Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

DIKSI (PILIHAN KATA)


Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Dosen Pembimbing:

Dra. Hj. SITI ANNIJAT MAIMUNAH, M.Pd.

Disusun oleh Kelompok 2:

1. Mohammad Refinda Aditya Salsabila (NIM. 19110087)


2. Shinta Fauziyah (NIM. 19110092)
3. Firmaya Agustina (NIM. 19110114)
4. Indah Mawaddah Rahmasita (NIM. 191910099)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

SEPTEMBER, 2019
KATA PENGANTAR
Pertama, kami mengucapkan puji dan syukur kepada Allah swt yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga makalah Bahasa
Indonesia dengan judul Diksi (Pilihan Kata) ini dapat selesai dengan tepat waktu.
Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
membantu kami dalam pembuatan makalah Bahasa Indonesia ini dan berbagai
sumber yang telah kami pakai dalam pembuatan makalah ini.
Kami mengakui bahwa kami adalah manusia biasa yang mempunyai
kekurangan dalam berbagai hal. Kami pun juga masih terbatas dalam hal ilmu
pengetahuan. Oleh karena itu, tidak ada hal yang dapat diselesaikan dengan
sempurna. Begitu pula dengan makalah Bahasa Indonesia ini yang telah kami
selesaikan. Tidak semua hal dapat kami deskripsikan dengan sempurna dalam
makalah ini. Kami melakukannya semaksimal mungkin dengan kemampuan yang
kami miliki. Maka dari itu, kami bersedia menerima kritik dan saran dari para
pembaca sekalian yang rendah hati. Kami akan menerima semua kritik dan saran
tersebut sebagai motivasi untuk kami dapat memperbaiki makalah kami dimasa
mendatang.
Dengan menyelesaikan makalah Bahasa Indonesia ini, kami mengharapkan
banyak manfaat yang dapat dipetik dan diambil dari karya ini. Semoga dengan
adanya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian.

Malang, 3 September 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. i

DAFTAR ISI............................................................................................................................ ii

PENDAHULUAN ................................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ........................................................Error! Bookmark not defined.

C. Tujuan ............................................................................Error! Bookmark not defined.

PEMBAHASAN ...................................................................................................................... 3

PENUTUP................................................................................................................................ 9

A. KESIMPULAN ........................................................................................................... 9

B. SARAN ......................................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Setiap kata mempunyai makna terendiri karena kata tersebut menjadi ungkapan dari
ide atau gagasan bagi orang yang menggunakannya. Dengan kata lain, kata merupakan
alat yang digunakan seseorang untuk menyalurkan ide atau gagasan kepada orang lain.
Hal tersebut berarti semakin banyak kata yang dikuasai oleh sesorang, maka banyak pula
ide atau gagasan yang dikuasai orang tersebut dan sanggup untuk diungkapkan.
Agar terciptanya komunikasi yang efektif dan efisien, pemahaman mengenai
penggunaan diksi atau pilihan kata memanglah sangat penting untuk menghindari
kesalahpahaman dalam berkomunikasi. Pemilihan diksi merupakan sarana yang
mendukung keberhasilan dalam berkomunikasi. Karena pemilihan diksi juga
mempengaruhi keberhasilan dalam penyampaian data, dan informasi yang disampaikan.
Tak hanya sebatas itu,pemiliha diksi juga digunakan dalam bahasa tulis (jurnalistik).
Dalam dunia tulis, diksi juga mempengaruhi kepahaman dari pembaca dari karya tulis
yang dibuat.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa yang dimaksud dengan diksi?
2. Apa syarat diksi?
3. Apa fungsi diksi?
4. Apa jenis-jenis diksi?
1.3 TUJUAN
1. Mengetahui dan memahami pengertian diksi
2. Mengetahui dan memahami syarat diksi
3. Mengetahui fungsi diksi
4. Mengetahui dan memahami jenis diksi

