Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH TENTANG

“DIKSI DAN EJAAN”


Dibuatnya makalah ini berupaya untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia
dengan Dosen Pengampu Bu Shofa Aulia Kumala., M.Pd.

Oleh:
Mellyana ( 2021040025 )
Nur Ahya Sunati ( 2021040021 )

PRODI PENDIDIKAN BAHASA ARAB


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS SAINS AL-QUR’AN
JAWA TENGAH DI WONOSOBO
2022
KATA PENGANTAR

1
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT atas kehendak dan
pertolongannyaNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada baginda kita Nabi
Muhammad SAW yang selalu kita nantikan syafaatnya, sehingga kami dapat
meyelesaikan makalah dengan judul “Diksi dan Ejaan”. Makalah ini dibuat
sebagai tugas kelompok 1 yang akan dikumpulkan dan dipresentasikan.
Pembuatan makalah ini bukanlah hal yang mudah bagi kami untuk
menyusun dengan sedemikian baik, tetapi kami sangat berterimakasih atas
arahan dan ajaran dari ibu dosen mata kuliah Bahasa Indonesia dan kerja keras
dari anggota kelompok, dan Alhamdulillah dapat terselesaikan dengan baik.
Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, kami meminta kritik
dan saran dari para pembaca, supaya menjadi pembelajaran untuk kami ke
depannya agar lebih baik lagi.

Wonosobo, 15Mei
2022

Penulis

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar belakang 4
B. Rumusan masalah 4
C. Tujuan pembahasan 4
BAB 2 PEMBAHASAN 5
A. Kaidah Diksi 5
B. Jenis-jenis Diksi dan Fungsi Diksi 6
C. Pengertian Ejaan 9
D. Sejarah perkembangan ejaan di Indonesia 9
E. Fungsi Ejaan 10

BAB 3 PENUTUP..........................................................................................................
F. KESIMPULAN 11

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................

BAB 1

3
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Bahasa yang dimiliki negara Indonesia tentu sangat beragam
yang di gunakan oleh berbagai daerah, suku, kota maupun karena
faktor adat yang masih terjaga hingga kini. Penetapan Bahasa
Indonesia sebagai bahasa dari bangsa ini memiliki kaidah-kaidah
yang tersusun dalam upaya penyempurnaan dalam penggunaan
bahasa indonesia dengan baik dan benar, atau biasa kita sebut
‘harus sesuai kaidah eyd’.
Pada bahasan kali ini akan kalian temukan bagaimana
penggunaan bahasa indonesia yang baik dan benar dalam bentuk
ucapan atau tulisan yang sesuai dengan EYD. Dan apakah EYD
itu? Serta jika bahasa dituangkan dalam bentuk tulisan maka ada
pilihan-pilihan kata yang disusun untuk memudahkan orang
menangkap pesan dan makna dari sebuah tulisan. Dan pilihan kata
atau diksi tersebut juga akan kita bahas pada makalah ini.
B. Rumusan masalah
1. Apa makna dari diksi dan ejaan ?
2. Apa saja jenis-jenis diksi ?
3. Fungsi diksi dan ejaan apa saja ?
4. Bagaimana sejarah perkembangan ejaan di indionesia ?
C. Tujuan pembahasan
1. Dapat mengetahui makna dari kaidah diksi dan ejaan.
2. Mengetahui dan membedakan jenis-jenis diksi.
3. Dapat mengamalkan fungsi diksi dan ejaan.

4
4. Mengetahui sejarah ejaan di indonesia.

BAB 2
PEMBAHASAN

A. Kaidah Diksi
Pengertian luas tentang pilihan kata atau diksi ternyata
dipantulkan bukan dari jalinan kata-kata itu sendiri.
Melainkan dipergunakan untuk menyatakan kata-kata mana
yang dipakai untuk mengungkapkan suatu ide atau gagasan,
tetapi juga mencakup persoalan fraseologi, gaya bahasa, dan
ungkapan. Fraseologi mencekup persoalan kata-kata dalam
pengelompokan atau susunannya. Gaya bahasa sebagai
bagian dari diksi bertalian denga ungkapan-ungkapan yang
individual atau krakteristik tau yang memiliki nilai artistik
yang tinggi.
Dalam kehidupan sehari-hari kita berjumpa dengan
orang-orang yang sulit sekali untuk mengungkapkan
maksudnya dan sangat miskin variasi bahasanya. Tetapi kita
juga berjumpa dengan orang yang sangat boros dan mewah
mengobralkan perbendaharaannya namun tidak ada isi yang
tersirat didalamnya. Untuk itu kita harus mengetahui
bagaimana pentingnya peranan kata-kata dalam komunikasi
sehari-hari.
Ada tiga uraian yang menyimpulkan pengertian dikisi.
Pertama, pilihan kata atau diksimencekup pengertian kata-

