Anda di halaman 1dari 19

TUGAS TERSTRUKTUR DOSEN PENGAMPU

ULUMUL ULUMUL M. ABDUH, Dr., MA

DEFINISI AL-QUR’AN DAN NAMA-NAMA LAIN DARI AL-


QUR’AN

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 1

Saydina Marsya (220104030006)

Yunitha Agustin (220104030023)

Sarifah Mahdania Assegaf (220104030041)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN


FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan berbagai macam nikmat-Nya serta limpahan rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul “ DEFINISI AL-
QUR’AN DAN NAMA-NAMA LAIN DARI AL-QUR’AN ” ini dengan tepat
waktu. Sholawat dan salam kita panjatkan kepada junjungan kita Nabi besar
Muhammad SAW yang telah memberikan petunjuk kepada kita untuk selalu
mengarahkan dijalan kebenaran yang baik dan diridhoi Allah SWT.

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas makalah kuliah
Ulumul Qur’an. Selain itu, tulisan ini juga bertujuan untuk menambah pengetahuan
kita tentang ilmu kalam bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak M. Abduh, Dr., MA selaku
dosen mata kuliah Ulumul Qur’an yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah ilmu dan wawasan sesuai bidang studi yang kita geluti.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berbagi
sebagian ilmunya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Semoga dengan
adanya makalah ini dapat menambahkan pengetahuan kita, aamiin yaa rabbal aalamiin.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.

Banjarbaru, 10 Maret 2023

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................. i


DAFTAR ISI........................................................................................................................... ii
BAB I ....................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................... 1
B. Rumusan masalah ...................................................................................................... 1
C. Tujuan penulisan........................................................................................................ 1
BAB II ..................................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ..................................................................................................................... 2
A. Pengertian Al-Qur’an ................................................................................................ 2
1. Pengertian Secara Etimologi (Bahasa) ................................................................. 2
2. Pengertian Secara Terminologi (Istilah) .............................................................. 3
B. Nama- nama lain dari Al-Qur'an............................................................................5

BAB III .................................................................................................................................. 15


PENUTUP ............................................................................................................................. 15
A. Kesimpulan ............................................................................................................... 15
B. Saran ......................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagaimana di wajibkan kepada orang yang beriman untuk
mempercayai bahwasanya Allah telah menurunkan kitab-kitab kepada para
rosulnya yakni kitab taurot kepada nabi Musa, kitab injil kepada nabi Isa, kitab
zabur kepada nabi Daud dan Al-quran kepada nabi Muhammad SAW.
Al-Quran merupakan kitab yang paling utama dan mulia diantara kitab-
kitab yang lainnya dan merupakan mukjizat terbesar nabi Muhammad SAW.,
Yang mana tidak ada satupun dari makhluk-Nya yang bisa menandingi apalagi
menyamai kehebatan maupun keindahan al-quran. Bahkan jika semua manusia
dan jin dikumpulkan untuk membuat sesuatu yang sama dengan al-quran niscaya
mereka tidak akan sanggup membuatnya.
Berbeda dengan kitab-kitab yang lainnya seperti kitab injil yang telah
mengalami perombakan dan perubahan. Karena disusun ulang oleh empat orang
yang bernama yohanes, marqus, matius dan lucas. Yang mana antara satu kitab
dengan kitab yang lainnya saling bertentangan, Sedangkan Al-Quran selalu
terjaga keasliannya sampai hari akhir.
Maka dari itu dirasa sangat penting, untuk lebih mendalami tentang
definisi Al-Quran yang sering kita baca, yang mana membacanya tanpa tau artinya
pun sudah terhitung ibadah dalam arti mendapatkan pahala. Berbeda dengan zikir
atau bacaan yang lainnya tanpa tahu artinya maka bacaannya tidak terhitung
ibadah.
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian tentang Al-Qur'an dari secara etimologi dan terminologi?
2. Apa nama-nama lain dari Al-Qur’an?

C. Tujuan penulisan
1. Dapat mngetahui pengertian Al-Qur'an dari secara etimologi dan terminologi.
2. Dapat mengetahui nama-nama lain dari Al-Qur’an

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Al-Qur’an
Al-Qur’an merupakan kitab suci umat islam yang diturunkan Allah
kepada rasulnya yang terakhir yaitu nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril
sekaligus sebagai mukjizat yang terbesar diantara mukjizat- mukjizat yang lain.
Al-Qur’an turun secara berangsur-angsur selama 22 tahun 2 bulan 22 hari atau
dalam kurun waktu 23 tahun dimulai sejak tanggal 17 Ramadhan, dibagi menjadi
dua fase. Pertama diturunkan di Mekkah yang biasa disebut dengan ayat-ayat
Makkiyah. Dan yang kedua diturunkan di Madinah disebut dengan ayat-ayat
Madaniyah.1 Berbicara tentang pengertian Alquran, apakah itu dipandang dari
sudut bahasa maupun istilah. Banyak para ulama berbeda pandangan dalam
mendefinisikannya.
1. Pengertian Secara Etimologi (Bahasa)
Secara etimologis Al-Qur’an adalah Masdar dari qara-a—yaqra-u—
qira-atan—qur’a-nan yang berarti sesuatu yang dibaca atau bacaan. Arti ini
mempunyai makna anjuran kepada umat Islam untuk membaca Alquran.
Alquran juga bentuk mashdar dari ‫ القراة‬Qara’a yang berarti menghimpun dan
mengumpulkan. Dikatakan demikian sebab seolah-olah Alquran Qira’ah
menghimpun beberapa huruf, kata, dan kalimat secara tertib sehingga
tersusun rapi dan benar.2 Oleh karena itu Alquran harus dibaca dengan benar
sesuai sesuai dengan makhraj dan sifat-sifat hurufnya, juga dipahami,
diamalkan dalam kehidupan sehari-hari dengan tujuan apa yang dialami
masyarakat untuk menghidupkan Alquran baik secara teks, lisan ataupun
budaya. Al-Qur’an dalam pengertian bacaan terdapat dalam firman Allah
SWT:

