Disusun Oleh :
Umi Ma’rifatusolihah:
2001100025 Lili Mudrikah Ayu
: 200110008
i
KATA PENGANTAR
Assalammualaikum wr.wb
puji dan syukur kami hadirkan kehadirat Allah swt, tiada yang maha pengasih selain dari-
Nya. Tiada kuasa atas segala segala apapun selain kehendak-Nya karena atas kudrat dan
irodat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Selama menyusun makalah ini, penulis tidak terlepas dari bimbingan,arahan,saran dari
berbagai pihak. Oleh karena itu,sudah selayaknya penulis mengucapka terima kasih banyak
kepada pihak yang bersangkutan dalam pembuatan makalah ini. Tidak lupa pula kami
mengucapakan banyak terima kasih kepada Bapak Dian Permana, M.Pd yang tak lain adalah
Dosen Pengampu Mata Kuliah Metodelogi Islam yang telah memberikan tugas “Al-qur’an
dan Hadist”. Kami berharap semoga makalah ini dapat berguna bagi semua orang.
Penulis menyadari bahwa banyak kelemahan dan kekurangan dalam penyusunan
makalah ini. Baik dari segi materi, penyusunan kata, penggunan ejaan, dan lain-lain. Hal ini
semata-mata karena kekurangan dan keterbatasan wawasan dan pengetahuan yang dimiliki
oleh penulis.oleh karena itu, penulis mohon saran dan kritik yang sifatnya berupa
membangun demi untuk perbaikan dan penyusunan makalah ini.
Penulis berharap, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat yang berharga bagi
pelajar khususnya dan umumnya bagi para pembaca.aamiin
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Kata Pengantar..........................................................................................3
B. Rumusan Masalah.....................................................................................3
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Qur’an.....................................................................................4
C. Pengertian Hadist......................................................................................8
D. Macam-macam sunnah.............................................................................9
A. Kesimpulan.............................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................15
2
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Al-Qur’an dan hadits dalam pendidikan Agama Islam adalah dua sumber yang
dijadikan sebagai landasan umat Islam. Untuk lebih bisa memahami dan mempelajari
isi kandungan Al-Qur’an, maka seorang muslim harus memiliki kemampuan membaca
dan menulis Al-Qur’an. Selain itu, untuk dapat membaca Al-Qur’an denganbaik dan
benar, maka ditempuh melalui proses pendidikan. Karena pendidikan merupakan
salah satu aspek kehidupan manusia yang peranannya sangat penting. Melalui proses
pendidikan seseorang diarahkan dan dibimbing untuk dapat menghadapi kehidupan
ini dengan sebaik-baiknya. Pendidikan agama dalam kehidupan manusia dengan Allah
maupun dalam hubungan manusia, baik secara individual maupun kelompok
memberikan integrasi sosial manusia dalam masyarakat,keluarga maupun lingkungan
sekolah.
Membaca Al-Qur’an menjadi suatu keharusan bagi umat Islam, karena
AlQur’an merupakan sumber utama bagi umat Islam dalam menjalankan kehidupan
sehari-harinya. Sedangkan ketika berbicara tentang kemampuan membaca dan
menulis Al-Qur’an selalu bervariasi, terkadang orang mampu membaca dengan baik,
akan lincah menulisnya, ada juga orang begitu bagus dalam pembacaan
AlQur’anakan tetapi tidak pandai menulis ayatnya, ada juga orang yang kurang begitu
bagus dalam pembacaannya Al-Qur’an akan tetapi ia kurang mampu
Bagi umat Islam mempelajari Al-Qur’an hukumnya wajib karena berisi ajaran-
ajaran Islam tentang perintah-perintah dan segala apa larangannya supaya menusia
selamat di dunia dan di akhirat. Dari apa yang telah diuraikan perlu disadari umat
Islam bahwa upaya untuk pembelajaran Al-Qur’an di sekolah sangat penting.
2. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Al- Qur’an ?
