Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

POKOK-POKOK ISI KANDUNGAN AL-QUR’AN

Tugas Makalah Ini Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Individu Mata Kuliah
kajian materi alqur‟an hadist tingkat dasar

Dosen pengampu:
M. Arsyad S.Pdi.M.Pd

Disusun Oleh:

Nama :Parwati
Nim :23.11.2954

JURUSAN PENDIDKAN AGAMA ISLAM


INSTITUT AGAMA ISLAM
AN-NADWAH KUALA TUNGKAL
TAHUN 2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat-Nya sehingga makalah dengan judul “Pokok – Pokok Isi Al-Qur,An” ini
dapat tersusun hingga selesai.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi nilai tugas dalam
mata kuliah akhlak tasawuf. Selain itu, pembuatan makalah ini juga bertujuan agar
menambah pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca. Karena keterbatasan
pengetahuan maupun pengalaman maka kami yakin masih banyak kekurangan
dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca demi kesempuraan makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat berguna bagi para pembaca.

Kuala Tungkal, Febuari 2024


Penyusun

Parwati

i
DAFAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFAR ISI
BABI PENDAHULUAN
Latar belakang ...................................................................................................... 1
Rumusan masalah ................................................................................................. 2
Tujuan penulisan .................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
Pengertian Al-Qur‟an ........................................................................................... 3
Kandungan dan Isi Al-Qur‟an .............................................................................. 4
Pokok-Pokok Isi Kandungan Al-Qur‟an .............................................................. 5
BAB III PENUTUP
Kesimpulan ........................................................................................................... 11
Saran ..................................................................................................................... 11
Daftar pustaka ....................................................................................................... 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Al-Qur‟an adalah kitab suci terakhir yang diturunkan oleh Allah
kepada umat manusia melalui Nabi Muhammad saw untuk dijadikan sebagai
pedoman hidup. Petunjuk-petunjuk yang dibawanya pun dapat menyinari
seluruh isi alam ini. Sebagai kitab bidayah sepanjang zaman, al-Qur‟an
memuat informasi-informasi dasar tentang berbagai masalah, baik informasi
tentang hukum, etika, kedokteran dan sebagainya.
Hal ini merupakan salah satu bukti tentang keluasan dan keluwesan isi
kandungan al-Qur‟an tersebut. Informasi yang diberikan itu merupakan dasar-
dasarnya saja, dan manusia lah yang akan menganalisis dan merincinya,
membuat keautentikan teks al-Qur‟an menjadi lebih tampak bila berhadapan
dengan konteks persoalan-persoalan kemanusiaan dan kehidupan modern.
Al-Quran juga merupakan kitab suci agama islam untuk seluruh umat
muslim di seluruh dunia dari awal diturunkan hingga waktu penghabisan
spesies manusia di dunia baik di bumi maupun di luar angkasa akibat kiamat
besar.
Al-Qur‟an mempunyai arti yang sangat penting dalam islam. Al-
Qur‟an mempunyai berbagai macam fungsi, salah satu fungsi itu adalah bahwa
Al-Qur‟an itu di jadikan sebagai sumber ajaran dalam Islam.
Al-Qur‟an turun tidak secara sekaligus, namun sedikit demi sedikit
baik beberapa ayat, langsung satu surat, potongan ayat, dan sebagainya.
Turunnya ayat dan surat disesuaikan dengan kejadian yang ada atau sesuai
dengan keperluan. Selain itu dengan turun sedikit demi sedikit, Nabi
Muhammad SAW akan lebih mudah menghafal serta meneguhkan hati orang
yang menerimanya. Lama al-quran diturunkan ke bumi adalah kurang lebih
sekitar 22 tahun 2 bulan dan 22 hari.
Di dalam surat-surat dan ayat-ayat alquran terkandung kandungan
yang secara garis besar dapat kita bagi menjadi beberapa hal pokok atau hal

