Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

AL-QUR’AN DAN HADIS KELAS I & 2


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Al-Qur’an &

Hadist Dosen Pengampu : Dian Permana, M.Pd

Disusun Oleh :

Umi Ma’rifatusolihah:
2001100025 Lili Mudrikah Ayu
: 200110008

JURUSAN TARBIYAH ( PAI )

STAI MIFTAHUL HUDA AL-AZHAR KOTA BANJAR


TAHUN AJARAN 2021/2022

i
KATA PENGANTAR

Assalammualaikum wr.wb
puji dan syukur kami hadirkan kehadirat Allah swt, tiada yang maha pengasih selain dari-
Nya. Tiada kuasa atas segala segala apapun selain kehendak-Nya karena atas kudrat dan
irodat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini.

Selama menyusun makalah ini, penulis tidak terlepas dari bimbingan,arahan,saran dari
berbagai pihak. Oleh karena itu,sudah selayaknya penulis mengucapka terima kasih banyak
kepada pihak yang bersangkutan dalam pembuatan makalah ini. Tidak lupa pula kami
mengucapakan banyak terima kasih kepada Bapak Dian Permana, M.Pd yang tak lain adalah
Dosen Pengampu Mata Kuliah Metodelogi Islam yang telah memberikan tugas “Al-qur’an
dan Hadist”. Kami berharap semoga makalah ini dapat berguna bagi semua orang.
Penulis menyadari bahwa banyak kelemahan dan kekurangan dalam penyusunan
makalah ini. Baik dari segi materi, penyusunan kata, penggunan ejaan, dan lain-lain. Hal ini
semata-mata karena kekurangan dan keterbatasan wawasan dan pengetahuan yang dimiliki
oleh penulis.oleh karena itu, penulis mohon saran dan kritik yang sifatnya berupa
membangun demi untuk perbaikan dan penyusunan makalah ini.
Penulis berharap, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat yang berharga bagi
pelajar khususnya dan umumnya bagi para pembaca.aamiin
Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Banjar, 05 November 2022

penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Kata Pengantar..........................................................................................3

B. Rumusan Masalah.....................................................................................3

C. Tujuan Penulisan.......................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Qur’an.....................................................................................4

B. Fungsi Al-Qur’an dalam kehidupan.........................................................8

C. Pengertian Hadist......................................................................................8

D. Macam-macam sunnah.............................................................................9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.............................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................15

2
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Al-Qur’an dan hadits dalam pendidikan Agama Islam adalah dua sumber yang
dijadikan sebagai landasan umat Islam. Untuk lebih bisa memahami dan mempelajari
isi kandungan Al-Qur’an, maka seorang muslim harus memiliki kemampuan membaca
dan menulis Al-Qur’an. Selain itu, untuk dapat membaca Al-Qur’an denganbaik dan
benar, maka ditempuh melalui proses pendidikan. Karena pendidikan merupakan
salah satu aspek kehidupan manusia yang peranannya sangat penting. Melalui proses
pendidikan seseorang diarahkan dan dibimbing untuk dapat menghadapi kehidupan
ini dengan sebaik-baiknya. Pendidikan agama dalam kehidupan manusia dengan Allah
maupun dalam hubungan manusia, baik secara individual maupun kelompok
memberikan integrasi sosial manusia dalam masyarakat,keluarga maupun lingkungan
sekolah.
Membaca Al-Qur’an menjadi suatu keharusan bagi umat Islam, karena
AlQur’an merupakan sumber utama bagi umat Islam dalam menjalankan kehidupan
sehari-harinya. Sedangkan ketika berbicara tentang kemampuan membaca dan
menulis Al-Qur’an selalu bervariasi, terkadang orang mampu membaca dengan baik,
akan lincah menulisnya, ada juga orang begitu bagus dalam pembacaan
AlQur’anakan tetapi tidak pandai menulis ayatnya, ada juga orang yang kurang begitu
bagus dalam pembacaannya Al-Qur’an akan tetapi ia kurang mampu
Bagi umat Islam mempelajari Al-Qur’an hukumnya wajib karena berisi ajaran-
ajaran Islam tentang perintah-perintah dan segala apa larangannya supaya menusia
selamat di dunia dan di akhirat. Dari apa yang telah diuraikan perlu disadari umat
Islam bahwa upaya untuk pembelajaran Al-Qur’an di sekolah sangat penting.
2. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Al- Qur’an ?
2. Apa Pengertian dari Hadist ?
3. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Pengertian dari Al-Quran
2. Untuk mengetahui pengertian dari Hadist

