Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Al-quran dan Sains Modern
Di ampuh oleh :
Muhammad Saefullah.,M.pd
DISUSUN OLEH:
Aida Wafiq Nahda (2021040024)
Mellyana (2021040025)
Kelas : PBA B.3
pg. 1
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam. Atas izin dan
karuniaNya, saya dapat menyelesaikan makalah tepat waktu tanpa kurang suatu apapun. Tak
lupa pula shalawat serta salam saya haturkan kepada junjungan kita Rasululah Muhammad
SAW. Semoga syafaatnya mengalir kepada kita kelak.
Penulisan makalah judul ‘’Perkembangan Sains dalam Al-quran’’ bertujuan untuk
memenuhi tugas mata kuliah Al-quran dan Sains Modern dari Bapak Muhammad
Saefullah.,M.pd dan saya ucapkan terimakasih kepada Bapak Muhammad Saefullah.,M.pd
yang telah memberikan tugas ini, serta teman-teman yang telah membagi sebagian ilmunya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini. Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna. Harapan saya agar pembaca berkenan memberikan kritik dan saran.
Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi semua pihak.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Penulis
pg. 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................................................4
A. Latar Belakang................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................4
C. Tujuan Masalah...............................................................................................................4
BAB 2 PEMBAHASAN......................................................................................................5
BAB 3 PENUTUP.............................................................................................................10
Kesimpulan........................................................................................................................10
Daftar pustaka....................................................................................................................11
pg. 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pernyataan Al Qur'an terhadap Perkembangan Sains dalam Al-qur’an?
2. Bagaimana perkembangan sains dalam Al Qur'an terhadap Islam?
C. Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui pernyataan Al Qur'an terhadap Perkembangan Sains dalam Alqur’an.
2. Mengetahui perkembangan sains dalam Al Qur'an terhadap Islam.
pg. 4
BAB II
PEMBAHASAN
pg. 5
diterima Nabi SAW mengandung indikasi pentingnya proses investigasi
(penyelidikan). Informasi alQur’an tentang fenomena alam ini, menurut Ghulsyani,
dimaksudkan untuk menarik perhatian manusia kepada Pencipta alam Yang Maha
Mulia dan Maha Bijaksana dengan mempertanyakan dan merenungkan wujud-wujud
alam serta mendorong manusia agar berjuang mendekat kepada-Nya (Ghulsyani,
1993). Dalam visi al-Qur’an, fenomena alam adalah tanda-tanda kekuasaan Allah.
Oleh sebab itu, pemahaman terhadap alam itu akan membawa manusia lebih dekat
kepada Tuhannya.Pandangan al-Qur’an tentang sains dan teknologi dapat ditelusuri
dari pandangan al-Qur’an tentang ilmu. Al-Qur’an telah meletakkan posisi ilmu pada
tingkatan yang hampir sama dengan iman seperti tercermin dalam surat al-Mujadalah
ayat 11:“… niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara
kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.”
pg. 6
B. Perkembangan Sains dalam Islam
Islam sangat Menghargai ilmu, ini terlihat sejak kemunculan agama Islam yan dibawa oleh
Nabi Muhammad Saw, saat beliau menerima wahyu pertama dengan perintah “iqra’(bacalah).
Menurut Harun Nasution, Keilmuan berkembang dalam Islam dipengaruhi oleh persepti
tentang bagaimana tingginya kedudukan akal seperti yang terdapat dalam al-Qur’an dan
hadits.
1. Sains Zaman Rasulullah
Rasul sangat perhatian terhadap ilmu pengetahuan, bahkan Rasulullah Saw. Memberi
contoh revolusioner bagaimana seharusnya mengembangkan ilmu. Di antara gerakan yang
dilakukanRasul Saw.adalah dengan menggiatkan budaya membaca yang merupakan
pencanangan dan pemberantasan buta huruf, suatu tindakan awal untuk membebaskan
manusia dari ketidaktahuan. Rasulullah Saw.juga memerintahkan kepada para sahabatnya
untuk menghafal ayat-ayat Al-Qur’an. Dengan cara ini selain untuk menjaga kemurnian Al-
Qur’an, juga media untuk memahami ayat-ayat Al-Qur’an. Rasulullah Saw. Juga
mengembangkan tradisi menulis wahyu pada kulit, tulang, pelepah kurma dan lain-lain.
Pada masa Rasulullah Saw, ilmu pengetahuan lebih banyak berkembang dibidang
ilmu-ilmu pokok tentang agama (ushuluddin), dan ilmu akhlak (moral), namun pada saat itu
pun mulai terjadi proses pengkajian ilmu yang lebih sistematis, di antaranya dasar-dasar ilmu
tafsir yang dikembangkan oleh para sahabat.