2. Apa Pengertian dari Hadist ?
3. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Pengertian dari Al-Quran
2. Untuk mengetahui pengertian dari Hadist
3
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Al-Qur’an
yang artinya bacaan atau yang dibaca (bermakna isim maf”ul) menurut ahli bahasa,
Al- Lihyani (wafat 215H).kata Al-qur’an adalah isim Masdar dengan arti isim Maf’ul
(maqruun), yaitu yang dibaca.Karena di dunia ini tidak ada bacaan,buku atau kitab
oleh berjuta-juta manusia. Hal tersebutjuga diperkuatoleh Prof. Chotibul Uman bahwa
Al-qur’an adalah kitab yang paling banyak dibaca orang diseluruh dunia baik dari
demikian karena diakibatkan oleh sudut pandang dari disiplin ilmu yang berbeda dan
juga panjang pendeknya yang dibuat. Semakin banyak sifat-sifat Al-Qur’an yang
diungkapkan dalam rumusan definisi, maka semakin panjang pula rumusan definisi
lain di antaranya :
a. Imam Syafi’i ( 105H-204H ) salah satu dari madzhab yang mashur bahwa
merupakan nama yang secara khusus diberikan oleh Allah untuk kitab suci
b. Imam Al-Farra’ (wafat 207H) kata Al-Qur’an adalah musytaq kata bentukan
dari kata “Qoraainu” yang merupakan Isim jamak dari kata “Qoriinatun” yang
4
c. Al-Asy’ri ( wafat 324H ) kata Al-qur’an adalah musytaq dari “Qarana” yang
artinya menggabungkan.
penghimpun.
kepada Nabi Muhammad SAW untuk dipahami isinya dan diingat selalu yang
2. Nama-nama Al-Qur’an
1. Al-Huda (Petunjuk)
2. Al-Furqaan (Pembela)
3. Al-Kitab (Kitab)
4. Adz-Dzikr (Peringatan)
5. An-Nur (Cahaya)
Menurut istilah Mu’jizat adalah sesuatu yang menyalahi kebiasaan disertai dengan
tantangan dan selamat dari perlawanan. Jadi yang dimaksud dengan I’jazul Al-Qur’an
5
4. Aspek-Aspek Kemu’jizatan AL-Qur’an
a. Gaya Bahasa
Al-qur’an menggunakan gaya bahasa sangat indah dan berbeda dengan gaya
bahasa yang dikenal dalam bahasa arab.Al-qur’anul Karim tidak bisa disejajarkan oleh
bentuk gaya bahasa apapun,sebab Al-qur’an tidak bergaya bahasa syair dan tidak pula
b. Susunan Kalimat(Uslub)
1. Susunan suara kata-kata yang digunakan al-qur’an terasa lembut dan indah
di ucapakan.
5. Kaya akan ragam kata dan kalimat yang digunakan al-qur’an sehingga
c. Simpel
menggunakan pola ungkapan yang simpel sehingga mudah dicerna oleh semua orang.
6
d. Berita Tentang Hal-hal yang Ghaib
yang ghaib.
Di antara segi kemukjizatan al-qur’an adalah beberapa petunjuk yang rinci mengenai
f. Tepat Janji
Segi lain kemukjizatan al-qur’an adalah akurasi dan ketepatan segala hal yang
dijanjikan allah dalam al-qur’an,seperti janji allah untuk menolong Rasullullah saw
dengan mengeluarkan orang-orang Quraisy yang pernah mengusir Rasul beserta para
sahabatnya dari bumi Mekkah,kemudian allah menolong orang-orang mu’min untuk bisa
Macam-macam Ijaz al-Qur’an Secara garis besarnya, i'jaz dapat dibagi ke dalam dua
bagian pokok, yaitu: Pertama, mukjizat yang bersifat material inderawi lagi tak kekal,
dan kedua, mukjizat immaterial, logis lagi dapat dibuktikan sepanjang masa”. Untuk lebih
merupakan jenis ”Mukjizat material inderawi”. Mukjizat yang dimiliki oleh para
nabi tersebut, dapat langsung disaksikan oleh mata telanjang atau dapat ditangkap
oleh indera mata, tanpa perlu dianalisa. Namun peristiwa tersebut hanya ada dan
7
2. Mu’jizat immaterial logis dan kekal
Hal ini dimaksudkan bahwa Nabi Muhammad diutus kepada seluruh umat
petunjukbagi manusia.
2. Sumber pokok ajaran Islam Al-Qur’an merupakan sumber hukum dan ajaran
Islam.
umat- umatnya dahulu.baik umat yang taat melaksanakan ajaran dan perintah
Allah seperti umatnya Nabi Sulaiman dan mereka yang mengingkarinya atau
menentang seruan Allah dan Rasul-Nya seperti Umatnya Nabi Musa dengan
Firaunnya.
