Anda di halaman 1dari 14

AL-QUR’AN

MAKALAH

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas


Mata Kuliah Pengantar Studi Islam
Prodi Hukum Ekonomi Syariah pada Fakultas Syariah dan Hukum Islam
Institut Agama Islam Negeri Bone

Oleh
Kelompok 11
ST. KHALILAH HASBIR (742342022048)

Dosen Pengajar :
Muammar Hasri, M.H

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BONE
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamualaikum Wr.Wb.

Puji syukur atas kehadirat Allah Swt. Sehingga kita masih di beri kesempatan,

kesehatan dan waktu hinnga mampu menyelesaikan tugas makalah Mata Kuliah

Pengantar Studi Islam yang telah di berikan oleh dosen yang bersangkutan.

Shalawat serta salam tak lupa kita kirimkan kepada Nabi Muahammad Saw. Yang

telah mengeluarkan kita dari alam kebodohan.

Adapun tujuan kami membuat makalah ini untuk memenuhi tugas Mata Kuliah

Pengantar Studi Islam dengan judaul atau Tema “Al- Qur’an” yang telah

diberikan oleh dosen yang bersangkutan.

Tak lupa pula kita mengucapkan banyak terimah kasih untuk pihak yang telah

membantu dalam penyusunan makalah ini. Makalah ini masih jauh dari

kesempurnaan, maka saran dan keritik sangat kami butuhkan untuk membangun

pembuatan makalah kedepannya bisah lebih baik.

Watampone, 24 Oktober 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG...............................................................................1

B. RUMUSAN MASALAH..........................................................................1

C. TUJUAN....................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN AL-QUR’AN...................................................................2

B. KEDUDUKAN AL-QUR’AN..................................................................4

C. POKOK-POKOK KANDUNGAN AL-QUR’AN....................................6

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN.........................................................................................10

B. SARAN......................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Al-Qur’an bagi kaum muslimin adalah kalam yang diwahyukan


kepadaNabi Muhammad SAW melalui perantara malaikat Jibril a.s. selama
kurang lebih 23 tahun. Kitab suci ini memiliki kekuatan luar biasa yang berada di
luar kemampuan seluruh mahluk Allah SWT. Kandungan pesan ilahi yang di
sampaikan Nabi SAW dalam bentuk Al-Qur’an ini telah menjadi landasan
kehidupan individual dan sosial kaum muslimin dalam segalah aspeknya salah
satunya memahami studi Islam. Itulah sebabnya Al-Qur’an berada di jantung
kehidupan umat muslim.

Sebagai wahyu ilahi, maka ia berlaku sepanjang zaman. Kedalaman dan


ruang cakup Al-Qur’an sangatlah luas, namun karena keterbatasan kemampuan
manusia untuk mengkaji dan meneliti kedalaman apa yang terkandung di
dalamnya menjadikan Al-Qur’an sebagai petunjuk yang asing dari kehidupan
manusia. Kewajiban untuk mempelajari Al-Qur’an telah memecah keterbatasan
tersebut, sehingga rahasia-rahasia misteri yang terkandung dalam surah maupun
ayatnya dapat terungkap.

B. RUMUSAN MASALAH

 Jelaskan pengertian Al-Qur’an?

 Apa saja kedudukan Al-Qur’an?

 Apa saja pokok-pokok kandungan Al-Qur’an?

C. RUMUSAN MASALAH

 Memahami apa itu Al-Qur’an

 Mengetahui kedudukan Al-Qur’an

 Mengetahui pokok-pokok kandungan Al-Qur’an

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Al-Qur’an

Al-Qur’an adalah firman Allah swt (kalamullah) yang diturunkan kepada

Nabi Muhammad saw. melalui perantara malaikat Jibril dan dinilai ibadah bagi

yang membacanya. Dalam ayat al-Qur’an Surat as-Syu’ara’ ayat 192-195

disebutkan;

( 194) ( ‫) نَّهُ لَتَنزي ُل َربِّ ْال َعالَ ِمينَ َوِإ‬192 ( ُ‫) َل بِ ِه الرُّ و ُح األ ِمين‬193( َ‫ك لِتَ ُكونَ ِمنَ ْال ُم ْن ِذ ِرين‬
َ ِ‫نز َعلَى قَ ْلب‬
‫ين‬
ٍ ِ‫ان َع َربِ ٍّي ُمب‬
ٍ ‫) } بِلِ َس‬195

“Dan sesungguhnya Al-Qur’an ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta


alam, dia dibawa turun oleh Ar-Ruhul Amin (Jibril) ke dalam hatimu
(Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang
memberi peringatan, dengan bahasa Arab yang jelas.”1

Al-Qur’an merupakan sumber utama bagi umat Islam dalam mengarungi

kehidupan ini sesuai dengan aturan Allah swt. al-Qur’an merupakan mukjizat
terbesar Nabi Muhammad Saw sepanjang masa. al-Qur’an adalah Kitab suci umat

Islam yang dijadikan pedoman dalam kehidupannya.

