Disususn Oleh ;
HAIRUL YUNADI ( 230601103 )
KELAS : 1E IQT
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan rahmat, hidayah dan pertolonganya sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Kisah Al-Qur’an Dalam Tinjauan Sains”
dengan tepat waktu. Shalawat dan salam kita haturkan pada Nabi besar Muhammad SAW
yang telah membimbing kita kita menuju jalan yang lurus, yakni Addinul Islam.
Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Dr. Muhammad Taufiq, Lc., M.H.I.
selaku dosen pada bidang studi Al-Qur'an yang telah memberikan arahan dan bimbingan
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami
tekuni.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
COVER .....................................................................................................................
C. Tujuan ..................................................................................................... 1
A. Kesimpulan .................................................................................................
B. Saran ..........................................................................................................
A. Latar belakang
Al-Qur’an merupakan kitab-kitab penyempurna kitab-kitab
sebelumnya, pedoman hidup manusia yang tidak pernah lekang oleh
zaman. Banyak ayat al-qur’an yang menunjukan tentang berbagai hakikat
yang mengajak manusia untuk mengkaji dan mengeskplorasinya secara
ilmiah dengan berusahan menafsirkan serta menggali makan yang
tegantung di dalamnya. Al-Qur’an tidak hanya memuat pesan pesan
ilahiyyah tentang moralitas universal kehidupan dan masalah-masalah
spritualitas saja, tetapi juag menjadi sumber ilmu pengetahuan yang unik
sepanjang kehidupan manusia. Sehingga menjadikan sebagai inspirasi
untuk menghasilkan penemuan baru sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Berbicara mengenai ilmu pengetahuan , Al-Qur’an sebagai kitab
suci umat islam sangat mengapresiasi ilmu pengetahuan bukan
memberikan penghargaan terhadap generasi ulul albab dan cendikiawan
yang memnfatkan akalnya untuk merenungi dan memeprhatikan ilmu .
Isyarat ini terbukti dari berbagai kata ilmu yang termuat dalam al-qur’an
hingga ratusan kali. Perintah isra’ merupakan perintah ayat pertama yang
turun dengan indikasi bahwa manusia di perintahkan Allah swt. Untuk
melihat alam dengan menggunakan ilmu. Telah di jelaskan pula dalam
surat al-baqarrah keistimewaan manusia hingga dapat menggugguli
malaikat guna menjadi khalifah di muka bumi adalah dengan ilmu yang di
berikan oleh Allah SWT.hal ini menunjukan potensi manusia untuk
mengetahui rahasia alam dan memanfaatkannya guna mengemban
Amanah tersebut. Dalam al-qur’an sendiri ,ayat-ayat yang berbicara atau
berhubungan mengenai ilmu pengetahuan dan teknologi tersedia dalam
jumlah terbatas dan bersifat umum. Ayat ayat yang terkait dengan sains
tergadang sulit untuk di pahami karna minimnya pengetahuan sains yang
komperhensif. Adapun hikmah di balik penyampaiian ayat-ayat mengenai
ilmu sains yang terbatas yang besrifat umum adalah membernarkan dan
menunjukan keagungan Allah SWT.dan sebagai isyarat kepada akal
manusia untuk meneliti dan mengkaji lebih dalam mengenai keajaiban-
keajaiban yang ada di alam semesta. Perintah untuk bekerja dengan
bersungguh-sungguh dan menyerahkan hasilnya kepada Allah SWT.telah
di jelaskan dalam surat al-insyirah:7-8
ْ َ{ َوإِلَى َربِِّكَ ف7)صب
8(8) ْارغَب َ فَإِذَا فَ َر ْغتَ فَا ْن
“maka apabila engkau telah selesai {dari suatu urusan},tetaplah
berkerja keras {untuk yang lain},dan hanya kepada Tuhanmulah engkau
berharap”.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kisah Al-qur’an dalam tinjauan sains?
2. Apa saja mukziyat al-quran yang berhubungan dengan sains?
3. bagaimana hubungan al-quran dengan ilmu pengetahuan?