1
BAB II

PEMBAHASAN

1) Pengertian Diksi
Diksi atau pilihan kata merupakan ketepatan seseorang dalam memilih dan
menggunakan kata sesuai dengan situasi dan kondisi. Pemilihan kata pada dasarnya adalah
pendayagunaan kata yang berkaitan dengan ketepatan memilih untuk mengungkapkan
pemikirannya.
Diksi, dalam arti pertama, merujuk pada pemilihan kata dan gaya ekspresi oleh
penulis atau pembicara. Arti kedua, arti “diksi” digambarkan dengan kata – seni berbicara
jelas sehingga setiap kata dapat dipahami hingga kompleksitas dan ekstrimitas terjauhnya.
Diksi adalah pilihan kata terhadap bahasa-bahasa yang dikuasai oleh penutur. Diksi
menjadi perhatian kridalaksana dalam memberikan idenya tentang konsep teoretis diksi
dengan menjelaskan bahwa diksi bukan hanya menyangkut tentang pilihan kata tetapi juga
berkaitan dengan kejelasan lafal untuk memperoleh efek tertentu dalam berbicara didepan
umum atau dalam karang-mengarang.
Pilihan kata atau diksi bukan saja dipergunakan untuk menyatakan kata-kata mana
yang dipakai untuk mengungkapkan suatu ide atau gagasan tetapi juga meliputi persoalan
freaseologi, gaya bahasa, dan ungkapan. Fraseologi mencakup persoalan kata-kata dalam
pengelompokan atau susunannya, atau yang menyangkut cara-cara yang khusus berbentuk
ungkapan. Gaya bahasa sebagai bagian dari diksi bertalian dengan ungkapan-ungkapan
yang individual atau karakteristik, atau yang mempunyai nilai artistik yang tinggi.

2) Syarat Diksi
1. Dapat membedakan denotasi dan konotasi.
- Denotasi adalah makna berdasarkan petunjuk lugas yang bersifat objektif
- Konotasi adalah makna tambahan yang mengandung nilai rasa
Contohnya :
a. Hari Minggu lalu , Saras jatuh ketika sedang naik sepedah bersama teman-
temannya.

3
4

b. Syarat utama seseorang bisa naik haji adalah Dia tergolong orang yang mampu,
baik secara material maupun spiritual.
2. Dapat membedakan kata-kata yang hampir bersinonim ( memiliki makna yang sama
atau mirip )
Contoh :
Selama tiga bulan ini, rencana kami masih dalam rangka memberolahragakan
karyawan.
Setiap Sabtu pagi, Wandasti bersama kedua orang tuanya selalu mengolahragakan
badan mereka agar selalu sehat.
3. Dapat membedakan kata-kata yang hamper mirip dalam ejaannya
Contoh:
Karton – Kartun
Intensif – Insentif
Sarat - syarat
4. Dapat memahami dengan tepat makna kata-kata abstrak
Contoh :
Kesejahteraan, keadilan, kemakmuran, keamanan, kerukunan, kebersamaan
5. Tidak menafsirkan makna kata secara subjektif berdasarkan pendapat sendiri jika
pemahaman belum dapat dipastikan serta maknanya sesuai dengan kamus.
Contoh :
Kata modern menurut pendapat diartikan canggih , tetapi menurut kamus modern
artinya terbaru atau mutakhir.
Sedangkan ,kata canggih sendiri berarti banyak cakap, suka mengganggu, banyak
mengetahui, dan bergaya intelektual.
6. Dapat memakai kata penghubung yang berpasangan secara tepat
Contoh :
Antar ketua kelas dengan wakil ketua kelas harus selalu bekerja sama menjadika
kelas nyaman dan tentram.
Motu tidak mau kue , tetapi Dia mau permen.
Rina maupun Sasa , keduanya suka basket.
5

