Anda di halaman 1dari 8

Al Quran merupakan kallamullah, atau perkataan ALLAH yang diwahyukan kepada Rasulullah

Muhammad Shallahu Alaihi wasalam melalui malaikat jibril Alaihisalam. setiap orang yang mengkau
beriman harus meyakini kebenaran AL Quran, karena Meyakini kitab-kitab ALLAH merupakan salah satu
dari rukun iman.

1. AL quran sebagai kallamulah, atau wahyu ALLAH, tidak ada satupun katadalam AL quran dari
perkataan nabi atau manusia.

2. Kedudukan Al Quran yang utama adalah sebagai sumber ilmu dan referensi utama dari
penentuan hukum - hukum dalam agama islam. seluruh ulama tanpa terkecuali sependapat bahwa Al
Quran adalah sumber hukum dan kebenarannya dalam menentukan hukum adalah mutlak.

3. Al Quran sebagai acuan dalam pedoman hidup seluruh manusia, sehingga seluruh masalah yang
dihadapi oleh manusia harus diselesaikan sesuai tuntunan Al Quran.

4. Al quran sebagai acuan kebenaran yang abadi dan terjaga keasliannya.

5. AL Quran sebagai penyempurna kitab-kitab sebelumnya serta tidak tergantikan hingga akhir
dunia dan tidak ada kontradiksi didalamnya.

6. Al quran sebagai kitab berita dan kabar, yaitu kabar yang dibawa oleh Rasulullah untuk
disebarkan kepada manusia
KESIMPULAN

satu-satunya jalan selamat di dunia dan akhirat adalah dengan mengikuti Al


quran sesuai dengan sunnah Rasulullah , maka kita imani AL quran dan kita
niatkan untuk amalkan isi Al quran . oke!!!!

KEDUDUKAN AL QUR’AN DALAM ISLAM


Al Qur’an sebagai dasar hukum yang pertama tidak di sangsikan lagi oleh
umat islam bahwa al qur’an adalah sumber yang asasi bagi syariat islam. Dari
al qur’an inilah dasar-dasar hukum islam beserta cabang-cabangnya digali.
Agama islam, agama yang dianut oleh umat muslim di seluruh dunia,
merupakan way of life yang menjamin kebahagian hidup pemeluknya di dunia
dan di akherat kelak.
agama islam datang dengan al qur’annya membuka lebar-lebar mata manusia
agar mereka menyadari jati diri dan hakekat keberadaan manusia di atas
bumi ini. Juga, agar manusia tidak terlena dengan kehidupan ini, sehingga
manusia tidak menduga bahwa hidup mereka hanya di mulai denga kelahiran
dan kematian saja. Al qur’qn mengajak manusia berpikir tentang kekuasaan
Allah SWT. Dan dengan berbagai dalil, al qur’an juga mengajarkan kepada
manusia untuk membuktikan keharusan adanya hari kebangkitan, dan bahwa
kebahagiaan manusia pada hari itu akan di tentukan oleh sikap persesuaian
hidup mereka dengan apa yang dikehendaki oleh Sang Pencipta, Allah Yang
Maha Kuasa.

Untuk mencapai kebahagiaan hidup baik di dunia dan di akherat kelak


manusia membutuhkan peraturan-peraturan, gambarannya adalah seperti
halnya seseorang yang yang akan menuju suatu negeri atau kota yang amat
jauh. Ia haus berkendaraaan yang layak, dan harus mengikuti rambu-rambu
lalu lintas di sepanjang perjalanannya bila ia ingin selamat sampai tujuan. Nah
di sisi inilah sebagai manusia yang di lengkapi dengan akal pikiran yang sehat
dapat merenungkannya ketika manusia mau menuju perjalanan yang sangat
jauh (akherat) itu, siapakah yang patut dan seharusnya membuat peretuan-
peraturan itu ?.

Apakah manusia patut dengan yang demikian itu ?. Manusia memiliki


kelemahan-kelemahan, disamping itu pengetahuan manusia sangat terbatas.
Lantaran itu jika manusia yang diserahi menyusun peratuan-peratuan lalu
lintas menuju kehidupan sesudah mati maka akan sangat keliru, karena
manusia tidak mengetahui apa yang akan terjadi setelah kematian.
Jika demikian yang patut menyusunnya adalah Allah Tuhan Yang Maha
Kuasa yang sedikitpun tidak mempunyai kepentingan. Dan peraturan yang
dibuatNya itu disebut “AGAMA”. Namun manusia tidak bisa behubungan
langsung secara jelas dengan Tuhan, guna memperoleh informasi-NYA,
Tuhan memilih orang-orang tertentu yang memiliki kesucian jiwa dan
kecerdasan pikiran untuk menyampaikan informasi-NYA kepada
manusia.Mereka yeng terpilih itu dinamai Nabi dan Rasul.

