Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH ULUMUL QUR’AN

(Qashash Dalam Al Qur’an)


Dosen Pengampu: Syaiful Arif M.Ag.

Oleh
AHMAD KHASBI AZMI ZIDNI ZULFA (221410046)
MOHAMMAD HILMY AMIRUL MUKMININ ZUHDI (221410010)
IKHSAN FAJAR MUALLIM (221410054)
IBNU FATHIN ADZIKRO (221410036)

INSTITUT PERGURUAN TINGGI ILMU AL-QURAN


FAKULTAS USHULUDIN
JURUSAN ILMU AL-QURAN DAN TAFSIR
2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim, puji syukur kami hadirkan Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta hidayah kepada kita semua, sehingga berkat karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas
membuat makalah yang berjudul tentang: Qashash dalam Al Qur’an
Dalam penyusunan makalah ini, kami tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih pada semua
pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini sehinggga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Ulumul Quran. Dalam penyusunan makalah ini kami berharap semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi diri sendiri maupun bagi pembaca umumnya.
Kami mohon maaf jika ada kekurangan maupun kesalahan pada penulisan makalah ini, untuk
itu kami butuh pembaca memberi saran atau kritikan kepada kami.

Jakarta, 16 Februari 2023

Penyusun

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ....................................................................................................................... 2


Daftar Isi ................................................................................................................................ 3
Bab I Pendahuluan .............................................................................................................. 4
1. Latar Belakang ........................................................................................................... 4
2. Rumusan Masalah ...................................................................................................... 4
3. Tujuan Masalah.......................................................................................................... 4
Bab II Pembahasan .............................................................................................................. 5
1. Definisi qashash dalam al-Qur’an .............................................................................. 5
2. Macam-macam qashash dalam al-Qur’an .................................................................. 5
a. Ditinjau dari segi waktu ................................................................................. 5
b. Ditinjau dari segi materi................................................................................. 7
c. Ditinjau dari segi pelaku ................................................................................ 8
d. Ditinjau dari panjang pendeknya ................................................................... 8
e. Ditinjau dari jenisnya ..................................................................................... 9
3. Faedah dalam qashash al-Qur’an ............................................................................... 9
4. Hikmah pengulangan sebagian kisah dalam al-Qur’an ............................................. 9

Bab III Kesimpulan dan Penutup .................................................................................... 10


1. Kesimpulan .............................................................................................................. 10
2. Penutup .................................................................................................................... 10
Daftar Isi ............................................................................................................................. 11

3
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang.

Alquran merupakan mukjizat yang paling besar yang Allah turunkan kepada Nabi
Muhammad Saw sebagai kitab suci dan pedoman bagi seluruh umat islam. Sehingga kita
sebagai umat islam hendaknya mampu mengkaji apa isi dan kandungan yang terdapat di
dalam Al-quran agar kita semua mengetahui makna dan hakekat sebenarnya yang tertera di
dalamnya.

Kandungan dalam Al-quran telah banyak menyuguhkan kisah-kisah orang terdahulu


dari para Nabi dan Rosul .Al-quran telah membicarakan kisah-kisah yang menjelaskan
hikmah danmanfaat yang dapat diambil sebagai pelajaran dan manfaat untuk kita,yang
memudahkan kita untuk memahami nya dan berinteraksi dengannya. Kandugan Al-
quran yang menceritakan tentang kisah-kisah di masa lampau disebut dengan Qashashul
Quran. Bahkan jika dibandingkan dengan ayat-ayat tentang hukum atau mamalat, ayat tentang
kisah-kisah ini jauh lebih banyak.

Dalam kisah- kisah yang tercantum dalam Al-quran tak jarang memiliki pesan moral
yang membuat orang tertarik dan coba menggali lebih dalam maksud dari kisah tersebut.
Seseuai firman Allah yang artinya : “Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat
pengajaran yang besar bagi orang-orang yang mempunyai akal.” Oleh karena itu,kisah
sejarah dalam Al-quran memiliki makna tersendiri. Maka perlu kiranya kita sebagai umat
Islam mengetahui isi sejarah yang ada di dalam Al-quran sehingga kita dapat mengambil
pelajaran dan pengetahuan dari kisah-kisah umat terdahulu.

2. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Qashash Al Qur’an


2. Apa saja macam macam Qashash dalam Al Qur’an
3. Apa manfaat mempelajari Qashash Al Qur’an

3. Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui arti Qashash dalam Al Qur’an


2. Untuk mengetahui macam macam Qashash dalam Al Qur’an
3. Untuk mengetahui manfaat Qashash dalam Al Qur’an

4
BAB II
PEMBAHASAN

1. Definisi Qashas dalam Al Qur’an


Secara bahasa Qashash adalah kata jamak dari kata “Qishosh” yang berarti cerita, kata,
1
hikayat . Kata kisah mempunyai persamaan makna dalam bahasa arab dengan lafaz sejarah, tarikh,
sirah, dan atsar2. akan tetapi kata-kata itu tidak terdapat dalam al-Qur’an, hanya kata kisah yang
dipakai al-Qur’an setelah menceritakan suatu rangkaian, baik itu kisah Nabi dengan umatnya maupun
kisah-kisah lainnya.
Maka kisah secara bahasa mempunyai banyak arti. Ada yang artinya mengikuti jejak, berita
yang berurutan dan urusan, berita, perkara, dan keadaan. Jadi, dari keterangan kata kisah menurut
bahasa, dapatlah dikatakan bahwa kisah al-Qur’an adalah kisah-kisah yang tedapat dalam al-Qur’an.
Adapun qashash menurut Imam Fakhruddin Razi dalam kitabnya Mafatihul Ghoib adalah
kumpulan perkataan-perkataan yang memuat petunjuk yang membawa manusia kepada hidayah
agama Allah dan menunjukkan kepada kebenaran serta memerintahkan untuk mencari sebuah
keselamatan3. Sementara yang lain seperti Quraish Shihab dalam buku Kaidah Tafsirnya mengatakan
bahwa kisah al-Qur’an adalah menelusuri peristiwa atau kejadian dengan jalan menyampaikan atau
menceritakannya tahap demi tahap sesuai dengan kronologi kejadiannya4.
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwasannya kisah al-Qur’an itu informasi
dari al-Qur’an yakni dari Allah yang terdapat dalam al-Qur’an untuk seluruh manusia yang mau
menjadikan al-Qur’an petunjuk hidup, informasi itu tentang kisah umat-umat terdahulu, tentang
kenabian, orang-orang yang tidak dapat dipastikan apakah mereka dari golongan Nabi atau orang-
orang pilihan, juga menceritakan tentang peristiwa-peristiwa yang lama terjadi termasuk peristiwa-
peristiwa yang pernah terjadi pada masa Nabi Muhammad, jadi kisah al-Qur’an itu berisi pelajaran
bagi manusia untuk membawa kepada petunjuk agama yang akhirnya manusia sampai kepada jalan
keselamatan dunia akhirat.
2. Macam Macam Qashash Al Qur’an

A. Ditinjau dari Segi Waktu.

1. Al Qashashul Ghuyub Al Madhiyah (Kisah hal ghaib pada masa lalu)


Kisah yang menceritakan kejadian kejadian ghoib yang tidak bisa ditangkap panca
indera di masa lampau.
Contohnya:
1) Kisah tentang dialog malaikat dengan Tuhannya mengenai penciptaan khalifah Bumi.
(QS. Al-Baqarah ayat 30-34)
2) Kisah tentang penciptaan Alam Semesta (QS. Al-Furqan ayat 59; QS. Qaf ayat 38)

1
Ahmad Warson Munawwir, Al-Munawwir Kamus Arab-Indonesia, ( Surabaya : Progressif, 1997 )
1126
2
Badri khaeruman, Sejarah Perkembangan Tafsir Al-Qur’an Cet. I ( Bandung : Pustaka Setia, 2004 )
48. lihat juga Mustafa al-Bagha danMahyudin Mustawa, al-Wâdheh Fî ‘Ulum al-Qur’an, Cet. II (
Damskus : Darl Ulumul Insaniyah ), 181
3
Fakhruddin al-Razi, Mafâtîhu al-Ghaib, Cet. III, 1420 H, 250
4
M. Quraish Shihab, Kaidah Tafsir, Cet. I (Tangerang : Lentera Hati, 2013) 319

5
3) Kisah tentang penciptaan Nabi Adam dan kehidupannya ketika di Surga (QS. Al-
A’raf ayat 11-25)
Dll.