1
utama beserta pengertian atau arti definisi dari masing-masing kandungan inti
sarinya.
Untuk itu dalam pembahasan kali ini saya akan memaparkan tentang
apa pengertian Al-Qur‟an dan pokok-pokok isi kandungan A-Qur‟an.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan deskripsi diatas, maka penulis akan merumuskan masalah
sebagai berikut :
a. Apa yang dimaksud dengan Al-Qur‟an ?
b. Apa yang dimaksud dengan kandungan Al-Qur‟an?
c. Bagaimana pokok-pokok isi kandungan Al-Qur‟an ?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan maalah, maka tujuan penulisan dari makalah ini
adalah :
a. Untuk mengetahui apa pengertian Al-Qur‟an
b. Mengetahui maksud dari kandungan Al-Qur‟an.
c. Untuk memahami pokok-pokok isi kandungan Al-Qur‟an

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Al-Qur’an
Ditinjau dari bahasa, Al Qur'an berasal dari bahasa arab, yaitu bentuk
jamak dari kata benda (masdar) dari kata kerja qara'a - yaqra'u -
qur'anan yang berarti bacaan atau sesuatu yang dibaca berulang-ulang.
Konsep pemakaian kata tersebut dapat dijumpai pada salah satu surah al
Qur'an yaitu pada surat al Qiyamah ayat 17 - 18.
Secara istilah, al Qur'an diartikan sebagai kalam Allah swt, yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad saw sebagai mukjizat, disampaikan
dengan jalan mutawatir dari Allah swt sendiri dengan perantara malaikat jibril
dan mambaca al Qur'an dinilai ibadah kepada Allah swt.1
Al Qur'an adalah murni wahyu dari Allah swt, bukan dari hawa nafsu
perkataan Nabi Muhammad saw. Al Qur'an memuat aturan-aturan kehidupan
manusia di dunia. Al Qur'an merupakan petunjuk bagi orang-orang yang
beriman dan bertaqwa. Di dalam al Qur'an terdapat rahmat yang besar dan
pelajaran bagi orang-orang yang beriman. Al Qur'an merupakan petunjuk yang
dapat mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju jalan yang terang.
Berikut ini pengertian al Qur'an menurut beberapa ahli :
a. Dr. Subhi as-Salih
Al Qur'an adalah kalam Allah swt merupakan mukjizat yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad saw ditulis dalam mushaf dan
diriwayatkan dengan mutawatir serta membacanya adalah ibadah.
c. Syekh Muhammad Khudari Beik
Al Qur'an adalah firman Allah yang berbahasa arab diturunkan kepada
Nabi Muhammad saw untuk dipahami isinya, disampaikan kepada kita secara
mutawatir ditulis dalam mushaf dimulai surat al Fatihah dan diakhiri dengan
surat an Nas.2

1 Abdul Ghofur, Al-Qur’an Hadis Kelas VII,(Penerbit dan Percetakan Mediatama, Surakarta, April 2010), hlm 2

2 Ibid, hlm 11

3
Dari beberapa pengertian tersebut, dapat kita simpulkan bahawa al
Qur'an adalah wahyu Allah swt. yang diturunkan kepada nabi Muhammad saw
dengan perantara malaikat jibril, disampaikan dengan jalan mutawatir kepada
kita, ditulis dalam mushaf dan membacanya termasuk ibadah. Al Qur'an
diturunkan secara berangsur-angsur kepada Nabi Muhammad saw selama
kurang lebih 22 tahun.

B. Kandungan dan Isi Al-Qur’an


Al-Qur‟an berisi pesan-pesan ilahi (risalah illahiyah) untuk umat
manusia yang disampaikan melalui Nabi Muhammad Saw. Pesan-pesan
tersebut tidak berbeda dengan risalah yang dibawa olae Nabi Adam, Nuh,
Ibrahim dan rasul-rasul lainnya sampai kepada Nabi Isa, rialah itu adalah
mentauhidkan Allah.
Bagaimanapun juga, kita sering membaca perbincangan Al-Qur‟an
mengeni bumi, tumbuh-tumbuhan, binatang, manusia, jagat raya, fenomena
alam, dan sejarah. Perbincangan tersebut dalam kitab Suci ini, merupakan
rangkaian pembelajaran bagi umat manusiamengenai tauhid dan ketundukan
kepada Allah.3
Sebenarnya banyak ilmu pengetahuan yang diajarkan dalam Al-
Qur‟an. Akan tetapi, kebanyakan dari kita hanya membacanya saja tanpa mau
memahami isi yang terkandung di dalamnya.
Banyak timbul perpecahan di dalam umat Islam salah satunya adalah
tidak memahami kandungan ayat Al-Qur‟an seperti yang telah penulis katakan
di atas. Kebanyakan dari mereka hanya membaca tapi tidak
mempelajari. Itulah gambaran umum isi kandungan Al-Qur‟an. Para ahli telah
banyak mengkaji dan memperinci kandungannya. Hasil kajiannya
menunjukan perbedaan-perbedaan, sesuai dengan sudut pandang mereka
masing-masing.

