PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-Qur’anul Karim adalah mukjizat Islam yang kekal dan mukjizatnya
selalu diperkuat oleh kemajuan ilmu pengetahuan. Al-Qur’an sebagai risalah
terakhir yang diturunkan kepada nabi terakhir melalui perantara r u h a l
a m i n (malaikat Jibril) tentunya mempunyai tujuan, fungsi, visi dan misi
utama yang berbeda dengan kitab-kitab sebelumnya yang diturunkan
kepada nabi-nabi terdahulu, lebih dari itu Al Qur’an memiliki tujuan lain
melebihi tujuan-tujuan kitab-kitab itu. Sebagai kitab terakhir Al-Qur’an tentu
ditujukan kepada seluruh umat manusia sepanjang waktu dan di segala
tempatnya, baik manusia yang berbicara dengan bahasa Arab maupun
yang berbahasa selain Arab.
Universalitas Al-Qur’an sebagai kitab terakhir bagi manusia tidak
diturunkan untuk kemaslahatan kaum ataupun g o l o n g a n t e r t e n t u
seperti objek dakwah kitab-kitab sebelumnya yang hanya
diturunkan dalam jangka waktu tertentu dan untuk kelompok tertentu
dan untuk kelompok atau umat tertentu saja. Sebagai wahyu yang berupa kitab
atau teks yang diam, tentu Al-Qur’an tidak dapat diaplikasikan tujuan, fungsi,
visi dan misi risalahnya oleh manusia kecuali telah ditafsirkan dan dapat
dipahami oleh umat yang menjadi objeknya, yaitu manusia yang ingin
mengamalkan isi kandungannya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Al-Qur’an ?
2. Bagaimana kedudukan dan fungsi Al-Qur’an ?
3. Bagaimana sejarah turunnya Al-Qur’an ?
C. Tujuan Rumusan Masalah
1. Menjelaskan definisi Al-Qur’an.
2. Menjelaskan kedudukan dan fungsi Al-Qur’an .
3. Menjelaskan sejarah turunnya Al-Qur’an.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Al-Qur’an
a. Secara etimologi (asal kata) Al-Qur’an berasal dari kata arab qaraa ) )قراyang
berarti membaca, sedangkan al-farra’ menyatakan bahwa kata Al-Qur’an
berasal dari kata qarain ( ) قراننjamak dari qarinah ( ) قرينةdengan makna
berkait-kaitan, karena bagian Al-Qur’an yang satu berkaitan dengan bagian
yang lain. Al-Asya’ari mengidentifikasikan etimologi Al-Qur’an berasal dari
kata qarn (رن,,)ق, yang berarti gabungan, karena Al-Qur’an merupakan
gabungan dari berbagai ayat, surat, dan sebagainya. Al-Syafi’iy berbeda
pendapat dari yang disebut diatas yang menyebutkan bahwa Al-Qur’an tidak
berasal dari kata apapun, karena Al-Qur’an merupakan kalamullah yang
diturunkan Nabi Muhammad SAW yang nama itu datang dari Allah, maka ia
tidak perlu dinisbatkan kepada suatu akar kata apapun. Disamping itu ia
menyebutkan nama Al-Qur’an.
b. Secara terminologi Al-Qur’an berarti :
1. Menurut ‘Abd Al-Wahhab Al-Khallaf
Al-Qur’an adalah firman Allah yang diturunkan melalui ruhul amin
(Jibril) kepada Nabi Muhammad SAW dengan bahasa arab, isinya dijamin
kebenarannya dan sebagi hujjah kerasulannya, undang-undang bagi
seluruh manusia dan petunjuk dalam beribadah serta dipandang ibadah
dalam membacanya, yang terhimpun dalam mushaf yang dimulai dari
surat Al-Fatihah dan diakhiri surat An-Nass, yang diriwayatkan kepada
kita dengan jalan mutawatir.
2. Menurut Muhammad Salim Muhsin :
Al-Qur’an adalah firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
SAW yang ditulis dalam mushaf-mushaf dan diriwayatkan kepada kita
dengan jalandan membacanya dipandang ibadah serta sebagi penentang
(bagi yang tidak percaya) walaupun surat terpendek.
2
3
tidak menduga bahwa hidup mereka hanya di mulai dengan kelahiran dan
kematian saja.
Al-Qur’an mengajak manusia berpikir tentang kekuasaan Allah SWT. Dan
dengan berbagai dalil. Al-Qur’an juga mengajarkan kepada manusia untuk
membuktikan keharusan adanya hari kebangkitan, dan bahwa kebahagiaan
manusia pada hari itu akan di tentukan oleh sikap persesuaian hidup mereka
dengan apa yang dikehendaki oleh Sang Pencipta.
2. Fungsi Al-Quran
Al-Qur’an menjadi salah satu mukjizat Rasulullah SAW untuk semua umat
manusia yang ada di dunia sampai akhir zaman. Al-Qur’an sebagai pedoman umat
islam selain Al hadist. Al-Qur’an yaitu kalam atau firman Allah yang telah
dturunkan kepada nabi Muhammad lewat perantara malaikat jibril. Adapun fungsi
Al-Qur’an :
1. Al-Qur’an sebagai petunjuk
Al-Qur’an sebagai petunjuk terdapat tiga posisi yaitu Al-Qur’an sebagai
petunjuk bagi manusia secara umum, petunjuk bagi orang-orang yang
bertaqwa, dan petunjuk untuk orang-orang yang beriman. Al-Qur’an
sebagai petunjuk orang yang beriman memiliki arti bahwa bagi orang
yang mempunyai iman islam yang ada pada dirinya yaini mereka yang
mengakui bahwa nabi Muhammad utusan Allah. Allah adalah tuhan satu-
satunya semesta alam,sedangkan bagi orang-orang yang bertaqwa
petunjuk Al-Qur’an artinya benar benar menjalankan perintah Allah serta
menjahui larangan-Nya.
