Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH TATA PILIHAN KATA DAN TATA PENULISAN

KALIMAT

Ditulis oleh :

Rizky Aprilio Sakti (202130144)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MAKASSAR


STIEM BONGAYA
Jurusan Akuntansi
2021/2022
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan

hidayah-Nya, serta nikmat dan karunianya sehinggah kami dapat menyelesaikan

makalah dengan judul “Tata Pilihan Kata dan Tata Penulisan Kalimat ”. Penulisan

makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Bahasa

Indonesia.

Dalam penulisan makalah ini kami menyadari ada banyak

kekurangan pada malakah ini dan masih jauh dari kata kesempurnaan, baik pada teknik

penulisan maupun materi. Untuk itu, saran dan kritik dari semua pihak senantiasa

diharapkan dalam penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada dosen kami yang telah memberikan

kesempatan dalam menyelesaikan tugas ini.

Makassar, 12 April 2022

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan zaman memang harus diakui, kecenderungan orang

semakin mengesampingkan pentingnya penggunaan bahasa, terutama dalam tata

cara pemilihan kata atau diksi dan tata penulisan kalimat yang efektif. Terkadang kita

pun tidak mengetahui pentingnya penguasaan bahasa Indonesia yang baik dan yang

benar, sehingga ketika kita berbahasa, baik lisan maupun tulisan, sering mengalami

kesalahan dalam penggunaan kata, frasa, paragraf, dan wacana.

Agar tercipta suatu komunikasi yang efektif dan efisien, pemahaman yang baik

terhadap penggunaan diksi dan penulisan kalimat dirasakan sangat penting, bahkan

mungkin vital, terutama untuk menghindari kesalapahaman dalam berkomunikasi.

Dalam makalah ini, penulis berusaha menjelaskan mengenai diksi dan penulisan

kalimat efektif yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Pilihan Kata (Diksi) ?

2. Apa Fungsi dari Pilihan Kata (Diksi) ?

3. Apa saja Syarat Penulisan Pilihan Kata (Diksi) ?

4. Apa Pengertian Kalimat Efektif ?

5. Apa Saja Kesalahan Yang Sering Dijumpai Dalam Penulisan Kalimat ?


C. Tujuan Penulisan

1. Untuk meengetahuai pengertian pillihan kata (diksi).

2. Untuk mengetahui fungsi dari pilihan kata (diksi).

3. Untuk mengetahui syarat-syarat penulisan pilihan kata (diksi).

4. Untuk mengetahui pengertian kalimat efektif.

5. Untuk mengetahui kesaalhan-kesalahan penulisan kalimat efektif.


BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pilihan Kata (Diksi)

Pemilihan kata atau diksi, kita memilih kata yang tepat dan selaras untuk

menyatakan atau mengungkapkan gagasan sehingga memperoleh efek tertentu.

Pilihan kata merupakan satu unsur sangat penting, baik dalam dunia karang-

mengarang maupun dalam dunia tutur setiap hari. Ada beberapa pengertian diksi di

antaranya adalah membuat pembaca atau pendengar mengerti secara benar dan tidak

salah paham terhadap apa yang disampaikan oleh pembicara atau penulis, untuk

mencapai target komunikasi yang efektif, melambangkan gagasan yang diekspresikan

secara verbal, membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat (sangat resmi, resmi,

tidak resmi) sehingga menyenangkan pendengar atau pembaca.

Diksi, dalam arti pertama, merujuk pada pemilihan kata dan gaya ekspresi oleh

penulis atau pembicara. Arti kedua, arti “diksi” yang lebih umum digambarkan dengan

kata – seni berbicara jelas sehingga setiap kata dapat didengar dan dipahami hingga

kompleksitas dan ekstrimitas terjauhnya. Arti kedua ini membicarakan pengucapan dan

intonasi, daripada pemilihan kata dan gaya. Harimurti (1984) dalam kamus linguistic,

menyatakan bahwa diksi adalah pilhan kata dan kejelasan lafal untuk memperoleh efek

tertentu dalam berbicara di dalam karang mengarang.

Dalam KBBI (2002: 264) diksi diartikan sebagai pilihan kata yanng tepat dan selaras

dalam penggunaanya untuk menggungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek

tertentu seperti yang diharapkan. Jadi, diksi berhubungan dengan pengertian teknis

dalam hal karang-mengarang, hal tulis-menulis, serta tutur sapa.