Istilah qur’an, seringkali diterjemahkan sebagai bacaan atau tilawah

(bacaan yang dilantungkan).

Sebagian mufassir berpendapat bahwa kata tersebut berasal dari kata kerja

dalam bahasa Arab qarana, meletakkan bersama-sama atau mengikat bersama-

sama, yang berarti juga bacaan suci yang terhimpun dalam bentuk kitab.

1 Faisal “As-Syu’ara’ ayat 192-195”, http://amaliyah.net/asy-syuara-ayat-192-195/ di akses pada


tanggal 24 Oktober pukul 05.41 WIT

2
3

Secara etimologis, al-Qur’an berasal dari kata qara’a, yang berarti

membaca. al-Qur’an berarti sesuatu yang dibaca. 80 Sementara secara

terminologis, al-Qur’an didefinisikan oleh para ulama dengan berbagai macam

definisi.2

Secara umum, para ulama mendefinisikan al-Qur’an sebagai “firman Allah

swt yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw melalui perantara Malaikat

Jibril dengan berbahasa Arab, yang dijamin kebenaran isinya, dan menjadi hujjah

dan mukjizat bagi Rasulullah saw, sebagai sumber aturan dan petunjuk bagi

seluruh umat manusia, dinilai Ibadah untuk membacanya, dan terhimpun dalam

mushaf dari surat alFatihah sampai dengan surat al-Nas yang diriwayatkan kepada

kita secara mutawatir”.

al-Qur’an diturunkan secara berangsur-angsur selama hampir 23 tahun,

yang diawali dari malam 17 Ramadlan di Gua Hira’. al-Qur’an diwahyukan

kepada Nabi Muhammada ayat demi ayat, surah demi surah. Bila wahyu

diturunkan, Nabi Muhammad merasa kesakitan, sebagaimana dikatakan: tidak

pernah sekalipun aku menerima wahyu tanpa berpikir bahwa jiwaku telah

dijauhkan dari diriku”

Dalam Hadist disebutkan bahwa sewaktu Nabi ditanya tentang bagaimana

cara wahyu itu disampaikan kepada Nabi, beliau menjelaskan “bahwa terkadang

wahyu itu turun sebagai suara lonceng dan inilah yang terberat bagiku. Kemudian

Jibril pergi dan akupun sudah mengingat apa yang diturunkannya. Terkadang

Malaikat itu datang dalam bentuk manusia, berbicara kepadaku dan akupun

mengingat apa yang dikatakannya.”

2 Dr. Hammis Syafaq, M. FiL.,I. dkk, Pengantar Studi Islam, cetakan ke-8 (Surabaya : UIN Sunan
Ampel Press) hal. 79-80
4

Atas dasar penjelasan di atas, maka jelas sekali jika alQur’an itu adalah

firman Allah, sehingga hanya kata-kata yang tertulis di teks itulah yang

merupakan wahyu. Seandainya ada kata-kata Arab yang sinonim dengan teks itu,

tetap tidak diakui sebagai wahyu. Apalagi terjemahan al-Qur’an dalam bahasa

apapun. Semua itu bukan wahyu al-Qur’an yang sesungguhnya.

Istilah al-Qur’an yang mulia (al-Qur’an al-Karim), sering digunakan untuk

menekankan sifat luar biasa teks itu.Maka al-Qur’an itu sangat sakral, baik

teksnya maupun bacaannya.

Keistimewan al-Qur’an juga tampak pada metode cara membacanya yang

dibukukan dalam suatu ilmu bernama tajwid. Bahkan disepakati oleh jumhur

ulama bahwa tidak dibenarkan menulis al-Qur’an dengan rasm imla’i (menulis

ayat al-Qur’an dengan mengikuti kaidah imlak) karena dianggap mengurangi

kemukjizatan al-Qur’an.