3 Kadar M. Yusuf, Studi Al-Qur’an,( Amzah: Jakarta, 2009), hlm 165.

4
C. Pokok-Pokok Isi Kandungan Al-Qur’an
Sumber pokok ajaran Islam adalah Al-Qur‟an. Segala pokok
syariat dan dalil-dalil syar‟i yang mencakup seluruh aspek hukum bagi
manusia dalam menjalankan hidup di dunia dan akhirat terkandung dalam
Al-Qur‟an.
Adapun pokok-pokok ajarab yang ada dalam Al-Qur‟an adalah sebagai
berikut.
1. Aqidah
Sesungguhnya aqidah merupakan masalah yang paling pokok dan
paling mendasar bagi setiap mukmin. Aqidah menjadi pintu awal
masuknya seseorang ke dalam Islam dan aqidah pula yang harus dia
pertahankan hingga akhir hidupnya. Seorang mukmin dituntut untuk
membawa serta kalimah tauhid, kalimat ikhlas „laa ilaaha illallah‟ hingga
menghembuskan napas yang terakhir agar dia dikategorikan ke dalam
hamba-hamba Allah yang husnul khatimah.
Aqidah dari segi bahasa (etimologis) berasal dari Bahasa Arab (ََ‫) َعقَد‬
yang bermakna 'ikatan' atau 'sangkutan' atau menyimpulkan sesuatu. 4 Di
antaranya juga mempunyai arti al-yaqiin(keyakinan) dan al-
jazmu(penetapan).5
Aqidah artinya ketetapan yang tidak ada keraguan pada orang yang
mengambil keputusan. Sedang pengertian aqidah dalam agama sendiri
adalah berkaitan dengan keyakinan bukan perbuatan. Seperti aqidah
dengan adanya Allah dan diutusnya pada Rasul.6 Jadi kesimpulannya, apa
yang telah menjadi ketetapan hati seorang secara pasti adalah aqidah; baik
itu benar ataupun salah.

4 Ohan Sudjana, Fenomena Aqidah Islamiyah Berdasarkan Quran dan Sunnah, ( Jakarta : Media Dakwah , 1994), hal 8
5 Nasruddin Razak, Dienul Islam, Penafsiran kembali islam sebagai suatu Aqidah & way of line,( Bandung : PT Al-
Ma‟arif, 1989), hal 30
6 Ibid, hlm 59

5
2. Ibadah
Ibadah (‫ )ع بادة‬secara etimologi berarti merendahkan diri serta
tunduk. Di dalam syara‟, ibadah mempunyai banyak definisi, tetapi
makna dan maksudnya satu. Definisi ibadah itu antara lain :
1. Ibadah ialah taat kepada Allah dengan melaksanakan perintah-
perintah-Nya (yang digariskan) melalui lisan para Rasul-Nya,
2. Ibadah adalah merendahkan diri kepada Allah , yaitu tingkatan
ketundukan yang paling tinggi disertai dengan rasa mahabbah
(kecintaan) yang paling tinggi,
3. Ibadah ialah sebutan yang mencakup seluruh apa yang dicintai
dan diridhai Allah , baik berupa ucapan atau perbuatan, yang
dzahir maupun bathin. Ini adalah definisi ibadah yang paling
lengkap.
Ibadah itu terbagi menjadi ibadah hati, lisan dan anggota badan.
Rasa khauf (takut), raja‟ (mengharap), mahabbah (cinta), tawakkal
(ketergantungan), raghbah (senang) dan rahbah (takut) adalah ibadah
qalbiyah (yang berkaitan dengan hati). Sedangkan shalat, zakat, haji,
dan jihad adalah ibadah badaniyah qalbiyah (fisik dan hati). Serta
masih banyak lagi macam-macam ibadah yang berkaitan dengan hati,
lisan dan badan.7
3. Akhlak
Menurut bahasa, akhlak berasal dari kata khuluqun atau
khulqun. Khuluqun artinya budi, yaitu sesuatu yang tersimpan dalam
hati, sangat halus, sulit diketahui orang lain, namun memiliki kekuatan
yang sangat besar terhadap tingkah laku perbuatan manusia. Khulqun
artinya perbuatan-perbuatan lahir.
Menurut istilah, akhlak artinya tingkah laku lahiriah yang
diperbuat oleh seseorang secara spontan sebagai cerminan hati