C. Tujuan Penulis
1. Mengetahui pengertian kisah Al-qur’an dalam tinjuan sains.
2. Mengetahui mukziyat al-quran yang berhubungan dengan sains.
3. Mengetahui hubungan al-quran dengan ilmu pengetahuan.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian kisah al-qur’an dalam tinjauan sains
Secara etimologi “KISAH” berasal dari bahasa Arab, yakni
qishshahdan qashash. Ia merupakan bentuk mashdar (infinitif) dari
qashsha-yaqushshu yang berarti tatubbi‟ al-syai‟(menelusuri sesuatu)
atau tatubbi‟ al-„atsar (mengikutijejak). Makna ini senada dengan
kandungan surat al-Kahfi/18 ayat 64:
‘’Sungguh, ini adalah kisah yang benar. Tidak ada tuhan selain Allah,
dan sungguh, Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.’’.
ٌ ق َر ِب ُك ْم َوا ْش ُك ُر ْوا لَهٗ ۗبَ ْلدَة َ سبَ ٍا فِ ْي َم ْس َكنِ ِه ْم ٰايَةٌ ۚ َجنَّ ٰت ِن
ِ ع ْن ي َِّمي ٍْن َّو ِش َما ٍل ەۗ ُكلُ ْوا ِم ْن ِر ْز َ لَقَ ْد َكانَ ِل
غفُ ْو ٌرَ ٌّطيِبَةٌ َّو َرب َ
َص ِدقُونَ () أَفَ َرأَ ْيت ُ ْم َما ت ُ ْمنُونَ () أَأَ ْنت ُ ْم ت َْخلُقُونَهُ أَ ْم نَحْ نُ ْالخَا ِلقُون
َ ُ نَحْ نُ َخلَ ْقنَا ُك ْم فَلَ ْو ََّل ت
Yang artinya: “kami telah menciptakan kamu,maka mengapa kamu
tidak membenarkan?adakah kamu perhatikan nutfah [benih manusia]
yang kamu pancarkan?kamukah yang menciptakanya?ataukah kami
yang menciptakanya”
Penciptaan manusia dan aspek-aspeknya yang luar biasa itu ditegaskan
dalam banyak ayat. Beberapa informasi di dalam ayat-ayat ini
sedemikian rinci sehingga mustahil bagi orang yang hidup di abad-7
untuk mengetahuinya.
Beberapa di anataranya sebagai berikut:
1 Manusia tidak di ciptakan dari mani yang lengkap, tetapi dari
sebagaian kecilnya.
2 Sel kelamin laki-lakilah yang menentukan jenis kelamin bayi.
3 Janin manusia melekat pada Rahim sang ibu bagaikan lintah.
4 Manusia berkembang di tiga Kawasan yang gelap di dalam tahim.
•
Garis besar edarnya tata surya
Fakata-fakta yang disampaikan dalam al-quran ini telah ditemukan
melalui pengamatan astronimis dizaman kita. Menurut perhitungan
para ahli astronomi, matahari bergerak dengan kecepatan luar biasa
yang mencapai 720 ribu km perjam kea rah bintang vega dalam sebuah
garis edaryang disebut Solar Apex. Ini berarti matahari bergerak sejauh
kurang lebih 17.280.000 kilometer dalam sehari. Bersama matahari,
semua planet dan satelit dalam system gravitasi matahari juga berjalan
menempuh jarak ini. Selanjutnya, semua bintang di alam semesta
berada dalam suatu Gerakan serupa yang terencana. Mengenai
fenomena tata surya dalam garis edar sudah tertulis dalam al-quran,
antara lain.
“dan matahari berjalan ditempat peredaranya. Demikianlah ketetapan
yang maha perkasa lagi maha mengetahui. Telah kami tetapkan bagi
bulan manzilah-manzilah, sehinga [setelah dia sampai ke manzilah
yang terakhir] kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua. Tidaklah
mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malam pun tidak dapat
mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis
edarnya.”[QS Yaa Siin:38-40].
•
Sungai di dasar laut
Fenomena sungai di dasar laut ditemukan oleh Ilmuan asal Prancis
bernama Jaques Yves Cousteau dia berhasil menemukan air tawar yang
mengalir di antara air laut yang asin di dasar lautan.