Begitu sempurnanya bahasa al-Qur’an, sehingga untuk memahaminya pun

diperlukan ilmu bantu yang disebut dengan ulum al-Qur’an. Ilmu ini menjelaskan

banyak hal yang terkait dengan al-Qur’an, dari proses diturunkannya al-Qur’an

dalam bentuk sekaligus (daf’atan wahidatan) hingga yang berangsurangsur

(munajjaman).

B. KEDUDUKAN AL-QUR’AN

1. Al-Qur’an sebagai sumber berbagai disiplin ilmu keislaman

Disiplin ilmu yang bersumber dari Al-Qur’an di antaranya yaitu:

a. Ilmu Tauhid (Teologi)


5

b. Ilmu Hukum

c. Ilmu Tasawuf

d. Ilmu Filasafat Islam

e. Ilmu Sejarah Islam

f. Ilmu Pendidikan Islam

2. Al-Quran sebagai Wahyu Allah SWT yaitu seluruh ayat Al-Qur’an adalah

wahyu Allah; tidak ada satu kata pun yang datang dari perkataan atau

pikiran Nabi.

3. Kitabul Naba wal akhbar (Berita dan Kabar) arinya, Al-Qur’an merupakan

khabar yang di bawah nabi yang datang dari Allah dan di sebarkan kepada

manusia.

4. Minhajul Hayah (Pedoman Hidup), sudah seharusnya setiap Muslim

menjadikan Al-Qur’an sebagai rujukan terhadap setiap problem yang di

hadapi.

5. Sebagai salah satu sebab masuknya orang arab ke agama Islam pada

zaman rasulallah dan masuknya orang-orang sekarang dan yang akan

datang.

6. Al-Quran sebagai suatu yang bersifat Abadi artinya, Al-Qur’an itu tidak

akan terganti oleh kitab apapun sampai hari kiamat baik itu sebagai

sumber hukum, sumber ilmu pengetahuan dan lain-lain.

7. Al-Qur’an di nukil secara mutawattir artinya, Al-Qur’an disampaikan

kepada orang lain secara terus-menerus oleh sekelompok orang yang

tidak mungkin bersepakat untuk berdusta karena banyaknya jumlah orang

dan berbeda-bedanya tempat tinggal mereka.

8. Al-Qur’an sebagai sumber hukum, seluruh mazhab sepakat Al-Qur’an

sebagai sumber utama dalam menetapkan hukum, dalam kata lain bahwa
6

Al-Qur’an menempati posisi awal dari tertib sumber hukum dalam

berhujjah.

9. Al-Qur’an di sampaikan kepada nabi Muhammad secara lisan artinya, baik

lafaz ataupun maknanya dari Allah SWT.

10. Al-Qur’an termaktub dalam Mushaf, artinya bahwa setiap wahyu Allah

yang lafaz dan maknanya berasal dari-Nya itu termaktub dalam Mushaf

(telah di bukukan).

11. Agama islam datang dengan al qur'annya membuka lebar-lebar mata

manusia agar mereka manyadari jati diri dan hakikat hidup di muka bumi.3

C. POKOK-POKOK KANDUNGAN DALAM AL-QUR’AN

1. Akidah

Akidah adalah ilmu yang mengajarkan manusia mengenai kepercayaan yang pasti
wajib dimiliki oleh setiap orang di dunia. Al-Qur’an mengajarkan akidah tauhid
kepada kita yaitu menanamkan keyakinan terhadap Allah SWT yang satu yang
tidak pernah tidur dan tidak beranak-pinak. Percaya kepada Allah SWT adalah
salah satu butir rukun iman yang pertama. Orang yang tidak percaya terhadap
rukun iman disebut sebagai orang-orang kafir.

2. Ibadah

Ibadah adalah taat, tunduk, ikut atau nurut dari segi bahasa. Dari pengertian
“fuqaha” ibadah adalah segala bentuk ketaatan yang dijalankan atau dikerjakan
untuk mendapatkan ridho dari Allah SWT. Bentuk ibadah dasar dalam ajaran
agama islam yakni seperti yang tercantum dalam lima butir rukum islam.
Mengucapkan dua kalimah syahadat, sholat lima waktu, membayar zakat, puasa di
bulan suci ramadhan, dan beribadah haji bagi yang telah mampu menjalankannya.