3
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Al-Qur’an

Al-qur’an secara etimologi ( bahasa ) berasal dari kata Qaraa-Yaqrau-Quranan

yang artinya bacaan atau yang dibaca (bermakna isim maf”ul) menurut ahli bahasa,

Al- Lihyani (wafat 215H).kata Al-qur’an adalah isim Masdar dengan arti isim Maf’ul

(maqruun), yaitu yang dibaca.Karena di dunia ini tidak ada bacaan,buku atau kitab

seperti Al-qur’an yang senantiasa dibaca,dimusabaqohkan (diperlombakan) dan dikaji

oleh berjuta-juta manusia. Hal tersebutjuga diperkuatoleh Prof. Chotibul Uman bahwa

Al-qur’an adalah kitab yang paling banyak dibaca orang diseluruh dunia baik dari

umat islam sendiri maupun non muslim.

Al-qur’an secara terminologi ( istilah ) terdapat banyak definisi (ta’rif). Hal

demikian karena diakibatkan oleh sudut pandang dari disiplin ilmu yang berbeda dan

juga panjang pendeknya yang dibuat. Semakin banyak sifat-sifat Al-Qur’an yang

diungkapkan dalam rumusan definisi, maka semakin panjang pula rumusan definisi

Al- Qur’an tersebut.

Mengenai kata Al-Qur’an dan maknanya, ada Ulama yang berpendapat

lain di antaranya :

a. Imam Syafi’i ( 105H-204H ) salah satu dari madzhab yang mashur bahwa

Al- Qur’an tidak merupakan musytaq (kata bentukan ) dari apapun ia

merupakan nama yang secara khusus diberikan oleh Allah untuk kitab suci

yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.

b. Imam Al-Farra’ (wafat 207H) kata Al-Qur’an adalah musytaq kata bentukan

dari kata “Qoraainu” yang merupakan Isim jamak dari kata “Qoriinatun” yang

berarti petunjuk atau indikator.

4
c. Al-Asy’ri ( wafat 324H ) kata Al-qur’an adalah musytaq dari “Qarana” yang

artinya menggabungkan.

d. Aj-Jujaj ( wafat 311H ) kata Al-Quran adalah mengikuti wazan “Fu’lanun”

dan ia musytaq ( kata bentukan ) “Al-Qou” yang mengandung arti

penghimpun.

e. Syaikh Muhammad Khudari Beik dalam bukunya Tarikh At Tasyri Al

Islami, Al-Qur’an adalah firman Allah yang berbahasa arab,yang diturunkan

kepada Nabi Muhammad SAW untuk dipahami isinya dan diingat selalu yang

disampaikan dengan jalan mutawatir, ditulis dalam mushkaf yang dimulai

dengan surat Al-Fatihah dan diakhiri dengan surat An-nas.

2. Nama-nama Al-Qur’an

1. Al-Huda (Petunjuk)

2. Al-Furqaan (Pembela)

3. Al-Kitab (Kitab)

4. Adz-Dzikr (Peringatan)

5. An-Nur (Cahaya)

3. Pengertian I’jazul Al-Qur’an

Menurut bahasa Mu’jizat adalah melemahkan, mengalahkan lawan atau musuh.

Menurut istilah Mu’jizat adalah sesuatu yang menyalahi kebiasaan disertai dengan

tantangan dan selamat dari perlawanan. Jadi yang dimaksud dengan I’jazul Al-Qur’an

ialah menetapkan kelemahan manusia baik secara terpisah ( individual ) atau

berkelompok untuk mendatangkan semisalnya.