Dan para Nabi atau Rasul yang menerima informasi dari Tuhan untuk
disampaikan kepada manusia itu, harus diberi bukti-bukti agar manusia
mampu menerimanya. Bukti-bukti itu dalam islam disebut mukjizat. Dan
mukjizat yang diberikan kepada Nabi akhir zaman, penutup para Nabi dan
Rasul adala Al Qur’a Al Karim.

Al qur’an sebagai sumber pertama dan utama bagi hukum islam dan
pedoman hidup manusia di tegaskan oleh Rasulullah SAW. sebagai berikut:

“Aku tinggalkan kepada kalian dua hal, kalian tidak akan tersesat, selama kalian
berpegang tuguh kepada keduanya, yaitu kitabullah al qur’an dan sunnahku”.
Diposkan oleh khusnul ibad AM di 6:57 AM
Label: KEDUDUKAN AL QUR’AN DALAM ISLAM
1. PENGERTIAN AL-QUR’AN
Secara etimologi (bahasa) al-Qur’an merupakan masdar dari kata qaraah yag
berarti yang berarti Tala’a, keduanya berarti membaca atau bermakna jamak
yaitu, mengumpulkan atau mengoleksi. Sedangkan menurut Quraish sihab
adalah bacaan yang trtulis.
Di kalangan para ulama dijumpai adanya perbedaan pendapat di sekitar
pengertian al-Qur’an secara etimologi. di antaranya : As-Syafi’i misalnya
mengatakan bahwa Al-Qur’an bukan berasal dari kata apa pun, dan bukan
pula ditulis dengan hamzah. Lafadz tersebut sudah lazim dipergunakan dalam
pengertian kalamullah (firman Allah) yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW. Sementara Al-Farra berpendapat bahwa lafadz al-Qur’an
berasal dari kata qarain jamak dari kata qarinah yang berarti kaitan ; karena
dilihat dari segi makna dan kandungannya ayat-ayat al-Qur’an itu satu sama
lain saling berkaitan.1
Sedangkan secara terminologi Al-Qur’an adalah Kalamullah yang di
wahyukan kepada Nabi Muhammad SAW., sebagai pedoman bagi ummat
Islam yang di sampaikan melalui perantara Jibril melalui jalan Mutawttir.
Di kalangan ulama juga di jumpai perbedaan pendapat tidak hanya dalam
pengertian secara etimologi saja tetapi juga pengertian Al-Qur’an secara
terminoligi, diantaranya : Safi’ Hasan Abu Thalib menyebutkan bahwa Al
Qur’an adalah wahyu yang diturunkan dengan lafal bahasa arab dan
maknanya dari Allah SWT melalui wahyu yang disampaikan kepada Nabi
Muhammad SAW, ia merupakan dasar dan sumber dasar utama bagi
syariat.2 Zakariah al-Birri mengemukakan bahwa Al-qur’an adalah Al-kitab
yang disebut Al-qur’an dalam kalam Allah SWT, yang diturunkan kepada
rasul-Nya Muhammad SAW dengan lafal Bahasa Arab dinukil secara
mutawattir dan tertulis pada lembaran-lembaran mushaf. Sementara Al-Gazali
mengatakan bahwa Al-Qur’an adalah merupakan firman Allah.
Meskipun terdapat banyak pandangan tentang pengertian Al-Qur’an baik itu
secara etimologis dan secara terminologi tetapi masih dapat di tampung oleh
sifat dan karakteristik Al-Qur’an itu sendiri.

1. KEHUJJAAN AL-QUR’AN
Sebagaimana disebutkan oleh Abdul Wahab Khallaf, bahwa kehujjahan Al-
Qur’an itu terletak pada kebenaran dan kepastian isinya yang sedikitpun tidak
ada keraguan atasnya. Dengan kata lain Al- Qur’an itu betul-betul datang dari
Allah dan dinukil secara qat’iy (pasti).3
Oleh karena itu hukum-hukum yang terkandung di dalam Al-Qur’an
merupakan aturan-aturan yang wajib diikuti oleh manusia sepanjang masa.
Sementara M. Quraish Shihab menjelaskan bahwa al-Qur’an sebagai wahyu ,
merupakan bukti kebenaran Nabi Muhammad SAW sebagai utusan Allah,
tetapi fungsi utamanya adalah sebagai petunjuk bagi seluruh umat manusia.

