PENGGUNAAN DIKSI
Dosen Pengampu : Fariz Hidayatulloh, M.Pd
Disusun Oleh:
Alhamdulillahi rabbil alamin. Segala puji kepada Allah SWT atas limpahan
rahmat hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah penggunaan diksi ini.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini, terlepas dari semua
itu, kami meyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah penggunaan
diksi. Akhir kata kami berharap semoga makalah penggunaan diksi, ini dapat
memberikan manfaat terhadap pembaca.
penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL--------------------------------------------------------------------------i
KATA PENGANTAR---------------------------------------------------------------------------ii
DAFTAR ISI--------------------------------------------------------------------------------------iii
BAB 1 PENDAHULUAN----------------------------------------------------------------------1
A. LATAR BELAKANG----------------------------------------------------------------1
B. RUMUSAN MASALAH ------------------------------------------------------------1
C. TUJUAN--------------------------------------------------------------------------------1
BAB 2 PEMBAHASAN------------------------------------------------------------------------2
A. PENGERTIAN DIKSI----------------------------------------------------------------2
B. FUNGSI DIKSI------------------------------------------------------------------------2
C. SYARAT-SYARAT KETETAPAN PEMILIHAN KATA----------------------3
D. KESESUAIAN KATA----------------------------------------------------------------4
E. JENIS MAKNA KATA---------------------------------------------------------------5
F. BENTUK PENGGUNAAN KONJUNGSI----------------------------------------7
BAB 3 PENUTUP--------------------------------------------------------------------------------10
A. KESIMPULAN------------------------------------------------------------------------10
DAFTAR PUSTAKA----------------------------------------------------------------------------11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Diksi merupakan pemilihan kata yang tepat untuk menyampaikan suatu maksud
tertentu. Pemilihan kata yang tepat ini bertujuan agar suatu maksud bisa tersampaikan
dengan baik dan benar sehingga tidak terjadi salah paham diantara beberapa pihak
yang nantinya akan terlibat. Pemilihan diksi merupakan suatu hal yang penting
karena jika suatu maksud tidak bisa dipahami oleh salah satu pihak, nantinya akan
menimbulkan perpecahan. Oleh karena itu pembahasan ini sangat penting untuk kita
selaku mahasiswa agar bisa menyampaikan suatu maksud tertentu tanpa adanya
kesalahan dan tentunya dipahami oleh semua pihak yang terlibat.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Diksi
Diksi adalah pilihan kata. Pilihan kata merupakan kegiatan untuk memilih kata
secara tepat dan sesuai dalam mengungkapkan maksud dan tujuan kepada penyimak
atau pembaca baik secara lisan maupun tulisan. Ketepatan dan kesesuaian sangat
penting dalam rangka mengekspersikan maksud dan tujuan.
Diksi sangat menentukan gaya bahasa. Gaya bahasa ditentukan oleh ketepatan
dan kesesuaian pilihan kata. Kata, kalimat, paragraf, atau wacana menjadi efektif jika
diungkapkan dengan gaya bahasa yang tepat. Gaya bahasa mempengaruhi
terbentuknya suasana, kejujuran, kesopanan, kemenarikan, tingkat keresmian, atau
realita.
Selain itu, pilihan dan kesesuaian kata yang didukung dengan tanda baca pula
yang tepat dapa menimbulkan nada kebahasaan , yaitu sugesti yang terekspresi
melalui rangkaian kata yang dsiertai penekanan mampu menghasilkan daya persuasi
yang tinggi.
Pemakaian diksi yang baik akan membantu pembicara dan pendengar dalam
menyelesaikan masalah, begitu pula sebaiknya, gagasan atau ide akan sulit berterima
jika diksi yang digunakan salah sasaran atau tidak sesuai kontek pembicara dan
pendengar.
B. Fungsi Diksi
2
5. Menghindari dan mencegah perbedaan persepsi.
1. Membedakan secara cermat makna kata yang hampir bersinonim misalnya: ialah,
adalah, dalam pemakaian berbeda beda. Kata ialah harus diikuti sinonim, bukan
definisi formal. Jika menggunakan kata ialah maka harus disertai sinonim.