ع ْذبٌ فُ َراتٌ َّو ٰهذَا ِم ْل ٌح ا ُ َجا ۚ ٌج َو َج َع َل َب ْينَ ُه َما َب ْرزَ ًخا َّو ِحجْ ًرا
َ ِي َم َر َج ْال َبحْ َري ِْن ٰهذَا
ْ َوه َُو الَّذ
َّمحْ ُج ْو ًرا
• karena semuanya satu, maka akhirnya antara ilmu dan agama tidak
mungkin ada konflik. Jika diciptakan pertentangan antara keduanya dan
masing-masing menempuh jalannya sendiri, niscaya hidup manusia
akan rusak dan dunia akan kacau.
.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kisah para nabi pra-Ibrahin dalam persftif al-qur’an dalam sains
merupakan hasil integrasi tafsir al -qur’an dan sains. Penelitian ini
mengungkapkan tiga pola integrasi dalam karya tersebut bedasarkan teori
integrasi kuantum.
Pertama,pola integrasi al qur’an dan sains menekankan prinsip tidak ada
pertentangan antara al -qur’an dan sains. Hal ini dibuktikan dari adanya titik
kesamaan penyajian kisah para nabi pra-Ibrahim dan temuan sains pada sisi
sumber,tujuan,metode dan konten
Kedua,integrasi kisah al-qur’an dan sains memakai pola penafsiran
berlapis dalam hal penggunaan sumber,baik dari tradisi tafsir,teisrailiyat dan
kitab suci lain. Upaya ini menekankan bahwa tidak ada kebenaran tunggal pada
informasi kesejarahan peradaban manusia.
Ketiga,pola falsifikasi teistik membuktikan sturuktur integrasi yang
diterapkan dalam tafsir ilmi,menekankan aspek metodologi dan matafisik. Aspek
metodologi menguatkan pemeriksaan data hasil penelitian bedasarkan data dan
bukti meyakinkan yang digunakan sebagai bukti penguat kisah Al-Qur’an.
Sementara asespek metafisik merupakan penyimpulan kisah sebagai worldview
teistis.
Secara khusus,spekteistis dari kisah para nabi pra-Ibrahim memperlihatkan
adanya peroses internalisis nilai-nilai sepritual-moral melalui pandangan objektif
tentnag hikmah kisah al-Qur’an. Inernalisai dalam konteks kisah al-Qur’an
merupakan penyamaiian nilai-nilai yang diserap melalui kisah tersebut melalui
objektivikasi rasional untuk kemudian dapat dipahami,dihayati, dan diamalakan
secara releven.
Diantara nilai-nilai spritualmoral yang dapat ditangkap melalui kisah para
nabi pra-Ibrahim,adalah pentingnya menjaga relasi harmonis baik secara vartikal
dengan Allah SWT.merupakan horizontal dengan diri sendiri,sesame
manusia,dan alam semesta.
DAFTAR PUSTAKA
Muhammad abi al-husen ahmad ibnu faris ibnu Zakaria,mu’jam maqayiz al-
Lughah{Beirut:Dar Ihya al-Turats Arabi,2001},826
manna al-Qathatan ,mabahits Fi’Ulum al-Qur’an {kairo:Maktabah
Wahbah,2000},300.
ahmad ibn faris ibn zakira,mu’jam maqaiz al-lugbab,227
jalal al-din Muhammad ibn ahmad al-mahali and jalal al-din abdurraman ibn abi bakr
al-suyuti,tafsir jalalain{kairo:dar al-hadist, n.d.},j.1,75.
nur al-din Muhammad ‘Itr,ulum al-qur’an al-karim {Damaskus mathba’ah
sabah,1995},245
Muhammad rasyid ridho , tafsir al- manar {mesir :hai’ah misriyah ,1990},j.3,267, dan
Ahmmad ibn al-mustafa al-margahi,tafsir al- maraghi {mesir:al-bab al-halabi,1946}
j.3,267.
M. Quraisyah Shihab,kaedah tafsir {Tangerang:lentera hati,2013},329.
Ibid.,326.
M PUAD NASAR [SABTU 1 MEI 2021.14:17 WIB]
SDIT AL HASANAH [30 JUN,2020]
MONITOR,RAPORAN REDAKSI [30 DESEMBER 2017.00:00 WIB]