5
4. Aspek-Aspek Kemu’jizatan AL-Qur’an

a. Gaya Bahasa

Al-qur’an menggunakan gaya bahasa sangat indah dan berbeda dengan gaya

bahasa yang dikenal dalam bahasa arab.Al-qur’anul Karim tidak bisa disejajarkan oleh

bentuk gaya bahasa apapun,sebab Al-qur’an tidak bergaya bahasa syair dan tidak pula

bergaya bahasa prosa.

b. Susunan Kalimat(Uslub)

Uslub Al-Qur’an yang menakjubkan dan berbeda dengan Uslub ucapan

manusia itu mempunyai beberapa keistimewaan sebagai berikut:

1. Susunan suara kata-kata yang digunakan al-qur’an terasa lembut dan indah

di ucapakan.

2. Bahasa al-qur’an dapat diterima oleh semua lapisan manusia.

3. Al-qur’an mampu memberikan doktrin kepada akal dan hati sanubari.

4. Keindahan sajian al-qur’an serta susunan keindahan bahasanya tak ubahnya

suatu bingkai yang dapat memukau akal dan memusatkan tanggapan

tentunya bagi orang yang memperhatikannya.

5. Kaya akan ragam kata dan kalimat yang digunakan al-qur’an sehingga

memancarkan keindahan bahasa dan keluwesan maknanya.

6. Susunan al-qur’an mudah dipahami oleh semua lapisan masyarakat hanya

dengan melihat segi yang tersuratnya saja.

c. Simpel

Di samping menggunakan susunan bahasa yang indah al-qur’an sering juga

menggunakan pola ungkapan yang simpel sehingga mudah dicerna oleh semua orang.

6
d. Berita Tentang Hal-hal yang Ghaib

Segi lain tentang kemu’jizatan al-qur’an adalah pemberitahuan tentang hal-hal

yang ghaib.

e. Sejalan dengan ilmu pengetahuan modern

Di antara segi kemukjizatan al-qur’an adalah beberapa petunjuk yang rinci mengenai

dasar-dasar ilmu pengetahuan yang dikemukakan didalamnya sebelum diketemukan oleh

para pakar ilmu pengetahuan modern

f. Tepat Janji

Segi lain kemukjizatan al-qur’an adalah akurasi dan ketepatan segala hal yang

dijanjikan allah dalam al-qur’an,seperti janji allah untuk menolong Rasullullah saw

dengan mengeluarkan orang-orang Quraisy yang pernah mengusir Rasul beserta para

sahabatnya dari bumi Mekkah,kemudian allah menolong orang-orang mu’min untuk bisa

mengalahkan orang-orang kafir.

Macam-macam Ijaz al-Qur’an Secara garis besarnya, i'jaz dapat dibagi ke dalam dua

bagian pokok, yaitu: Pertama, mukjizat yang bersifat material inderawi lagi tak kekal,

dan kedua, mukjizat immaterial, logis lagi dapat dibuktikan sepanjang masa”. Untuk lebih

jelas akan dijelaskan dari kedua bagian pokok berikut ini :

1. Mu’jizat material inderawi

Mukjizat para nabi terdahulu sebelum Nabi Muhammad saw. semuanya

merupakan jenis ”Mukjizat material inderawi”. Mukjizat yang dimiliki oleh para

nabi tersebut, dapat langsung disaksikan oleh mata telanjang atau dapat ditangkap

oleh indera mata, tanpa perlu dianalisa. Namun peristiwa tersebut hanya ada dan

terbatas pada kaum (masyarakat) di mana seorang nabi tersebut diutus.

7
2. Mu’jizat immaterial logis dan kekal

Adapun mukjizat yang diberikan kepada Nabi Muhammad Saw yaitu

mu’jizatyang bersifat immaterial logis dan kekal, yaitu berupa al-Qur’an.

Hal ini dimaksudkan bahwa Nabi Muhammad diutus kepada seluruh umat

manusia hingga akhir zaman.

5. Fungsi AL-Qur’an dalam Kehidupan

Fungsi dan Tujuan Al-Qur’an adalah sebagai berikut :

1. Petunjuk bagi manusia Allah menurunkan Al-Qur’an dimaksudkan sebagai

petunjukbagi manusia.

2. Sumber pokok ajaran Islam Al-Qur’an merupakan sumber hukum dan ajaran
Islam.

3. Peringatan dan Pelajaran bagi manusia

Dalam Al-Qur’an banyak diterangkan tentang kisah para Nabi dan

umat- umatnya dahulu.baik umat yang taat melaksanakan ajaran dan perintah

Allah seperti umatnya Nabi Sulaiman dan mereka yang mengingkarinya atau

menentang seruan Allah dan Rasul-Nya seperti Umatnya Nabi Musa dengan

Firaunnya.