َّ‫ َوق ْر َءانَهَّۥ َج ْم َعهَّۥ َعلَ ْينَا ِإن‬٧١ ‫ ق ْر َءانَهَّۥ فََّٱت ِب َّْع قَ َرأْنَ ٰـهَّ فَإِذَا‬٧١

1
Muhammad Roihan Daulay, “Studi Pendekatan Alquran,” 1 Januari 2014, hal 31,
https://www.academia.edu/76288877/Studi_Pendekatan_Alquran.
2
ANSHORI, ULUMUL QUR’AN (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), hal 17.

2
“Sesungguhnya atas tanggungan Kami-lah mengumpulkannya
(didadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya. Apabila Kami telah
selesai membacakannya, maka ikutilah bacaannya itu.” (Q.S. Al- Qiyâmah
75:17-18).3

Menurut M. Quraish Shihab, Alquran secara harfiyah berarti bacaan


yang sempurna. Ia merupakan suatu nama pilihan Allah yang tepat, karena
tiada suatu bacaan pun sejak manusia mengenal tulis baca lima ribu tahun
yang lalu yang dapat menandingi Alquran, bacaan sempurna lagi mulia.4
2. Pengertian Secara Terminologi (Istilah)
Alquran menurut istilah adalah firman Allah SWT. Yang disampaikan
oleh Malaikat Jibril dengan redaksi langsung dari Allah SWT. Kepada Nabi
Muhammad SAW, dan yang diterima oleh umat Islam dari generasi ke
generasi tanpa ada perubahan.5 Menurut berbgai pendapat ahli Al-Qur’an
ialah:
a. Menurut departemen Agama “Al-Qur‟an dan terjemahnya” memberi
pengertian bahwa, Al-Qur‟an adalah kalam Allah yang merupakan
mu‟jizat yang diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad SAW
dan membacanya merupakan ibadah.6
b. Menurut Subhi Al-Shaleh, Al-Qur‟an adalah kalam Allah yang berfungsi
sebagai mukjizat bukti atas kebenaran kenabian Nabi Muhammad SAW,
yang tertulis dalam mushaf-mushaf dan dinukilkan dengan jalan
mutawatir dan bagi yang membacanya dipandang ibadah.7
c. Menurut kesepakatan para ulama dan ahli ushul fiqh, Al-Qur‟an adalah
kalam Allah yang mengandung mukjizat (sesuatu yang luar biasa yang
mel

3
“Surah Al-Qiyamah - 17-18,” Quran.com, diakses 16 Maret 2023, https://quran.com/al-
qiyamah/17-18.
4
Wirlilik Gundoyo, “Quraish Shihab - Wawasan Alquran.Pdf,” 3, diakses 16 Maret 2023,
https://www.academia.edu/36380450/Quraish_Shihab_Wawasan_Alquran_pdf.
5
ANSHORI, ULUMUL QUR’AN, 18.
6
Depag RI, Al Qur’an dan Terjemahannya Bab 1 (Jakarta, t.t.), 16.
7
Roeslan Hadi, Ilmu Pendidikan Agama Islam (Surabaya: Direktorat Pembinaan Kelembagaan Agama
Islam, t.t.), 35.

3
d. emahkan lawan) diturunkan kepada penghulu para nabi dan rasul (yaitu
Nabi Muhammad SAW) melalui Malaikat Jibril yang tertulis pada
mushhaf, yang diriwayatkan kepada kita secara mutawatir, dinilai ibadah
membacanya yang dimulai dari Surah Al-Fatihah dan diakhir dengan
Surah An-Nas.8
Definisi tersebut memberikan pengertian bahwa Al-Qur‟an merupakan
bukti kerasulan Nabi Muhammad SAW sebagai mukjizat abadi dan menjadi
kitab suci umat Islam serta sebagai hujjah dan pedoman hidup sampai akhir
zaman.

B. Nama-nama lain dari Al-Qur’an


Nama-nama lain Al-Qur’an menurut sebagian ulama sangat banyak. Al-
Zarkasyf dalam al-burhan, mengemukakan nama-nama dari Al-Qur’an
tersebut, yang di ambil dari alQadhu Abu al-Ma’ali ‘azizi bin ‘abd al-malik.
Tiap nama di dukung dengan ayat dari Al-Qur’an :
1. Kitab
Nama Al-Quran yang pertama yaitu “al-Kitab”, karena di dalamnya
terkumpul dan terhimpun berbagai ilmu pengetahuan, kisah-kisah
terdahulu, dan Akhbar. Hal ini dikarenakan makna bahasa dari Kitab
adalah menghimpun (al-Jam’u). Sebagaimana dalam Q.S. al-Dukhan [44]
ayat 2:
ِ ‫َوا ْل ِك ٰت‬
‫ب ا ْل ُم ِبي ِْن‬
“Demi Kitab (Al-Qur’an) yang jelas”
2. Mubin
Penamaan Al-Quran dengan nama “al-Mubin” dikarenakan fungsi Al-
Qur’an adalah memperjelas yang hak dari yang batil. Sebagaimana telah
disebutkan dalam kutipan Q.S yusuf [12] ayat 1 :

َِّ ِ‫بَّٱ ْلمب‬


َّ‫ين‬ َِّ ‫ا ٓلرََّّۚتِ ْلكَ َّ َءايَ ٰـتَّٱ ْل ِكت َ ٰـ‬

“Itulah ayat-ayat Kitab (Al-Qur’an) yang jelas (arti dan petunjuknya).”9

3. Al-Qur’an
Dinamakan dengan nama “al-Qur’an” karena Al-Qur’an merupakan
bacaan yang di dalamnya terkumpul hal-hal yang berkaitan dengan

8
“ABDUL MAJID PRAKTIKUM.pdf,” t.t., 2.