7. Dapat membedakan kata umum (superordinate) dan kata khusus (hiponim) yang
benar
Contoh :
Kata ikan merupakan kata umum , Mujair merupakan kata khusus
Kata bunga adalah kata umum, Mawar adalah kata khusus
8. Memahami kata yang berimbuhan asing secara tepat
Contoh :
Dilegalisir seharusnya dilegalisasi
Koordinir seharusnya koordinasi
9. Menggunakan kata-kata idiomatik berdasarkan susunan (pasangan) yang benar
- Idiomatik merupakan kata yang menyiratkan makna tersirat.
Contoh :
Masalah sengketa itu akhinya diselesaikan di meja hijau
10. Menggunkan kata yang merubah makna dengan cermat
Contoh :
Kata issue berasal dari bahasa Inggris yang artinya publikasi, perkara dan kesudahan
Sedangkan isu dalam bahasa Indonesia artinya kabar yang tidak jelas asal-usulnya,
kabar angin atau desas desus.1
Dapat disimpulkan bahwa dalam memahami syarat pemilihan diksi , maka harus
mempertajam makna kata dengan mempelajari dan menguasai bahasa asing sebagai
pembanding karena bernuansa memiliki kemiripan satu sama lain.
3) Fungsi Diksi
Bila kita menyadari bahwa kata merupakan alat penyalur gagasan atau luas kosa
katanya dapat dengan mudah melakukan komunikasi dengan orang lain. Betapa sering kita
tidak dapat memahami orang lain hanya karena kita tidak cukup memiliki atau gagasannya
atau sebaliknya, orang lawan bicara tidak cukup memiliki gagasan atau kosa kata, sehingga
tidak sanggup mengungkapkan maksudnya secara jelas

1
Sri Satata dkk., Bahasa Indonesia( Jakarta:Mitra Wacana Media,2012) hal. 119
6

Seseorang yang menguasai banyak kosa kata dapat menyampaikan


gagasan/pemikirannya dengan baik akan tetapi lebih baik jika dalam mengungkapkannya
dapat memilih atau menempatkan kata secara tepat.
Manfaat dari kemampuan menguasai kata dan gagasan atau diksi akan lahir dalam
bentuk: Penguasaan terhadap pengertian-pengertian yang tepat bukan sekedar
mempergunakan kata yang hebat tanpa isi. Dengan pengertian-pengertian yang tepat itu,
kita dapat pula menyampaikan pikiran kita secara sederhana dan lansung.
Jadi, ketepatan makna kata menuntut pula kesadaran penulis atau pembicara untuk
mengetahui bagaimana hubungan atara bentuk bahasa (kata) dengan referensinya dan
untuk tetap mengikuti perkembangan makna kata dari waktu ke waktu. Dapat disimpulkan
bahwa: (1) kemampuan memilih kata hanya dimungkinkan bila seseorang menguasai
banyak kosa kata (2) pilihan kata mengandung pengertian upaya atau kemampuan
membedakan secara tepat kata-kata yang memiliki nuansa makna yang bersinonim (3)
pilihan kata menyangkut kemampuan memilih kata yang tepat dan cocok untuk situasi atau
konteks tertentu. Dengan demikian pilihan kata sebenernya berhubungan dengan tutur dan
tata tulis untuk mewadahi pikiran.

4) Jenis-jenis Diksi
Pada umumnya pilihan kata (diksi) bisa dibagi menjadi dua jenis yaitu pilihan kata yang
didasarkan maknanya dan diksi didasarkan leksikal. Penjelasannya sebagai berikut :
A. Diksi berdasarkan maknanya
1. Makna denotatif
Makna denotatif adalah makna yang sebenarnya dari kata atau kalimat yang ada
berdasarkan pengamatan yang didasarkan pada hasil atau data.
Dibawah ini contoh diksi bermakna denotatif:
 Sinta seorang gadis yang selalu kerja keras untuk mendapat penghargaan.
Maksud dari “kerja keras” berarti kerja dengan bersungguh-sungguh.
 Larissa adalah mahasiswa yang giat belajar selama di kampus.
Maksud dari “ giat belajar” berarti rajin belajar
2. Makna konotatif
7

