PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Muslim yang telah ditinggalkan oleh Rasullullah saw kepada seluruh ummatnya.
saw. sebagai pedoman bagi ummat manusia dalam menata kehidupannya, agar
memperoleh kebahagiaan lahir dan batin baik didunia maupun diakhirat kela. Al-
problem yang dihadapi manusia kerena ia turun untuk berdialok dengan setiap
tersebut, kapan dan dimanapun mereka berada. dari sinilah studi tetang Al-Qur’an
B. RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian Al-Qur’an
2. Fungsi Al-Qur’an
4. Ulumul Qur’an
1
BAB II
PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN AL-QUR’AN
macam, salah satunya menurut pendapat yang lebih kuat, Al-Qur’an berarti
bacaan atau yang dibaca. Pendapat itu beralasan karena Al-qur’an adalah masdar
dari kata dasar Qara’a Yaqra’u yang artinya membaca. Al-Qur’an dalam Arti
Artinya:
cepat-cepat (menguasai)Nya”
[5] Mudasir, H. 1999, Ilmu Hadist, Bandung, CV. Pustaka Setia. Hal. 2
2
Adapun definisi Al-Qur’an secara istilah (terminologi), Muhammad Ali
tandingan diturunkan kepada Nabi Muhammad saw penutup para nabi dan rasul
dengan perantaraan malaikat jibril as, dan ditulis pada mushab-mushab yang
Arab yang diturunkan kepada Muhammad saw yang disampaikan kepada kita
Dari dua buah definisi tersebut dapat disimpulkan, bahwa apa yang
b. Al-Qur’an yang merupakan firman Allah itu berbahasa Arab, oleh karena itu Al-
Qur’an yang ditulis atau dilafalkan tidak dalam bahasa arab tidakdisebut Al-
Qur’an.
malaikat jibril, dengan demikian hadist bukanlah Al-Qur’an karena Hadist tidak
melalui perantaraan Jibril lagi pula hadist bukanlah Firman Allah yang diucapkan
[6] Mudasir, H. 1999, Ilmu Hadist, Bandung, CV. Pustaka Setia. Hal. 14
3
d. Al-Qur’an sampai kepada kita dengan jalan mutawatir artinya Al-Qur’an yang
diterima oleh nabi muhammad dari Allah melalui Jibril itu. Beliau ajarkan kepada
orang banyak pula begitu seterusnya, sehingga akhirnya sampai kepada kita dari
orang banyak kepada orang banyak ini merupakan jaminan bagi kebenaran/
Qur’an, sekalipun hanya dengan membuat satu surat yang paling pendek, namun
tidak mungkin Al-Qur’an dapat ditandingi sebab kalau dapat ditandingi bukanlah
mukjizat namanya.
f. Al-Qur’an ditulis didalam Mush-haf. Selain Al-Qur’an itu kitab suci yang paling
banyak dibaca (artinya memang bacaan). Ia juga ditulis dalam Mush-hab dan
penulisan telah dikerjakan sejak masa Nabi Muhammad kerena selalu ditulis ini
lah Al-Qur’an juga disebut Al-kitab. Dewasa ini mush-haf Al-Qur’an juga disebut
g. Al-Qur’an diperintahkan untuk dibaca (selain itu tentunya untuk dipelajari atau
Dalam Hadist Riwayat Tarmidzi diterangkan bahwa, satu huruf Al-Qur’an dibaca,
4
h. Al-Qur’an diawali dengan surat Al-fatihah dan di akhiri dengan surat An-Nas.
2. FUNGSI AL-QUR’AN
petunjuk jalan yang lurus, petunjuk kebenaran yang mengeluarkan manusia dari
b. Al-Qur’an adalah pembeda antar yang haq dan yang bathil, antara yang benar
dan yang salah atau yang baik dan yang buruk. Fungsi ini sesuai dengan name lain
‘’Maha besar allah yang menurunkan Al-furqon kepada kepada hamba-Nya, agar
menjadi juru pengingat bagi seluruh alam” (Qs. Al-furqon: 1). Dan juga seperti
juga sesuai dengan nama lain yang dipakai oleh Al-Qur’an yaitu Adz-Dzikr.
yang bertaqwa” (Qs.Haqqah: 48) dan juga seperti surah Al-Hijr: 9, surah Shad: 1-
sesungguhnya telah datang kepadamu pengajaran dari tuhanmu dan obat bagi apa
5
yang ada didalam hatimu dan petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang
Dan juga seperti surat Al-isra: 82, Qs. Fush-shilat: 44, dan sabda Nabi yang
berbunyi “hendaklah kamu mengambil dua macam obat, yaitu madu dan Al-
Qur’an (HR. Ibnu Majjah Dan Al-Hakim, dari Ibnu Mas’ud, ra.)
