Dosen Pembimbing:
SEPTEMBER, 2019
KATA PENGANTAR
Pertama, kami mengucapkan puji dan syukur kepada Allah swt yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga makalah Bahasa
Indonesia dengan judul Diksi (Pilihan Kata) ini dapat selesai dengan tepat waktu.
Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
membantu kami dalam pembuatan makalah Bahasa Indonesia ini dan berbagai
sumber yang telah kami pakai dalam pembuatan makalah ini.
Kami mengakui bahwa kami adalah manusia biasa yang mempunyai
kekurangan dalam berbagai hal. Kami pun juga masih terbatas dalam hal ilmu
pengetahuan. Oleh karena itu, tidak ada hal yang dapat diselesaikan dengan
sempurna. Begitu pula dengan makalah Bahasa Indonesia ini yang telah kami
selesaikan. Tidak semua hal dapat kami deskripsikan dengan sempurna dalam
makalah ini. Kami melakukannya semaksimal mungkin dengan kemampuan yang
kami miliki. Maka dari itu, kami bersedia menerima kritik dan saran dari para
pembaca sekalian yang rendah hati. Kami akan menerima semua kritik dan saran
tersebut sebagai motivasi untuk kami dapat memperbaiki makalah kami dimasa
mendatang.
Dengan menyelesaikan makalah Bahasa Indonesia ini, kami mengharapkan
banyak manfaat yang dapat dipetik dan diambil dari karya ini. Semoga dengan
adanya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................................ ii
PENDAHULUAN ................................................................................................................... 1
PEMBAHASAN ...................................................................................................................... 3
PENUTUP................................................................................................................................ 9
A. KESIMPULAN ........................................................................................................... 9
B. SARAN ......................................................................................................................... 9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
1) Pengertian Diksi
Diksi atau pilihan kata merupakan ketepatan seseorang dalam memilih dan
menggunakan kata sesuai dengan situasi dan kondisi. Pemilihan kata pada dasarnya adalah
pendayagunaan kata yang berkaitan dengan ketepatan memilih untuk mengungkapkan
pemikirannya.
Diksi, dalam arti pertama, merujuk pada pemilihan kata dan gaya ekspresi oleh
penulis atau pembicara. Arti kedua, arti “diksi” digambarkan dengan kata – seni berbicara
jelas sehingga setiap kata dapat dipahami hingga kompleksitas dan ekstrimitas terjauhnya.
Diksi adalah pilihan kata terhadap bahasa-bahasa yang dikuasai oleh penutur. Diksi
menjadi perhatian kridalaksana dalam memberikan idenya tentang konsep teoretis diksi
dengan menjelaskan bahwa diksi bukan hanya menyangkut tentang pilihan kata tetapi juga
berkaitan dengan kejelasan lafal untuk memperoleh efek tertentu dalam berbicara didepan
umum atau dalam karang-mengarang.
Pilihan kata atau diksi bukan saja dipergunakan untuk menyatakan kata-kata mana
yang dipakai untuk mengungkapkan suatu ide atau gagasan tetapi juga meliputi persoalan
freaseologi, gaya bahasa, dan ungkapan. Fraseologi mencakup persoalan kata-kata dalam
pengelompokan atau susunannya, atau yang menyangkut cara-cara yang khusus berbentuk
ungkapan. Gaya bahasa sebagai bagian dari diksi bertalian dengan ungkapan-ungkapan
yang individual atau karakteristik, atau yang mempunyai nilai artistik yang tinggi.
2) Syarat Diksi
1. Dapat membedakan denotasi dan konotasi.
- Denotasi adalah makna berdasarkan petunjuk lugas yang bersifat objektif
- Konotasi adalah makna tambahan yang mengandung nilai rasa
Contohnya :
a. Hari Minggu lalu , Saras jatuh ketika sedang naik sepedah bersama teman-
temannya.
3
4
b. Syarat utama seseorang bisa naik haji adalah Dia tergolong orang yang mampu,
baik secara material maupun spiritual.
2. Dapat membedakan kata-kata yang hampir bersinonim ( memiliki makna yang sama
atau mirip )
Contoh :
Selama tiga bulan ini, rencana kami masih dalam rangka memberolahragakan
karyawan.
Setiap Sabtu pagi, Wandasti bersama kedua orang tuanya selalu mengolahragakan
badan mereka agar selalu sehat.
3. Dapat membedakan kata-kata yang hamper mirip dalam ejaannya
Contoh:
Karton – Kartun
Intensif – Insentif
Sarat - syarat
4. Dapat memahami dengan tepat makna kata-kata abstrak
Contoh :
Kesejahteraan, keadilan, kemakmuran, keamanan, kerukunan, kebersamaan
5. Tidak menafsirkan makna kata secara subjektif berdasarkan pendapat sendiri jika
pemahaman belum dapat dipastikan serta maknanya sesuai dengan kamus.
Contoh :
Kata modern menurut pendapat diartikan canggih , tetapi menurut kamus modern
artinya terbaru atau mutakhir.
Sedangkan ,kata canggih sendiri berarti banyak cakap, suka mengganggu, banyak
mengetahui, dan bergaya intelektual.
