“DIKSI”
Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan kami kesehatan dan kemampuan sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “DIKSI” ini dengan baik. Shalawat serta salam selalu kita
curah limpahkan kepada baginda Rasulullah Nabi Muhammad SAW tentunya
kepada para sahabatnya, keluarga, tabi’i dan tabi’at nya, hingga kepada kita selaku
umatnya di akhir zaman ini.
Adapun tujuan dari penulisah makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah Bahasa Indonesia dengan dosen pengampu Ibu Asrianti,S.PD. M.Pd.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para
pembaca dan juga penulis.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak
kesalahan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun
untuk kami sehingga nantinya kami bisa melakukan penulisan makalah ini dengan
baik dan benar di masa yang akan datang.
Terima kasih.
Penulis
1
DAFTAR ISI
Daftar Isi..................................................................................................................2
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : PEMBAHASAN
A. Kesimpulan .............................................................................................. 12
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Diksi merupakan pemilihan kata yang tepat untuk menyampaikan suatu
maksud tertentu. Pemilihan kata yang tepat ini bertujuan agar suatu maksud bisa
tersampaikan dengan baik dan benar sehingga tidak terjadi salah paham diantara
beberapa pihak yang nantinya akan terlibat. Pemilihan diksi merupakan suatu
hal yang penting karena jika suatu maksud tidak bisa dipahami oleh salah satu
pihak, nantinya akan menimbulkan perpecahan. Oleh karena itu pembahasan ini
sangat penting untuk kita selaku mahasiswa agar bisa menyampaikan suatu
maksud tertentu tanpa adanya kesalahan dan tentunya dipahami oleh semua
pihak yang terlibat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan diksi?
2. Apa fungsi diksi?
3. Apa saja syarat – syarat ketepatan pilihan kata?
4. Apa saja jenis makna dalam diksi?
5. Bagaimana bentuk penggunaan konjungsi dalam diksi?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian diksi
2. Menjelaskan apa saja fungsi dari diksi
3. Mengetahui syarat – syarat dalam ketepatan pemilihan kata
4. Menjelaskan jenis makna yang ada dalam diksi
5. Memahami bentuk penggunaan konjungsi dalam diksi
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Diksi
Diksi adalah pilihan kata. Pilihan kata merupakan kegiatan untuk memilih
kata secara tepat dan sesuai dalam mengungkapkan maksud dan tujuan kepada
penyimak atau pembaca baik secara lisan maupun tulisan. Ketepatan dan
kesesuaian sangat penting dalam rangka mengekspersikan maksud dan tujuan.
Selain itu, pilihan dan kesesuaian kata yang didukung dengan tanda baca
pula yang tepat dapa menimbulkan nada kebahasaan , yaitu sugesti yang
terekspresi melalui rangkaian kata yang dsiertai penekanan mampu
menghasilkan daya persuasi yang tinggi.
Pemakaian diksi yang baik akan membantu pembicara dan pendengar dalam
menyelesaikan masalah, begitu pula sebaiknya, gagasan atau ide akan sulit
berterima jika diksi yang digunakan salah sasaran atau tidak sesuai kontek
pembicara dan pendengar.
B. Fungsi Diksi
1. Melambangkan ide yang diungkapkan secara verbal.
2. Membentuk wujud ungkapan gagasan yang tepat sehingga menyenangkan
penyimak atau pembaca.
3. Mewujudkan komunikasi yang berterima.
4. Menciptakan atmosfir yang kondusif.
5. Menghindari dan mencegah perbedaan persepsi.
6. Mencegah salah pemahaman.
7. Mengefektifkan pencapaian target komunikasi
4
C. Syarat – syarat Ketepatan Pilihan Kata
1. Membedakan secara cermat makna kata yang hampir bersinonim misalnya:
ialah, adalah, dalam pemakaian berbeda beda. Kata ialah harus diikuti
sinonim, bukan definisi formal. Jika menggunakan kata ialah maka harus
disertai sinonim.
5
8. Menggunakan kata –kata idiomatik berdasarkan susunan (pasangan) yang
benar, misalnya: sesuai bagi seharusnya sesuai dengan.
9. Menggunakan imbuhan asing (jika diperlukan) harus memahami maknanya
secara tepat, misalnya dilegalisir seharusnya dilegalisasi, koordinir
seharusnya koordinasi.
10. Tidak menafsirkan makna kata secara subjektif berdasarkan pendapat
sendiri, jika pemahaman belum dapat dipastikan, pemakai kata harus
menemukan makna yang tepat dalam kamus, misalnya modern sering
diartikan secara subjektif canggih menurut kamus modern berarti terbaru
atau mutakhir; canggih berarti banyak cakap, suka mengganggu,
rewel,bergaya intelektual.
