Anda di halaman 1dari 15

Tugas Studi Al-Qur’an Kelas

1A
MENGENAL AL-QUR’AN
Dosen Pengampu Dr. H. Ali Akbar, MIS

DISUSUSN OLEH:
KELOMPOK I
ELSE AFRILIA (12330222021)

SUCI INDAH SARI (12330220684)

SITI FADILA (12330220838)

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR


FAKULTAS USHULUDDIN
UINIVERSITAS NEGERI SULTAN SYARIF KASYIM RIAU
PEKANBARU
2023 / 2024
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji dan syukur tak henti-hentinya kami


panjatkan atau kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kami kemuduhan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.

Sholawat dan salam semoga tercurah limpahkan kepada sosok pembawa


risalah, penyampai amanah dan pemberi nasihat kepada umat manusia yakni
Rasulullah SAW. Semoga kita semua mendapat syafa’at beliau di hari akhir kelak
aamiin ya rabbal’alaamiin.

Pada kesempatan ini, kami juga ingin mengucapkan terima kasih sedalam-
dalamnya kepada bapak Dr. H. Ali Akbar, MIS selau dosen pengampu mata kuliah
Studi Al-Qur’an yang telah memberikan tugas membuat makalah ini. Serta kami
juga ingin mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada pihak yang telah
berkontribusi dalam penulisan makalah ini lewat sumbangan karya-karyanya yang
sangat luar biasa sehingga kami dapat manulis dengan lancar.

Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih
tedapat beberapa kekuranagan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari pembaca untuk menyempurnakan makalah ini.

Pekanbaru, 15 September 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................................................1

C. Tujuan Penulisan...........................................................................................1

BAB II......................................................................................................................2

PEMBAHASAN......................................................................................................2

A. Asal Perkataan Al-Qur’an.............................................................................2

B. Pengertian Al-Qur’an....................................................................................3

C. Nama-Nama Al-Qur’an.................................................................................5

BAB III..................................................................................................................10

PENUTUP..............................................................................................................10

A. Kesimpulan.................................................................................................10

B. Saran............................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Al-qur’an adalah kitab suci umat islam yang berisi wahyu Allah yang di
turunkan kepada nabi Muhammad SAW. Al-qur’an sebagai kitab suci
mengandung berbagai hal yang di butuhkan umat manusia tujuan utama Al-quran
diturunkan adalah untuk menjadi pedoman hidup umat manusia dalam menatap
kehidupan sehingga mendapat kebahagian dunia dan akhirat.

Supaya tujuan tersebut dapat di wujudkan, Al-quran menguat berbagai


petunjuk, keterangan, aturan, perinsip, konsep, hukum, perumpaan, dan nila-nilai.
Berbagai hal tersebut diungkap dalam Al-quran ada kalanya secara global,
terperinci,tersurat, maupun tersirat.

Setiap muslim tentu menyadari bahwa Al-quran adalah kitab suci yang
merupakan petunjuk atau pedoman hidup bagi umat manusia. Al-quran bukan
sekedar mengatur hubungan manusia dengan robnya, tetapi juga mengatur
hubungan manusia dengan manusia demi kebahagian hidup di dunia dan di
akhirat.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana penjelasan tentang asal mulanya kata Al-qur’an?


2. Apa yang dimaksud Al-qur’an?
3. Apa saja nama lain dari Al-qur’an?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui asal mulanya kata Al-qur’an.


