menghindari kesinoniman kata dalam kalimat.
5. KETEPATAN
Ketepatan ialah pemakaian diksi atau pilihan kata harus tepat. Tepat disini
maksudnya ialah:
 Pemakaian kata harus tepat
 Kata berpasangan harus sesuai
 Menghindari peniadaan preposisi
6. KECERMATAN
Cermat ialah kalimat yang dihasilkan tidak menimbulkan tafsir ganda dan harus tepat
diksinya. Prinsip kecermatan berarti cermat dan tepat dalam menggunakan diksi. Agar
tercapai kecermatan dan ketepatan diksi, maka kita harus memperhatikan pernyataan-
pernyataan dibawah ini:
 Hindari penanggalan awalan
 Hindari peluluhan bunyi / c /
 Hindari bunyi / s /, / p /, / t /, / k / yang tidak luluh
 Hindari pemakaian kata ambigu
7. KEPADUAN
Kepaduan ialah informasi yang disampaikan tidak terpecah-pecah. Kalimat yang padu
itu ialah seperti:

10
 Kalimat tidak bertele-tele dan sistematis
 Menggunakan pola aspek-agen-verbal atau aspek-verbal-pasien
 Diantara predikat kata kerja dan objek penderita tidak disisipkan kata
daripada atau tentang
8. KESEJAJARAN

Kesejajaran adalah penggunaan bentuk-bemtuk yang sama pada kata-kata yang paralel.
Agar kalimat terlihat rapi dan bermakna sama, kesejajaran dalam kalimat sangat
diperlukan. Contoh:
 Maskapai tidak bertanggungjawab terhadap kehilangan dokumen,
kerusakan barang, busuknya makanan, dan jika hewan yang diletakkan
didalam bagasi tiba-tiba mati. (salah)
 Maskapai tidak bertanggungjawab terhadap kehilangan dokumen,
kerusakan barang, kebusukan makanan, dan kematian hewan. (benar)
Pada kalimat tersebut kata busuknya dan mati tidak paralel dengan kata kehilangan
dan kerusakan, maka dua kata tersebut disejajarkan menjadi kebusukan dan kematian.
9. KEHARMONISAN
Keharmonisan kalimat artinya setiap kalimat yang kita buat harus harmonis antara
pola berpikir dan struktur bahasa. Tersusun atas:
 Subjek
Subjek (S) ialah bagian kalimat yang menunjukkan pelaku, tokoh, sosok, benda,
atau sesuatu hal.
 Predikat
Predikat (P) adalah bagian kalimat yang memberitahu sedang melakukan apa
atau dalam keadaan bagaimana si subjek. Predikat juga dapat berupa sifat,
situasi, status, ciri, atau jati diri subjek.
 Objek dan Pelengkap
Objek dan Pelengkap adalah bagian kalimat yang melengkapi predikat.

 Keterangan

11
Keterangan (Ket) ialah bagian kalimat yang menerangkan berbagai hal
mengenai bagian yang lainnya.

2.3 Kesalahan-kesalahan dalam Kalimat Efektif

Berikut ini merupakan contoh pola kesalahan yang umum terjadi dalam
penulisan serta perbaikannya agar menjadi kalimat yang efektif.

1. Penggunaan dua kata yang sama artinya dalam sebuah kalimat:


 Sejak dari usia delapan tahun ia telah ditinggalkan ayahnya.

(Sejak usia delapan tahun ia telah ditinggalkan ayahnya.)

2. Penggunaan kata berlebih yang ‘mengganggu’ struktur kalimat


 Kepada yang bersalah harus dijatuhi hukuman setimpal.

(Yang bersalah harus dijatuhi hukuman setimpal.)

3. Penggunaan imbuhan yang kacau:


 Yang meminjam buku di perpustakaan harap dikembalikan.

(Yang meminjam buku di perpustakaan harap mengembalikan. / Buku


yang dipinjam dari perpustakaan harap dikembalikan)

4. Kalimat tak selesai:


 Manusia yang secara kodrati merupakan makhluk sosial yang selalu
ingin berinteraksi.

(Manusia yang secara kodrati merupakan makhluk sosial, selalu ingin berinteraksi.)