Makna konotatif adalah makna kias dari suatu kata atau kalimat yang memiliki
makna bukan sebenarnya.Dibawah ini contoh diksi bermakna konotatif:
 Ayahku adalah ayah yang hebat karena menjadi “ tulang punggung” untuk
menghidupi keluarga.
Maksud dari” tulang punggung” adalah bekerja sekuat tenaga.
 Seseorang yang memakai kacamata merupakan seorang”kutu buku”.
Maksud dari” kutu buku” adalah orang suka membaca.
3. Makna umum dan populer
Makna umum adalah kata-kata yang memiliki makna dan cakupan pemakaian
yang lebih luas.
Kata ilmiah merupakan kata kata yang logis dari bahasa asing yang diterjemahkan
dalam bahasa indonesia.
Kata populer: kata yang biasa dipakai dalam komunikasi dalam kehidupan sehari
hari.
Berikut adalah contoh dari kata ilmiah dan kata populer

Kata Ilmiah Kata Populer

Analogi Kiasan
Frustasi Rasakecwa
Final Akhir
Format Ukuran
Prediksi Ramalan
Anarki Kekacauan
Biodata Biografi singkat
B. Diksi berdasarkan leksikal
1. Sinonim
Sinonim adalah kata yang memiliki kesamaan arti dengan kata yang lain.
Contoh sebagai berikut:
 Pandai = pintar
 Senang = bahagia
 Rindu = kangen
8

 Elok = cantik
2. Antonim
Antonim adalah kata yang berlawanan arti dengan kat yang lain.
Contoh sebagai berikut:
 Panjang x pendek
 Tinggi x rendah
 Manis x pahit
 Terang x gelap
3. Homonim
Homonim adalah kata yang mempunyai lafal dan ejaan yang sama namun berbeda
arti. Contoh sebagai berikut:
 Bulan itu terlihat sangat cantik jika dilihat dari sini.
 Setiap bulan para karyawan mendapatkan gaji mereka.

Kata “ bulan” pada kalimat pertama dan kedua memiliki arti yang berbeda meskipun
ejaan dan lafalnya sama.

4. Homofon
Homofon adalah suatu kata yang mempunyai ejaan dan makna yang berbeda namun
lafalnya sama. Contoh sebagai berikut:

5. Homograf
Homograf adalah suatu kata yang mempunyai arti dan lafal yang berbeda namun
ejaannya sama. Contoh sebagai berikut:

 Minuman favorit Ani adalah tahu bakso


 Pria itu tidak tahu kalau hari ini masuk kuliah

Kata “ tahu” dalam kedua kalimat tersebut ejaannya sama tetapi mempunyai arti
yang berbeda.

6. Polisemi
Polisemi adalah suatu kata yang mempunyai makna lebih dari satu. Contoh sebagai
berikut:
9

 Nasabah yang menabung di Bank Mega mendapat bunga 5 persen setiap


bulan.
 Ariani disebut bunga desa di kampung halamannya.
7. Hipernim dan Hiponim
Hipernim adalah kata yang bisa mewakili banyak kata lain. Sedangkan Hiponim
adalah kata yang bisa diwakili oleh kata hipernim. Contoh sebagai berikut:

 Di rumah kakek ari banyak memelihara hewan peliharaan, diantaranya


kucing, anjing, kelinci dan bebek.

Pada kalimat diatas, hewan peliharaan merupakan hipernim. Sedangkan kata hiponim
adalah kucing, anjing, kelinci, dan bebek.