2. Untuk mengetahui yang di maksud Al-qur’an.
3. Untuk mengetahui nama lain dari Al-qur’an.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Asal Perkataan Al-Qur’an


Al-qur’an secara etimologi diambil dari kata: qoroa-yaqrou-quranan yang
berarti sesuatu yang dibaca (‫)المقروء‬. Dalam bahasa arab yang artinya sesuatu yang
dibaca. Dikalangan para ulama dan pakar bahasa arab, tidak ada kesepakatan
tentang ucapan, asal pengambilan dan arti kata Al-qur’an. Di antara mereka
berpendapat bahwa kata Al-qur’an itu harus diucapkan tanpa huruf hamzah. Al-
qur’an adalah kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad SAW. Dengan perantaraan malaikat jibril untuk dibaca,
dipahami, dan diamalkan sebagai petunjuk atau pedoman hidup bagi umat
manusia.
Menurut al-Syafe’I, kata Al-qur’an adalah nama asli dan tidak pernah dipungut
dari kata lain. Kata tersebut khusus dipakai untuk menjadi nama firman Allah
SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Menurut al-Farra, kata Al-qur’an berasal dari kata al-qara’in jamak dari
qarinah yang berarti kawan, sebab ayat-ayat yang terdapat di dalamnya saling
membenarkan dan menjadi kawan antara yang satu dengan yang lain.

Menurut al-Asy’ari, kata Al-qur’an berasal dari kata qarana yang berarti
menggabungkan, sebab surat-surat dan ayat-ayat Al-qur’an berasal dari kata al-
qar’u yang berarti himpunan dan ternyata Al-qur’an telah menghimpun sari pati
kitab-kitab suci terdahulu.

Menurut al-Lihyani, kata Al-qur’an berasal dari kata kerja qara’a yang berarti
membaca dengan padanan kata fu’lan namun dengan arti maqru’ yang dalam
bahasa Indonesia berarti yang dibaca atau bacaan.

Menurut Shubhi Shalih, dari semua pendapat di atas, hanya pendapat Al-
Lihyani yang dipandang paling kuat dan itulah sebabnya diterima oleh jumhur

2
(mayoritas) ulama. Hal ini dikarenakan Al-qur’an sendiri telat pula
mempergunakan kata Qur’an tanpa al dengan arti bacaan.

Misalnya, firman Allah surat al-Waqi’ah 77-78 yang artinya “

‫ِاَّنٗه َلـُقۡر ٰا ٌن َك ِر ۡي ٌۙم ِفۡى ِكٰت ٍب َّم ۡك ُنۡو ٍۙن‬

Artinya:“Sesungguhnya Al-Qur’an ini adalah bacaan yang sangat mulia,pada


kitab yang terpelihara (Lauhul Mahfuzh)” (QS. Al-Waqi’ah (56): 77- 78)

B. Pengertian Al-Qur’an
Secara bahasa al-qur’an yang berarti sesuatu yang dibaca. Arti ini mempunyai
makna anjuran kepada umat Islam untuk membaca Al-quran. Al-quran juga
bentuk mashdar dari ‫ القـــراة‬yang berarti menghimpun dan mengumpulkan.
Dikatakan demikian sebab seolah-olah Al-quran menghimpun beberapa huruf,
kata, dan kalimat secara tertib sehingga tersusun rapi dan benar. Oleh karena itu
Al-quran harus dibaca dengan benar sesuai sesuai dengan makhraj dan sifat-sifat
hurufnya, juga dipahami, diamalkan dalam kehidupan sehari-hari dengan tujuan
apa yang dialami masyarakat untuk menghidupkan Al-quran baik secara teks,
lisan ataupun budaya.
Menurut M. Quraish Shihab, Al-quran secara harfiyah berarti bacaan yang
sempurna. Ia merupakan suatu nama pilihan Allah yang tepat, karena tiada suatu
yang menandingi Al-quran, bacaan sempurna lagi mulia.
Dan juga Al-quran mempunyai arti mengumpulkan dan menghimpun qira’ah
berarti menghimpun huruf-huruf dan kata-kata satu dengan yang lain dalam suatu
ucapan yang tersusun rapi. Al-quran pada mulanya seperti qira’ah, yaitu mashdar
dari kata qara’a, qira’atan, qur’anan. Allah berfirman:
‫ِاَّنا َنْح ُن َنَّز ْلَنا الِّذْك َر َو ِاَّنا َلٗه َلٰح ِفُظ‬