6. Dapat memakai kata penghubung yang berpasangan secara tepat
Contoh :
Antar ketua kelas dengan wakil ketua kelas harus selalu bekerja sama menjadika
kelas nyaman dan tentram.
Motu tidak mau kue , tetapi Dia mau permen.
Rina maupun Sasa , keduanya suka basket.
5
7. Dapat membedakan kata umum (superordinate) dan kata khusus (hiponim) yang
benar
Contoh :
Kata ikan merupakan kata umum , Mujair merupakan kata khusus
Kata bunga adalah kata umum, Mawar adalah kata khusus
8. Memahami kata yang berimbuhan asing secara tepat
Contoh :
Dilegalisir seharusnya dilegalisasi
Koordinir seharusnya koordinasi
9. Menggunakan kata-kata idiomatik berdasarkan susunan (pasangan) yang benar
- Idiomatik merupakan kata yang menyiratkan makna tersirat.
Contoh :
Masalah sengketa itu akhinya diselesaikan di meja hijau
10. Menggunkan kata yang merubah makna dengan cermat
Contoh :
Kata issue berasal dari bahasa Inggris yang artinya publikasi, perkara dan kesudahan
Sedangkan isu dalam bahasa Indonesia artinya kabar yang tidak jelas asal-usulnya,
kabar angin atau desas desus.1
Dapat disimpulkan bahwa dalam memahami syarat pemilihan diksi , maka harus
mempertajam makna kata dengan mempelajari dan menguasai bahasa asing sebagai
pembanding karena bernuansa memiliki kemiripan satu sama lain.
3) Fungsi Diksi
Bila kita menyadari bahwa kata merupakan alat penyalur gagasan atau luas kosa
katanya dapat dengan mudah melakukan komunikasi dengan orang lain. Betapa sering kita
tidak dapat memahami orang lain hanya karena kita tidak cukup memiliki atau gagasannya
atau sebaliknya, orang lawan bicara tidak cukup memiliki gagasan atau kosa kata, sehingga
tidak sanggup mengungkapkan maksudnya secara jelas
1
Sri Satata dkk., Bahasa Indonesia( Jakarta:Mitra Wacana Media,2012) hal. 119
6
4) Jenis-jenis Diksi
Pada umumnya pilihan kata (diksi) bisa dibagi menjadi dua jenis yaitu pilihan kata yang
didasarkan maknanya dan diksi didasarkan leksikal. Penjelasannya sebagai berikut :
A. Diksi berdasarkan maknanya
1. Makna denotatif
Makna denotatif adalah makna yang sebenarnya dari kata atau kalimat yang ada
berdasarkan pengamatan yang didasarkan pada hasil atau data.
Dibawah ini contoh diksi bermakna denotatif:
Sinta seorang gadis yang selalu kerja keras untuk mendapat penghargaan.
Maksud dari “kerja keras” berarti kerja dengan bersungguh-sungguh.
Larissa adalah mahasiswa yang giat belajar selama di kampus.
Maksud dari “ giat belajar” berarti rajin belajar
2. Makna konotatif
7
Makna konotatif adalah makna kias dari suatu kata atau kalimat yang memiliki
makna bukan sebenarnya.Dibawah ini contoh diksi bermakna konotatif:
Ayahku adalah ayah yang hebat karena menjadi “ tulang punggung” untuk
menghidupi keluarga.
Maksud dari” tulang punggung” adalah bekerja sekuat tenaga.
Seseorang yang memakai kacamata merupakan seorang”kutu buku”.
Maksud dari” kutu buku” adalah orang suka membaca.
3. Makna umum dan populer
Makna umum adalah kata-kata yang memiliki makna dan cakupan pemakaian
yang lebih luas.
Kata ilmiah merupakan kata kata yang logis dari bahasa asing yang diterjemahkan
dalam bahasa indonesia.
Kata populer: kata yang biasa dipakai dalam komunikasi dalam kehidupan sehari
hari.
Berikut adalah contoh dari kata ilmiah dan kata populer
Analogi Kiasan
Frustasi Rasakecwa
Final Akhir
Format Ukuran
Prediksi Ramalan
Anarki Kekacauan
Biodata Biografi singkat
B. Diksi berdasarkan leksikal
1. Sinonim
Sinonim adalah kata yang memiliki kesamaan arti dengan kata yang lain.
Contoh sebagai berikut:
Pandai = pintar
Senang = bahagia
Rindu = kangen
8
Elok = cantik
2. Antonim
Antonim adalah kata yang berlawanan arti dengan kat yang lain.
Contoh sebagai berikut:
Panjang x pendek
Tinggi x rendah
Manis x pahit
Terang x gelap
3. Homonim
Homonim adalah kata yang mempunyai lafal dan ejaan yang sama namun berbeda
arti. Contoh sebagai berikut:
Bulan itu terlihat sangat cantik jika dilihat dari sini.
Setiap bulan para karyawan mendapatkan gaji mereka.
Kata “ bulan” pada kalimat pertama dan kedua memiliki arti yang berbeda meskipun
ejaan dan lafalnya sama.