7 Karman, Materi Al-Qur’an, (Cetakan Pertama, Hilliana Press, Jakarta, 2014), hlm 23-24

6
seseorang yang menciptakan hubungan baik antarpribadi dengan
pribadi dan antarmasyarakat dengan sesamanya.8
Akhlak merupakan salah satu dari tiga kerangka dasar ajaran
Islam yang memiliki kedudukan yang sangat penting, di samping dua
kerangka dasar lainnya. Akhlak merupakan buah yang dihasilkan dari
proses menerapkan aqidah dan syariah. Ibarat bangunan, akhlak
merupakan kesempurnaan dari bangunan tersebut setelah fondasi dan
bangunannya kuat. Jadi, tidak mungkin akhlak ini akan terwujud pada
diri seseorang jika dia tidak memiliki aqidah dan syariah yang baik.
Nabi Muhammad Saw. dalam salah satu sabdanya mengisyaratkan
bahwa kehadirannya di muka bumi ini membawa misi pokok untuk
menyempurnakan akhlak manusia yang mulia. Nabi bersabda:
Artinya: ”Sesungguhnya aku hanya diutus untuk
9
menyempurnakan akhlak yang mulia”. (HR. Ahmad).
Untuk memahami akhlak Nabi yang lebih rinci di samping
ditegaskan dalam hadis-hadisnya, juga bisa dilihat dari keseluruhan
ayat yang berisi perintah-perintah Allah dan larangan-larangan-Nya.
Apa saja yang diperintahkan Allah dalam al-Quran pasti dilakukan
oleh Nabi, dan apa saja yang dilarang Allah dalam al-Quran pasti
ditinggalkan dan dijauhi Nabi. Maka sangat tepat ketika „Aisyah (isteri
Nabi) ditanya oleh sahabat bagaimana tentang akhlak Nabi? „Aisyah
menjawab, “Akhlak Nabi adalah al-Quran.” Artinya sikap dan perilaku
Nabi sehari-hari tidak ada yang keluar dan menyimpang dari semua
aturan yang ada dalam al-Quran. 10
4. Hukum
Secara garis besar hukum yang diperbincangkan dalam Al-Qur‟an
meliputi dua hal yaitu ibadah dan muamalah. Ibadah meiputi shalat, puasa,
zakat, dan haji. Dan muamalah meliputi hukum keluarga, jinayah, politik