Artinya: “Sesungguhnya kamilah yang menurunkan Qur’an, dan pasti Kami


pula yang memeliharanya.” (Al-Hijr/15:9).
Al-quran menurut istilah adalah firman Allah SWT. Yang disampaikan oleh
Malaikat Jibril dengan redaksi langsung dari Allah SWT. Kepada Nabi
Muhammad SAW, dan yang diterima oleh umat Islam dari generasi ke generasi

3
tanpa ada yang bersifat doktrin dan makna universalnya saja, juga tetap menilai
qodim pada lafalnya. Dengan demikian Al-quran dinyatakan bahwasannya bersifat
kalam nafsi berada di Baitul Izzah (al-sama’ al-duniya), dan itu semuanya
bermuatan makna muhkamat yang menjadi rujukan atau tempat kembalinya ayat-
ayat mutasyabihat, sedangkan Al-quran diturunkan ke bumi dan diterima oleh
Nabi Muhammad SAW sebagai Nabi terakhir, merupakan kalam lafdzi yang
bermuatan kalam nafsi, karena tidak mengandung ayat mutasyabihat, tetapi juga
ayat atau maknanya bersifat muhkamat.

Sementara menurut para ahli ushul fiqh Al-quran secara istilah, Al-quran
adalah kalam Allah yang mengandung mukjizat (sesuatu yang luar biasa yang
melemahkan lawan), diturunkan kepada penutup para Nabi dan Rosul (yaitu Nabi
Muhammad SAW), melalui Malaikat Jibril, tertulis pada mushaf, diriwayatkan
kepada kita secara mutawatir, membacanya dinilai ibadah, dimulai dari surah Al-
Fatihah dan diakhiri dengan surah An-Nas”.

Berdasarkan definisi di atas, maka setidaknya ada lima faktor penting yang
menjadi faktor karakteristik Al-quran, yaitu:

1. Al-quran adalah firman atau kalam Allah SWT, bukan perkataan Malaikat Jibril
(dia hanya penyampai wahyu dari Allah), bukan sabda Nabi Muhammad SAW.
(beliau hanya penerima wahyu Al-quran dari Allah), dan bukan perkataan manusia
biasa, mereka hanya berkewajiban mengamalkannya.

2. Al-quran hanya diberikan kepada Nabi Muhammad SAW. Tidak diberikan


kepada Nabi-nabi sebelumnya. Kitab suci yang diberikan kepada para nabi
sebelumnya bukan bernama Al-quran tapi memiliki nama lain; Zabur adalah nama
kitab yang diberikan kepada Nabi Daud, Taurat diberikan kepada Nabi Musa, dan
Injil adalah kitab yang diberikan kepada Nabi Isa as.

3. Al-quran adalah mukjizat, maka dalam sepanjang sejarah umat manusia sejak
awal turunnya sampai sekarang dan mendatang tidak seorangpun yang mampu
menandingi Al-quran, baik secara individual maupun kolektif, sekalipun mereka
ahli sastra bahasa dan sependek-pendeknya surat atau ayat.

4
4. Diriwayatkan secara mutawatir artinya Al-quran diterima dan diriwayatkan
oleh banyak orang yang secara logika mereka mustahil untuk berdusta,
periwayatan itu dilakukan dari masa ke masa secara berturut-turut sampai kepada
kita.

5. Membaca Al-quran dicatat sebagai amal ibadah. Di antara sekian banyak


bacaan, hanya membaca Al-quran saja yang di anggap ibadah, sekalipun membaca
tidak tahu maknanya, apalagi jika ia mengetahui makna ayat atau surat yang
dibaca dan mampu mengamalkannya. Adapun bacaan-bacaan lain tidak dinilai
ibadah kecuali disertai niat yang baik seperti mencari Ilmu. Jadi, pahala yang
diperoleh pembaca selain Al-quran adalah pahala mencari Ilmu, bukan substansi
bacaan sebagaimana dalam Al-quran.