Adapun struktur kurikulum Madrasah Aliyah meliputi,


Kompetensi Inti, kompetensi dasardan lain sebagainya. Dalam
kurikulum 2013 kompetensi ini mencakup beberapaaspek yaitu sikap
spritual (KI-1), sikap sosial (KI-2), pengetahuan (KI-3) dan keter
ampilan (KI-4) yang berfungsi sebagai pengintegrasi muatan
pembelajaran, mata pelajaran, atau program dalam mencapai standar
kompetensi lulusan (Mulyasa, 2014: 65)

Kompetensi inti mata pelajaran Al-Qur’an Hadis adalah sebagai berikut.


FitriyaniJurnal Pendidikan Universitas Garut Vol. 14; No. 02; 2020; 355-371

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum baru yang mulai di


terapkan pada tahun pelajaran 2013/2014. Kurikulum ini adalah
pengembangan dari kurikulum yang telah ada sebelumnya, baik
8
kurikulum berbasis kompetensi yang telah di rintis pada tahun 2004
maupun kurikulum tingkat satuanpendidikan pada tahun 2006. Hanya
saja yang menjadi titik tekan pada kurikulum 2013 ini adalah adanya
peningkatan dan keseimbangan soft skill dan hard skill yang meliputi
aspek kompetensi sikap, ketrampilan, dan pengetahuan (Fadillah, 2014
:16).
Table 1

Kompetensi Inti Al-Qur’an Hadis Madrasah Aliyah kelas I & II

Menghayati Menghayati dan Memahami,menerapkan, Mengolah,


dan mengamalkan perilaku dan menganalisis menalar,dan
mengamalkan jujur, disiplin, pengetahuan faktual, menyaji
ajaran agama tanggung jawab, konseptual, prosedural dalam ranah
yang peduli (gotong berdasarkan rasa konkret dan
dianutnya royong, kerjasama, ingintahunya tentang ilmu ranah abstrak
toleran, pengetahuan, teknologi, terkait
damai),santu seni, budaya, dan dengan
n, responsif dan pro- humaniora dengan pengembangan
aktif dan wawasan kemanusiaan, dari
menunjukkan sikap kebangsaan, kenegaraan, yang
sebagai bagian dari dan peradaban terkait dipelajarinya
solusi atas berbagai penyebab fenomena dan di madrasah
permasalahan dalam kejadian, serta secara
berinteraksi secara menerapkan pengetahuan mandiri,dan
efektif dengan prosedural pada bidang mampu
lingkungan sosial dan kajian yang spesifik sesuai menggunakan
alam serta dalam dengan bakat dan metode
menempatkan diri minatnya untuk sesuai kaidah
sebagai cerminan memecahkan masalah keilmuan

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa kompetensi Inti Al-


Qur’an Hadisdi Madrasah Aliyah sudah sesuai dengan karakteristik PAI
yang mengembangkan keseimbangan hidup baik spiritual maupun sosial,
pengetahuan dan keterampilan yang pada akhirnya dapat di realisasikan
dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga nilai-nilaiagama diharapkan benar-
benar terinternalisasi dalam diri peserta didik baik dalam cara berfikir,
bertindak maupun bersikap.
a) Ranah Kognitif
Kompetensi kognitif Al-Qur’an Hadis di MA dalam Keputusan Menteri

Agama (KMA) Nomor 183 Tahun 2019 tentang Kurikulum PAI dan Bahasa

Arab dihasilkan prosentase Kompetensi Ranah Kognitif Al-Quran Hadis


9
Madrasah Aliyah sebagai berikut

Tabel 3

Prosentase Kompetensi Ranah Kognitif


No Kompetensi Kelas X Kelas XI Kelas XII
Jumlah % Jumlah % Jumlah %

1. Mengidentifikasi
2. Memahami
3. Menerapkan
4. Menganalisis 11 92% 10 100% 8 100%
5. Mengevaluasi 1 8%
6. Mencipta

Dari tabel diatas,dapat disimpulkan jika dikalkulasikan maka proses


kognitif mata pelajaran Al-Qur’an Hadis Madrasah Aliyah ini berada pada level
keterampilan berfikir tinggi atau HOTS pada kompetensi menganalisis (C4)
dengan total prosentase 97% dan kompetensi mengevaluasi (C5) sebanyak 3%.
Jika dikaitkan dengan perkembangan psikologis peserta didik, maka pada usia