Agama (KMA) Nomor 183 Tahun 2019 tentang Kurikulum PAI dan Bahasa
Tabel 3
1. Mengidentifikasi
2. Memahami
3. Menerapkan
4. Menganalisis 11 92% 10 100% 8 100%
5. Mengevaluasi 1 8%
6. Mencipta
suatu masalah. Menurut Pieget, sebagian besar anak usia MA mampu memahami
Ranah Afektif
10
kognitif, terdapat ranah afektif yang berhubungan dengan sikap, nilai, perasaan,
emosi serta derajat penerimaan atau penolakan suatu objek dalam kegiatan
pembelajaran dan membagi ranah afektif menjadi 5 kategori, dari mulai penerimaan
(A1), Menanggapi (A2), Penilaina (A3), Mengelola (A4), Karakterisasi (A5).
Tabel 4
Prosentase Ranah Afektif (Spiritual) Al-Qur’an Hadis MA
Jika dikalkulasikan table diatas menunjukkan proses afektif mata pelajaran Al- Qur’an
Hadis yang didominasi level karakterisasi (A5) sebanyak 90%. Dilihat kesesuainnya dengan
SKL pada dimensi sikap tepatnya pada poin beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME
terjabar dalam KI 1 yaitu Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya maka
kurikulum mapel Al-Qur’an Hadis dengan kompetensi pada level karakterisasi (A5) ini dapat
mencapai standar yang telah dirumuskan dalam SKL.
6. Pengertian Hadist
Hadits menurut bahasa yaitu sesuatu yang baru, menunjukkan sesuatu yang dekat atau
waktu yang singkat. Hadits juga berarti berita yaitu sesuatu yang diberitakan,
diperbincangkan, dan dipindahkan dari seorang kepada orang lain. Hadits menurut istilah
syara’ ialah hal-hal yang datang dari Rasulullah SAW, baik itu ucapan, perbuatan, atau
pengakuan (taqrir).
1. Hadits Qauliyah ( ucapan) yaitu hadits hadits Rasulullah SAW, yang diucapkannya
11
2. Hadits Fi’liyah yaitu perbuatan-perbuatan Nabi Muhammad SAW, seperti pekerjaan
menunaikan ibadah hajinya dan pekerjaannya mengadili dengan satu saksi dan
3. Hadits Taqririyah yaitu perbuatan sebagian para sahabat Nabi yang telah diikrarkan
oleh Nabi SAW, baik perbuatan itu berbentuk ucapan atau perbuatan, sedangkan ikrar
itu adakalanya dengan cara mendiamkannya, dan atau melahirkan anggapan baik
terhadap perbuatan itu, sehingga dengan adanya ikrar dan persetujuan itu.
Hadits Secara lughawiyah kata hadits berasal dari derivasi kata Yang mempunyai
beberapa arti,diantaranya:
c. Khabar,berita,riwayat.
B. Sunnah
Dari segi bahasa sunnah berarti jalan yang terbentang untuk dilalui,jalan yang baik
MACAM-MACAM SUNNAH
12
syara,yang dilakukan dihadapan atau dilaporkan kepada Nabi Muhammad
C. Atsar
Dari segi bahasa artinya bekas sesuatu atau sisa sesuatu,menurut Istilah segala
sesuatu dari Nabi Muhammad SAW maupun selain dari Nabi saw.
D. Khabar
kepada yang lain.Menurut istilah ialah sesuatu berita,baik dari nabi saw,para
E. Hadits Qudsi
SWT.
Perbedaan Al-Qur’an dan Hadits Qudsi ialah bahwa Al-Qur’an adalah wahyu
yang lafaz dan maknanya dari allah,sedangkan Hadis Qudsi adalah wahyu yang
lafaznya dari Nabi SAW dan maknanya dari Allah,diturunkan dari nabi dengan jalan
Semua umat islam telah sepakat dengan bulat bahwa hadis Rosul adalah sumber dan
dasar hukum Islam setelah Al-Qur’an, dan umat Islam diwajibkan mengikuti dan
Al-Qur’an dan Hadis merupakan dua sumber hukum pokok syariat Islam yang tepat,
dan orang islam tidak akan mungkin bisa memahami syariat Islam secara mendalam dan
13
Kedudukan hadis sebagai sumber hukum islam dengan mengambil beberapa dalil naqli
1. Dalil Al-Qur’an
Banyak kita jumpai ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang kewajiban mempercayai
dan menerima segala yang disampaikan oleh Rosul kepada umatnya untuk dijadikan
pedoman sehari-hari. Disamping itu juga, Allah SWTmemerintahkan orang islam agar
percaya kepada Rosul SAW,juga menyerukan agar mentaati dan melaksanakan segala
maupun larangan. Tuntutan taat dan patuh kepada Rosul SAW itu sama halnya tuntutan
Dengan demikian dapat diungkapkan bahwa kewajiban taat kepada Rosul Muhammad
2. Dalil Al-Hadits
Salah satu pesan Nabi Muhammad SAW yang berkenaan dengan kewajiban
umatnya. Dengan demikian berpegang teguh kepada hadits / menjadikan hadits sebagai
pegangan dan pedoman hidup itu adalah wajib, sebagaimana wajibnya berpegang teguh
kepada Al-Qur’an.