C. Nama-Nama Al-Qur’an

Di antara penamaan yang paling umum dan populer dikenal ialah Al-Qur’an
dan Al-Kitab. Dalam hal ini, Muhammad Abdullah Daraz sebagaimana dikutip
oleh Manna’ Qattan menjelaskan bahwa ia dinamakan Al-Qur’an karena dibaca
dengan lisan, dan dinamakan Al-Kitab karena ditulis dengan pena. Keduanya
menunjukkan bahwa makna yang sesuai dengan kenyataannya, di mana wahyu itu
dirangkum dan dipelihara dalam bentuk tulisan serta tersimpan di dalam dada
manusia dengan hafalan sejak pasca Nabi Muhammad Saw sampai sekarang,
berbeda dengan kitab-kitab suci lain sebelumnya yang hanya terhimpun dalam
bentuk tulisan saja atau hanya dalam hafalan saja, sehingga keotentikannya tidak
terjamin seperti halnya Al-Qur’an. Dengan penjagaan ganda seperti ini, berarti Al-
Qur’an tetap terjaga dalam benteng yang kokoh, dan tidak akan mengalami
penyimpangan serta perubahan.Allah SWT dalam firman-Nya menyebut kitab
yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dengan berbagai macam nama
dalam mushaf ‘Utsmani nama-nama lain Al-Quran yang populer dikalangan umat
Islam antara lain, sebagai berikut:

a. Al-Bayan, yang berarti penerangan. Sebagaimana terdapat dalam firman-


Nya surat Ali ‘Imran (3) ayat 138:

5
‫َٰه َذ ا َبَياٌن ِّللَّناِس َو ُهًدى َو َم ْو ِع َظٌة ِّلْلُم َّتِقيَن‬
“Inilah (Al-Qur'an) suatu keterangan yang jelas untuk semua manusia, dan
menjadi petunjuk serta pelajaran bagi orsng-orang yang bertakwa.”
b. An-Nur, berarti pelita. Sebagaimana dalam Al-Quran surat an-Nisa’ (4)
ayat 174:
‫ٰٓيَاُّيَها الَّناُس َقْد َج ۤا َء ُك ْم ُبْر َهاٌن ِّم ْن َّرِّبُك ْم َو َاْنَز ْلَنٓا ِاَلْيُك ْم ُنْو ًرا ُّم ِبْيًنا‬
“Wahai manusia! Sesungguhnya telah sampai kepadamu bukti kebenaran
dari Tuhanmu, (Muhammad dengan mukjizatnya) dan telah Kami
turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang (Al-Qur'an).”
c. Al-Huda, berarti petunjuk. Sebagaimana tercantum dalam firman-Nya
surat al-Taubah (9) ayat 33:
‫ُهَو اَّلِذ ْٓي َاْر َسَل َر ُسْو َلٗه ِباْلُهٰد ى َوِد ْيِن اْلَح ِّق ِلُيْظِه َرٗه َع َلى الِّدْيِن ُك ِّلٖۙه َو َلْو َك ِر َه اْلُم ْش ِرُك ْو َن‬

“Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya dengan petunjuk (Al-


Qur'an) dan agama yang benar untuk diunggulkan atas segala agama,
walaupun orang-orang musyrik tidak menyukai.”