C. Pilihan kata dan penggunaan diksi


1. Kata dari dan daripada
Contoh:
- Gelas itu terbuat dari plastik ( keterangan asal)
- Kecelakan itu kibat dari sopir yang mengantuk ( keterangan sebab)
- Jurnal itu ditulis dari pengamatannya sebulan yang lalu.
2. Kata pada dan kepada
Contoh:
- Buku harian saya ada pada Ningsih (pengantar keterangan).
- Andini menyapa Arin pada menit yang lalu.(keterangan waktu)
3. Kata di dan ke
- Saya sedang belanja di supermarket ( fungsi kata depan di)
- Di saat bayi sudah menginjak usia satu tahun, mereka sudah bisa berjalan (
keterangan waktu).
4. Kata dan dan dengan
Contoh:
- Nindi dan Ninda pergi berlibur ke Bali sore tadi.
- Ayah minum kopi dengan secangkir teh.
5. Kata antar dan antara
10

- Kasus Narkoba yang menjerat artis berinisial AS belum dipastikan antara benar atau
salah ( menyatakan pemilihan).
- Rudy akan tiba di Jakarta antara pukul 12.00 sampai pukul 12.30.
D. Gaya bahasa
Gaya bahasa adalah cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas
yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian penulis.
a. Gaya bahasa berdasarkan pilihan kata:
1. Gaya bahasa resmi
Yaitu gaya dalam bentuknya yang lengkap dan biasanya digunakan dalam forum-
forum resmi. Nada gaya bahasa yang terkesan serius dengan pilihan kata-katanya
yang mudah dipahami.
Contoh: pada teks pembukaan undang-undang dasar negara republik Indonesia
‘45
” Bahwa, sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab
itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan.....”

2. Gaya bahasa tak resmi


Yaitu gaya bahasa yang digunakan dalam bahasa standar dan biasanya digunakan
dalam bahasa yang tidak formal atau kurang formal.
Contoh: “ Sumpah pemuda yang dicetuskan pada tanggaal 28 oktober 1928
adalah peristiwa nasional, yang mengandung benih nasionalisme. Sumpah
pemuda dicetuskan pada zaman penjajahan.”

3. Gaya bahasa percakapan


Gaya bahasa percakapan biasanya menggunakan pilihan kata yang populer dan
kata-kata percakapan.
Contoh: ” Pertanyaan yang pertama, disini memang sengaja saya tidak
membedakan antara istilah jenis kata atau word classes atau parts of speech.
Jadi, ketiganya saya artikan sama disini.”

b. Gaya bahasa berdasarkan nada


1. Gaya sederhana
11

Gaya ini biasanya digunakan untuk memberi instruksi, perintah, pelajaran,


perkuliahan dan sejenisnya.
2. Gaya mulia dan bertenaga
Gaya ini penuh dengan vitalitas dan energi dan digunakan untuk menggerakkan
emosi pendengar.
3. Gaya menengah
Gaya ini bersifat lemah lembut dan digunakan untuk menciptakan suasana damai.
c. Gaya bahasa berdasarkan stuktur kalimat
1. Klimaks
Gaya bahasa ini mengandung gagasan-gagasan yang setiap kali meningkat
kepentingannya dari gagasan-gagasan sebelumnya.
2. Antiklimaks
Gaya bahasa ini merupakan kebalikan dari gaya bahasa klimaks. Yaitu
mengandung gagasan-gagasan yang terus mengendur dari gagasan yang penting
ke gagasan yang kurang penting.
3. Paralelisme
Paralelisme adalah semacam gaya bahasa yang berusaha mencapai kesejajaran
dalam pemakaian kata-kata yang menduduki fungsi yang sama dalam bentuk
gramatikal yang sama.
4. Antitesis
Adalah sebuah gaya bahasa yang mengandung gagasan-gagasan yang
bertentangan, dengan menggunakan kelompok kata yang berlawanan.
5. Repetisi
Repetisi adalah perulangan bunyi, suku kata, kata atau sebagian kalimat yang
dianggap penting untuk memberi tekanan dalam sebuah konteks yang sesuai.
Gaya ini biasanya digunakan untuk oratori. Macam-macam gaya repetisi:
 Epizeuksis : repetisi yang bersifat langsung, artinya kata yang dipentingkan
diulang beberapa kali berturut-turut.
Contoh: “kita harus bekerja, bekerja, sakali lagi bekerja untuk mengejar
ketinggalan kita.”
 Tautotes : mengulaingi kata-kata dalam bentuk konstruksi
12

