M. Sabil Al Fariz 42523009 LATAR BELAKANG Dunia bukanlah suatu tempat yang kekal dan bukanlah sebagai tempat tujuan, karna dunia hanyalah tempat persinggahan yang hanya merupakan tempat untuk melakukan kebajikan demi kebahagiaan dunia dan akhirat. maka manusia dalam melakukan aktivitas haruslah ada sesuatu landasan dan pedoman hidup untuk menjalani kehidupan di dunia sebagai suatu amal baik yang nantinnya sebagai tiket untuk kehidupan kekal. Allah SWT telah menurunkan Al-Qur’an melalui malaikat jibril kepada nabi Muhammad SAW untuk disampaikan kepada umatnya. Al-Qur’an merupakan pedoman bagi manusia sebagai petunjuk untuk menemukan makna dari kehidupan yang sebenarnya. Al-Qur’an mengandung beberapa ayat yang didalamnya berisi mengenai akidah, ibadah, akhlak, hukum-hukum, peringatan, kisah-kisah dan dorongan untuk berfikir, maka dari itulah Al-Qur’an merupakan pedoman bagi manusia dalam menjalani kehidupan. PENGERTIAN AL-QUR’AN Al-Qur’an secara bahasa diambil dari kata “ ر8 ا ق- را8يق- راة8ق- ا8 ”قرانyang berarti suatu yang dibaca. Arti ini mempunyai makna anjuran kepada umat islam untuk membaca Al-Qur’an. Al-Qur’an juga bentuk mashdar dari ” راة88 ”القyang berarti menghimpun dan mengumpulkan. Dikatakan demikian sebab seolah-olah Al-Qur’an menghimpun beberapa huruf, kata, dan kalimat secara tertip sehingga tersusun rapi dan benar. Oleh karena itu Al-Qur’an harus dibaca dengan benar sesuai dengan makhraj dan sifat-sifat hurufnya, juga dipahami, diamalkan dalam kehidupan sehari-hari dengan tujuan apa yang dialami masyarakat untuk menghidupkan Al-Qur’an baik secara teks, lisan ataupun budaya. NAMA-NAMA LAIN AL- QUR’AN Al-Qur’an juga memiliki banyak nama yang kesemuanya menunjukan ketinggian peran dan kedudukannya. Dengan kata lain, Al-Qur’an merupakan kitab samawi yang paling mulia. Adapun nama-nama lain Al-Qur’an sebagai berikut : • Al-Furqan adalah pembeda yang benar dan yang salah. Al-Qur’an memberikan petunjuk kepada kita bagaimana membedakan hal-hal yang baik dan buruk, yang haram dan halal, yang benar dan yang salah. • Adz-dzikr adalah pemberi peringatan. Al-Qur’an memperingatkan manusia tatkala lengah. Mnegingatkan kita dari jalan yang salah dan menunjukan kepada jalan yang benar. • Mau’izah dan Syifa adalah nasihat dan obat. Al-Qur’an menjadi penasihat kita semua untuk konsisten melaksanakan kebaikan. Manusia mempunyai tabiat yang mudah lupa dan sulit untuk istiqamah sehingga membutuhkan nasihat Al-Qur’an. • Basyir adalah kabar gembir. Al-Qur’an meneguhkan orang-orang yang beriman untuk menepati jalan kebenaran. Itulah jalan allah SWT yang rahmatnya meliputi semesta. • Al-huda adalah petunjuk. Sebagai kitab suci yang selalu terjaga keauntentikannya, Al-Qur’an merupakan kalam allah SWT yang menjadi sebaik-baiknya petunjuk. SEJARAH SINGKAT AL- QUR’AN 1. Peristiwa Turunnya Al-Qur’an Al-Qur’an diturunkan oleh allah SWT melalui malaikat jibril. Al-Qur’an juga menjadi pedoman bagi semua umat islam dalam menjalani kehidupan ini. Namun, peristiwa turunnya Al-Qur’an jarang ada yang mengetahuinya. Nuzulul Qur’an adalah peristiwa turunnya Al-Qur’an kepada nabi Muhammad SAW. Secara bahasa Nuzulul Qur’an berasal dari dua kata yaitu Nuzulul (menurunkan sesuatu dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah) dan Al-Qur’an (kitab suci umat islam). Sedangkan makna secara lengkap, Nuzulul Qur’an adalah peristiwa turunnya Al-Qur’an dari Allah SWT kepada nabi Muhammad SAW untuk digunakan sebagai petunjuk bagi umat islam. Istilah Nuzulul Qur’an ini biasanya diperingati pada malam tanggal 17 Ramadhan, sebagai malam dimana pertama kali Al-Qur’an diturunkan kepada rasulullah SAW di gua hira melalui malaikat jibril. 