d. Al-Mau’izhah, yang berarti pelajaran atau nasehat dan Asy-Syifa, menjadi


obat yang menyembuhkan. Seperti terdapat dalam firman-Nya surat Yunus
(10) ayat 57:
‫ٰٓيَاُّيَها الَّناُس َقْد َج ۤا َء ْتُك ْم َّم ْو ِع َظٌة ِّم ْن َّرِّبُك ْم َو ِش َفۤا ٌء ِّلَم ا ِفى الُّص ُد ْو ِۙر َو ُهًدى َّوَر ْح َم ٌة ِّلْلُم ْؤ ِمِنْيَن‬
“Wahai manusia! Sungguh, telah datang kepadamu pelajaran (Al-Qur'an)
dari Tuhanmu, penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada dan
petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman.”
e. Al-Balaghah, berarti penyampaian atau kabar. Sebagaimana disebut dalam
firman-Nya surat Ibrahim (14) ayat 52:
‫ٰهَذ ا َبٰل ٌغ ِّللَّناِس َو ِلُيْنَذ ُرْو ا ِبٖه َو ِلَيْع َلُم ْٓو ا َاَّنَم ا ُهَو ِاٰل ٌه َّواِح ٌد َّوِلَيَّذ َّك َر ُاوُلوا اَاْلْلَباِب‬
“Dan (Al-Qur'an) ini adalah penjelasan (yang sempurna) bagi manusia,
agar mereka diberi peringatan dengannya, agar mereka mengetahui bahwa
Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan agar orang yang berakal mengambil
pelajaran.”

6
f. Adz-Dzikr, yang berarti peringatan. Penamaan ini berarti menunjukkan
bahwa di dalam Al-Qur’an memuat berbagai peringatan bagi umat
manusia. Sebagaimana dalam surat al-Hijr (15) ayat 9:
‫ِإَّنا َنْح ُن َنَّز ْلَنا ٱلِّذْك َر َو ِإَّنا َل ۥُه َلَٰح ِفُظوَن‬
“Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur'an, dan pasti Kami
(pula) yang memeliharanya.”
g. Al-Busyra, berarti kabar gembira. Sebagaimana dalam firman-Nya surat
al-Nahl (16) ayat 102:
‫ُقْل َنَّزَلٗه ُرْو ُح اْلُقُد ِس ِم ْن َّرِّبَك ِباْلَح ِّق ِلُيَثِّبَت اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنْو ا َو ُهًدى َّوُبْش ٰر ى ِلْلُم ْس ِلِم ْيَن‬
“Katakanlah, “Rohulkudus (Jibril) menurunkan Al-Qur'an itu dari
Tuhanmu dengan kebenaran, untuk meneguhkan (hati) orang yang telah
beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang yang
berserah diri (kepada Allah).”
h. Asy-Syifa’, yang berarti obat atau penawar dan Ar-Rahmah/Rahmat.
Sebagaimana terdapat dalam Al-Qur’an surat al-Isra’ (17) ayat 82:
‫َو ُنَنِّز ُل ِم َن اْلُقْر ٰا ِن َم ا ُهَو ِش َفۤا ٌء َّوَر ْح َم ٌة ِّلْلُم ْؤ ِمِنْيَۙن َو اَل َيِزْيُد الّٰظ ِلِم ْيَن ِااَّل َخ َس اًرا‬
“Dan Kami turunkan dari Al-Qur'an (sesuatu) yang menjadi penawar dan
rahmat bagi orang yang beriman, sedangkan bagi orang yang zalim (Al-
Qur'an itu) hanya akan menambah kerugian.”
i. Al-Kitab, yang berarti tertulis atau yang ditulis. Ini menunjukkan bahwa
wahyu itu dirangkum dalam bentuk tulisan yang merupakan kumpulan
huruf-huruf dan menggambarkan ucapan. Sebagaimana dalam surat al-
Baqarah (2) ayat 2:
‫َٰذ ِلَك ٱْلِكَٰت ُب اَل َر ْيَب ۛ ِفيِهۛ ُهًدى ِّلْلُم َّتِقيَن‬
“Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka
yang bertakwa,”
j. Al-Furqan, yang berarti memisahkan atau membedakan. Penamaan itu
mengisyaratkan bahwa Al-Qur’an membedakan antara kebenaran dan
kebatilan. Sebagaimana dalam surat al-Furqan (25) ayat 1:
‫َتٰب َر َك اَّلِذ ْي َنَّز َل اْلُفْر َقاَن َع ٰل ى َع ْبِدٖه ِلَيُك ْو َن ِلْلٰع َلِم ْيَن َنِذ ْيًرا‬