Sebagai sumber ajaran Islam yang utama al-Qur’an diyakini berasal dari Allah
dan mutlak benar. Keberadaan al-Qur’an sangat dibutuhkan manusia. Di
kalangan Mu’tazilah dijumpai pendapat bahwa Tuhan wajib menurunkan al-
Qur’an bagi manusia, karena manusia dengan segala daya yang dimilikinya
tidak dapat memecahkan berbagai masalah yang dihadapinya. Bagi
Mu’tazilah al-Qur’an berfungsi sebagai konfirmasi, yakni memperkuat
pendapat-pendapat akal pikiran, dan sebagai informasi terhadap hal-hal yang
tidak dapat diketahui oleh akal.4
Dengan demikian jelaslah bahwa kehujjahan (Agumentasi) Al-Qur’an sebagai
wahyu tidak dapat seorangpun membantahnya, di samping sumua isinya
tidak satupun bertentangan dengan akal manusia sejak awal di turunkan
sehingga sekarang dan seterusnya. Lebih-lebih di abad modern ini, di mana
perkembangan sains modern sudah sampai kepada puncaknya dan
kebenaran Al-Qur’an semangkin terungkap serta dapat di buktikan secara
ilmiah.

1. FUGSI AL-QUR’AN DALAM ISAM


2. Dari sudut subtansinya, fungsi Al-Qur’an sebagaimana tersurat nama-namanya
dalam Al-Qur’an adalah sebagai berikut:
3. Al-Huda (petunjuk), Dalam al-Qur’an terdapat tiga kategori tentang posisi al-
Qur’an sebagai petunjuk. Pertama, petunjuk bagi manusia secara umum.
Kedua, al-Qur’an adalah petunjuk bagi orang-orang bertakwa. Ketiga, petunjuk
bagi orang-orang yang beriman.4
4. Al-Furqon (pemisah), Dalam al-Qur’an dikatakan bahwa ia adalah ugeran
untuk membedakan dan bahkan memisahkan antara yang hak dan yang batil,
atau antara yang benar dan yang salah.
5. Al-Asyifa (obat). Dalam al-Qur’an dikatakan bahwa ia berfungsi sebagai obat
bagi penyakit-penyakit yang ada dalam dada (mungkin yang dimaksud disini
adalah penyakit Psikologis)
6. Al-Mau’izah (nasihat), Didalam Al-Qur’an di katakan bahwa ia berfungsi
sebagai penasihat bagi orang-orang yang bertakwa
7. Fungsi Al-Qur’an di lihat dari realitas kehidupan manusia
8. Al-Qur’an sebagai petunjuk jalan yang lurus bagi kehidupan manusia
9. Al-Qur’an sebagai mukjizat bagi Rasulallah SAW.5
10. Al-Qur’an menjelaskan kepribadian manusia dan ciri-ciri umum yang
membedakannya dari makhluk lain6
1. Al-Qur’an sebagai korektor dan penyempurna kitab-kitab Allah sebelumnya
2. Menjelaskan kepada manusia tentang masalah yang pernah di perselisikan
ummat Islam terdahulu

1. Al-Qur’an brfungsi Memantapkan Iman5


2. Tuntunan dan hukum untuk menempuh kehiduapan
1. KEDUDUKAN AL-QU’AN DALAM ISLAM
2. Al-Qur’an sebagai sumber berbagai disiplin ilmu keislaman
Disiplin ilmu yang bersumber dari Al-Qur’an di antaranya yaitu:

1. Ilmu Tauhid (Teologi)


2. Ilmu Hukum
3. Ilmu Tasawuf
4. Ilmu Filasafat Islam
5. Ilmu Sejarah Islam
6. Ilmu Pendidikan Islam
7. Al-Quran sebagai Wahyu Allah SWT yaitu seluruh ayat Al-Qur’an adalah
wahyu Allah; tidak ada satu kata pun yang datang dari perkataan atau pikiran
Nabi.
8. Kitabul Naba wal akhbar (Berita dan Kabar) arinya, Al-Qur’an merupakan
khabar yang di bawah nabi yang datang dari Allah dan di sebarkan kepada
manusia.
9. Minhajul Hayah (Pedoman Hidup), sudah seharusnya setiap Muslim
menjadikan Al-Qur’an sebagai rujukan terhadap setiap problem yang di hadapi.
10. Sebagai salah satu sebab masuknya orang arab ke agama Islam pada zaman
rasulallah dan masuknya orang-orang sekarang dan yang akan datang.
11. Al-Quran sebagai suatu yang bersifat Abadi artinya, Al-Qur’an itu tidak akan
terganti oleh kitab apapun sampai hari kiamat baik itu sebagai sumber hukum,
sumber ilmu pengetahuan dan lain-lain.
12. Al-Qur’an di nukil secara mutawattir artinya, Al-Qur’an disampaikan kepada
orang lain secara terus-menerus oleh sekelompok orang yang tidak mungkin
bersepakat untuk berdusta karena banyaknya jumlah orang dan berbeda-
bedanya tempat tinggal mereka.
13. Al-Qur’an sebagai sumber hukum, seluruh mazhab sepakat Al-Qur’an sebagai
sumber utama dalam menetapkan hukum, dalam kata lain bahwa Al-Qur’an
menempati posisi awal dari tertib sumber hukum dalam berhujjah.9
9. Al-Qur’an di sampaikan kepada nabi Muhammad secara lisan artinya, baik
lafaz ataupun maknanya dari Allah SWT.
10. Al-Qur’an termaktub dalam Mushaf, artinya bahwa setiap wahyu Allah yang
lafaz dan maknanya berasal dari-Nya itu termaktub dalam Mushaf (telah di
bukukan).
11. agama islam datang dengan al qur’annya membuka lebar-lebar mata manusia
agar mereka manyadari jati diri dan hakikat hidup di muka bumi.
Al-Qur’an
A. Pengertian Al-Qur’an
Secara harfiah, Al-Qur’am berasal dari bahasa Arab yang artinya bacaan atau
himpunan. Al-Qur’an berarti bacaan, karena merupakan kitab yang wajib
dibaca dan dipelajari, dan berarti himpunan karena merupakan himpunan
firman-firman Allah SWT (wahyu)
Menurut istilah, Al-Qur’an adalah kitab suci umat islam yang berisi firman-
firman Allah SWT yang diwahyukan dalam bahasa Arab kepada rasul/nabi
terakhir Nabi Muhammad SAW, yang membacanya adalah ibadah.
Al-Qur’an memiliki beberapa nama, seperti Al-Kitab Allah SWT ( lihat Q.S Al-
Baqarah, 2:2) , Al-Furqan yang artinya pembeda antara benar dan salah (Q.S
Al-Furqan 25:1 ), Az-Zikr yang berarti peringatan (Q.S Al-Hijr, 15:9), dan At-
Tanzil yang artinya diturunkan (Q.S Asy-Syu’ara, 26:192)
B. Kedudukan Al-Qur’an
Al-Qur’an sebagai kitab Allah menempati posisi sebagai sumber pertama dan
utama dari seluruh ajaran isalam, baik yamg mengatur hubungan manusia
dengan dirinya sendiri, hubungan manusia dengan Allah, hubungan manusia
dengan sesamanya, dan hubungan manusia dengan alam.
Dalil naqli bhawa Al-Qur;an merupakan sumber hukum isalam yang pertama
dan utama antara lain Q.S. An-Nisa, 4:59, Q.S. An-Nisa, 4:105. dan hadis.
Hadis yang menjelaskan bahwa Al-Qur’an merupakan sumber hukum islam
yang pertama dan utama adalah hadis riwayat Turmuzi dan Abu Daud yang
berisi dialog, antara Rasulullah dengan sahabatnya Mu’az bin Jabal, gubernur
Yaman, sebagaimana sudah dikemukakan terdahulu.

C. Fungsi Al-Qur’an
1. Al-Qur’an berfungsi sebgai petunjuk atau pedoman bagi umat manusia
dalam mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.

2. sebagai rahmat atau bentuk kasih sayang dari Allah bagi umat manusia.

3. sumber pokok ajaran islam


Fungsi Al-Qur’an sebagai sumber ajaran islam sudah diyakini dan diakui
kebenarannya oleh segenap hukum islam. Adapun isi/kandungan Al-Qur’an
sebagai sumber pokok ajaran islam dapat dibagi menjadi 3 pembahasan
yaitu:
-Akidah (keimanan)
-Ibadah
-Prinsip-prinsip syariat yang meliputi pembahasan tentang manusia, sosial,
ekonomi, musyawarah, hukum perkawinan, hukum waris, hukum perdana,
dan hukum antar bangsa.

4. sebagai mukzijat Nabi Muhammad SAW


turunnya Al-Qur’an merupakan mukzijat terbesar yang Allah karuniakan
kepada Nabi Muhammad SAW.

5. sebagai pemisah
Al-Quran merupakan ugeran yang membedakan atau memisahkan antara
yang hak dan yang batil atau antara yang benar dengan yang salah.
6. mengambil hikmah dan pelajaran dari kisah-kisah umat terdahulu
si dlam Al-Quran telah dijelaskan mengenai kisah-kisah umat terdahulu. baik
umat yang taat melaksanakan perintah Allah maupun mereka yang
menentang ajarannya

7. Al-Qur’an berfungsi sebagai penyembuh penyakit hati


penyakit hati seperti takabur, serakah, dzolim, dan dengki dapat merusak
keimanan seseorang dan apabila seseorang telah rusak atau sampai hilang
keimanannya, maka manusia itu jahatnya dapat melebihi binatang. akan
tetapi di dalam Al-Qur’an telah dijelaskan petunjuk-petunjuk yang bisa
menyembuhkan penyakit hati tersebut.

8. sebagai pembenar kitab-kitab suci sebelumnya yakni Taurat, Zabur, dan


Injil

Anda mungkin juga menyukai