Contoh: “kau menuding aku, aku menuding kau, kau dan aku menjadi seteru”
 Anafora : repetisi yang berwujud perulangan kata pertama pada tiap baris atau
kalimat pertama
Contoh : Berdosakah aku kalau aku bawakan air, selalu menyiramnya.
Berdosakah aku bersandar ke batang yang kuat melihat lamasnya.
Berdosakah aku melihat burung kecil menyanyi melahap sepi?
 Epistofra: repetisi yang berwujud perulangan kata atau frasa pada akhir baris
atau kalimat berurutan
Contoh: Bumi yang kau diami, laut yang kau arungi adalah puisi
Udara yang kau hirupi, bukit yang kau gunduli adalah puisi
 Simploke: repetisi yang pada awal dan akhir beberapa baris berturut-turut
Contoh: Kamu bilang hidup ini brengsek, aku biarin
Kamu bilang hidup ini nggak punya arti, aku biarin
Kamu bilang aku nggak pengertian, aku biarin
 Mesodiplosis: repetisi di tengah beberapa kalimat berurutan
Contoh: Para pembesar jangan mencuri bensin
Para gading jangan mencuri perawannya sendiri
Para pegawai jangan mencuri logam
 Epanalepsis: pengulangan kata pertama di akhir kalimat
Contoh: Kita gunakan pikiran dan perasaan kita
Kami cintai perdamaian karena Tuhan kami
 Andiplolis: kata terakhir dari suatu kalimat menjadi kata pertama dari kalimat
berikutnya
Contoh: Dalam laut ada tiram, dalam tiram ada mutiara
Dalam mutiara, ah tak ada apa
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kreativitas dalam menentukan pemilihan kata merupakan kunci utamapenulis dalam
menulis gagasan maupun ungkapan. Pengolahan kata yang tepat dan penguasaanya juga
termasuk pegangan dalam menghasilkan tulisan yang indah, bisa dibaca serta ide-ide yang
akan disampaikan oleh pengarang bisa dipahami dengan baik.
Penggunaan kata secara tepat akan membantu penulis untuk mengungkapkan gagsannya
secara tepat sesuai dengan apa yang ingin disampaikan baik secara lisan maupun tulisan.
Diksi juga harus sesuai dengan situasi dan kondisi sera tempat penggunaan kata kata tersebut.
Maka dari itu, dibutuhkan suatu keterampilan untuk mengolah kata dan memilih kata guna
mempermudah pemahaman pembaca.
Berdasarkan kesimpulan diatas, bisa disimpulkan bahwa diksi memiliki tujuan yang
sama yaitu penulis ingin menyampaikan karya tulisnya kepada pembaca dengan maksud agar
pembaca paham dengan isi bacaan dengan baik.

B. SARAN
Dalam pembuatan makalah ini penulis ingin menyampaikan pesan bahwa pembaca bisa
mempelajari dengan baik dan benar mengenai pengolahan kata dalam pembuatan kalimat.
Dengan mempelajari materi diksi, diharapkan mahasiswa dan mahasiswi memiliki
keterampilan dalam penyusunan dan penyampaian suatu gagsan agar tersampaikan dengan
baik dan mudah dipahami.

9
DAFTAR PUSTAKA

Siswono. 2014. Teori dan Praktik Diksi, Gaya Bahasa, dan Pencitaan. Yogyakarta:
Deepublish.

Satata, sri, 2012. Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian. Jakarta:
Penerbit Mitra Wacana Media.

Keraf, Gorys. Diksi dan Gaya Bahasa. 2006. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Triningsih, Diah Erna.2009. Diksi (Pilihan Kata). Klaten: PT Intan Pariwara.

10
11

Anda mungkin juga menyukai