Madrasah Aliyah perkembangan kognitif berkaitan dengan perkembangan berpikir

yang mencakup kemampuan mengingat, sampai dengan kemampuan memecahkan

suatu masalah. Menurut Pieget, sebagian besar anak usia MA mampu memahami

konsep- konsep abstrak dalam batas-batas tertentu (berpikir operasional formal)

 Ranah Afektif

Kartwohl & Bloom (Yoki Ariyana,dkk,, 2018:10)menjelaskan bahwa selain

10
kognitif, terdapat ranah afektif yang berhubungan dengan sikap, nilai, perasaan,
emosi serta derajat penerimaan atau penolakan suatu objek dalam kegiatan
pembelajaran dan membagi ranah afektif menjadi 5 kategori, dari mulai penerimaan
(A1), Menanggapi (A2), Penilaina (A3), Mengelola (A4), Karakterisasi (A5).

Tabel 4
Prosentase Ranah Afektif (Spiritual) Al-Qur’an Hadis MA

No Kompetensi Kelas X Kelas XI Kelas XII


Jumlah % Jumlah % Jumlah %
1. Menerima 1 8%
2. Menanggapi
3. Menghargai 2 17%
4. Mengelola
5. Karakterisasi 9 75% 10 100% 8 100%

Jika dikalkulasikan table diatas menunjukkan proses afektif mata pelajaran Al- Qur’an
Hadis yang didominasi level karakterisasi (A5) sebanyak 90%. Dilihat kesesuainnya dengan
SKL pada dimensi sikap tepatnya pada poin beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME
terjabar dalam KI 1 yaitu Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya maka
kurikulum mapel Al-Qur’an Hadis dengan kompetensi pada level karakterisasi (A5) ini dapat
mencapai standar yang telah dirumuskan dalam SKL.

6. Pengertian Hadist

Hadits menurut bahasa yaitu sesuatu yang baru, menunjukkan sesuatu yang dekat atau

waktu yang singkat. Hadits juga berarti berita yaitu sesuatu yang diberitakan,

diperbincangkan, dan dipindahkan dari seorang kepada orang lain. Hadits menurut istilah

syara’ ialah hal-hal yang datang dari Rasulullah SAW, baik itu ucapan, perbuatan, atau

pengakuan (taqrir).

Berikut ini adalah penjelasan mengenai ucapan, perbuatan, dan perkataan.

1. Hadits Qauliyah ( ucapan) yaitu hadits hadits Rasulullah SAW, yang diucapkannya

dalam berbagai tujuan dan persuaian (situasi).

11
2. Hadits Fi’liyah yaitu perbuatan-perbuatan Nabi Muhammad SAW, seperti pekerjaan

melakukan shalat lima waktu dengan tatacaranya dan rukun-rukunnya, pekerjaan

menunaikan ibadah hajinya dan pekerjaannya mengadili dengan satu saksi dan

sumpah dari pihak penuduh.

3. Hadits Taqririyah yaitu perbuatan sebagian para sahabat Nabi yang telah diikrarkan

oleh Nabi SAW, baik perbuatan itu berbentuk ucapan atau perbuatan, sedangkan ikrar

itu adakalanya dengan cara mendiamkannya, dan atau melahirkan anggapan baik

terhadap perbuatan itu, sehingga dengan adanya ikrar dan persetujuan itu.

Hadits Secara lughawiyah kata hadits berasal dari derivasi kata Yang mempunyai

beberapa arti,diantaranya:

a. Baru,kebalikan dari lama(qadim).

b. Dekat,belum lama terjadi.

c. Khabar,berita,riwayat.

Menurut Istilah segala perkataan,perbuatan dan taqrir Nabi Muhammad


saw.

B. Sunnah

Dari segi bahasa sunnah berarti jalan yang terbentang untuk dilalui,jalan yang baik

atau tidak baik.