2. Pembukuan Al-Qur’an Ketika wahyu pertama kali diturunkan, rasulullah SAW, yang tidak bisa membaca dan menulis, membacakannya kepada para sahabat. Oleh karena itu, saat pertama kali Al-Qur’an diturunkan, tidak langsung dibentuk kitab seperti sekarang ini. Setelah dibacakan nabi Muhammad SAW, ayat Al- Qur’an ada yang dihafalkan, ada yang langsung ditulis. Ayat Al-Qur’an yang turun, ditulis diberbagai tempat seperti di pelepah pohon kurma, lempeng batu, daun lontar, kulit binatang, kayu, pelana, hingga potongan tulang binatang. Selepas nabi Muhammad SAW wafat pada 632 M, umat islam dipimpin oleh Abu Bakar sebagai Khalifah bagi umat islam. Dalam pemerintahan Abu Bakar banyak terjadi gejolak berupa pemberontakan dan ekspansi wilayah yang menimbulkan pertempuran. Akibatnya, banyak para penghafal Al-Qur’an yang gugur. Khalifah Abu Bakar kemudian menunjuk Zaid Bin Tsabit untuk memimpin proyek pembukuan Al-Qur’an. Usai Al- Qur’an berhasil dibukukan kemudian dilakukan standarisasi pada masa pemerintahan khalifah Utsman Bin Affan. Selain itu, karena banyak terjadi perbedaan dialek dikalangan umat islam, khalifah Utsman memerintahkan untuk diseragmkan. Al-Qur’an yang sekarang dijadikan pedoman menggunakan cara penulisan Utsmani atau Rasm Utsmani. POKOK PEMBAHASAN KANDUNGAN AL-QUR’AN Al-Qur’an berisi pesan-pesan illahi (risalah illahiyah) untuk umat manusia yang disampaikan melalui nabi Muhammad SAW. Konsep ketuhanan yang diajarkan oleh Al-Qur’an tidak berbeda dengan didunia ini. Hanya persoalan hukum atau syariat sajalah yang selalu berubah sesuai dengan perubahan situasi dan kondisi dimana nabi itu diutus. Kita sering membaca perbincangan Al-Qur’an mengenai bumi, tumbuh-tumbuhan, Bintang, manusia, jagat raya, fenomena alam, dan Sejarah. Perbincangan tersebut dalam kitab suci ini, merupakan rangkaian pembelajaran bagi umat manusia mengenai tauhid dan ketundukan kepada Allah. Sumber pokok ajaran islam adalah Al-Qur’an. Segala pokok syariat dan dalil-dalil syar’i yang mencakup seluruh aspek hukum bagi manusia dalam menjalankan hidup didunia dan akhirat terkandung dalam Al-Qur’an. Adapun pokok-pokok ajaran yang ada dalam Al-Qur’an adalah sebagai berikut : 1. Aqidah Aqidah dari segi Bahasa (etimologis) berasal dari Bahasa arab yang bermakna ‘ikatan’ atau ‘sangkutan’ atau menyimpulkan sesuatu. Diantaranya juga mempunyai arti al-yaqiin (keyakinan) dan al-jazmu (penetapan). 2. Ibadah Ibadah itu terbagi menjadi ibadah hati, lisan, dan anggota badan. Rasa khauf (takut), raja’ (mengharap), mahabbah (cinta), tawakkal (ketergantungan), raghbah (senang), dan rahbah (takut) adalah ibadah qalbiyah (yang berkaitan dengan hati). Sedangklan shalat, zakat, haji, dan jihad adalah ibadah qalbiyah (fisik dan hati). Serta masih banyak lagi macam-macam ibadah yang berkaitan dengan hati, lisan dan badan. 3. Akhlak Menurut Bahasa, akhlak berasal dari kata khuluqun atau khulqun. Khuluqun artinya budi, yaitu sesuatu yang tersimpan dalam hati, sangat halus, sulit diketahui orang lain, namun memiliki kekuatan yang sangat besar terhadap tingkah laku perbuatan manusia. Khulqun artinya perbuatan- perbuatan lahir. Akhlak merupakan salah satu dari tiga kerangka dasar ajaran islam yang memiliki kedudukan yang sangat penting, disamping dua kerangka dasar lainnya. Akhlak merupakan buah yang dihasilkan dari proses menerapkan Aqidah dan syariah. 4. Hukum Secara garis besar hukum diperbincangkan dalam Al-Qur’an meliputi dua hal yaitu ibadah dan muamalah. Ibadah meliputi shalat, puasa, zakat, dan haji. Dan muamalah meliputi hukum keluarga, jinayah, politik dan ekonomi. J.N.D Anderson, seorang orientalis mengatakan ‘hukum islam jauh lebih luas cakupannya dari hukum barat, hukum islam mencakup segala lapangan hukum sekaligus, yaitu hukum publik, hukum privat, hukum nasonal, dan hkum internasional dimana barat tidak menganggapnya sebagai hukum. 