8 Ibid, hlm 5

9 Hami Naqrah, Sikolujiyyah al-Qishshah fi al-Qur’an,( Jami‟ah al-Jazair :Risalah Dukturah, 1971), hlm 85

10 Ibid, hlm 34

7
dan ekonomi. Ini menunjukan bahwa hukum islam sangat komprehensif,
tidak ada aspek kehidupan manusia tata aturan hukumnya. Inilah salah satu
karakter khusus hukum islam, yang tidak ada dalam hukum buatan
manusia. J.N.D Anderson, seorang orientalis, mengakui hal ini. Dia
mengatakan „hukum islam jauh lebih luas cakupannya dari hukum barat,
hukum islam mencakup segala lapangan hukum sekaligus, yaitu hukum
publik, hukum privat, hukum nasional, dan hukum internasional dimana
Barat tidak menganggapnya sebagai hukum.11
5. Dasar-Dasar Ilmu Pengetahuan (Sains)
Ilmu atau ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk
menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari
berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar
dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian
dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu
diperoleh dari keterbatasannya.
Ilmu bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum
sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan
dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui
dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk
karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang
dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari epistemologi.
Ilmu pengetahuan adalah merupakan salah satu isi pokok
kandungan kitab suci al-Qur‟an. Bahkan kata „ilm itu sendiri disebut
dalam al-Qur‟an sebanyak 105 kali, tetapi dengan kata jadiannya ia disebut
lebih dari 744 kali. Sains merupakan salah satu kebutuhan agama Islam,
betapa tidak setiap kali umat Islam ingin melakasanakan ibadah selalu
memerlukan penentuan waktu dan tempat yang tepat, umpamanya
melaksanakan shalat, menentukan awal bulan Ramadhan, pelaksanaan haji

11 J.N.D. Andeson, Hukum Islam di Dunia Modern (Terjemah oleh: Machum Husein). Surabaya: Amarpress, 1990, hal 4

8
semuanya punya waktu-waktu tertentu dan untuk mentukan waktu yang
tepat diperlukan ilmu astronomi.12
Maka dalam Islam pada abad pertengahan dikenal istilah “ sains
mengenai waktu-waktu tertentu”. Banyak lagi ajaran agama yang
pelaksanaannya sangat terkait erat dengan sains dan teknologi, seperti
untuk menunaikan ibadah haji, bedakwah menyebarkan agama Islam
diperlukan kendraan sebagai alat transportasi. Allah telah meletakkan
garis-garis besar sains dan ilmu pengetahuan dalam al-Qur‟an, manusia
hanya tinggal menggali, mengembangkan konsep dan teori yang sudah
ada, antara lain sebagaimana terdapat dalam Q.S Ar-Rahman: 55/33.
Hai jamaah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus
(melintasi) penjuru langit dan bumi, Maka lintasilah, kamu tidak dapat
menembusnya kecuali dengan kekuatan (Q.S Ar-Rahman: 55/33).
Al-Qur‟an sejak empat belas abad yang silam telah memberikan
isyarat secara ilmiyah kepada bangsa Jin dan Manusia, bahwasanya
mereka telah di persilakan oleh Allah untuk mejelajah di angkasa luar
asalkan saja mereka punya kemampuan dan kekuatan (sulthan); kekuatan
yang dimaksud di sisni sebagaimana di tafsirkan para ulama adalah ilmu
pengetahuan atau sains dan teknologi, dan hal ini telah terbukti di era
mederen sekarang ini, dengan di temukannya alat transportasi yang
mampu menembus angksa luar bangsa-bangsa yang telah mencapai
kemajuan dalam bidang sains dan teknologi telah berulang kali melakukan
pendaratan di Bulan, pelanet Mars, Juipeter dan pelanet -pelanet lainnya.
Menurut Quraish Shihab pemaparan ayat-ayat Al-Qur‟an tentang
”Kebenaran Ilmiah” tersebut lebih bertujuan untuk menunjukkan tentang
kebesaran Tuhan dan ke Esa-an Nya, serta mendorong manusia seluruhnya

12 Syaikh Manna‟ Al-Qathathan, Pengantar Studi Ilmu Al-Qur’an, Cet III (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2008), hlm 3