5. Penggunaan kata dengan struktur dan ejaan yang tidak baku:


 Kita harus bisa merubah kebiasaan yang buruk.
(Kita harus bisa mengubah kebiasaan yang buruk.)
Kata-kata lain yang sejenis dengan itu antara lain menyolok, menyuci,
menyontoh, menyiptakan, menyintai, menyambuk, menyaplok, menyekik,
menyampakkan, menyampuri, menyelupkan dan lain-lain, padahal seharusnya
mencolok, mencuci, mencontoh, menciptakan, mencambuk, mencaplok, mencekik,
mencampakkan, mencampuri, mencelupkan.
6. Penggunaan tidak tepat kata ‘di mana’ dan ‘yang mana’ :

12
 Saya menyukainya di mana sifat-sifatnya sangat baik.
(Saya menyukainya karena sifat-sifatnya sangat baik.)
7. Penggunaan kata ‘daripada’ yang tidak tepat:
 Seorang daripada pembantunya pulang ke kampung kemarin.

(Seorang di antara pembantunya pulang ke kampung kemarin.)

8. Pilihan kata yang tidak tepat:


 Dalam kunjungan itu Presiden Yudhoyono menyempatkan waktu untuk
berbincang bincang dengan masyarakat.
(Dalam kunjungan itu Presiden Yudhoyono menyempatkan diri untuk berbincang-
bincang dengan masyarakat.

9. Kalimat ambigu yang dapat menimbulkan salah arti:


 Sopir Bus Santosa yang Masuk Jurang Melarikan Diri

Judul berita di atas dapat menimbulkan salah pengertian. Siapa/apa yang dimaksud
Santosa? Nama sopir atau nama bus? Yang masuk jurang busnya atau sopirnya?

(Bus Santoso Masuk Jurang, Sopirnya Melarikan Diri)

10. Pengulangan kata yang tidak perlu:


 Dalam setahun ia berhasil menerbitkan 5 judul buku setahun.

(Dalam setahun ia berhasil menerbitkan 5 judul buku.)

11. Kata ‘kalau’ yang dipakai secara salah:


 Dokter itu mengatakan kalau penyakit AIDS sangat berbahaya.

(Dokter itu mengatakan bahwa penyakit AIDS sangat berbahaya.)

13
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Melihat dari uraian arti pilihan kata (diksi) dan kalimat efektif beserta fungsinya,
maka maksud materi ini adalah meningkatkan kreatifitas dalam memilih kata karena itu
merupakan kunci utama pengarang dalam menulis gagasan atau ungkapan. Penguasaan
dalam pengolahan kata juga merupakan kunci utama dalam menghasilkan tulisan yang
indah, dapat di baca , serta ide yang ingin disampaikan penulis dapat dipahami dengan
baik.
Kata yang tepat akan membantu seseorang mengungkapkan dengan tepat apa
yang ingin disampaikannya baik secara lisan maupun dengan tulisan. Pemilihan kata
juga harus sesuai dengan situasi, kondisi dan tempat penggunaan kata–kata tersebut.
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pilihan kata
(diksi) dan kalimat efektif mempunyai persamaan yaitu sama-sama digunakan penulis
untuk menyampaikan sesuatu di hasil karya tulisannya dengan maksud agar pembaca
dapat memahami maksud dan tujuan penulis.

3.2 Saran
Dalam pembuatan makalah ini, penulis mendapatkan pengalaman yang sangat
berharga mengenai pengetahuan pilihan kata (diksi) dan kalimat efektif. Penulis
menyarankan kepada semua pembaca untuk mempelajari pengolahan kata dalam
membuat kalimat. Dengan mempelajari diksi dan kalimat efektif diharapkan
mahasiswa dan mahasiswi memiliki ketetapan dalam menyampaikan dan menyusun
suatu gagasan agar yang disampaikan lebih mudah dipahami.

14
DAFTAR PUSTAKA

https://okymedya.wordpress.com/2011/10/31/diksipilihan-kata-dan-kalimat-efektif/

http://imstuff-it.blogspot.co.id/2014/10/kalimat-efektif.html

https://prezi.com/sohrp77jf395/diksi-dan-kalimat-efektif/

http://bagasirawanganteng.blogspot.co.id/2012/06/diksi-atau-pemilihan-kata-dan-
kalimat.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Diksi

https://taufikhidayatzein.wordpress.com/2013/11/05/kalimat-efektif-ciri-ciri-dan-
contoh-kalimat-efektif/

15

Anda mungkin juga menyukai