5. Dasar-dasar Ilmu Pengetahuan (SAINS) Ilmu bukan sekedar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Ilmu pengetahuan adalah merupakan salah satu isi pokok kandungan jitab suci Al-Qur’an. Sains merupakan salah satu kebutuhan agama islam, betapa tidak setiap kali umat islam ingin melaksanakan ibadah selalu memerlukan penentuan waktu dan tempat yang tepat, umpamanya melaksanakan shalat, menentukan awal bulan Ramadhan, pelaksanaan haji semuanya punya waktu-waktu tertentu dan untuk menentukan waktu yang tepat diperlukan ilmu astronomi. 6. Sejarah Istilah Sejarah adalah terjemahan dari kata Tarikh (Bahasa arab) dan history (Bahasa inggris). Semua kata tersebut berasal dari Bahasa Yunani yaitu istoria yang berarti ilmu. Istoria digunakan untuk penjelasan mengenai gejala- gejala manusia dalam urutan kronologis. Definisi Sejarah lebih umum adalah semasa lampau manusia, baik yang berhubungan peristiwa politik, social, ekonomi, maupun gejala alam. Definisi ini memberi pengertian bahwa Sejarah tidak lebih dari sebuah rekaman peristiwa masa lampau manusia dengan segala sisinya. ADAB-ADAB TERHADAP AL- QUR’AN Al-Qur’an adalah petunjuk bagi orang-orang yang beriman. Al-Qur’an adalah sebaik- baik dan sebenar-benarnya perkataan, tidak ada kedustaan padanya, baik pada saat diturunkan maupun sesudahnya. Oleh karena itu, seseorang muslim yang baik selalu beradab terhadap Al- Qur’an dengan adab-adab yang utama, di antaranya : a. Iman Kepada Al-qur’an Ini adalah adab dan kewajiban terbesar. Beriman kepada Al-Qur’an artinya meyakini segala beritanya, mentaati segala perintahnya, dan meninggalkan segala larangannya. b. Tilawah (Qira’atul Qur’an) Sesungguhnya membaca Al-Qur’an merupakan salah satu bentuk ibadah yang agung. Banyak sekali ayat-ayat dan hadits-hadits shahih yang menunjukkan hal ini. Sebagian orang membaca Al-Qur’an, tetapi dengan tergesa-gesa atau dengan cara yang cepat, seolah-olah diburu musuh. Padahal Allah Azza wa Jalla telah memerintahkan kita agar membaca Al-Qur’an dengan tartil (perlahan-lahan). c. Mempelajari dan Tadabbur Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla menurunkan Al-Qur’an antara lain dengan hikmah agar manusia memperhatikan ayat-ayatnya, menyimpulkan ilmunya, dan merenungkan rahasianya. d. Ittiba’ (mengikuti) Setiap orang sangat membutuhkan rahmat Allah Azza wa Jalla. Namun, apa sarana untuk meraih rahmatnya? Mengikuti Al-Qur’an itulah cara mendapatkan rahmat Allah Azza wa Jalla, sebagaimana firmannya: “dan Al-Qur’an itu adalah kitab yang kami turunkan, yang diberkati, maka ikutilah ia dan bertakwalah agar kamu diberi Rahmat.”(al-An’am 6:155). e. Berhukum dengan Al-Qur’an Sesungguhnya kewajiban pemimpin umat adalah menghukumi rakyat dengan hukum Allah Azza wa Jalla, yaitu berdasarkan Al-Qur’an dan sunnah. Dan kewajiban rakyat adalah berhukum kepada hukum Alla Azza wa Jalla. Oleh karena itulah Allah Azza wa Jalla mencela dengan keras orang-orang yang ingin berhakim kepada thaghut (hukum yang bertentangan dengan hukum Allah). f. Meyakini Al-Qur’an sebagai satu-satunya pedoman Allah Azza wa Jalla yang menurunkan kitab Al-Qur’an, memiliki sifat- sifat sempurna. Oleh karena itu, kitab sucinya juga sempurna, sehingga cukup dijadikan sebagai pedoman untuk meraih kebaikan-kebaikan didunia dan akhirat. Demikian juga Al-Qur’an cukup sebagai bukti kebenaran nabi Muhammad SAW sebagai utusan Allah Azza wa Jalla kepada seluruh manusia dan jin. AL-QUR’AN SEBAGAI PEDOMAN HIDUP Al-Qur’an yang diturunkan oleh Allah SWT merupakan petunjuk dan pedoman untuk manusia. Hal itu karena Al-Qur’an memiliki nilai-nilai pedoman, petunjuk, dan kemuliaan pada zatnya yang kesemua itu harus dipelihara dan dijaga dengan baik. Al-Qur’an mengandung beberapa hakikat seperti kalaamullaah, mukjizat, diturunkan kepada nabi, disampaikan secara mutawatir dan membacanya adalah ibadah. SEKIAN, TERIMA KASIH