Qur’an ) ini adalah keterangan yang jelas bagi manusia dan petunjuk serta
f. Al-Qur’an adalah korektor bagi kitab-kitab suci yang sebelumnya atau korektor
mau berpikir untuk mendapatkan pelajaran yang berharga. (ini adalah) ketik yang
kami turunkan kepada engkau yang penuh berkah agar mereka suka merenungkan
ayat-ayatnya, dan agar orang-orang yang berakal mendapat pelajaran (Qs. Shad:
29) dan juga seperti surat An-nisa: 82, dan Al-mu’minun: 68)
h. Al-Qur’an adalah sumber ilmu pengetahuan yang sangat menarik untuk dikaji
yang paling besar dari sekalian mukjizat lain yang pernah ada.
6
menurunkan Al-Qur’an yang susunan arti hukum-hukum dan pengetahuan yang
1. PENGERTIAN HADIST
yang baru lawan dari Al-Qadim (lama) artinya yang berarti menunjukan kepada
waktu yang dekat atau waktu singkat. Hadist juga sering disebut dengan Al-
Khabar, yang berarti berita, yaitu sesuatu yang dipercakapkan dan dipindahkan
dari seseorang kepada orang lain, sama maknanya dengan hadist. [5]
definisi (ta’rif) yang berbeda-beda sesuai dengan latar belakang disiplin ilmunya.
Seperti pengertian hadist menurut ahli ushul akan bebeda dengan pengertian yang
diberikan oleh ahli hadist. menurut ahli hadist, pengertian hadist ialah :
dari Nabi SAW yang berkaitan dengan himmah, karakteristik sejarah kelahiran
dan kebiasaan-kebiasaannya.
[1] Faridl Miftah, – Syihabuddin Agus, 1989, Al-Quran Sumber Hukum Islam Yang Pertama, Bandung : Pustaka. Hal. 4
7
Ada juga yang memberikan pengertian lain:” sesuatu yang
disandarkan kepada nabi saw. Baik berupa perkataan, perbuatan, taqrir, maupun
cakupan pengertian yang lebih luas, tidak terbatas pada apa yang disandarkan
kepada nabi saw (hadist marfu) saja, melainkan termasuk juga yang disandarkan
muhammad saw, perbuatan dan ihwalnya,. Adapun yang dimaksud dengan ihwal
adalah segala yang diriwayatkan oleh Nabi Muhammad saw yang berkaitan
cakupan pengertian yang sangat luas, tidak terbatas pada apa yang disandarkan
kepada Nabi saw (hadist marfu’) saja, melainkan termasuk juga yang disandarkan
kepada para sahabat (hadist maukuf), dan tabi’in (hadist maqti’), sebagai mana
sesuatu yang disandarkan kepada Nabi saw, melainkan bisa juga untuk sesuatu
yang maukuf yang disandarkan kepada sahabat, dan yang maqtu’ yang
[2] Faridl Miftah, – Syihabuddin Agus, 1989, Al-Quran Sumber Hukum Islam Yang Pertama, Bandung : Pustaka hal. 1-2.
8
Menurut para ulama ushul fiqh, pengertian hadist menurut istilah
ialah segala perbuatan, perkataan, taqrir Nabi muhammad saw yang berkaitan
beliau, atau yang diberitahukan kepada beliau tetapi beliau sendiri tidak menegur
atau menyalahkannya.
beberapa arti, seperti jalan yang terpuji, jalan atau cara yang dibiasakan,
kebalikan dari bid’ah serta apa yang diperbuat oleh sahabat, baik ada dasar dari
ahli hadist ialah segala yang dipindahkan dari Nabi Muhammad Saw, baik berupa
hidup, dan baik yang demikian itu terjadi sebelum masa kenabian atau
sesudahnya. Sunnah dalam pengertian inilah, menurut jumhur ulama hadist yang
segala yang dipindahkan dari Nabi Muhammad saw, baik berupa perkataan,
2. BENTUK-BENTUK HADIST
a. Hadist Qudsiy
9
Hadist qudsiy ialah hadist yang disampaikan oleh rasullullah saw kepada
para sahabat dalam bentuk wahyu, akan tetapi wahyu tersebut bukanlah bagian
3) Redaksi lain yang semakna dengan redaksi diatas, setelah selesai menyebut rawi
“Dari Abi Dzar, dari Nabi saw, Allah swt berfirman :”wahai hamba-hamba-Ku,
sungguh Aku mengharamkan kedzaliman pada diri-Ku, (lebih kerena itu) Aku
menjadikannya diantara kamu sekalian hal-hal yang diharamkan, maka dari itu
b. Hadist Qauli
Muhammad saw, baik berupa perkataan atau pun ucapan yang memuat berbagai
maksud syara’, peristiwa, dan keadaan yang berkaitan dengan aqidah, syariah,
c. Hadist Fi’li
Yang dimaksud dengan fi’li ialah segala yang disandarkan kepada Nabi
saw berupa perbuatannya yang sampai kepada kita. Seperti hadist tentang shalat
atau haji.