5
kata mana yang dipakai untuk menyampaikan suatu gagasan,
membentuk pengelompokan kata-kata yang tepat atau
ungkapan yang tepat, dan gaya mana yang paling baik
digunakan dalam satu situasi. Kedua, adalah kemampuan
membedakan secara tepat naunsa-nuansa makna dari gagasan
yang ingin disampaikan dan kemampuan untuk membentuk
bentuk yang sesuai dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki
kelompok pendengar. Ketiga, pilihan kata yang tepat dan
sesuai hanya dimungkinkan oleh penguasa sejumlah besar
kosa kata atau perbendaharan kata itu. Sedangkan yang
dimaksud perbendaharaan kata atau kosa kata suatu bahasa
adlah keseluruhan kata yang dimiliki oleh sbuah bahasa.
B. Jenis-jenis Diksi
Ada dua jenis makna dalam diksi, makna denotatif dan
makna konotatif.
1. Makna denotatif
Disebut juga makna proposisional karena makna ini bertalian
dengan informasi-informasi atau pernyataan-pernyataan yang
bersifat faktual. Atau disebut makna kognitif karena bertalian
dengan kesadran atau pengetahuan ; adanya stimulus dan
respon menyangkut hal-hal yang dapat diserap pancaindera
dan rasio manusia. Seorang penulis yang hanya ingin
menyampaikan informasi kepada kita, dlam hal ini khusunya
bidang ilmiah, akan berkecendrungan untuk mempergunakan
kata-kata yang denotatif, sebab itu untuk menghindari
interpretasi yang mingkin timbul, penulis akan berusah

6
memilih kata dan konteks yang relatif bebas interpretasi.
Memilih sebuah denotasi, maka penulis harus mempersoalkan
apakah kata yang dipilihnya sudah tepat? Ketetapan pilihan
kaat itu tamak dari kesanggupannya untuk menuntun pembaca
kepada gagsan yanng ingin disampaikan, yang
memungkinakan interpretasi lain selain dari sikap pembicara
dan gagasan-gagasan yang akan disampaikan.
Makna denotatif dapat dibedakan menjadi dua macam
relasi. Pertama, relasi antara sebuah kata dengan barang
individual yang diwakilinya dan kedua, relasi antara sebuah
kata dan ciri-ciri atau perwatakaan tertentu dari barng yang
diwakilinya.
2. Makna konotatif
Makna konotatif adalah suatu jenis makna dimana stimulus
dan respon mengandung emosional. Makna ini sebagian
yterjadi karena pembicara ingin menimbulkan perasan setuju
tidak setuju, senang tidak senang, dan sebagainya pada pihak
pendengar. Memilih makna konotasi jauh lebih berat
dibanding memilih makna denotasi. Oleh karena itu diksi
lebih banyak bertalian dengan makna konotatif. Bila sebuah
kata mengandung konotasi yang salah, misalnya kurus-kering
untuk menggantikan kata ramping dalam sebuah konteks yang
saling melengkapi, maka kesalalahan semacam itu mudah
diketahui dan diperbaiki. Sangat sulit jika kesalahan
perbedaan makna antara kata bersinonim, tetapi mungkin
mempunyai perbedaan arti yang besar dalam konteks tertentu.

7
Konotasi pada dasarnya timbul karena masalah hubungan
sosial atau hubungan iterpersonal, yang mempertaliakn kita
dengan orang lain. Sebab itu, bahasa manusia tidak hanya
menyangkut masalah makna denotatif atau ideasional dan
sebagainya.1
C. Fungsi dan pentingnya Diksi
Menurut keraf (2005:21) karea tidak ada suatu batasan mengenai
kata yang sahih bagi semua bahasa di dunia. Pernyataan itu dpat
diartikan bahwa memang persoalan kata tetap sja akan muncul
meskipun kata itu sudah memiliki sebuah makna. Keraf
melanjutkan bahwa pengertian yang tersirat dalam sebua kata
mengandung makna yang tdak lain makna yang dimaksud yaitu
tiap kata mengungkapkan sebuah gagasan atau sebuah ide.
Fungsi diksi secara umum yaitu,
 Membantu audiens/pembaca mengerti apa yang
disampaikan penulis atau pembicara.
 Menciptakan aktivitas komunikasi yang lebih efektif dan
efisien.
 Menyampaikan gagasan atau ide dengan tepat.
 Menjadi lambang ekspresif yang ada pada suatu gagasan.

