OLEH:
Kelompok :IV
Nama: Syahra Apriani
:Marwa
Alhamdulillah Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Sholawat
serta salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada Rosulullah SAW, keluarga,sahabat,dan
para pengikutnya,karena atas berkat rahmat dan petunjuknya penulis dapat menyelesaikan
Makalah pendidikan agama dengan judul “AL-QUR’AN SEBAGAI INSPIRASI
PERADABAN” dapat selesai tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Penulis mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada Bapak
Nasruddin Supardi, S.Pd.,M.Pd selaku dosen mata kuliah Pendidikan agamad.Terimakasih
kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini.
Oleh karena itu penulis akan sangat menghargai kritikan dan saran untuk membangun
makalah ini agar lebih baik lagi.Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat khususnya
bagi penulis dan umumnya bagi para pembaca.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Masalah Al-Qur’an telah mengawali terbentuknya sebuah peradaban yang
agung di masa lalu, di masa kini, dan kelak Insya Allah di masa depan. Al-Qur’an
bukan kitab biasa. Ia bicara mengenai sesuatu yang akan terjadi kelak di masa
depan. Ia bicara soal keluhuran dan kebaikan. Di sisi lain, Ia juga bicara soal
kehancuran dan kebinasaan. Al-Quran juga bicara soal kehidupan dan kematian yang
tidak lain adalah ujian bagi manusia.
B. Rumusan masalah
1.Apa pengertian pengertian Al-Qur’an
2.Apa peran dan fungsi Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari?
3.Mengapa Al-Qur’an menjadi salah satu inspirasi peradaban?
4.Apa tujuan diturungkan-nya Al-Qur’an?
C. Tujuan
1.Untuk mengetahui makna kitab Al-Qur’an.
2.Untuk mengetahui peran Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.
3.Untuk mengetahui peran Al-Qur’an dalam peradaban.
4.untuk mengetahui tujuan diturungkan-nya Al-Qur’an.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Defenisi Al-Qur’an
Pengertian Al-Qur’an menurut bahasa adalah bacaan atau sesuatu yang dibaca
secara berulang. Pengertian menurut terminologi, Al-Qur’an artinya firman Allah
SWT yang diturunkan hanya kepada Nabi Muhammad SAW sebagai sebuah mukjizat
untuk kemudian disampaikan dengan jalan mutawattir dengan perantaraan
malaikat Jibril. Sedangkan menurut syariat Islam, membaca Al-Qur’an dinilai
sebagai salah satu ibadah kepada Allah SWT.
Al-Qur’an menurut seorang ahli bernama Muhammad Ali ash-Shabuni adalah
firman Allah SWT yang tidak ada tandingannya, firman Allah SWT ini
diturunkan kepada Nabi Muhammad yang disampaikan melalui perantara yaitu
malaikat Jibril AS. Kemudian ditulis kepada para mushafnya untuk disampaikan
kepada umatnya dengan jalan mutawattir dimana membaca dan mempelajari isi
Al-Qur’an adalah termasuk salah satu ibadah kepada Allah SWT. Al-Qur’an
sendiri diawali dengan bacaan Surah Al-Fatihah dan diakhiri dengan Surah An-
Naas yang termasuk surat makkiyah.
Umat Muslim percaya bahwa Al-Qur’an difirmankan langsung oleh Allah
kepada Nabi Muhammad melalui Malaikat Jibril, berangsur-angsur selama 22
tahun, 2 bulan dan 22 hari atau rata-rata selama 23 tahun, dimulai sejak
tanggal 17 Ramadan, saat Nabi Muhammad berumur 40 tahun hingga wafat pada
tahun 632. Umat Muslim menghormati Al-Qur’an sebagai sebuah mukjizat
terbesar Nabi Muhammad, sebagai salah satu tanda dari kenabian, dan
merupakan puncak dari seluruh pesan suci (wahyu) yang diturunkan oleh Allah sejak
Nabi Adam dan diakhiri dengan Nabi Muhammad. Kata “Quran” disebutkan
sebanyak 70 kali di dalam Al-Qur’an itu sendiri.
Nabi pun menjawab, “Solusinya adalah kembali kepada kitab Allah (Al-
Qur’an). Sebab, dalam Al-Qur’an itu berita tentang umat yang hidup sebelum
kamu, ada informasi tentang umat setelah kalian. Ia akan menetapkan hukum di
antaramu (dengan adil dan) tidak dengan main-main-rekayasa. Barangsiapa
mencari petunjuk selain dari Al-Qur’an, niscaya akan disesatkan Allah.”
Oleh karena itu, Al-Qur’an hendaknya selalu menjadi rujukan utama dalam
menyelesaikan segala permasalahan. Barulah setelah Al-Qur’an, terdapat hadits-
hadits yang shahih sebagai alternatif lain penyelesaian sebuah perkara.
Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Al-Qur’an surat Al-A’raf ayat 52,
َو َلَقْد ِج ْئٰن ُهْم ِبِكٰت ٍب َفَّص ْلٰن ُه َع ٰل ى ِع ْلٍم ُهًدى َّو َر ْح َم ًة ِّلَقْو ٍم ُّيْؤ ِم ُنْو َن
ۙ ِاَّنٓا َاْنَز ْلَنٓا ِاَلْيَك اْلِكٰت َب ِباْلَح ِّق َبْيَن الَّناِس ِبَم ٓا َاٰر ىَك ُهّٰللاۗ َو اَل َتُك ْن ِّلْلَخ ۤا ِٕىِنْيَن َخ ِص ْيًم ا.