4
kisah, perintah, larangan, ayat, surah, dan lain sebagainya. Sebagaimana
dalam Q.S. al-Qiyamah [75] ayat 17:
‫اِنَّ َعلَ ْينَاَّ َج ْم َع ٗه َوق ْر ٰان ََّٗه‬
“Sesungguhnya Kami yang akan mengumpulkannya (di dadamu) dan
membacakannya”
4. Karim
Al-Qur’an diberi nama “al-Karim” karena terdapat sifat kemuliaan yang
terkandung di dalamnya. Sebagaimana dalam Q.S. al-Waqi’ah [56] ayat
77:
‫اِن ٗهلَق ْر ٰانٌك َِر ْي ٌَّم‬
“dan (ini) sesungguhnya Al-Qur’an yang sangat mulia”
5. Kalam
Dinamakan dengan “al-Kalam”, dikarenakan Al-Qur’an dapat
mempengaruhi akal orang yang mendengarkan untaian ayat-ayatnya.
Sebagaimana dalam Q.S. al-Taubah [9] ayat 6:
‫َحتّٰىَّيَ ْس َم َعَّك َٰل َمَّاللّه‬
“agar dia dapat mendengar firman Allah”
6. Nur
Al-Qur’an dinamakan dengan “al-Nur” karena dengan cahaya tersebut,
umat manusia mampu mengetahui hal-hal yang rumit dalam perkara
halal dan haram. Sebagaimana dalam Q.S. al-Nisa’ [4] ayat 174:
‫َوا َ ْنزَ ْلنَآَّاِلَيْك ْمَّن ْو ًراَّ ُّم ِب ْينًا‬
“dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang (Al-
Qur’an)”
7. Huda
Dinamakan dengan nama “al-Huda” karena di dalam Al-Qur’an terdapat
petunjuk-petunjuk yang menuntun umat manusia ke jalan yang benar (al-
Haqq). Sebagaimana dalam Q.S. Yunus [10] ayat 57:
ََّ ‫َوهدًىَّو َرحْ َمةٌَّ ِلّ ْلمؤْ ِمنِي‬
‫ْن‬
“dan petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman”
8. Rahmah
Al-Qur’an dikenal dengan nama “al-Rahmah” karena Al-Qur’an
merupakan rahmat terbesar dari Allah yang diberikan kepada umat
Islam. Sebagaimana dalam Q.S
‫ون‬ ِ ‫َّوبِ َرحْ َمتِ ِهَّفَبِ ٰذَلِكَ َّفَ ْليَ ْف َرحواَّه َوَّ َخي ٌْر‬
ََّ ‫َّمماَّيَجْ َمَّع‬ َ ‫الل ِه‬
Katakanlah: "Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu
mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari
apa yang mereka kumpulkan".
9. Furqan
Al-Quran memiliki nama “al-Furqan”, dikarenakan Al-Qur’an mampu
membedakan antara yang haq dan batil, sebagaimana didefinisikan oleh
Mujahid. Sebagaimana dalam Q.S. al-Furqan [25] ayat 1:

5
َّ‫ََّالف ْرقَانَ َّ َع ٰلىَّ َع ْبد ِٖه ِليَك ْونَ ِل ْلعٰ لَ ِم ْينَنَ ِذي ًْرا‬
ْ ‫يَّنَزل‬
ْ ‫ت َٰب َركَ َّال ِذ‬
“Mahasuci Allah yang telah menurunkan Furqan (Al-Qur’an) kepada hamba-
Nya (Muhammad), agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam
(jin dan manusia)”
10. Syifa’
Nama Al-Quran berikutnya adalah “al-Syifa’”, karena Al-Qur’an dapat
dijadikan sebagai obat untuk mengobati penyakit hati berupa kekufuran,
kebodohan, dan dengki. Serta, juga dapat digunakan untuk mengobati
penyakit fisik. Sebagaimana dalam Q.S. al-Isra’ [17] ayat 82:
‫َّالق ْر ٰا ِنَّ َماَّه َوَّ ِشفَ ۤا ٌَّء‬
ْ َ‫َّمن‬
ِ ‫َونن ِ َّزل‬
“Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an (sesuatu) yang menjadi penawar”
11. Mau’idhah
Dinamakan dengan nama “al-Mau’idhah” karena di dalam Al-Qur’an
terdapat banyak pelajaran dan nasihat yang harus diikuti oleh umat
Islam. Sebagaimana dalam Q.S. Yunus [10] ayat 57:
ُّ ‫َّو ِشفَ ۤا ٌءَّ ِلّ َماَّفِىَّال‬
‫صد ْو َِّر‬ َ ‫ٰ ٓياَيُّ َهاَّالناسَّقَدَّْ َج ۤا َءتْك ْمَّم ْو ِع‬
ّ ِ ٌ ‫ظة‬
َ ‫َّم ْنَّربِّك ْم‬
“Wahai manusia! Sungguh, telah datang kepadamu pelajaran (Al-Qur’an) dari
Tuhanmu, penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada”
12. Dzikr
Nama Al-Quran dengan sebutan “al-Dzikr” dikarenakan dalam Al-
Qur’an terdapat berbagai nasihat (mawa’idh) dan cerita akan umat-umat
terdahulu. Sebagaimana dalam Q.S. al-Anbiya’ [21] ayat 50:

ََّ‫َو ٰهذَاَّ ِذ ْك ٌرَّ ُّم ٰب َركٌ َّا َ ْنزَ ْل ٰن ُۗهَّاَفَا َ ْنت ْمَّلَ ٗهم ْن ِكر ْون‬
“Dan ini (Al-Qur’an) adalah suatu peringatan yang mempunyai berkah yang
telah Kami turunkan. Maka apakah kamu mengingkarinya?”
13. Mubarak
Al-Quran diberi nama “al-Mubarak”, karena ia mengandung keberkahan.
Sebagaimana dalam Q.S. shad [38] ayat 29:
َِّ َ‫َّٱْل َ ْل ٰب‬
‫ب‬ ْ ‫وا‬ َ ‫ِك ٰت َبٌ َّأَنزَ ْل ٰنَهَّإِلَيْكَ َّم ٰبَ َركٌ َِّلّيَدبر ٓو ۟اَّ َءا ٰيَتِ َِّه‬
۟ ‫ۦَّو ِليَتَذَك َرَّأ ۟ول‬
“Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah
supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran
orang-orang yang mempunyai fikiran.”
14. Aliy’
Dinamakan dengan nama “al-’Aliy” karena Al-Qur’an merupakan kitab
suci yang mengandung nilai yang tinggi nan agung. Sebagaimana dalam
Q.S. al-Zukhruf [43] ayat 4:
‫َواِن ٗه ِف ْٓيا ِّم ْال ِك ٰت ِبلَدََّْينَالَ َع ِليٌّ َح ِك ْي ُۗ ٌَّم‬
“Dan sesungguhnya Al-Qur’an itu dalam Ummul Kitab (Lauh Mahfuzh) di sisi
Kami, benar-benar (bernilai) tinggi dan penuh hikmah”

6
15. Hikmah

Al-Quran dinamakan sebagai “Hikmah” dikarenakan Al-Qur’an diturunkan


berdasarkan Qanun al-Mu’tabar (hukum yang dapat diambil ibrah), dimana
hal tersebut berfungsi untuk menempatkan sesuatu pada tempatnya. Selain
itu, dalam Al-Qur’an juga terkandung hikmah-hikmah sempurna.
Sebagaimana dalam Q.S. al-Qamar [54] ayat 5:

َّ‫ِح ْك َمةٌََّّۢ َبا ِلغَةٌَّفَ َماَّت ْغ ِنَّالنُّذر‬

“(itulah) suatu hikmah yang sempurna, tetapi peringatan-peringatan itu tidak


berguna (bagi mereka)”

16. Hakim
Penamaan “al-Hakim” terhadap Al-Quran dikarenakan ayat-ayat yang
ada dalam di dalamnya dengan memiliki keajaiban susunan dan
keindahan makna. Sebagaimana dalam Q.S. Yunus [10] ayat 1:
ْ ‫ب‬
‫َّال َح ِكي َِّْم‬ ْ ‫ۤال ٰرَُّۗتِ ْلكَ َّٰا ٰيت‬
ِ ‫َّال ِك ٰت‬
"Alif Lam Ra. Inilah ayat-ayat Al-Qur’an yang penuh hikmah”
17. Muhaimin
Al-Quran dinamakan sebagai “al-Muhaimin” dikarenakan Al-Qur’an
menjadi saksi terhadap adanya kitab-kitab samawi terdahulu dan
kejadian umat pada masa lampau. Sebagaimana dalam Q.S. al-Maidah
[5] ayat 48:
‫َّوم َهي ِْمنًاَّ َعلَ ْي َِّه‬
َ ‫ب‬ ْ َ‫َّمن‬
ِ ‫َّال ِك ٰت‬ ِ ‫ص ِدّقًاَّ ِلّ َماَّبَيْنَ َّيَدَ ْي ِه‬
َ ‫م‬
“yang membenarkan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan
menjaganya”
18. Habl
Al-Quran memiliki nama lain “al-Habl” yaitu tali. Hal ini dikarenakan
barangsiapa yang berpegang teguh pada tali (Al-Qur’an) tersebut maka
ia akan mendapatkan pentunjuk dan masuk surga. Sebagaimana dalam
Q.S. Ali ‘Imran [3] ayat 103:
‫لَّاللّٰ ِهَّ َج ِم ْي ًعا‬
َِّ ‫َصم ْواَّ ِب َح ْب‬
ِ ‫َوا ْعت‬
“Dan berpegang teguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah”
19. Shirath Mustaqim
Nama lain dari Al-Quran adalah “al-Shirath al-Mustaqim”. Hal ini
dikarenakan Al-Qur’an merupakan panduan yang menuntun kita menuju
jalan yang lurus yaitu surga. Sebagaimana dalam Q.S. al-An’am [6] ayat
153:
َّ‫اط ْيَّم ْستَ ِق ْي ًماَّفَات ِبع ْوه‬
ِ ‫اَّص َر‬ ٰ ‫َواَن‬
ِ َ‫َّهذ‬
“Dan sungguh, inilah jalan-Ku yang lurus. Maka ikutilah!”

7
20. Qayyim
Al-Qur’an dinamakan “al-Qayyim” karena ia membimbing orang-orang
yang beriman kepada jalan yang lurus. Sumber pengambilan nama
tersebut dari Q.S. al-Kahfi [18] ayat 2:
‫ش ِد ْيدًا‬ ً ْ ‫قَ ِيّ ًماَّ ِ ّلي ْنذ َِرَّ َبأ‬
َ َّ‫سا‬
“Sebagai bimbingan yang lurus, untuk memperingatkan akan siksa yang
sangat pedih”
21. Qaul
Dikatakan dengan nama “al-Qaul” karena Al-Qur’an benar-benar berasal
dari firman Tuhan. Sebagaimana dalam Q.S. al-qashash [28] ayat 51 :
ْ ‫َوص ْلنَاَّلَهم‬
ََّ ‫َّالقَ ْولََّلَعَله ْمَّيَتَذَكر‬
‫ون‬
“Dan sesungguhnya telah Kami turunkan berturut-turut perkataan ini (Al
Quran) kepada mereka agar mereka mendapat pelajaran.”