3
8. Menggunakan kata –kata idiomatik berdasarkan susunan (pasangan) yang benar,
misalnya: sesuai bagi seharusnya sesuai dengan.
9. Menggunakan imbuhan asing (jika diperlukan) harus memahami maknanya secara
tepat, misalnya dilegalisir seharusnya dilegalisasi, koordinir seharusnya
koordinasi.
10. Tidak menafsirkan makna kata secara subjektif berdasarkan pendapat sendiri, jika
pemahaman belum dapat dipastikan, pemakai kata harus menemukan makna yang
tepat dalam kamus, misalnya modern sering diartikan secara subjektif canggih
menurut kamus modern berarti terbaru atau mutakhir; canggih berarti banyak
cakap, suka mengganggu, rewel,bergaya intelektual.
D. Kesesuaian Kata
4
6. Menghindari penggunaan ragam lisan (pergaulan) dalam bahasa tulis, misalnya
tulis, bahasa kerja,(bahasa lisan), menulis, menuliskan, membaca, membacakan,
bekerja, mengerjakan, dikerjakan, (bahasa tulis).
Makna gramatikal adalah makna yang timbul karena proses gramatikal atau
tata bahasa, makna ini sering juga disebut maakna kontekstual atau makna
situasional. Proses gramatikal seperti proses afiksasi, proses reduplikasi, dan
proses komposisi. Proses afiksasi awalan ter- pada kata angkat dalam kalimat batu
seberat itu terangkat juga oleh adik melahirkan makna “dapat”. Kalimat berikut ini
juga menunjukkan contoh makna gramatikal , Ketika balok itu ditarik, papan itu
terangkat ke atas melahirkan makna gramatikal ”tidak sengaja”.
Pembeda makna denotatif dengan konotatif didasarkan pada ada atau tidak
adanya “nilai rasa” pada sebuah kata.
5
Makna konotatif adalah makna kiasan, atau makna tambahan, atau yang
muncul karena nilai rasa. Contoh kata merah putih bermakna denotasi adalah
secarik kain yang berwarna merah dan putih.Tetapi bila makna konotasi dapat
diartikan merah berarti berani dan putih berarti suci.
Makna asosiatif adalah makna yang dimiliki sebuah kata berkenaan dengan
adanya hubungan kata itu dengan keadaan di luar bahasa. Misalnya kata melati
berasosiasi dengan makna suci atau kesucian. Karena makna asosiasi ini
berhubungan dengan nilai moral dan pandangan hidup yang berlaku dalam suatu
masyarakat bahasa yang berarti juga berurusan dengan nilai rasa bahasa, maka ke
dalam makna asosiatif ini termasuk juga makna konotatif seperti yang sudah
dibicarakan sebelumnya. Di samping itu ke dalamnya termasuk juga makna
makna lain seperti makna stilistika, makna afektif, dan makna kolokatif. (Leech
dalam Chaer, 1994:72).
6
Makna Kolokatif berkenaan dengan makna kata dalam kaitannya dengan
makna kata lain yang mempunyai “tempat” yang sama dalam sebuah frase
(ko=sama, bersama; lokasi=tempat) Contoh kata laju,cepat, deras. Kata kata ini
bermakna sama tetapi pasti mempunyai kolokasi yang berbeda. Kita bisa
mengatakan hujan deras dan berlari cepat kosakata ini tidak boleh dipertukarkan.
1. Konjungsi Relatif
Bentuk salah:
Bentuk salah:
2. Konjungsi Subordinatif
Bentuk salah:
Bentuk salah:
3. Konjungsi Antarkalimat
Kasus 1: tapi, …
Bentuk salah:
Akan tetapi, kemitraan demikian itu harus ditanggapi dengan serius supaya
menghasilkan hasil signifikan.
8
Bentuk disunting ke-2:
Kasus 2: pasalnya,…
Bentuk salah:
menjelaskan…
menjelaskan…
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
10
DAFTAR PUSTAKA
https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-diksi.html
https://hot.liputan6.com/read/4386506/diksi-adalah-pilihan-kata-kenali-ciri-
ciri-jenis-dan-fungsinya
11