Masa ini sering disebut dengan masa klasik awal (650-690 M). Masa ini merupakan
peletakan dasar-dasar perdaban Ilam yang berjalan selama 40 tahun. Kemajuan yang dicapai
dibidang ilmu pengetahuan dan sains pada masa ini terpusat pada usaha untuk memahami Al-
Qur'an dan Hadits Nabi, untuk memperdalam pengajaran akidah, akhlak, ibadah, mu'amalah
dan kisah-kisah dalam Al-Qur'an.
Pada masa khulafaurrasyidin Ilmu pengetahuan dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
Ulum an-Naqliyah (Ilmu yang bersumber dari Al- Qur'an dan Al-Hadits) atau disebut ilmu
syariat, dan Ulum al-Aqliyah (Ilmu yang bersumber dari akal) atau ilmu ajam. Ilmu yang
lahir dan berkembang pada periode Khulafaurrasyidin antara lain adalah Ilmu Qiraat," Tafsir
Al-Qur'an," Ilmu Hadits," Ilmu Nahwu," Khat Al- Qur'an," Ilmu fikih," Ilmu Sastra, dan Ilmu
arsitektur.
Bani Umayyah atau Kekhalifahan Umayyah, adalah kekhalifahan Islam pertama setelah masa
Khulafaur Rasyidin yang memerintah dari 661 sampai 750. Pada masa ini perhatian
pemerintah terhadap perkembangan ilmu pengetahuan sangat besar. Penyusunan ilmu
pengetahuan lebih sistematis dan telah dilakukan pembidangan ilmu pengetahuan." Pada
masa Bani Umayyah ini Ilmu pengetahuan yang berkembang di antaranya adalah:
a. Fiqih
pg. 7
Dalam bidang fiqih, karena Spanyol Islam menganut mazhab Maliki. maka para
ulama memperkenalkan materi-materi fiqih dari mazhab Imam Maliki. Para Ulama yang
memperkenalkan mazhab ini adalah Ziyad ibn Abd Al-Rahman. Ahli-ahli fiqih lainnya
adalah Abu bakar idn Al-Quthiyah, Munzir ibn Said Al-Baluthi dan Ibn Hazm.
b. Bahasa dan Sastra
Bahasa Arab telah menjadi bahasa resmi dan bahasa administrasi dalam pemerintah
Islam di Andalusia. Bahasa Arab ini diajarkan kepada murid-murid dan para pelajar, baik
yang Islam maupun non-Islam. Hal ini dapat diterima oleh masyarakat dan bahkan banyak
yang ahli dan mahir dalam bahasa Arab, sehingga mereka terampil dalam berbicara dalam
tatabahasa. Di antara ahli bahasa tersebut yang termasyhur ialah Ibnu Malik pengarang kitab
Alfiah, Ibn Sayyidih, Ibn Khuruf, Ibn Al Haj, Abu Ali Al-Isybili, Abu Al-hasan Ibn Usfur,
dan Abu Hayyan Al- Garnathi.
c. Musik dan Kesenian
Dalam bidang musik Islam di Andalusia mencapai kecemerlangan dengan tokohnya
al-Hasan ibn Nafi yang dijuluki Zaryab. la selalu tampil mempertunjukan kebolehannya.
Kepiawaiannya bermusik dan seni membuatnya menjadi orang termasyhur dikala itu, ilmu
yang dimilikinya diajarkan kepada anak-anaknya, baik laki-laki maupun perempuan dan juga
kepada para budak, sehingga kemasyhurannya tersebar luas.
d. Filsafat
Tokoh filsafat Arab-Spanyol adalah Abu Bakr Muhammad Ibn Al-Sayigh yang lebih
dikenal dengan Ibn Bajjah. Masalah yang dikemukakannya bersifat etis dan eskatologis.
Magnum opusnya adalah Tadbir al-Mutawahhid. Tokoh lainya adalah Abu bakr ibn Thufail,
karya filsafatnya yang paling terkenal adalah Hay ibn Yaqzhan. Islam di Andalusia juga telah
melahirkan filosof Islam, yaitu Ibn Rusyd dari Cordova yang memiliki cirri khas yaitu
kecermatan dalam menafsirkan naskah-naskah
Aristoteles dan kehati-hatian dalam menggeluti masalah-masalah klasik tentang keserasian
filsafat dalam agama. Selain ahli filsafat Ibn Rusyd juga ahli fiqih dengan karyanya yang
termasyhur Bidayah al-Mujtahid.