3. Akhlak

3 Abdullah “Fungsi dan Kedudukan Al-Qur’an dalam Islam”,


http://abdullahqiso.blogspot.com/2013/12/fungsi-dan-kedudukan-al-quran-dalam.html di akses
pada tanggal 19 Oktober pukul 04.20 WIT.
7

Akhlak adalah perilaku yang dimiliki oleh manusia, baik akhlak yang terpuji atau

akhlakul karimah maupun yang tercela atau akhlakul madzmumah. Allah SWT

mengutus Nabi Muhammad SAW tidak lain dan tidak bukan adalah untuk

memperbaiki akhlak. Setiap manusia harus mengikuti apa yang diperintahkan-

Nya dan menjauhi larangan-Nya.

4. Hukum

Hukum yang ada di Al-quran adalah memberi suruhan atau perintah untuk

mengadili dan memberikan penjatuhan hukuman hukum pada sesama manusia

yang terbukti bersalah. Hukum dalam islam berdasarkan Al-Qur’an ada beberapa

jenis atau macam seperti jinayat, mu’amalat, munakahat, faraidh, dan jihad.

Sebagai sumber hukum yang utama, maka al-Qur’an memuat sisi-sisi hukum yang

mencakup berbagai bidang. Secara garis besar Al-Qur’an memuat tiga sisi pokok

hukum , yaitu:

a) Hukum-hukum I’tiqadiyah. Yakni hukum-hukum yang berkaitan dengan

kewajiban orang mukallaf, meliputi keimanan kepada Allah, Malaikat-malaikat,

Kitab-kitab, Rasul-rasul, hari Qiyamat dan ketetapan Allah (qadha dan qadar).

b) Hukum-hukum Moral atau akhlak. Yaitu hukum-hukum yang berhubungan

dengan perilaku orang mukallaf guna menghiasi dirinya dengan sifat-sifat

keutamaan dan menjauhkan diri dari segala sifat tercela yang menyebabkan

kehinaan.

c) Hukum-hukum Amaliyah, yakni segala aturan hukum yang berkaitan dengan

segala perbuatan, perjanjian, dan muamalah sesama manusia. Segi hukum inilah

yang lazimnya disebut dengan fiqh Al-Qur’an dan itulah yang dicapai dan

dikembangkan oleh ilmu Ushul Al-Fiqh.


8

Ayat-ayat al-qur’an dari segi kejelasan artinya ada dua macam, keduanya di

jelaskan dalam Al-Qur’an surat ali imran ayat 7 , yaitu secara muhkam dan

mutasyabih, yang artinya:

“Dia-lah yang menurunkan Al-kitab (Al-Qur’an) kepada kamu di antara(isi) nya

ada ayat-ayat yang muhkamat, itulah pokok-pokok isi Al-Qur’an dan yang lainnya

(ayat-ayat) mutasyabihat”.

a) Ayat muhkam adalah ayat yang jelas maknanya, tersingkap secara terang,

sehingga menghindarkan keraguan dalam mengartikannya dan menghilangkan

adanya beberapa kemungkinan pemahaman

b) Ayat mutasyabih adalah kebalikan yang muhkan, yaitu ayat yang tidak pasti

arti dan maknanya, sehingga dapat dipahami dengan beberapa kemungkinan.

5. Peringatan

Tadzkir atau peringatan adalah sesuatu yang memberi peringatan kepada manusia

akan ancaman Allah SWT berupa siksa neraka. Tadzkir juga bisa berupa kabar

gembira bagi orang-orang yang beriman kepada-Nya dengan balasan berupa

nikmat surga. Di samping itu ada pula gambaran yang menyenangkan di dalam

Al-Qur’an atau disebut juga targhib dan kebalikannya gambaran yang menakutkan

dengan istilah lainnya tarhib.

6. Kisah

Al-qur’an juga berisi kisah-kisah mengenai orang-orang terdahulu , baik yang

mengalami kebinasaan akibat tidak taat kepada Alloh SWT ataupun kisah-kisah
9

orang yang mendapatkan kejayaan karena ketaatannya kepada Alloh SWT. Kisah-

kisah tersebut agar bisa menjadi pelajaran bagi orang-orang sesudahnya.4

Jenis-jenis kisah dalam al-qur’an , diantaranya;

1. Kisah para Nabi

Kisah ini mengandung dakwah mereka kepada kaumnya, mukjizat-mukjizat yang

memperkuat dakwahnya, sikap-sikap orang yang memusuhinya, tahapan-tahapan

dakwah dan perkembangannya, serta akibat-akibat yang diterima oleh mereka

yang mempercayai dan golongan yang mendustakan. Misalnya kisah Nabi Nuh,

Nabi Ibrahim, Nabi Musa, Nabi Harun, Nabi Isa, Nabi Muhammad, dan nabi-nabi

serta rosul lainnya.