Seluruh Umat Islam telah sepakat menjadikan hadits sebagai salah satu dasar hukum
Syari’at Islam yang wajib diikuti dan diamalkan; karena sesuai dengan yang dikehendaki
14
4. Sesuai dengan Petunjuk Akal
Muhammad SAW, sebagai Nabi Rosul telah diakui dan dibenarkan oleh seluruh
umat islam. Di dalam mengemban misinya itu, kadang-kadang beliau hanya sekedar
menyampaikan apa yang diterima dari Allah SWT, baik isi maupun formulasinya dan
kadang kala atas inisiatif sendiri dengan bimbingan wahyu dari Tuhan. Namun juga tidak
jarang beliau membawakan hasil ijtihad semata-mata mengenai suatu masalah yang tidak
ditunjuk oleh wahyu dan juda tidak dibimbing oleh ilham. Hasil ijtihad beliau ini tetap
1. Bayan At-Taqrir
Bayan At-Taqrir disebut juga bayan At-Ta’kid dan bayan At-Itsbat. Yang dimaksud
dengan bayan ini ialah memperkuat dan mengokohkan apa yang telah diterangkan didalam
2. Bayan Al-Tafsir
Yang dimaksud dngan bayan at-tafsir yaitu kehadiran hadis berfungsi untuk
memberikan penjelasan, rician dan tafsiran terhadap ayat-ayat Al-Qur’an yang masih bersifat
bersifat mutlak, dan mengkhususkan (takhsish) terhadap ayat-ayat Al-Qur’an yang masih
bersifat umum. Contoh ayat-ayat Al-Qur’an yang masih mujmal seperti perintah
3. Bayan At-Tasyri’
Bayan at-tasyri’ adalah memunculkan suatu hukum atau ajaran-ajaran yang tidak
didapati dalam Al-Qur’an atau dalam Al-Qur’an hanya terdapat poko-pokoknya (ashl) saja.
Hadits-hadits Rasul SAW, yang masuk dalam bayan at-tasyri’ ini, diantaranya hadits tentang
15
haramnya mengumoulkan dua wanita bersaudara (antara istri dengan bibinya), dan hukun
16
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
yang mungkin ada pada materi yang dikaji, dengan menjelaskan tentang bahan yang disampaikan
yaitu tingkah laku manusia dalam mensyukuri nikmat allah pada lembaga pendidikan yang
memberikan pendidikan dan pengajaran tingkat menengah atas dan menjadikan mata pelajaran agama
Al-qur’an secara terminologi ( istilah ) terdapat banyak definisi (ta’rif). Hal demikian
karena diakibatkan oleh sudut pandang dari disiplin ilmu yang berbeda dan juga panjang
pendeknya yang dibuat. Semakin banyak sifat-sifat Al-Qur’an yang diungkapkan dalam
rumusan definisi, maka semakin panjang pula rumusan definisi Al-Qur’an tersebut.
Hadits menurut bahasa yaitu sesuatu yang baru, menunjukkan sesuatu yang dekat atau
waktu yang singkat. Hadits juga berarti berita yaitu sesuatu yang diberitakan,
diperbincangkan, dan dipindahkan dari seorang kepada orang lain. Hadits menurut istilah
syara’ ialah hal-hal yang datang dari Rasulullah SAW, baik itu ucapan, perbuatan, atau
pengakuan (taqrir).
17
DAFTAR PUSTAKA
Muh Asnawi, M.Ag, dkk. Buku Pelajaran Al-Qur’an Hadits Untuk Madrasah Aliyah
18