MACAM-MACAM SUNNAH

1. Sunnah Qauliyah ialah perkataan atau ucapan-ucapan Nabi Muhammad SAW

yang berhubungan dengan syariat Islam.

2. Sunnah Fi’liyah ialah amal-amal perbuatan Nabi Muhammad SAW yang

berhubungan dengan syariat Islam,seperti tatacara mengerjakan

salat,menunaikan ibadah haji

3. Sunnah Taqririyah ialah penetapan atau persetujuan Nabi Muhammad SAW

terhadap sesuatu amal perbuatan seseorang sahabat yang berhubungan dengan

12
syara,yang dilakukan dihadapan atau dilaporkan kepada Nabi Muhammad

SAW,sedangakan Nabi tidak melarang atau menyalahkannya.

C. Atsar

Dari segi bahasa artinya bekas sesuatu atau sisa sesuatu,menurut Istilah segala

sesuatu dari Nabi Muhammad SAW maupun selain dari Nabi saw.

D. Khabar

Secara lughawiyah,khabar berarti warta,kabar berita yang disampaikan seseorang

kepada yang lain.Menurut istilah ialah sesuatu berita,baik dari nabi saw,para

sahabat,maupun dari tabi’in.

E. Hadits Qudsi

Hadis Qudsi ialah perkataan-perkataan yang disabdakan Nabi Muhammad SAW

dengan mengatakan bahwa “Allah berfirman...”,Nabi Muhammad SAW

menyandarkan perkataan itu kepada allah,dan beliau meriwayatkannya dari Allah

SWT.

Perbedaan Al-Qur’an dan Hadits Qudsi ialah bahwa Al-Qur’an adalah wahyu

yang lafaz dan maknanya dari allah,sedangkan Hadis Qudsi adalah wahyu yang

lafaznya dari Nabi SAW dan maknanya dari Allah,diturunkan dari nabi dengan jalan

ilham atau mimpi.

7. Kedudukan Hadits sebagai Sumber Hukum Islam

Semua umat islam telah sepakat dengan bulat bahwa hadis Rosul adalah sumber dan

dasar hukum Islam setelah Al-Qur’an, dan umat Islam diwajibkan mengikuti dan

mengamalkan hadis sebagaimana diwajibkan mengikuti dan mengamalkan Al-Qur’an.

Al-Qur’an dan Hadis merupakan dua sumber hukum pokok syariat Islam yang tepat,

dan orang islam tidak akan mungkin bisa memahami syariat Islam secara mendalam dan

lengkap tanpa kembali kepada kedua sumber Islam tersebut.

13
Kedudukan hadis sebagai sumber hukum islam dengan mengambil beberapa dalil naqli

maupun dalil aqli.

1. Dalil Al-Qur’an

Banyak kita jumpai ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang kewajiban mempercayai

dan menerima segala yang disampaikan oleh Rosul kepada umatnya untuk dijadikan

pedoman sehari-hari. Disamping itu juga, Allah SWTmemerintahkan orang islam agar

percaya kepada Rosul SAW,juga menyerukan agar mentaati dan melaksanakan segala

bentuk perundang-undangan dan peraturan yang dibawanya, baik berupa perintah

maupun larangan. Tuntutan taat dan patuh kepada Rosul SAW itu sama halnya tuntutan

taat dan patuh kepada Allah SWT.

Dengan demikian dapat diungkapkan bahwa kewajiban taat kepada Rosul Muhammad

SAW dan larangan mendurhakainya, merupan suatu kesepakatan yang tidak

diperselisihkan oleh umat Islam.

2. Dalil Al-Hadits

Salah satu pesan Nabi Muhammad SAW yang berkenaan dengan kewajiban

menjadikan hadits sebagai pedoman hidup, disamping Al-Qur’an sebagai pedoman

umatnya. Dengan demikian berpegang teguh kepada hadits / menjadikan hadits sebagai

pegangan dan pedoman hidup itu adalah wajib, sebagaimana wajibnya berpegang teguh

kepada Al-Qur’an.

3. Kesepakan Ulama (Ijma’)

Seluruh Umat Islam telah sepakat menjadikan hadits sebagai salah satu dasar hukum

Syari’at Islam yang wajib diikuti dan diamalkan; karena sesuai dengan yang dikehendaki

oleh Allah. Penerimaan mereka terhadap Al-Qur’an, karena keduanya sama-sama

dijadikan sebagi sumber hukum Syari’at Islam.