B. Fungsi Pilihan Kata (Diksi)

Diksi dalam kalimat adalah pilihan kata yang tepat untuk ditempatkan dalam kalimat

sesuai makna, kesesuaian, kesopanan, dan bisa mewakili maksud atau gagasan.

Makna kata itu secara leksikal banyak yang sama tetapi penggunaanya tidak sama,

seperti kata penelitian dan penyelidikan. Kata-kata tersebut bersinonim (mempunyai arti

yang sama), tetapi tidak bisa ditempatkan dalam kalimat yang sama.

Contoh dari penggunaan kata penelitian, penyelidikan, penyidikan, dan pengamatan

adalah sebagai berikut:

 Mahasiswa tingkat akhir harus mengadakan penelitian untuk membuat karya

ilmiah sebagai tugas akhir dalam studinya.

 Penyelidikan kasus penggelapan uang negara sudah dimulai.

 Berdasarkan pengamatan saya, situasi belajar dikelas A cukup kondusif.

 Berdasarkan hasil penyidikan polisi, ditemukan fakta-fakta yang memperkuat dia

menjadi tersangka.

Dari contoh kalimat diatas, bisa kita lihat dan bandingkan sendiri penggunaan kata

yang memiliki arti sama namun digunakan pada kalimat yang berbeda. Keempat kata

tersebut tidak bisa ditukar tempatnya. Seaandainya ditukar, tidak akan sesuai sehingga

membingungkan pendengar atau pembaca.

Dari segi kesopanan, kata mati, meninggal, gugur, mangkat, wafat, dan pulang ke

rahmatullah, dipilih berdasarkan jenis mahluk, tingkat sosial, dan waktu. Contoh :

 Kucing saya mati setelah makan ikan busuk.

 Ayah Doni meninggal seminggu yang lalu.


 Pahlawanku gugur di medan juang.

 Beliau wafat pada 1425 H.

Jika kata-kata diatas kita ubah letaknya, maka kalimat tersebut akan menjadi

rancu bagi pembaca atau pendengar.

Dari penjelasan diatas, maka fungsi diksi adalah sebagai berikut

1. Melambangkan gagasan yang diekspresikan secara verbal.

2. Membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat (sangat resmi, resmi, tidak resmi)

sehingga menyenangkan pendengar atau pembaca.

3. Menciptakan komunikasi yang baik dan benar.

4. Menciptakan suasana yang tepat.

5. Mencegah perbedaan penafsiran.

6. Mencegah salah pemahaman.

7. Mengefektifkan pencapaian target komunikasi.

C. Syarat Dalam Pilihan Kata (Diksi)

Pemilihan kata menjadi poin penting dalam penyusunan kalimat yang efektif. Contoh

kalimat tersebut tidak memenuhi syarat dalam pemilihan kata, sehingga menjadi kalimat

tidak efektif. Ada lima syarat dalam memilih kata, yaitu (1) kebenaran, (2) kecermatan,

(3) ketepatan, (4) kelaziman, dan (5) keserasian. Mari kita bahas lebih perinci.

1. Syarat kebenaran, kata yang benar adalah kata yang mengikuti kaidah tata

bahasa (morfologi dan sintaksis).

Contoh:

 Bu Candrika sudah mengetahui tentang berita itu.


 Bu Candrika sudah tahu tentang berita itu.

Manakah kata yang tidak benar dari kedua kalimat di atas ? jawabannya, pada

pemilihan kata “tentang”. Kata “mengetahui” tergolong verba transitif yang dapat diikuti

secara langsung oleh objek (berita itu). Jadi, kata “tentang” sebagai preposisi tidak

perlu dipakai. Sementara itu, verba intransitif “tahu” tidak dapat diikuti oleh pelengkap

(berita itu) secara langsung, karena itu, wajib diikuti preposisi “tentang”.

Kalimat revisi:

 Bu Candrika sudah mengetahui berita itu. (tanpa tentang)

 Bu Candrika sudah tahu tentang berita itu. (dengan tentang)

2. Syarat kecermatan, kata cermat adalah kata yang dalam konteks tertentu tidak

lebih/tidak kurang, tidak rancu, dan bersifat idiomatis.

Contoh :

 Sebagaimana kita ketahui bahwa bahasa merupakan alat berkomunikasi yang

paling penting bagi manusia.