D. Kesesuaian Kata
Syarat kesesuaian kata :
1. Menggunakan ragam baku dengan cermat dan tidak
mencampuradukkan penggunaannya dengan kata tidak baku yang
hanya digunakan dalam pergaulan,misalnya: hakikat (baku),hakekat
(tidak baku), konduite (baku),kondite (tidak baku).
2. Menggunakan kata yang berhubungan dengan nilai sosial dengan
cermat,misalnya: kencing (kurang sopan),buang air kecil (lebih sopan),
pelacur (kasar),tunasusila (lebih halus).
3. Menggunakan kata berpasangan (idiomatik) dan berlawanan makna
dengan cermat, misalnya: sesuai bagi (salah), sesuai dengan
(benar),bukan hanya… melainkan juga (benar), bukan hanya… tetapi
juga (salah), tidak hanya…tetapi juga (benar).
4. Menggunakan kata dengan nuansa tertentu, misalnya: berjalan
lambat,mengesot,dan merangkak; merah darah, merah hati.
5. Menggunakan kata ilmiah untuk penulisan karangan ilmiah dan
komunikasi nonilmiah (surat-menyurat, diskusi umum) menggunakan
kata popular, misalnya: argumentasi (ilmiah),pembuktian
(populer),psikologi (ilmiah),ilmu jiwa (populer).
6
6. Menghindari penggunaan ragam lisan (pergaulan) dalam bahasa tulis,
misalnya tulis, bahasa kerja,(bahasa lisan), menulis, menuliskan,
membaca, membacakan, bekerja, mengerjakan, dikerjakan, (bahasa
tulis).
Pembeda makna denotatif dengan konotatif didasarkan pada ada atau tidak
adanya “nilai rasa” pada sebuah kata.
7
Makna konotatif adalah makna kiasan, atau makna tambahan, atau yang
muncul karena nilai rasa. Contoh kata merah putih bermakna denotasi adalah
secarik kain yang berwarna merah dan putih.Tetapi bila makna konotasi dapat
diartikan merah berarti berani dan putih berarti suci.
Makna asosiatif adalah makna yang dimiliki sebuah kata berkenaan dengan
adanya hubungan kata itu dengan keadaan di luar bahasa. Misalnya kata melati
berasosiasi dengan makna suci atau kesucian. Karena makna asosiasi ini
berhubungan dengan nilai moral dan pandangan hidup yang berlaku dalam
suatu masyarakat bahasa yang berarti juga berurusan dengan nilai rasa bahasa,
maka ke dalam makna asosiatif ini termasuk juga makna konotatif seperti yang
sudah dibicarakan sebelumnya. Di samping itu ke dalamnya termasuk juga
makna makna lain seperti makna stilistika, makna afektif, dan makna kolokatif.
(Leech dalam Chaer, 1994:72).
8
Makna Kolokatif berkenaan dengan makna kata dalam kaitannya dengan
makna kata lain yang mempunyai “tempat” yang sama dalam sebuah frase
(ko=sama, bersama; lokasi=tempat) Contoh kata laju,cepat, deras. Kata kata ini
bermakna sama tetapi pasti mempunyai kolokasi yang berbeda. Kita bisa
mengatakan hujan deras dan berlari cepat kosakata ini tidak boleh
dipertukarkan.
Bentuk salah:
Bentuk salah:
2. Konjungsi Subordinatif
Bentuk salah:
9
Bentuk disunting ke-1:
Bentuk salah:
3. Konjungsi Antarkalimat
Kasus 1: tapi, …
Bentuk salah:
Akan tetapi, kemitraan demikian itu harus ditanggapi dengan serius supaya
10
Kasus 2: pasalnya,…
Bentuk salah:
menjelaskan…
menjelaskan…
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Diksi adalah pilihan kata. Pilihan kata merupakan kegiatan untuk memilih
kata secara tepat dan sesuai dalam mengungkapkan maksud dan tujuan kepada
penyimak atau pembaca baik secara lisan maupun tulisan. Ketepatan dan
kesesuaian sangat penting dalam rangka mengekspersikan maksud dan tujuan.
Pemakaian diksi yang baik akan membantu pembicara dan pendengar dalam
menyelesaikan masalah, begitu pula sebaiknya, gagasan atau ide akan sulit
berterima jika diksi yang digunakan salah sasaran atau tidak sesuai kontek
pembicara dan pendengar.
12
DAFTAR PUSTAKA
https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-diksi.html
https://pendidikan.co.id/diksi/
13