2. Al Qashashul Ghuyub Al Hadhiroh (Kisah kisah ghaib pada masa kini)


Kisah yang menerangkan hal gaib pada masa sekarang, (meski sudah ada sejak dulu
dan masih akan tetap ada sampai masa yang akan datang).
Contohnya:
1) Kisah tentang turunnya malaikat-malaikat pada malam Lailatul Qadar
(QS. Al-Qadar ayat 1-5)
2) Kisah tentang turunnya malaikat-malaikat pada malam Lailatul Qadar
(QS. Al-Qadar ayat 1-5)
3. Al Qashashul Ghuyub Al Mustaqbilah (Kisah hal ghaib pada masa yang akan datang)
Kisah-kisah yang menceritakan peristiwa yang akan datang yang belum terjadi pada
waktu turunnya Al Quran, kemudian peristiwa tersebut betul betul terjadi. Contohnya seperti
kisah nabi Muhammad bermimpi akan dapat masuk Masjidil Haram bersama para sahabat.
Pada saat perjanjian Hudaibiyah nabi gagal masuk Makkah sehingga dihina oleh orang orang
kafir. Maka turunlah ayat yaitu surat Al-Fath ayat 27.

‫ﺷۤﺎَء‬
َ ‫ﻖ ۚ ﻟَﺘ َْﺪُﺧﻠُﱠﻦ اْﻟَﻤْﺴِﺠﺪَ اْﻟَﺤَﺮاَم اِْن‬ ِ ّ ‫ﺳْﻮﻟَﮫُ اﻟﱡﺮْءﯾَﺎ ﺑِﺎْﻟَﺤ‬ ُ ‫)ُ َر‬ ‫ﺻﺪََق ﱣ‬ َ ‫ﻟَﻘَْﺪ‬
‫ﺼِﺮْﯾَۙﻦ َﻻ ﺗ ََﺨﺎﻓُْﻮَن ۗﻓَﻌَِﻠَﻢ َﻣﺎ ﻟَْﻢ ﺗ َْﻌﻠَُﻤْﻮا‬ ّ ِ َ‫ﺳُﻜْﻢ َوُﻣﻘ‬ َ ‫)ُ ٰاِﻣﻨِْﯿَۙﻦ ُﻣَﺤ ِﻠِّﻘْﯿَﻦ ُرُءْو‬
‫ﱣ‬
‫ﻓََﺠﻌََﻞ ِﻣْﻦ دُْوِن ٰذِﻟَﻚ ﻓَﺘًْﺤﺎ ﻗَِﺮْﯾﺒًﺎ‬

Artinya: Sungguh, Allah akan membuktikan kepada Rasul-Nya tentang kebenaran mimpinya
bahwa kamu pasti akan memasuki Masjidil haram, jika Allah menghendaki dalam keadaan
aman, dengan menggundul rambut kepala dan memendekkannya, sedang kamu tidak merasa
takut. Maka Allah mengetahui apa yang tidak kamu ketahui dan selain itu Dia telah
memberikan kemenangan yang dekat5.

5
Beberapa lama sebelum terjadi Perdamaian Hudaibiyah, Nabi Muhammad saw. bermimpi
bahwa beliau bersama para sahabatnya memasuki kota Mekah dan Masjidil Haram dalam keadaan
sebagian mereka menggundul rambut dan sebagian lagi memendekkannya. Nabi mengatakan
bahwa beliau itu nanti akan terjadi. Kemudian berita ini tersiar di kalangan kaum muslimin, orangorang
munafik, serta orang-orang Yahudi dan Nasrani. Setelah terjadi “Perjanjian Hudaibiyah” dan
kaum muslimin pada waktu itu tidak sampai memasuki Mekah, maka orang-orang munafik
memperolok-olokkan Nabi dan menyatakan bahwa mimpi yang beliau katakan pasti akan terjadi
itu adalah bohong belaka. Maka turunlah ayat ini yang menyatakan bahwa mimpi Nabi itu pasti
akan menjadi kenyataan pada tahun yang akan datang. Sekiranya pada tahun terjadinya
Perdamaian Hudaibiyah itu kaum muslimin memasuki kota Mekah, maka keselamatan orangorang yang
menyembunyikan imannya yang berada di kota Mekah pada waktu itu merasa
terancam.