2. Al-Qur’an sebagai pembeda (Al furqon)
Allah telah menjelaskan tetang Al furqon (pembeda). Antara haq dan
yang bathil. Barang siapa yang lebih bayak mengikuti Al-Qur’an dan As-
Sunnah maka dia yang lebih baik memperoleh Al furqon dan sebaliknya
barang siapa yang semakin jauh menyimpang dari ajara Al-Qur’an dan As
Sunnah maka semakin jauh pula ia dari Al Furqon karena tidak bisa lagi
membedakan mana benar mana salah secara jelas.
5
C. Sejarah Al-Qur’an
1. Proses Pewahyuan Al-Qur’an
Secara garis besar, cara wahyu diturunkan pada para Nabi dan Rasul
sebagaimana yang disebutkan dalam Alqur’an, Surah As-Syura:51 melalui 3
cara:
a. Dengan pemberitahuan langsung(secara wahyu) kedalam jiwa Nabi, seperti
mimpi Nabi Ibrahim ketika diperintah untuk menyembeih anaknya.
b. Dengan cara penyampaian di balik tabir.
c. Dengan cara melalui perantara Malaikat baik dengan bentuknya yang asli
atau menyerupai manusia.
6
1
Quraish Shihab, Sejarah & Ulum Al-Qur’an, (Jakarta:Pustaka Firdaus,2008), hlm.20
2
Ibid., hlm.25.
8
3
Ibid., hlm.25-28.
9
4
Ibid., hlm. 28-29.
10
5
Ibid., hlm.29-31.
11
6
Shonhaji Sholeh, Pengantar Studi Islam (Surabaya:Sunan Ampel Press,2010), hlm.39-40.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Al-Qur’an adalah firman Allah yang diturunkan melalui ruhul amin (Jibril)
kepada Nabi Muhammad SAW dengan bahasa arab yang terhimpun dalam mushaf
yang dimulai dari surat Al-Fatihah dan diakhiri surat An-Nass, yang diriwayatkan
kepada kita dengan jalan mutawatir.
Al-Qur’an sebagai kitab Allah yang menempati posisi sebagai sumber
pertama dan utama dari seluruh ajaran islam. Adapun fungsi Al-Qur’an meliputi:
Al-Qur’an sebagai petunjuk, Al-Qur’an sebagai pembeda, Al-Qur’an sebagai
penyembuh dan penawar dari segala macam penyakit dan Al-Qur’an sebagai
peringatan dan pelajaran bagi manusia.
Masa turunnya Al-Qur’an dapat dibagi kedalam 2 periode. Periode pertama
disebut periode Makkiyah, yaitu masa ayat-ayat yag turun ketika Nabi Muhammad
masih bermukim di Mekkah selama 12 tahun 5 bulan 13 hari, persisnya sejak 17
Ramadhan tahun 41 dari kelahiran nabi sampai permulaan Rabiul Awal tahun 54
dari kelahiran Nabi. Periode ke-2 disebut peride Madaniyah, yaitu masa-masa
ayat-ayat yang turun setelah Nabi Muhammad hijrah ke Madinah, yaitu selama 9
tahun 9 bulan 9hari, persisya dari permulaan Rabiul Awal tahun 54 dari kelahiran
Nabi sampai 9 Dzulhijah tahun 63 dari kelahiran nabi atau tahun 10 hijrah.
Upaya melestarikan Al-Qur’an pada masa Nabi adalah dengan hafalan.
Para sahabat menulis wahyu di kepingan tulang belulang, pelepah kurma, dan
bebatuan. Pada masa khalifah Abu Bakar, beliau memerintahkan Zaid bin Tsabit
untuk mengumpulkan ayat-ayat al-Qur’an guna ditulis dalam sebuah mushaf. Pada
pemerintahan Khalifah Utsman, wilayah islam sudah sedemikian luas, dan
kebutuhan umat untuk mengkaji Al-Qur’an semakin meningkat. Oleh sebab itu
beliau menggandakan Al-Qur’an dan dikirim ke berbagai Negara. Mushaf Al-
Qur’an tersebut lazim disebut Mushhaf Utsmani atau Mushhaf Imam.
12
13
B. Saran
Demikianlah tugas peyusunan makalah Studi Al-Qur’a dan Hadits,
dengan adanya makalah ini bisa menjadikan kita lebih memahami pengertian,
kedudukan, fungsi dan sejarah Al-Quran. Sehingga kita dapat menjadi pribadi
yag beriman dan bertakwa kepada Allah SWT dan bisa menambah kecintaan kita
kepada Al-Qur’an.
DAFTAR PUSTAKA
Shihab, Quraish. 2008. Sejarah & Ulum Al-Qur’an. Jakarta: Pustaka Firdaus.
Sholeh, Shonhaji. 2010. Pengantar Studi Islam. Surabaya: Sunan Ampel Press.
14