14
4. Sesuai dengan Petunjuk Akal

Muhammad SAW, sebagai Nabi Rosul telah diakui dan dibenarkan oleh seluruh

umat islam. Di dalam mengemban misinya itu, kadang-kadang beliau hanya sekedar

menyampaikan apa yang diterima dari Allah SWT, baik isi maupun formulasinya dan

kadang kala atas inisiatif sendiri dengan bimbingan wahyu dari Tuhan. Namun juga tidak

jarang beliau membawakan hasil ijtihad semata-mata mengenai suatu masalah yang tidak

ditunjuk oleh wahyu dan juda tidak dibimbing oleh ilham. Hasil ijtihad beliau ini tetap

berlaku sampai ada dalil yang menghapusnya.

8. Fungsi Hadits terhadap Al-Qur’an

1. Bayan At-Taqrir

Bayan At-Taqrir disebut juga bayan At-Ta’kid dan bayan At-Itsbat. Yang dimaksud

dengan bayan ini ialah memperkuat dan mengokohkan apa yang telah diterangkan didalam

Al- Qur’an. Fungsinya hanya memperkokoh isi kandungan Al-Qur’an.

2. Bayan Al-Tafsir

Yang dimaksud dngan bayan at-tafsir yaitu kehadiran hadis berfungsi untuk

memberikan penjelasan, rician dan tafsiran terhadap ayat-ayat Al-Qur’an yang masih bersifat

global (mujmal), memberikan persyaratan / batasan (taqyid) ayat-ayat Al-Qur’an yang

bersifat mutlak, dan mengkhususkan (takhsish) terhadap ayat-ayat Al-Qur’an yang masih

bersifat umum. Contoh ayat-ayat Al-Qur’an yang masih mujmal seperti perintah

mengerjakanshalat, puasa, zakat dan sebagainya.

3. Bayan At-Tasyri’

Bayan at-tasyri’ adalah memunculkan suatu hukum atau ajaran-ajaran yang tidak

didapati dalam Al-Qur’an atau dalam Al-Qur’an hanya terdapat poko-pokoknya (ashl) saja.

Hadits-hadits Rasul SAW, yang masuk dalam bayan at-tasyri’ ini, diantaranya hadits tentang

15
haramnya mengumoulkan dua wanita bersaudara (antara istri dengan bibinya), dan hukun

merazam pezina wanita yang masih belum bersuami.

16
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Al-Qur’an Hadits adalah penyelidikan mengenai beberapa materi tentang kesulitan-kesulitan

yang mungkin ada pada materi yang dikaji, dengan menjelaskan tentang bahan yang disampaikan

yaitu tingkah laku manusia dalam mensyukuri nikmat allah pada lembaga pendidikan yang

memberikan pendidikan dan pengajaran tingkat menengah atas dan menjadikan mata pelajaran agama

islam sebagai mata pelajaran.

Al-qur’an secara terminologi ( istilah ) terdapat banyak definisi (ta’rif). Hal demikian

karena diakibatkan oleh sudut pandang dari disiplin ilmu yang berbeda dan juga panjang

pendeknya yang dibuat. Semakin banyak sifat-sifat Al-Qur’an yang diungkapkan dalam

rumusan definisi, maka semakin panjang pula rumusan definisi Al-Qur’an tersebut.

Hadits menurut bahasa yaitu sesuatu yang baru, menunjukkan sesuatu yang dekat atau

waktu yang singkat. Hadits juga berarti berita yaitu sesuatu yang diberitakan,

diperbincangkan, dan dipindahkan dari seorang kepada orang lain. Hadits menurut istilah

syara’ ialah hal-hal yang datang dari Rasulullah SAW, baik itu ucapan, perbuatan, atau

pengakuan (taqrir).

17
DAFTAR PUSTAKA

Muh Asnawi, M.Ag, dkk. Buku Pelajaran Al-Qur’an Hadits Untuk Madrasah Aliyah

Kelas X.Kanwil Depag Propinsi Jateng: CV Gani dan Son

18

Anda mungkin juga menyukai