2. Kisah-kisah yang berhubungan dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi pada

masa lalu dan orang-orang yang tidak dipastikan kenabiannya. Misalnya kisah

orang yang keluar dari kampung halaman, yang beribu-ribu jumlahnya karena

takut mati, kisah talut dan jalut, dua putra Adam, penghuni gua, zulkarnaen,

orang-orang yang menangkap ikan pada hari sabtu, maryam, dan lain-lain.

3. Kisah-kisah yang berhubungan dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi pada

masa rosululloh, seperti perang badar dan perang uhud dalam surah Ali-Imron,

perang tabuk dalam surat At-Taubat, perang ahzab dalam surat al-Ahzab, hijrah,

isra miraj, dan lain-lain.

4 Dedy Kayung, “ Pokok-Pokok Kandungan Al-Qur’an”


https://dedikayunk.wordpress.com/2014/11/19/pokok-pokok-kandungan-al-quran/ di akses
pada tangga 24 Oktober Pukul 05.12 WIT.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Al-Qur’an sebagai “firman Allah swt yang diturunkan kepada Nabi


Muhammad saw melalui perantara Malaikat Jibril dengan berbahasa Arab, yang
dijamin kebenaran isinya, dan menjadi hujjah dan mukjizat bagi Rasulullah saw,
sebagai sumber aturan dan petunjuk bagi seluruh umat manusia, dinilai Ibadah
untuk membacanya, dan terhimpun dalam mushaf dari surat al-Fatihah sampai
dengan surat alNas yang diriwayatkan kepada kita secara mutawatir”.

Adapun kedudukan Al-Qur’an yaitu sebagai sumber berbagai disiplin ilmu


keislaman, Wahyu Allah SWT, Kitabul Naba wal akhbar (Berita dan Kabar),
Minhajul Hayah (Pedoman Hidup), suatu yang bersifat Abadi, Al-Qur’an di nukil
secara mutawattir, sebagai sumber hukum, Al-Qur’an di sampaikan kepada nabi
Muhammad secara lisan, Al-Qur’an termaktub dalam Mushaf, dan Agama islam
datang dengan al qur'annya membuka lebar-lebar mata manusia.

Pokok-pokok kandungan Al-Qur’an meliputi yang pertama Akhlak adalah


perilaku yang dimiliki oleh manusia, baik akhlak yang terpuji atau akhlakul
karimah maupun yang tercela atau akhlakul madzmumah.Yang kedua Hukum
yang ada di Al-quran adalah memberi suruhan atau perintah untuk mengadili dan
memberikan penjatuhan hukuman hukum pada sesama manusia yang terbukti
bersalah.Ayat-ayat al-qur’an dari segi kejelasan artinya ada dua macam, keduanya
di jelaskan dalam Al-Qur’an surat ali imran ayat 7 , yaitu secara muhkam dan
mutasyabih, yang artinya: “Dia-lah yang menurunkan Al-kitab (Al-Qur’an)
kepada kamu di antara(isi) nya ada ayat-ayat yang muhkamat, itulah pokok-pokok
isi Al-Qur’an dan yang lainnya (ayat-ayat) mutasyabihat”.

B. SARAN

Semoga makalah ini bisa membantu para pembaca dan membantu penulis
dalam mendapatkan nilai dan ilmu. Makalah ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan, maka saran dan keritik sangat kami butuhkan untuk kesempurnaan
pembuatan makalah selanjutnya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah. “Fungsi dan Kedudukan Al-Qur’an dalam Islam”, Blogspot, Diakses


di : http://abdullahqiso.blogspot.com/2013/12/fungsi-dan-kedudukan-al-quran-
dalam.html pada tanggal 19 Oktober pukul 04.20 WIT.

Faisal “As-Syu’ara’ ayat 192-195”, Amaliyah Net, di akses di:


http://amaliyah.net/asy-syuara-ayat-192-195/ pada tanggal 24 Oktober pukul
05.41 WIT

Kayung, Dedy. “ Pokok-Pokok Kandungan Al-Qur’an” DW di akses di :


https://dedikayunk.wordpress.com/2014/11/19/pokok-pokok-kandungan-al-quran/
pada tangga 24 Oktober Pukul 05.12 WIT.

Syafaq, M. FiL.,I Dr. Hammis. dkk, (2019) Pengantar Studi Islam, cetakan ke-8
hal. 79-80, Surabaya : UIN Sunan Ampel Press

11

Anda mungkin juga menyukai