6
B. Ditinjau dari Segi Materi

1. Kisah para Nabi, Mukjizat Mukjizatnya, Fase fase dakwahnya, Penentang serta
Pengikut mereka.6

1) Kisah Nabi Adam (QS. Al-Baqarah ayat 30-39; QS. Al-A’raf


ayat 11)
2) Kisah Nabi Nuh (QS. Hud ayat 25-49)
3) Kisah Nabi Hud (QS. Al-A’raf ayat 65, 72, 50, 58)
4) Kisah Nabi Idris (QS. Maryam: 56-57; QS. Al-Anbiya ayat 85-86)
5) Kisah Nabi Yunus (QS. Yunus ayat 98; QS. Al-An’am ayat 86-87)
6) Kisah Nabi Luth (QS. Hud ayat 69-83)
7) Kisah Nabi Saleh (QS. Al-A’raf ayat 85-93)
8) Kisah Nabi Musa (QS. Al-Baqarah ayat 49, 61; QS. Al-A’raf ayat 103-157)
9) Kisah Nabi Harun (QS. An-Nisa’ ayat 163)
10) Kisah Nabi Daud (QS. Saba ayat 10; QS. Al-Anbiya ayat 78)
11) Kisah Nabi Sulaiman (QS. An-Naml ayat 15, 44; QS. Saba ayat 12-14)
12) Kisah Nabi Ayub (QS. Al-An’am ayat 34; QS. Al-Anbiya’ ayat 83-84)
13) Kisah Nabi Ilyas (QS. Al-An’am ayat 85)
14) Kisah Nabi Ilyasa (QS. Shad ayat 48)
15) Kisah Nabi Ibrahim (QS. Al-Baqarah ayat 124, 132; QS. Al An’am ayat 74,83)
16) Kisah Nabi Ismail (QS. Al-An’am ayat 86-87)
17) Kisah Nabi Ishaq (QS. Al-Baqarah ayat 133-136)
18) Kisah Nabi Ya’qub (QS. Al-Baqarah ayat 132-140)
19) Kisah Nabi Yusuf (QS. Yusuf ayat 3-102)
20) Kisah Nabi Yahya (QS. Al-An’am ayat 85)
21) Kisah Nabi Zakaria (QS. Maryam ayat 2-15)
22) Kisah Nabi Isa (QS. Al-Maidah ayat 110-120)
23) Kisah Nabi Muhammad SAW (QS. At-Takwir ayat 22-24; QS. Al-Furqan ayat 4; QS.
Abasa ayat 1-10; QS. At-Taubah ayat 42-57)

2. Kisah Kesalehan orang-orang yang belum diketahui status kenabiannya agar


diteladani dan kisah tokoh-tokoh durjana masa lalu agar dijauhi dan tidak diikuti.7

Contohnya:

1) Kisah tentang Luqman (QS. Luqman ayat 12-13)


2) Kisah tentang Dzul Qarnain (QS. Al-Kahfi ayat 83-98)
3) Kisah tentang Ashabul Kahfi (QS. Al-Kahfi ayat 9-26)
4) Kisah tentang Thalut dan Jalut (QS. Al-Baqarah ayat 246-251)
5) Kisah tentang Maryam (QS. Maryam: 16-35)
6) Kisah tentang Yajuj Ma’juj (QS. Al-Anbiya’ ayat 95-97)
7) Kisah tentang Bangsa Rumawi (Q.S. Ar-Rum ayat 2-4), dan kisah-kisah
lainnya.

6
Abdul Djalal, Ulumul Qur’an (Surabaya: Dunia Ilmu, 2000), hlm. 300.
7
Ahmad Munir, Tafsir Tarbawi (Ponorogo: STAIN Ponorogo Press, 2007), hlm. 144.

7
3. Kisah-kisah yang berhubungan dengan peristiwa yang terjadi pada masa
Rasulullah SAW.
Contohnya:
1) Perang Badr, Perang Uhud (QS. Ali-Imran)
2) Perang Hunain dan Perang Tabuk (QS. At-Taubah)
3) Perang Ahzab (QS. Al-Ahzab)
4) Hijrah dan Isra’ (QS. Al-Isra’ ayat 1) Mi’raj (QS. Al-Najm ayat 1-18)15
5) Kisah tentang turunnya malaikat-malaikat pada malam Lailatul Qadar (QS. Al-
Qadar ayat 1-5)
6) Kisah tentang Abu Lahab kelak di Akhirat (QS. Al-Lahab ayat 1-5)
7) Kisah tentang kehidupan orang-orang di surga dan orang-orang yang hidup di
dalam neraka (QS. Al-Ghasiyyah)