22. Fashl
Dikatakan dengan nama “al-Fashl” karena Al-Qur’an memisahkan antara
yang hak (benar) dan yang batil. Sebagaimana dalam Q.S. al-Thariq [86]
ayat 13:
ْ َ‫اِن ٗهلَقَ ْولٌف‬
ٌَّ ‫ص‬
‫ل‬
“Sungguh, (Al-Qur’an) itu benar-benar firman pemisah (antara yang hak dan
yang batil)”
23. Naba’ ‘Adhim
Al-Qur’an juga dinamakan dengan “al-Naba’ al-’Adhim”, karena adanya
berita-berita besar tentang hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan
pasca kematian. Sumber pengambilan nama ini yaitu Q.S. al-Naba’ [78]
ayat 2:
ْ ‫نَّالنبَا‬
‫َِّالعَ ِظي َِّْم‬ َِّ ‫َع‬
“Tentang berita yang besar (hari kebangkitan)”
24. Ahsan al-Hadits
Dinamakan dengan nama “Ahsan al-Hadits” karena Al-Qur’an
merupakan sebaik-baik perkataan dan ucapan. Nama Al-Quran tersebut
berdasar pada Q.S. al-Zumar [39] ayat 23:
ْ َ‫سن‬
ََّ ِ‫َّال َح ِد ْيثَِّ ِك ٰتبًاَّ ُّمتَشَابِ ًهاَّمثَان‬
‫ي‬ َ ْ‫اَللّٰهَّنَزلََّاَح‬
“Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al-Qur’an yang
serupa (ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang”
25. Mutasyabiha
Al-Qur’an juga dinamakan dengan “al-Mutasyabiha”, karena adanya
kemiripan atau keserupaan dari sebagian ayat dengan ayat lainya dalam
hal kebaikan (keindahan) dan kebenaran. Sebagaimana telah disebutkan
dalam kutipan ayat pada nama Al-Qur’an sebelumnya. Sebagaimana
telah disebutkan dalam kutipan ayat pada nama Al-Qur’an sebelumnya.

8
26. Al-matsania
Penyematan nama “al-Matsani” terhadap Al-Qur’an dikarenakan di
dalamnya diuraikan terkait kisah-kisah umat terdahulu. Sehingga
terjadi proses pengulangan akan cerita dan nasihat dari kisah-kisah
terdahulu. Sebagaimana disebutkan dalam Q.S. al-hijr [15] ayat 87:
ْ َ‫يَّو ْالق ْرآن‬
ََّ ‫َّال َع ِظ‬
‫يم‬ ْ َ‫اَّمن‬
َ ِ‫َّال َمثَان‬ ِ ‫س ْب ًع‬
َ
“Dan sesungguhnya Kami telah berikan kepadamu tujuh ayat yang dibaca
berulang-ulang dan Al Quran yang agung.”
27. Tanzil
Dinamakan dengan nama “al-Tanzil” karena Al-Qur’an merupakan
wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad secara berangsur-
angsur melalui perantara malaikat Jibril. Sumber pengambilan nama
At-Tanzil kali ini adalah Q.S. asy-Syu’ara [26] ayat 192:
َُّۗ َ‫َواِن ٗهلَت َ ْن ِزيْل َربِّ ْالعٰ لَ ِميْن‬
“Dan sungguh, (Al-Qur’an) ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan seluruh
alam”
28. Ruh
Al-Qur’an dinamakan dengan istilah “al-Ruh” dikarenakan Al-
Qur’an dapat menghidupkan hati dan jiwa seorang manusia.
Sebagaimana dalam Q.S. asy-Syura [42] ayat 52:
ََّ ‫َوك َٰذلِكَ َّا َ ْو َح ْينَآَّاِلَي‬
‫ْكَّر ْو ًحاَّ ِّم ْنَّا َ ْم ِرنَا‬
“Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) ruh (Al-
Qur’an) dengan perintah Kami”
29. Wahy
Dinamakan dengan “al-Wahy” karena Al-Qur’an merupakan
kumpulan wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
melalui perantara malaikat Jibril. Nama Al-Quran yang ini tertulis
dalam Q.S. al-Anbiya’ [21] ayat 45:
َّ ْ‫ق ْلَّاِن َمآَّا ْنذِرك ْمَّبِ ْال َوح‬
ِ‫ي‬
“Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya aku hanya memberimu
peringatan sesuai dengan wahyu”
30. ‘Arabiy
Penamaan Al-Quran dengan nama “al-’Arabiy”, disebabkan Al-
Qur’an menggunakan media perantara bahasa Arab dalam
menyampaikan pesan-pesan ilahi. Q.S. Yusuf [12] ayat 28
menunjukkan adanya nama Al-Quran yang ini:
ْ ‫ق ْر ٰانًاَّ َع َر ِبيًّاَّ َغي َْرَّ ِذ‬
ََّ ‫يَّ ِع َوجٍَّل َعله ْمَّ َيتق ْو‬
‫ن‬
“(Yaitu) Al-Qur’an dalam bahasa Arab, tidak ada kebengkokan (di
dalamnya) agar mereka bertakwa”