4. Homofon
Homofon adalah suatu kata yang mempunyai ejaan dan makna yang berbeda namun
lafalnya sama. Contoh sebagai berikut:
5. Homograf
Homograf adalah suatu kata yang mempunyai arti dan lafal yang berbeda namun
ejaannya sama. Contoh sebagai berikut:
Kata “ tahu” dalam kedua kalimat tersebut ejaannya sama tetapi mempunyai arti
yang berbeda.
6. Polisemi
Polisemi adalah suatu kata yang mempunyai makna lebih dari satu. Contoh sebagai
berikut:
9
Pada kalimat diatas, hewan peliharaan merupakan hipernim. Sedangkan kata hiponim
adalah kucing, anjing, kelinci, dan bebek.
- Kasus Narkoba yang menjerat artis berinisial AS belum dipastikan antara benar atau
salah ( menyatakan pemilihan).
- Rudy akan tiba di Jakarta antara pukul 12.00 sampai pukul 12.30.
D. Gaya bahasa
Gaya bahasa adalah cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas
yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian penulis.
a. Gaya bahasa berdasarkan pilihan kata:
1. Gaya bahasa resmi
Yaitu gaya dalam bentuknya yang lengkap dan biasanya digunakan dalam forum-
forum resmi. Nada gaya bahasa yang terkesan serius dengan pilihan kata-katanya
yang mudah dipahami.
Contoh: pada teks pembukaan undang-undang dasar negara republik Indonesia
‘45
” Bahwa, sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab
itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan.....”
Contoh: “kau menuding aku, aku menuding kau, kau dan aku menjadi seteru”
Anafora : repetisi yang berwujud perulangan kata pertama pada tiap baris atau
kalimat pertama
Contoh : Berdosakah aku kalau aku bawakan air, selalu menyiramnya.
Berdosakah aku bersandar ke batang yang kuat melihat lamasnya.
Berdosakah aku melihat burung kecil menyanyi melahap sepi?
Epistofra: repetisi yang berwujud perulangan kata atau frasa pada akhir baris
atau kalimat berurutan
Contoh: Bumi yang kau diami, laut yang kau arungi adalah puisi
Udara yang kau hirupi, bukit yang kau gunduli adalah puisi
Simploke: repetisi yang pada awal dan akhir beberapa baris berturut-turut
Contoh: Kamu bilang hidup ini brengsek, aku biarin
Kamu bilang hidup ini nggak punya arti, aku biarin
Kamu bilang aku nggak pengertian, aku biarin
Mesodiplosis: repetisi di tengah beberapa kalimat berurutan
Contoh: Para pembesar jangan mencuri bensin
Para gading jangan mencuri perawannya sendiri
Para pegawai jangan mencuri logam
Epanalepsis: pengulangan kata pertama di akhir kalimat
Contoh: Kita gunakan pikiran dan perasaan kita
Kami cintai perdamaian karena Tuhan kami
Andiplolis: kata terakhir dari suatu kalimat menjadi kata pertama dari kalimat
berikutnya
Contoh: Dalam laut ada tiram, dalam tiram ada mutiara
Dalam mutiara, ah tak ada apa
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kreativitas dalam menentukan pemilihan kata merupakan kunci utamapenulis dalam
menulis gagasan maupun ungkapan. Pengolahan kata yang tepat dan penguasaanya juga
termasuk pegangan dalam menghasilkan tulisan yang indah, bisa dibaca serta ide-ide yang
akan disampaikan oleh pengarang bisa dipahami dengan baik.
Penggunaan kata secara tepat akan membantu penulis untuk mengungkapkan gagsannya
secara tepat sesuai dengan apa yang ingin disampaikan baik secara lisan maupun tulisan.
Diksi juga harus sesuai dengan situasi dan kondisi sera tempat penggunaan kata kata tersebut.
Maka dari itu, dibutuhkan suatu keterampilan untuk mengolah kata dan memilih kata guna
mempermudah pemahaman pembaca.
Berdasarkan kesimpulan diatas, bisa disimpulkan bahwa diksi memiliki tujuan yang
sama yaitu penulis ingin menyampaikan karya tulisnya kepada pembaca dengan maksud agar
pembaca paham dengan isi bacaan dengan baik.
B. SARAN
Dalam pembuatan makalah ini penulis ingin menyampaikan pesan bahwa pembaca bisa
mempelajari dengan baik dan benar mengenai pengolahan kata dalam pembuatan kalimat.
Dengan mempelajari materi diksi, diharapkan mahasiswa dan mahasiswi memiliki
keterampilan dalam penyusunan dan penyampaian suatu gagsan agar tersampaikan dengan
baik dan mudah dipahami.
9
DAFTAR PUSTAKA
Siswono. 2014. Teori dan Praktik Diksi, Gaya Bahasa, dan Pencitaan. Yogyakarta:
Deepublish.
Satata, sri, 2012. Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian. Jakarta:
Penerbit Mitra Wacana Media.
Keraf, Gorys. Diksi dan Gaya Bahasa. 2006. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
10
11