Sudah tepatkah kata bahwa dalam kalimat tersebut? Coba kita pahami melalui dua
kalimat berikut ini.

 Sebagaimana kita ketahui, bahasa merupakan alat berkomunikasi yang paling

penting bagi manusia. (tanpa bahwa)

 Kita ketahui bahwa bahasa merupakan alat berkomunikasi yang paling penting

bagi manusia. (tanpa kata sebagaimana)

Artinya, cukup pilih salah satu saja sebagaimana atau bahwa. Dalam konteks kalimat

tersebut, ada penggunaan kata yang berlebih.


3. Syarat ketepatan, kata yang tepat dikenali berdasarkan distribusi atau

kolokasinya dengan kata di kiri dan kanannya..

Contoh :

 Pak Karto datang (di/ke/dari) kota Surabaya. Manakah penggunaan preposisi

di, ke, dan dari pada kalimat tersebut? Penjelasannya sebagai berikut.

Penggunaan preposisi di, ke, dan dari bergantung pada aspek verba yang

diterangkannya. Jika verb aitu beraspek ‘diam/berhenti’, misalnya tiba, tinggal, dan

singgah tepatnya digunakan preposisi, di; jika beraspek ‘gerak/bergerak’ menuju ke

suatu tempat, misalnya pergi, berangkat, dan maju tepatnya digunakan preposisi, ke;

dan jika beraspek ‘gerak/bergerak‘ menyatakan asal kedatangan, misalnya datang,

keluar, pulang, dan jatuh tepatnya digunakan preposisi dari3.

4. Syarat kelaziman, kata lazim adalah kata yang penggunaannya sudah diterima

oleh umum. Misalnya penggunaan kata bersinonim.

Contohnya

 Kita berangkat kini atau besok? (x) Kini saja! (x)

 Kita berangkat sekarang atau besok? Sekarang saja!

Kata kini tidak digunakan berdiri sendiri, juga tidak digunakan sebagai atribut untuk

menerangkat nomina dan verba pada kalimat di atas.

5. Syarat keserasian, kata serasi adalah kata yang memiliki hubungan secara

semantik dengan kata lainnya dalam konteks tertentu. Salah satu contoh,

preposisi sejak, dari, dan mulai sering digunakan secara sekaligus sehingga
terjadi preposisi rancu sejak dari, mulai dari, dan mulai sejak, seperti pada

contoh kalimat berikut ini.

 Sejak dari kecil Santi suka menari. (x)

 Sejak kecil Santi suka menari.

Kalimat yang disusun secara asal dan tidak memperhatikan kebenaran kaidah bahasa,

akan menyebabkan banyak kekurangan dalam kalimat tersebut. Dengan

memperhatikan syarat-syarat pemilihan kata, kalimat yang kita susun akan menjadi

efektif. Mulailah memperhatikan kebenaran kaidah tata bahasa, kecermatan, ketepatan,

kelaziman, dan keserasian dalam memilih kata. Supaya, kalimat yang disusun menjadi

enak dibaca dan tidak salah diartikan oleh pembaca.

D. Pengertian Kalimat Efektif

Kalimat efektif ialah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali

gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti gagasan yang ada

pada pikiran pembicara atau penulis. Kalimat dikatakan efektif apabila berhasil

menyampaikan pesan, gagasan, perasaan, maupun pemberitahuan sesuai dengan

maksud si pembicara atau penulis.

Kalimat yang terdiri atas kata-kata yang mempunyai unsur SPOK.

CIRI-CIRI KALIMAT EFEKTIF:

1. Memiliki unsur penting atau pokok, minimal unsur SP.

2. Taat terhadap tata aturan ejaan yang berlaku.

3. Menggunakan diksi yang tepat.


4. Menggunakan kesepadanan antara struktur bahasa dan jalan pikiran yang logis

dan sistematis.

5. Menggunakan kesejajaran bentuk bahasa yang dipakai.

6. Melakukan penekanan ide pokok.

7. Mengacu pada kehematan penggunaan kata.

8. Menggunakan variasi struktur kalimat.

Kalimat efektif biasanya digunakan pada tulisan ilmiah seperti makalah, skripsi,

tesis, disertasi, laporan penelitian, dan sebagainya.