9
31. Basha’ir
Al-Qur’an dinamakan dengan “al-Basha’ir” karena ia menjadi bukti
nyata akan keberadaan Tuhan dan kebenaran risalah kenabian.
Sebagaimana dalam Q.S. al-A’raf [7] ayat 203:
ِ ‫ص ۤا ِٕىر‬
‫َّم ْنَّر ِبّك َّْم‬ َ ‫ٰهذَاَّ َب‬
“ini adalah bukti-bukti yang nyata dari Tuhanmu”
32. Bayan
Penamaan “al-Bayan” terhadap Al-Qur’an dikarenakan di dalamnya
berisi penjelasan dan keterangan yang lengkap bagi umat manusia.
Sebagaimana dalam Q.S. Ali ‘Imran [3] ayat 138:
َّ ِّ ٌ َ ٰ
‫هذا َب َيان للناس‬
“Inilah (Al-Qur’an) suatu keterangan yang jelas untuk semua manusia”
33. ‘Ilm
Dinamakan dengan sebutan “al-’Ilm” karena Al-Qur’an menjadi
sumber ilmu dalam Islam. Sumber pengambilan nama tersebut
adalah Q.S. al-Baqarah [2] ayat 145:
‫َّال ِع ْل َِّم‬ ِ َ‫ِ ّم ۢ ْنَّبَ ْعدَِّ َما َج ۤا َءك‬
ْ َ‫َّمن‬

“setelah sampai ilmu kepadamu”


34. Haqq
Dikatakan sebagai “al-Haqq” karena semua ajaran Al-Qur’an
mengandung kebenaran. Sebagaimana dalam Q.S. Ali ‘Imran [3]
ayat 62:
ْ ‫صص‬
َُّّ ‫َّال َح‬
‫ق‬ ْ ‫َّهذَاَّلَه َو‬
َ َ‫َّالق‬ ٰ ‫اِن‬
“Sungguh, ini adalah kisah yang benar”
35. Hady
Dinamakan dengan nama “al-Hady”, karena Al-Qur’an memberikan
petunjuk dan hidayah kepada umat manusia. Sebagaimana dalam
Q.S. al-Isra’ [17] ayat 9:
َّْ ‫اَّالق ْر ٰانَ َّيَ ْه ِد‬
‫ي‬ ْ َ‫َّهذ‬
ٰ ‫اِن‬
“Sungguh, Al-Qur’an ini memberi petunjuk”
36. ‘Ajab
Al-Qur’an disebut juga dengan nama “al-’Ajab”, dikarenakan
keindahan susunan kata Al-Qur’an sehingga ia menjadi sebuah
bacaan yang menakjubkan. Sebagaimana dalam Q.S. al-Jinn [72]
ayat 1:
َّ‫ق ْر ٰانًاَّ َع َجبًا‬
“Bacaan yang menakjubkan (Al-Qur’an)”
37. Tadzkirah
Dinamakan dengan nama “al-Tadzkirah” dikarenakan Al-Qur’an
merupakan sumber pelajaran bagi mereka yang ingin bertakwa.
Sebagaimana dalam Q.S. al-Haqqah [69] ayat 48:

10
َّ‫َواِن ٗهلَتَذْ ِك َرة ٌ ِلّ ْلمت ِقي َْن‬
“Dan sungguh, (Al-Qur’an) itu pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa”
38. al-’Urwah al-Wutsqa
Al-Qur’an disebut dengan nama “al-’Urwah al-Wutsqa” karena ia
bagaikan tali yang sangat kuat, dan barangsiapa yang berpegang pada
tali tersebut maka ia akan selamat. Sebagaimana dalam Q.S. al-
Baqarah [2] ayat 256:
‫امَّلَ َها‬
َ ‫ص‬ َ ‫َّالوثْ ٰق‬
َ ‫ىََّلَّا ْن ِف‬ ْ ِ‫سكَ َّ ِب ْالع ْر َوة‬
َ ‫ا ْست َ ْم‬
“dia telah berpegang (teguh) pada tali yang sangat kuat yang tidak akan
putus”
39. Shidq
Dinamakan “al-Shidq” karena semua isi dari Al-Qur’an adalah ajaran
kebenaran. Sebagaimana dalam Q.S. al-Zumar [39] ayat 33:
ٰۤ
ََّ ‫ول ِٕىكَهم ْالمتق ْو‬
‫ن‬ ‫صدقَ َّبِ ٖ ٓها‬
َ ‫َّو‬
َ ‫ق‬ ّ ِ ‫يَّ َج ۤا َءَّبِال‬
ِ ْ‫صد‬ ْ ‫َوال ِذ‬
“Dan orang yang membawa kebenaran (Muhammad) dan orang yang
membenarkannya, mereka itulah orang yang bertakwa”
40. ‘Adl
Al-Qur’an juga dikenal dengan nama “al-’Adl” karena semua
keputusan yang tercantum dalam Al-Qur’an adalah pasti adil.
Sebagaimana dalam Q.S. al-An’am [6] ayat 115:
َُّۗ ً ‫َّصدْقًاَّو َعد‬
‫َْل‬ ْ ‫َوتَم‬
َ ‫تَّ َك ِل َمت‬
ِ َ‫َّر ِبّك‬