e. Bidang Sains
Ilmu-ilmu kedokteran, musik, matematika, astronomi, kimia dan lain- lain juga
berkembang dengan baik. Abbas Ibn Farnas termasyhur dalam ilmu kimia dan astronomi. Ia
adalah orang pertama yang menemukan pembuatan kaca dari batu. Ibrahim ibn Yahya Al-
Naqqash terkenal dalam ilmu astronomi. la dapat menentukan waktu terjadinya gerhana
matahari an menentukan berapa lamanya. Ia juga berhasil membuat teropong modern yang
dapat menentukan jarak antara tata surya dan bintang- bintang. Ahmad ibn Ibas dari Cordova
adalah ahli dalam bidang obar- obatan. Umm Al-Hasan bint Abi Ja'far dan saudara
perempuan Al-Hafidz adalah dua orang ahli kedokteran dari kalangan wanita. Tokoh terkenal
dalam bidang kedokteran adalah Ibn Rusdy. Selain sebagai filosof ia juga ahli kedokteran.
Namun kemahirannya dalam filsafat membuat keahlian dalam kedokterannya tertutupi. Karya
Monumentalnya dalam bidang kodektoran adalah al-Kulliyat fi al-Thibb (generalitas dalam
kedokteran).
pg. 8
Dalam bidang sejarah dan geografi, wilayah Islam bagian Barat melahirkan banyak
pemikir terkenal. Ibn Jubair dari Valencia (1145-1228 M) menulis tentang negeri-negeri
muslim di Mediterania Sicilia. Dan Ibn Batuthah dari Tangier (1304-1377 M) mencapai
samudra Pasai dan Cina. Ibn Al-Khatib (1317-1374 M) menyusun riwayat Granada,
sedangkan Ibn Khaldun dari Tunis adalah perumus filsafat sejarah.
Ahli astronomi Islam yang terkenal adalah al-Fazzari yang hidup pada masa khalifah
al-Mansyur beliau yang pertama kali yang menyusun astrolober (alat yang dahulu dipakai
sebagai pengukur tinggi bintang), sedang al-Farqani yang dikenal di Eropa mengarang
ringkasan tentang ilmu astronomi kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa latin lalu
diterjemahkan oleh Gewrar Cremona dan Johannes Hispalensis." Astronom Islam yang lainya
seperti Ya'qub bin Thariq, Muhammad bin Umar al- Balkhi dengan karyanya seperti al-
Battani yang menulis al-Madhal al-Kabir, dan al-Khawarizmi dengan karyanyan menulis
buku al-Zaij al-Shabi.
b) Kedokteran
d) Kimia
Setelah ilmu kedokteran, astronomi dan matematika, Perkembangan sains pada masa
dinasti Abbasiyah memberikan kontribusi ilmiah terbesar dalam bidang kimia. Bapak kimia
pg. 9
adalah Jabir ibn Hayyan (Geber), hidup di Kuffah sekitar 776 M setelah al-Razi (w. 925 M),
Beliau adalah tokoh terbesar dalam bidang ilmu kimia pada abad pertengahan. Salah satu
keberhasilan Jabir ibn Hayyan adalah berhasil menggambarkan secara ilmiah dua operasi
utama kimia yaitu kalnikasi dan reduksi kimiawi. la memperbaiki berbagai metode
penguapan, sublimasi, peleburan, dan kristalisasi.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Persepsi umat Islam tentang ilmu dan persepsi-persepsi lain yang terkait
dengan ilmu, seperti sekolah agama dan ulama, harus diluruskan. Islam tidak
mengenal dikotomi ilmu agama (ilmu naqli) dan ilmu non agama (ilmu aqli). Persepsi
yang membuat dikotomi itu telah menjauhkan umat Islam dari kemajuan sains dan
teknologi. Sains yang maknanya adalah ilmu dianggap begitu asing dalam pemikiran
sebagian besar umat Islam masa kini. Akibatnya, karena kata ulama (yang memiliki
akar kata yang sama dengan ilmu) dipersepsi sebatas orang yang berilmu di bidang
pengetahuan agama, tidak mengherankan apabila tokoh-tokoh sains Muslim tidak
dikenali sebagaimana tokoh-tokoh ulama (agama). Demikian pula dengan terminologi
amal shalih dan ihsan amat perlu diterjemahkan dalam konteks yang meliputi karya
sains dan teknologi, bukan kebajikan dalam arti sempit. Umpamanya, seseorang yang
mencipta teori baru di bidang sains dan teknologi yang bermanfaat bagi manusia dan
kemanusiaan harus dihargai sebagai orang yang berbuat shalih. Pengembangan
pemahaman umat Islam terhadap agamanya itu mudah-mudahan dapat memotivasi
untuk menekuni sains dan teknologi dengan landasan nilai-nilai Al-Qur’an.
pg. 10
DAFTAR PUSTAKA
pg. 11