7
“Maha Suci Allah yang telah menurunkan Furqan (Al-Qur'an) kepada
hamba-Nya (Muhammad), agar dia menjadi pemberi peringatan kepada
seluruh alam (jin dan manusia).”
k. Al-Tanzil, berarti yang diturunkan. Sebagaimana dalam surat Asy-Syu’ara’
(26) ayat 192:
‫َو ِإَّن ۥُه َلَتنِزيُل َر ِّب ٱْلَٰع َلِم يَن‬
“Dan sungguh, (Al-Qur'an) ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan seluruh
alam,”
l. Ar-Rahmat, berarti rahmat atau karunia. Sebagaimana terdapat dalam Al-
Qur’an surat al-Naml (27) ayat 77:
‫َو ِإَّن ۥُه َلُهًدى َو َر ْح َم ٌة ِّلْلُم ْؤ ِمِنيَن‬
“Dan sungguh, (Al-Qur'an) itu benar-benar menjadi petunjuk dan rahmat
bagi orang-orang yang beriman.”
m. Ar-Ruh, yang berarti jiwa. Sebagaimana terdapat di dalam firman-Nya
surat asy-Syura (42) ayat 52:
‫َو َك ٰذ ِلَك َاۡو َح ۡي َنۤا ِاَلۡي َك ُر ۡو ًحا ِّم ۡن َاۡم ِر َنا‌ؕ َم ا ُك ۡن َت َتۡد ِر ۡى َم ا اۡل ِكٰت ُب َو اَل اِاۡل ۡي َم اُن َو ٰل ـِكۡن َجَع ۡل ٰن ُه ُنۡو ًرا َّنۡه ِد ۡى ِبٖه‬
‫َم ۡن َّنَش ٓاُء ِم ۡن ِع َباِد َنا‌ؕ َو ِاَّنَك َلَتۡه ِد ۤۡى ِاٰل ى ِصَر اٍط ُّم ۡس َتِقۡي م‬
“Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) ruh (Al-
Qur'an) dengan perintah Kami. Sebelumnya engkau tidaklah mengetahui
apakah Kitab (Al-Qur'an) dan apakah iman itu, tetapi Kami jadikan Al-
Qur'an itu cahaya, dengan itu Kami memberi petunjuk siapa yang Kami
kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sungguh, engkau benar-
benar membimbing (manusia) kepada jalan yang lurus,”
n. Al-Basha’ir, yang berarti pedoman. Sebagaimana tersebut dalam surat al-
Jatsiyah (45) ayat 20:
‫ٰهَذ ا َبَص إِٮُر ِللَّناِس َو ُهًدى َّوَر ۡح َم ٌة ِّلَقۡو ٍم ُّيۡو ِقُنۡو َن‬
“(Al-Qur'an) ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi
kaum yang meyakini.”
Adapun nama lainnya sebagai berikut:
a) Hablullah, yakni perjanjian Allah SWT. Sebagaimana dalam surat Ali
‘Imran (3) ayat 103:

8
‫َو ٱْعَتِصُم و۟ا ِبَح ْبِل ٱِهَّلل َجِم يًعا َو اَل َتَفَّر ُقو۟ا ۚ َو ٱْذ ُك ُرو۟ا ِنْع َم َت ٱِهَّلل َع َلْيُك ْم ِإْذ ُك نُتْم َأْع َدٓاًء َفَأَّلَف َبْيَن ُقُلوِبُك ْم‬
‫َفَأْص َبْح ُتم ِبِنْع َم ِتِهٓۦ ِإْخ َٰو ًنا َو ُك نُتْم َع َلٰى َشَفا ُح ْفَر ٍة ِّم َن ٱلَّناِر َفَأنَقَذُك م ِّم ْنَهاۗ َك َٰذ ِلَك ُيَبِّيُن ٱُهَّلل َلُك ْم َء اَٰي ِتِهۦ َلَع َّلُك ْم‬
‫َتْهَتُد وَن‬
“Dan berpegang teguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan
janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika
kamu dahulu (masa jahiliah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan
hatimu, sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara,
sedangkan (ketika itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah
menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah, Allah menerangkan ayat-
ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk.”
b) Al-Burhan, tanda bukti yang terang. Sebagaimana dalam surat an-Nisa (4)
ayat 174:
‫ٰٓيَاُّيَها الَّناُس َقْد َج ۤا َء ُك ْم ُبْر َهاٌن ِّم ْن َّرِّبُك ْم َو َاْنَز ْلَنٓا ِاَلْيُك ْم ُنْو ًرا ُّم ِبْيًنا‬
“Wahai manusia! Sesungguhnya telah sampai kepadamu bukti kebenaran
dari Tuhanmu, (Muhammad dengan mukjizatnya) dan telah Kami
turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang (Al-Qur'an).”
c) Al-Muhaimin, penjaga (wahyu yang sudah-sudah). Sebagaimana dalam
surat al-Maidah (5) ayat 48:
“Dan Kami telah menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu (Muhammad)
dengan membawa kebenaran, yang membenarkan kitab-kitab yang
diturunkan sebelumnya dan menjaganya, maka putuskanlah perkara
mereka menurut apa yang diturunkan Allah dan janganlah engkau
mengikuti keinginan mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah
datang kepadamu. Untuk setiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan
dan jalan yang terang. Kalau Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-
Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap karunia
yang telah diberikan-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat
kebajikan. Hanya kepada Allah kamu semua kembali, lalu diberitahukan
Nya kepadamu terhadap apa yang dahulu kamu perselisihkan,”

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwasanya definisi dari Al-Quran


merupakan kitab suci umat Islam yang berfungsi sebagai petunjuk bagi manusia
dalam mengarahkan kehidupannya. Secara garis besar Al-quran mengandung
tentang aqidah, syariah dan akhlak. Untuk dapat mengenal memahami dan
menafsirkan Al-quran tidak hanya berbekal bahasa Arab melainkan dibutuhkan
berbagai macam ilmu guna untuk mengungkapkan makna yang terkandung dalam
Al-quran. Mata kuliah ini mengkaji tentang ilmu-ilmu tentang Al-quran
pembahasannya mencakup seluruh materi yang menghubungkan dengan Al-quran
baik dari segi penyusunannya, pengumpulannya, sistematikanya, ilmu-ilmu
Nuzulul Quran, ilmu asbabun nuzul dan materi lain yang berhubungan dengannya.
Al-quran sebagai kitab suci yang memuat segala informasi tentang banyak hal. Al-
quran adalah petunjuk yang akan memandu para hambanya agar tidak tersesat dan
dengan petunjuk allah.

B. Saran

Saran demikianlah makalah yang dapat kami sampaikan besar harapan kami
makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua karena keterbatasan pengetahuan
dan referensi kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna oleh karena
itu saran dan kritik yang membangun sangat dihadapkan agar makalah ini disusun
menjadi lebih baik lagi di masa yang akan datang.

10
11
DAFTAR PUSTAKA

Anshori. (2013). Ulumul Qur'an. Jakarta: Rajawali.

Ash-Shiddiq. (2002). Ilmu Ilmu Al-qur'an: Ilmu Pokok Dalam Menafsirkan Al-qur'an.
Pustaka Rizki Putra.

Firmansyah Reza, J. M. (2002). Konsep Makna Nama-Nama Al-qur'an dalam mushaf


utsmani. keislaman dan pendidikan , vol, 3 No 1.

Quraish, S. (1996). Wawasan Al-quran. Bandung: Mizan.

12

Anda mungkin juga menyukai