“Dan telah sempurna firman Tuhanmu (Al-Qur’an) dengan benar dan adil”
41. Amr
Dinamakan “al-Amr” karena dalam Al-Qur’an terdapat perintah-
perintah Allah yang harus dilaksanakan oleh umat Islam. Nama ini
berdasar pada Q.S. al-Thalaq [65] ayat 5:
‫ٰذلِكَ َّا َ ْمرَّاللّٰ ِهَّا َ ْنزَ لَ ٗ ٓه ِالَيْك ُۗ َّْم‬
“Itulah perintah Allah yang diturunkan-Nya kepada kamu”
42. Munadiy
Al-Qur’an memiliki nama “al-Munadiy”. Alasan penamaan ini
karena ia menyerukan kepada umat manusia agar beriman kepada
Allah dan Rasul-Nya. Sebagaimana dalam Q.S. Ali ‘Imran [3] ayat
193:
ِ ْ ‫يَّ ِل‬
َِّ ‫ْل ْي َم‬
‫ان‬ ْ ‫َربنَآَّاِننَاَّ َس ِم ْعنَاَّمنَا ِديًاَّيُّنَا ِد‬
“Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar orang yang menyeru
kepada iman”
43. Busyra
Dinamakan “al-Busyra”, karena dalam Al-Qur’an terdapat kabar
gembira bagi orang-orang yang beriman. Sebagaimana dalam Q.S.
al-Naml [27] ayat 2:

11
ََّّ َ‫هدًىَّوَّب ْش ٰرىَّ ِل ْلمؤْ ِمنِيْن‬
“Petunjuk dan berita gembira bagi orang-orang yang beriman”
44. Majid
Al-Qur’an dinamakan dengan nama “al-Majid” karena sifat
kemuliaan yang dimiliki Al-Qur’an. Sebagaiamana disebutkan dalam
Q.S. al-Buruj [85] ayat 21:

ٌ ‫بَ ْلَّه َوَّق ْر ٰا ٌنَّم ِج ْي َّد‬


“Bahkan (yang didustakan itu) ialah Al-Qur’an yang mulia”
45. Zabur
Nabi Muhammad juga pernah menamakan kitab Zabur dengan Al-
Qur’an, sebagaimana dalam sabdanya: Khuffifa ‘ala Dawud al-
Qur’an (telah diperingan pada Nabi Dawud Al-Qur’an), tetapi tidak
dijelaskan alas an penamaan tersebut. Nama ini dapat ditemukan
dalam Q.S. al-Anbiya’ [21] ayat 105:

َّ‫َولَقَدَّْ َكت َ ْبنَاَّفِىَّالزب ْو ِر‬


“Dan sungguh, telah Kami tulis di dalam Zabur”
46. Basyir
Al-Qur’an dinamakan “al-Basyir” karena Al-Qur’an membawa berita
kembira kepada orang-orang yang beriman berupa surga.
Sebagaimana dalam Q.S. Fussilat [41] ayat 3-4:

٤ ‫ََّّ َب ِشي ًْراونَ ِذي ًْرَّۚا‬٣َّ–َّ َ‫ت َّٰا ٰيت ٗهق ْر ٰانًا َع َر ِبيًّا ِّلقَ ْومٍ ي ْعلَم ْون‬ ّ ِ ‫ِك ٰتبٌ َّف‬
ْ َ‫صل‬

“Kitab yang ayat-ayatnya dijelaskan, bacaan dalam bahasa Arab, untuk


kaum yang mengetahui, yang membawa berita gembira dan peringatan”
47. Nadzir
Disebut juga dengan nama “al-Nadzir”, karena Al-Qur’an juga
menjelaskan tentang peringatan-peringatan terkait neraka supaya
umat Islam menghindarinya. Sebagaimana dalam Q.S. fushilat [41]
ayat 4:
ََّ ‫ضَّأَ ْكثَره ْمَّفَه ْم َََّلَّيَ ْس َمع‬
‫ون‬ َ ‫فَأَع َْر‬
“yang membawa berita gembira dan yang membawa peringatan, tetapi
kebanyakan mereka berpaling, tidak mau mendengarkan.”
48. ‘Aziz
Alasan penamaan “al-’Aziz” karena Al-Qur’an selalu menang atas
orang-orang yang menentang dan mengingkari akan kebenaran Al-
Qur’an. Sebagaimana dalam Q.S. Fussilat [41] ayat 41:

٤٧َّ–َّ‫اِنَّال ِذيْنَ َّ َكفَر ْواَّ ِبال ِذّ ْك ِرَّلَماَّ َج ۤا َءه ْمَّ َُۗواِن ٗهلَ ِك ٰتبٌ َع ِزي ٌْز‬

12
“Sesungguhnya orang-orang yang mengingkari Al-Qur’an ketika (Al-
Qur’an) itu disampaikan kepada mereka (mereka itu pasti akan celaka),
dan sesungguhnya (Al-Qur’an) itu adalah Kitab yang mulia”
49. Balagh
Al-Qur’an juga dikenal dengan nama “al-Balagh”, alasan penamaan
tersebut dalam Al-Qur’an disampaikan kepada umat manusia terkait
perintah-perintah yang harus dijalani, serta juga disampaikan perihal
larangan-larangan yang harus dihindari. Sebagaimana dalam Q.S.
Ibrahim [14] ayat 52:

ِ ‫ٰهذَاَّبَ ٰل ٌغَّ ِلّلن‬


َّ‫اس‬

“Dan (Al-Qur’an) ini adalah penjelasan (yang sempurna) bagi manusia”


50. Qashash
Al-Qur’an juga disebut dengan nama “al-Qashash” karena di
dalamnya diceritakan tentang kisah-kisah umat terdahulu supaya bisa
diambil pelajaran (ibrah) dari kisah tersebut. Sebagaimana dalam
Q.S. Yusuf [12] ayat 3:

َّ‫ص‬
ِ ‫ص‬ ْ َ‫سن‬
َ َ‫َّالق‬ َّْ َ ‫صَّ َعلَيْكَ َّا‬
َ ‫ح‬ ُّ ‫نَحْ نَّنَق‬

“Kami menceritakan kepadamu (Muhammad) kisah yang paling baik”


51. Shuhuf
Dinamakan “Shuhuf” karena Al-Qur’an terkumpul dan tertulis dalam
beberapa lembaran (Shahifah). Sebagaimana dalam Q.S. ‘Abasa [80]
ayat 13:

٧٣َّ–َّ‫ِف ْيَّصحفٍ َّ ُّمكَر َم ٍة‬

“di dalam kitab-kitab yang dimuliakan (di sisi Allah)”


52. Mukarramah
Ibnu Jarir al-Thabari mengatakan bahwa makna penamaan Al-Qur’an
dengan kata “al-Mukarramah” adalah karena di dalamnya terkandung
kumpulan ilmu dan hikmah. Sehingga menjadikanya sebagai kitab
yang mulia. Sebagaiman dalam Q.S abasa [80] ayat 13-14 :
َ ‫ٍم ْرف ْو َعةٍَّ ُّم‬
ٍََّّۢ‫طه َرة‬ ٍَّ ‫فِ ْيَّصحفٍ َّ ُّمكَر َم‬
“di dalam suhuf yang dimuliakan (di sisi Allah), yang ditinggikan
(kedudukannya) lagi disucikan”
53. Marfu’ah
Dinamakan dengan nama “al-Marfu’ah” dikarenakan Al-Qur’an
berasal dari tingkatan alam tertinggi (al-’alam al-’ulwiy) yaitu langit
ke tujuh. Sebagaimana dalam Q.S. ‘Abasa [80] ayat 14:

13
َ ‫م ْرف ْو َعةٍَّ ُّم‬
٧٤َّ–َََّّّۢ‫طه َر ٍة‬

“yang ditinggikan (dan) disucikan”


54. Muthahharah
Al-Qur’an memiliki nama “al-Muthahharah” karena ia merupakan
kitab yang suci dari penentangan dan penghinaan orang-orang kafir.
Ibnu ‘Asyur dalam tafsirnya mengatakan bahwa suci dalam hal ini
adalah bentuk majaz dari kemuliaan (syaraf). Sebagaimana telah
disebutkan dalam kutipan ayat pada nama Al-Qur’an sebelumnya
yaitu Q.S abasa [80] ayat 13-14.
55. Wa’id
Alasan penamaan “al-Wa’id”, karena di dalam Al-Qur’an disebutkan
terkait ancaman dan peringatan bagi umat manusia. Sebagaimana
dalam Q.S. Ibrahim [14] ayat 14:

٧٤َّ–َِّ‫َّو ِع ْيد‬
َ ‫َاف‬
َ ‫َّوخ‬
َ ‫ام ْي‬ َ ‫َّم ۢ ْنَّبَ ْع ِد ِه ْمَّ ُٰۗذلِكَ َّ ِل َم ْنَّخ‬
ِ َ‫َافَّ َمق‬ ِ ‫ض‬ َ ‫َولَن ْس ِكنَنكمََّّ ْاَلَ ْر‬

“Dan Kami pasti akan menempatkan kamu di negeri-negeri itu setelah


mereka. Yang demikian itu (adalah untuk) orang-orang yang takut
(menghadap) ke hadirat-Ku dan takut akan ancaman-Ku

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Al-Qur’an sebagai wahyu dan mukjizat terbesar Rasulullah saw. Mempunyai dua
pengertian , yaitu pengertian secara Etimologi ( bahasa ) dan pengertian menurut
terminology ( istilah )

Al- Qur’an tidak diturunkan secara sekaligus, Al-Qur’an turun secara berangsu-
angsur selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Para ulama membagi masa turunnya Al-
qur’an ini di bagi menjadi dua periode, yaitu periode Mekkah dan perode Madinah.

Kodifikasi atau pengumpulan Al- Qur’an sudah dimulai sejak zaman Rasulullah
saw, Saat Rasulullah saw masih hidup, ada beberapa orang yang ditunjuk untuk
menulis Al-Qur’an yaitu Zaid bin Zabit, Ali bin Abithalib, Muawiyah bin abu
Sofyan, Ubay bin Kaab. Nabi juga memerintahkan para sahabat utuk menuliskannya
diatas pelepah-pelepah kurma, lempeng-lempengan batu, dankeping-keping tulang.

B. Saran

Kami sadar bahwa masih banyak kekurangan yang kami miliki, baik
dari tulisan maupun bahasan yang kami sajikan, oleh karena itu mohon di berikan
sarannya agar kami bisa membuat makalah lebih baik lagi, dan semoga makalah
ini bias bermanfaat bagi kita semua, dan menjadi wawasan kita dalam memahami
“Definisi Al-Qur’an dan nama-nama lain dari Al-Qur’an”

15
DAFTAR PUSTAKA
“ABDUL MAJID PRAKTIKUM.pdf,” t.t.
ANSHORI. ULUMUL QUR’AN. Jakarta: Rajawali Pers, 2013.
Daulay, Muhammad Roihan. “Studi Pendekatan Alquran,” 1 Januari 2014.
https://www.academia.edu/76288877/Studi_Pendekatan_Alquran.
Depag RI. Al Qur’an dan Terjemahannya Bab 1. Jakarta, t.t.
Gundoyo, Wirlilik. “Quraish Shihab - Wawasan Alquran.Pdf.” Diakses 16 Maret 2023.
https://www.academia.edu/36380450/Quraish_Shihab_Wawasan_Alquran_pdf.
Quran.com. “Surah Al-Qiyamah - 17-18.” Diakses 16 Maret 2023. https://quran.com/al-
qiyamah/17-18.
Roeslan Hadi. Ilmu Pendidikan Agama Islam. Surabaya: Direktorat Pembinaan Kelembagaan
Agama Islam, t.t.
Kemenag, nama-nama Al-Qur’an. Purbalingga di akses 19 Maret 2023
https://purbalingga.kemenag.go.id/nama-nama-al-quran/

16

Anda mungkin juga menyukai