SYARAT-SYARAT KALIMAT EFEKTIF:

1. Kelogisan

-Kalimat pasif dan aktif harus jelas

-Subjek dan keterangan harus jelas

-Pengantar kalimat dan predikat harus jelas

-Induk kalimat dan anak kalimat harus jelas

-Subjek tidak ganda

-Predikat tidak didahului kata yang

2. Keparalelan

Predikat kalimat majemuk setara rapatan harus paralel. Artinya, jika kata kerja, maka

selanjutnya harus kata kerja. Jika kata benda maka harus kata benda semuanya.

Contoh:

 Harga minyak disesuaikan atau kenaikan itu wajar. (salah)


 Harga minyak disesuaikan atau dinaikkan secara wajar. (benar)

3. Ketegasan

Unsur-unsur yang ditonjolkan diletakkan diawal kalimat. Contoh:

Presiden menegaskan agar kita harus selalu hidup disiplin.

Membuat urutan yang logis. Misalnya:

Penggemarnya tidak hanya anak-anak, tetapi juga remaja, orangtua bahkan

kakek-kakek.

4. Kehematan

Kehematan adalah penggunaan kata-kata secara hemat, tetapi tidak mengurangi

makna atau mengubah informasi.

Hal-hal yang perlu diperhatikan:

- Menghilangkan pengulangan subjek yang sama pada anak kalimat.

- Menghindari pemakaian super ordinat pada hiponimi kata.

- Menghindari kesinoniman kata dalam kalimat.

5. Ketetapan

Ketepatan ialah pemakaian diksi atau pilihan kata harus tepat. Tepat disini maksudnya

ialah:

- Pemakaian kata harus tepat

- Kata berpasangan harus sesuai

- Menghindari peniadaan preposisi

6. Kecermatan

Cermat ialah kalimat yang dihasilkan tidak menimbulkan tafsir ganda dan harus tepat

diksinya. Prinsip kecermatan berarti cermat dan tepat dalam menggunakan diksi. Agar
tercapai kecermatan dan ketepatan diksi, maka kita harus memperhatikan pernyataan-

pernyataan dibawah ini:

- Hindari penanggalan awalan

- Hindari peluluhan bunyi / c /

- Hindari bunyi / s /, / p /, / t /, / k / yang tidak luluh

- Hindari pemakaian kata ambigu

7. Kepaduan

Kepaduan ialah informasi yang disampaikan tidak terpecah-pecah. Kalimat yang padu

itu ialah seperti:

- Kalimat tidak bertele-tele dan sistematis

- Menggunakan pola aspek-agen-verbal atau aspek-verbal-pasien

- Diantara predikat kata kerja dan objek penderita tidak disisipkan kata daripada

atau tentang

8. Kesejajaran

Kesejajaran adalah penggunaan bentuk-bemtuk yang sama pada kata-kata yang

paralel. Agar kalimat terlihat rapi dan bermakna sama, kesejajaran dalam kalimat

sangat diperlukan. Contoh:

- Maskapai tidak bertanggungjawab terhadap kehilangan dokumen, kerusakan

barang, busuknya makanan, dan jika hewan yang diletakkan didalam bagasi

tiba-tiba mati. (salah)

- Maskapai tidak bertanggungjawab terhadap kehilangan dokumen, kerusakan

barang, kebusukan makanan, dan kematian hewan. (benar)


Pada kalimat tersebut kata busuknya dan mati tidak paralel dengan kata kehilangan

dan kerusakan, maka dua kata tersebut disejajarkan menjadi kebusukan dan kematian.

9. Keharmonisan

Keharmonisan kalimat artinya setiap kalimat yang kita buat harus harmonis antara pola

berpikir dan struktur bahasa. Tersusun atas:

- Subjek

Subjek (S) ialah bagian kalimat yang menunjukkan pelaku, tokoh, sosok, benda,

atau sesuatu hal.

- Predikat

Predikat (P) adalah bagian kalimat yang memberitahu sedang melakukan apa

atau dalam keadaan bagaimana si subjek. Predikat juga dapat berupa sifat,

situasi, status, ciri, atau jati diri subjek.

- Objek dan Pelengkap

Objek dan Pelengkap adalah bagian kalimat yang melengkapi predikat.

- Keterangan

Keterangan (Ket) ialah bagian kalimat yang menerangkan berbagai hal

mengenai bagian yang lainnya.

Anda mungkin juga menyukai