D. Pengertian Ejaan
1
Gorys keraf, Diksi dan Gaya Bahasa, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2007, hlm 22-30

8
Ejaan dalam KBBI memiliki pengertian sebagai cara atau
aturan menuliskan kata-kata dalam huruf. Ensiklopedi Indonesia
mengartikan ejaan sebagai cara menulis kta-kata menurut
disiplin ilmu bahasa. Dari dua pengertian diatas ejaan dapat
diartiikan sebagai cara atau aturan menulis kata-kata dengan
huruf menurut ilmu bahasa. Secara teknik ejaan juga dapatt
diartikan sebagai aturan penulisan huruf, penulisan kata, dan
penggunaan tanda baca.
Berdasarkan pengertian diatas, ejaan memiliki ruang lingkup
yaitu pengaturan penulisan huruf, penulisan kata, dan
penggunaan tanda baca.
E. Sejarah perkembangan ejaan di indonesia
Secara umum, perkembangan ejaan di Indonesai dapat diurutkan
sebgai berikut:
1. Ejaan van ophusyen yang ditetapkan pada tahun 1901. Ejaan
ini sbenarnya berklaku untuk bahasa Melayu.
2. Ejaan soewandi ditetapkan pada tahun 1947. Ejaan ini
kemudian dikenal dengan nama ejaan republik Indonesia.
3. Pada tahun 1959 pemerintah RI dengan Malaysia
merumuskan ejaan Melindo. Akan tetapi ejaan ini tidaj jadi
diresmikan.
4. Ejaan Yang Disempurrnakan. Ejaan ini mu,ai berlaku pada
thun 1972 dengan dikeluarkannya keputusan presiden No.
57 tahun 1972.
Ejaan terakhir diataas kemudian dibukukan dan dikenal
istilah Pedoman Ejaaan Bahasa Indonesia yang

9
Disempurnakan dan digunakan sampai sekarang. Sejak
diberlakukannya Ejaaan yang Disempurnakan (EYD)
minimal telah dua kali diadakan penyesuaian si, yakni tahun
1987melalui keputusan Menteri Pendidikan da Kebudayaan
Nomor 0543a/U/1987 tentang Penyempurnaan Pedoman
Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan terakhir
tahun 2009 melalui peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Republik Indinesia Nomor 46 tahun 2009 tentang Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan.
Padatahun 2016 berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Nomor 50 tahun 2015, Pedoman Umum
Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (PUEYD)
diganti dengan nama Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia (PUEBI) yang penyempurnaan naskahnya disusun
oleh Pusat Pengembangan dan Pelindungan, Badan
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
Pengubahan yang terjadi dilatarbelakangi oleh adanya
kemajuan dalam berbagi ilmu, dan upaya untuk
memantapkan fungsi bahasa indonesia.
F. Fungsi ejaan
1. Sebagai pembakuan dalam membat tata bahasa agar
semakin baku.
2. Membuat pilihan kosa katadan istilah menjadi lebih baku.

10
3. Sebagai penyaring unsur bahasa asing ke bahasa
indonesia dalam penulisannay ditak menghilangkan
makna aslinya.2

BAB 3
PENUTUP
G. Kreativitas dalam memilih kata merupakan kunci utama
pengarang dalam menulisgagasan atau ungkapan.
Penguasaan dalam pengolahan kata juga merupakan
kunci
utamad a l a m   m e n g h a s i l k a n   t u l i s a n   y a n g   i n d a h ,   d a p a
t   d i b a c a   s e r t a   i d e   y a n g   i n g i n   d i s a m p a i k a n  penulis
dapat dipahami dengan baik.Kata yang tepat akan
membantu seseorang mengungkapkan dengan tepat apa
yangingin disampaikannya baik secara lisan maupun
dengan tulisan. Pemilihan kata juga harussesuai dengan
situasi kondisi dan tempat penggunaan kata-kata itu.
Pembentukan kata atau istilah adalah kata yang
mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan atau sifat
yang khasdalam bidang tertentu. Berdasarkan kesimpulan di
atas, maka dapat disimpulkan bah6a diksi
mempunyai persamaan yaitu sama8sama penulis ingin menya

2
Yunus Abidin, Konsep Dasar Bahasa Indonesia, Bumi Aksara, Jakarta Timur, 2019, hlm 52-56

11
mpaikan sesuatu di hasil karya tulisannyadengan maksud agar

pembaca dapat memahami maksud dan tujuan penulis

DAFTAR PUSTAKA

1. Gorys keraf. 2007. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta : Gramedia Pustaka
Utama

2. Yunus Abidin. 2019. Konsep Dasar Bahasa Indonesia. Jakarta : Timur.


Bumi Aksara

12

Anda mungkin juga menyukai