C. Ditinjau dari Segi Pelaku

1. Manusia: yaitu kisah yang pelakunya berupa manusia.


Contoh: kisah nabi Sulaiman, Fir’aun, Maryam, dan lain-lain.
2. Malaikat: yaitu kisah yang pelakunya berupa malaikat.
Contoh: kisah malaikat yang terdapat dalam QS. Hud ayat 69-83 yaitu yang
mengisahkan bahwa malaikat datang kepada nabi Ibrahim dan nabi Luth dengan
menjelma sebagai seorang tamu.
3. Jin: Kisah yang pelakunya berupa Jin
4. Binatang: yaitu kisah yang pelakunya adalah binatang.
Contoh: kisah burung yang terdapat pada zaman nabi Sulaiman yang diabadikan
dalam QS. An-Naml ayat 18-19.

D. Ditinjau dari Segi Panjang Pendeknya.

Dilihat dari panjang pendeknya, kisah-kisah Al-Qur’an dibagi menjadi 3 yaitu:


1) Kisah Panjang
Contohnya kisah Nabi Yusuf a.s dalam QS. Yusuf yang hampir seluruh ayatnya
mengungkapkan kehidupan Nabi Yusuf, sejak masa kanak-kanak sampai dewasa
dan memiliki kekuasaan.
2) Kisah yang Lebih Pendek dari Bagian yang Pertama (Sedang)
Seperti kisah Maryam dalam QS. Maryam, kisah Ashabul Kahfi dalam QS. Al-
Kahfi, kisah Nabi Adam dalam QS. Al-Baqarah dan QS. Thaha.
3) Kisah Pendek
Kisah yang jumlahnya kurang dari sepuluh ayat, misalnya kisah Nabi Hud a.s,
Nabi Luth a.s dalam QS. Al-A’raf

8
E. Ditinjau dari Segi Jenisnya

Dilihat dari jenisnya, kisah-kisah dalam al-Qur’an dibagi dalam tiga macam yaitu8:
1) Kisah Sejarah (al-Qishash al-Tarikhiyyah)
Berkisar tentang kisah-kisah sejarah, seperti para nabi dan rasul.
2) Kisah Perumpamaan (al-Qishash al-Tamliziyah)
Untuk menerangkan atau memperjelas suatu pengertian atau keadaan, bahwa peristiwa itu
tidak benar terjadi tetapi hanya sebagai perumpamaan.
3) Kisah Futurolog
Kisah ini bertujuan untuk mewujudkan tujuan-tujuan ilmiah atau menafsirkan, fenomena
yang ada menguraikan masalah yang sulit diterima akal.

3. Faedah dalam qashash al-Qur’an

Diantara faedah-faedah dari kisah atau Qashash al-Qur’an, ialah:

a. Menjelaskan asas-asas dakwah menuju Allah SWT dan menjelaskan pokok-pokok


syariat yang dibawa oleh para nabi, pada QS. Al-Anbiya ayat 25 telah menjelaskan:

ٓ ‫ﻻ ِاٰﻟﮫَ ِا ﱠ‬
‫ﻻ ا َﻧَ۠ﺎ ﻓَﺎْﻋﺒُﺪُْوِن‬ ُ ‫ﺳْﻠﻨَﺎ ِﻣْﻦ ﻗَْﺒِﻠَﻚ ِﻣْﻦ ﱠر‬
ٓ َ ‫ﺳْﻮٍل ِاﱠﻻ ﻧُْﻮِﺣ ْٓﻲ ِاﻟَْﯿِﮫ ا َﻧﱠٗﮫ‬ َ ‫َوَﻣﺎ ٓ ا َْر‬
Dan kami tidak mengutus seorang Rosul pun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan
kepadanya bahwa tidak ada Tuhan selain Aku, maka sembahlah olehmu sekalian Aku.

b. Meneguhkan hati Rasulullah dan hati umat Muhammad SAW atas agama Allah,
Memperkuat kepercayaan orang mukmin tentang menangnya kebenaran dan para
pendukungnya serta hancurnya kebatilan dan para pembelanya.
c. Membenarkan para nabi terdahulu, menghidupkan kenangan terhadap mereka serta
mengabadikan jejak peninggalanya.