d. Hadist Taqriri
10
Hadist taqriri adalah segala yang berupa ketetapan Nabi saw terhadap apa
yang datang dari sahabatnya. Nabi saw membiarkan suatu perbuatan yang
dilakukan oleh para sahabat, setelah memenuhi beberapa syarat baik megenai
e. Hadist Hammi
Hadist hammi adalah hadist yang berupa keinginan Nabi saw yang belum
“Ketika Nabi Saw berpuasa pada hari asyura dan memerintahkan para sahabat
untuk berpuasa, mereka berkata ,: Ya Rasullullah hari ini adalah hari yang
diagungkan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani, Nabi Bersabda, “tahun yang
akan datang insya’allah aku akan berpuasa pada hari yang kesembilan”. (HR.
beliau wafat sebelum bulan Asyura. menurut imam Syafi’i dan para pengikutnya,
f. Hadist Ahwali
Yang dimaksud hadist ahwali adalah hadist yang berupa hal ihwal Nabi
keadaan fisik Nabi Muhammad Saw dalam beberapa hadist disebutkan bahwa
tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. sebagaimana yang dikatakan oleh Al-
bara dalam sebuah hadist riwayat bukhari sebagai berikut : “Rasullullah saw
11
adalah manusia yang sebaik-baik rupa dan tubuh, keadaan fisiknya tidak terlalu
3. Unsur-unsur Hadist
a. Sanad
dan Al-thiby menyatakan bahwa sanad adalah berita tentang jalan matan. dan ada
juga yang menyatakan silsilah para perawi yang memikulkan hadist dari
b. Matan
sedangkan menurut istilah adalah suatu kalimat tempat berakhirnya sanad. Ada
bahwa yang dimaksud dengan matan adalah materi atau lafadz hadist itu sediri.
c. Rawi
Dalam kitab suci al-Quran terdapat ayat-ayat yang tidak jelas maksudnya.
Rasullullah saw, melalui hadist /sunnah-sunnahnya. Oleh kerena itu fungsi hadist
12
meurut pendapat sy-syafi’i, ada lima macam bayan atau penjelasan yang diberikan
b. Bayan takhshish : penjelasan untuk menentukan suatu dari ayat yang sangat umu
sifatnya.
d. Bayan tasyri’ : penjelasan yang bersifat menetapkan suatu hukum yang tidak
e. Bayan nasakh : penjelasan untuk menentukan mana yang mengganti dan yang
f. Membedakan antara ucapan yang bermakna sebenarnya dan yang bersifat majas
C. WAHYU
13
1. Pengertian Wahyu Secara Etimologis
Menurut bahasa (lughah), kata wahyu berasal dari bahasa Arab al-wahy
yang memiliki beberapa arti, di antaranya; suara, tulisan isyarat, bisikan, paham
dan juga api. Ttp ada juga yang mengartikan bisikan yang tersembunyi dan
penyampaian sabda tuhan kepada manusia piihan-nya tanpa diketahui orang lain
, agar diteruskan kepada umat manusia untuk dijadikan sebagai pegangan hidup
ilmu, namun penyampaiannya secara rahasia dan tersembunyi serta tidak terjadi
pada manusia biasa. Sedang wahyu Allah kepada para nabi-Nya secara syar’i
definisikan sebagai kalam Allah yang diturunkan kepada seorang nabi. Definisi
pengetahuan yang didapati oleh seseorang dari dalam dirinya dengan disertai
keyakinan bahawa pengetahuan itu datang dari Allah, melalui perantara ataupun
tidak. Yang pertama melalui suara yang menjelma dalam telinganya atau tanpa
suara sama sekali. Beza antara wahyu dengan ilham adalah bahawa ilham itu
intuisi yang diyakini jiwa sehingga terdorong untuk mengikuti apa yang diminta,
14
tanpa mengetahui dari mana datangnya. Hal seperti itu serupa dengan perasaan
Bahagian awal definisi ini mengesankan adanya kemiripan antara wahyu dengan
suara hati atau kasyaf, tetapi pembezaannya dengan ilham di akhir definisi
merupakan sebuah hakikat dan kebenaran dan dalam beberapa ayat al-Qur’an
hal tersebut dinisbahkan kepada Nabi saw. Akan tetapi, al-Qur’an, dalam
Qur’an ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam, Dia dibawa turun
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
yang telah ditinggalkan oleh rasullullah saw, yang merupakan segala macam cara
15
Pengertian alqur’an adalah kallam Allah yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad saw. Untuk disampaikan kepada seluruh ummt manusia sampai akhir
zaman nanti. Selain sebagai sumber ilmu pengetahuan, al-Quran juga sebagai
peringatan bagi ummat manusia, juga sebagai pembeda atas Nabi Muhammad
maupun perkataan Rasullullah saw dan yang menyangkut hal ihwalnya. Hadis
terdiri dari beberapa unsur diantaranya; sanad, matan dan rawi. Adapun kegunaan
dari hadist itu sendiri adalah: untuk menjelaskan ayat-ayat al-Quran yang
B. SARAN
masih banyak kekurangannya, oleh karena itu kami mohon maaf. Dan kami sangat
makalah ini bermanfaat untuk kita semua dan khususnya bagi kami sebagai
penulis.
16