9
mengadakan observasi dan penelitian demi lebih menguatkan iman dan
kepercayaan KepadaNya.13
Al-Quran demikian menghormati kedudukan ilmu dengan
penghormatan yang tidak ditemukan bandingannya dalam kitabkitab suci
yang lain. Sebagai bukti, Al-Quran menyifati masa Arab pra-Islam dengan
jahiliah (kebodohan). Di dalam Al-Quran terdapat beratus-ratus ayat yang
menyebut tentang ilmu dan pengetahuan. Di dalam sebagian besar ayat itu
disebutkan kemuliaan dan ketinggian derajat ilmu.
6. Sejarah
Istilah sejarah adalah terjemahan dari kata tarikh (bahasa arab) dan
history (bahasa inggris). Semua kata tersebut berasal dari bahasa yunani
yaitu istoria yang berarti ilmu. Istoria digunakan untuk penjelasan
mengenai gejala-gejala manusia dalam urutan kronologis.14 Sedangkan
secara terminologi menurut Al-Maqrizi membatasi sejarah ia memberikan
informasi tentang sesuatu yang pernah terjadi di dunia.
Definisi sejarah lebih umum adalah semasa lampau manusia, baik
yang berhubungan dengan peristiwa politik, sosial, ekonomi, maupun
gejala alam. Definisi ini memberi pengertian bahwa sejarah tidak lebih
dari sebuah rekaman peristiwa masa lampau manusia dengan segala
sisinya.
Dalam kamus umum bahasa Indonesia W.J.S Poerwadinata
mengatakan sejarah adalah kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi
pada masa lalu.15

13 Atang Abdul Hakim, Metodologi Studi Islam, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), hlm. 137

14 Ibid, hlm 71

15 Fazhur Ranchman, Islam, (Jakarta : Bumi Aksara, cetakan ke-2, 1992), hal 49

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Alquran merupakan kitab suci umat Islam dan manusia seluruh alam
yang tidak dapat diragukan kebenarannya dan berlaku sepanjang zaman, baik
masa lalu, masa sekarang maupun masa yang akan datang.
Al-Qur‟an berisi pesan-pesan ilahi (risalah illahiyah) untuk umat
manusia yang disampaikan melalui Nabi Muhammad Saw. Pesan-pesan
tersebut tidak berbeda dengan risalah yang dibawa olae Nabi Adam, Nuh,
Ibrahim dan rasul-rasul lainnya sampai kepada Nabi Isa, rialah itu adalah
mentauhidkan Allah. Konsep ketuhanan yang diajarkan oleh Al-Qur‟an tidak
berbeda dengan konsep ketuhanan ang diajarkan oleh rasul yang pernah Allah
utus didunia ini.hanya persoalan huum atau syariat sajalah yang selalu berubah
sesuai dengan perubahan situasi dan kondisi dimana nabi itu diutus.
Sebagian isi kandungan dalam Alquran kebanyakan memuat tentang
qashas (sejarah) umat-umat terdahulu sebagai bahan pelajaran bagi umat
sekarang (umat Islam).

B. Saran
Sebagai penyusun, penulis merasa masih ada kekurangan dalam
pembuatan makalah ini. Oleh karena itu, saya mohon kritik dan saran dari
pembaca. Agar penulis dapat memperbaiki makalah yang selanjutnya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Ghofur Abdul, Al-Qur’an Hadis Kelas VII, (Penerbit dan Percetakan Mediatama,
Surakarta, April 2010)
Al-Qathathan Manna, Pengantar Studi Ilmu Al-Qur’an, Cet III (Jakarta: Pustaka
Al-Kautsar,2008)
M. Yusuf Kadar, Studi Al-Qur’an,( Amzah: Jakarta, 2009)
Sudjana Ohan, Fenomena Aqidah Islamiyah Berdasarkan Quran dan
Sunnah, ( Jakarta : Media Dakwah , 1994)
Razak Nasruddin, Dienul Islam, Penafsiran kembali islam sebagai suatu Aqidah
& way of line,( Bandung : PT Al-Ma‟arif, 1989)
Fazhur Ranchman, Islam, (Jakarta : Bumi Aksara, cetakan ke-2, 1992)
Effendi Satria, Ushul Fiqh, Cet III (Jakarta: Kencana, 2009)
Syafe‟i Rachmat, Al-Hadis Aqidah, Akhlak, Social, Dan Hukum, (Bandung :
Pustaka Setia, 2000)
Karman, Materi Al-Qur’an, (Cetakan Pertama, Hilliana Press, Jakarta, 2014)
Andeson J.N.D, Hukum Islam di Dunia Modern (Terjemah oleh: Machum
Husein), Surabaya: Amarpress, 1990
Hakim Atang Abdul, Metodologi Studi Islam, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2009)

12

Anda mungkin juga menyukai