4. Hikmah pengulangan Sebagian kisah dalam Al-Qur’an

Di dalam kitab suci al-Qur’an banyak sekali kisah-kisah yang disebutkan berulang-
ulang. Hanya saja pengulangan kisah-kisah itu dalam bentuk yang berbeda-beda. Hal
tersebut mengandung hikmah yang di antaranya:
a. Menjelaskan ketinggian mutu sastra Balaghoh al-Qur’an, terbukti bisa mengungkapkan
kisah samoai beberapa kali tetapi dalam ungkapan yang berlainan sehingga tidak
membosankan bahkan mengasyikan pendengarnya.
b. Membuktikan keinginan mu’jizat al-Qur’an , yakni bisa menjelaskan satu makna atau
kisah dalam berbagai bentuk kalimat yang bermacam-macam.
c. Untuk memperhatikan kepada pentingnya kisah-kisah al-Qur’an sehingga perlu
disebutkan dengan berulang-ulang sampai beberapa kali agar dapet lebih meresap di hati

8
Suhadi, Ulumul Qur’an, (Kudus: Nora Media Enterprise, 2011) hlm. 208-210.

9
BAB 3
KESIMPULAN DAN PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari pemaparan diatas tersebut, dapat disimpulkan antara lain:


1. Menurut Bahasa, kata Qashsash al-Qur’an merupakan bentuk jamak dari kata qishash,
yang berarti mengikuti jejak atau menulusuri bekas atau cerita dan kisah menurut istilah,
Qashash al-Qur’an merupakan kisah-kisah dalam Al-Qur’an yang menceritakan ihwal
umat-umat terdahulu dan nabi-nabi mereka serta peristiwa-peristiwa yang terjadi pada
masa lampau, masa kini, dan masa yang akan dating.
2. Macam-macam qashash dapat dibagi menjadi sebagai berikut:
• Ditinjau dari segi waktu
• Ditinjau dari segi materi
• Ditinjau dari segi pelaku
• Ditinjau dari segi Panjang pendeknya
• Ditinjau dari jenisnya
3. Feadah (kegunaan) Qashash dalam al-Qur’an yaitu memperkuat iman kita terhadap kisah-
kisah yang pernah terjadi pada zaman dahulu untuk dapat kita ambil hikmah dari
peristiwa tersebut.
4. Hikmah Qashash dalam al-Qur’an yaitu untuk menunjukan kemukjizatan al-Qur’an yang
dapat mengisahkan kisah-kisah yang sudah terjadi maupun kisah yang belum terjadi,
sehingga dengan hal tersebut kita dapat mengambi hikmahnya.

B. PENUTUP

Demikian makalah yang kami susun ini, pastinya dalam penyusunan banyak kata-kata yang salah
dalam pengetikan dan masih jauh dari kata kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan
adanya kritik dan saran yang membangun dari pembaca Serta kami pun berharap dengan disusunnya
makalah ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan kita mengenai qashash dalam Kitab Suci Al-
Qur’an.

10
DAFTAR PUSTAKA

Djalal, Abdul, Ulumul Qur’an, 2000, Surabaya: Dunia Ilmu.


Hamzah, Mucotob, Studi Al-Qur’an Komprehensif, 2003, Yogyakarta: Gama
Media.
Munir, Ahmad, Tafsir Tarbawi, 2007, Ponorogo: STAIN Ponorogo Press.
Muslim, Abu, Qashash Al-Qur’an, 2009, http://abumuslimalbugisy.
blogspot.com/2009/06/qashash-al-quran.html (akses 30 Mei 2015).
Qomari, Al-Qur’an Terjemah Paralel Indonesia Inggris, terjemah
Departemen Agama RI dan terjemah Yusuf Ali, 2010, Solo: Qomari.
Suhadi, Ulumul Qur’an, 2011, Kudus: Nora Media Enterprise.
Syadali, Ahmad, dan Ahmad Rofi’i, Ulumul Qur’an II, 1997, Bandung:
Pustaka Setia.
Syaikh Manna Al-Qaththan, Pengantar Studi Ilmu Al-Qur’an, terjemah
Mifdhol Abdurrahman, 2005, Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.

11

Anda mungkin juga menyukai