Selain yang telah disebutkan di atas, fungsi lainnya kitab suci Al-Qur’an
bagi manusia adalah sebagai obat penyakit hati, petunjuk, dan juga rahmat. Dapat
berfungsi juga sebagai peringatan dan sumber pelajaran bagi manusia karena di
dalamnya juga tercantum kisah-kisah orang-orang yang mengingkari Allah.
Nuzul Alquran mempunyai makna sangat signifikan bagi umat Islam, tidak saja
karena Alquran merupakan sumber utama ajaran Islam, tetapi juga merupakan sumber
inspirasi pembangunan peradaban berkemajuan.akhira
Wahyu pertama (QS al-‘Alaq [96]: 1-5) yang turun kepada Nabi Muhammad
SAW sejatinya menginstruksikan pentingnya pengembangan budaya literasi sebagai
basis
pembangunan peradaban. Etos iqra’: membaca, berpikir kritis dan kreatif, meneliti,
dan mengembangkan sains dan teknologi merupakan sendi utama tegaknya
peradaban. Menurut Nasr Hamid Abu Zayd, jika Mesir mewariskan peradaban
pascakematian (piramid, artefak-artefak kuburan megah peninggalan Firaun), Yunani
mewariskan peradaban intelektual (filsafat), Islam membangun peradaban ilmu,
dalam bentuk peradaban teks dan pemikiran.
Peradaban teks sesungguhnya merupakan hasil interaksi dan dialektika antara
ayat-ayat Quraniyyah dan ayat-ayat kauniyah dengan etos intelektualisme dan spirit
dialog keilmuan. Dengan budaya dialog, Islam pascakenabian mampu berdialog
dengan peradaban Yunani dan Persia.
Bahkan, dalam banyak hal bisa bersinergi dengan keduanya sehingga pada masa
keemasannya, Islam tidak hanya tampil sebagai agama, tetapi juga menjadi peradaban
berkemajuan yang sangat disegani dunia. Oleh karena itu, peradaban Islam masa
depan idealnya adalah peradaban ilmu, teknologi, dan sistem kehidupan yang damai,
harmoni, penuh toleransi, dan inklusif, berbasis iman, ilmu, dan amal saleh.
َيا َأْهَل اْلِكَتاِب َقْد َج اَء ُك ْم َر ُسوُلَنا ُيَبِّيُن َلُك ْم َك ِثيًرا ِمَّم ا ُكْنُتْم ُتْخ ُفوَن ِم َن اْلِكَتاِب َو َيْع ُفو َع ْن َك ِثيٍر ۚ َقْد
)15( َج اَء ُك ْم ِم َن ِهَّللا ُنوٌر َو ِكَتاٌب ُم ِبيٌن
َيْهِد ي ِبِه ُهَّللا َمِن اَّتَبَع ِرْض َو اَنُه ُسُبَل الَّس اَل ِم َو ُيْخ ِرُج ُهْم ِم َن الُّظُلَم اِت ِإَلى الُّنوِر ِبِإْذ ِنِه َو َيْهِد يِهْم ِإَلٰى
)16( ِص َر اٍط ُم ْسَتِقيٍم
Artinya: “Wahai Ahli Kitab! Sungguh, Rasul Kami telah datang kepadamu,
menjelaskan kepadamu banyak hal dari (isi) kitab yang kamu sembunyikan, dan
banyak (pula) yang dibiarkannya. Sungguh, telah datang kepadamu cahaya dari
Allah, dan Kitab yang menjelaskan.
Dengan Kitab itulah Allah memberi petunjuk kepada orang yang mengikuti
keridaanNya ke jalan keselamatan, dan (dengan Kitab itu pula) Allah
mengeluarkan orang itu dari gelap gulita kepada cahaya dengan izin-Nya, dan
menunjukkan ke jalan yang lurus.”
2.Memelihara dan mempertahankan martabat kemanusiaan
Al Quran mengajarkan manusia bagaimana cara untuk mempertahankan
martabat yang tinggi. Yakni, memelihara dan mempertahankannya dengan iman
dan kebajikan. Hal ini diajarkan dalam surat At Tin ayat 6,
ِإاَّل اَّلِذ يَن آَم ُنوا َو َع ِم ُلوا الَّصاِلَح اِت َفَلُهْم َأْج ٌر َغ ْيُر َم ْم ُنوٍن
ُقْل َأُّي َش ْي ٍء َأْك َبُر َش َهاَد ًةۖ ُقِل ُهَّللاۖ َش ِهيٌد َبْيِني َو َبْيَنُك ْم ۚ َو ُأوِح َي ِإَلَّي َٰه َذ ا اْلُقْر آُن ُأِلْنِذَر ُك ْم ِبِه َو َم ْن
َبَلَغۚ َأِئَّنُك ْم َلَتْش َهُد وَن َأَّن َم َع ِهَّللا آِلَهًة ُأْخ َر ٰى ۚ ُقْل اَل َأْش َهُدۚ ُقْل ِإَّنَم ا ُهَو ِإَٰل ٌه َو اِح ٌد َو ِإَّنِني َبِريٌء ِمَّم ا
ُتْش ِر ُك وَن
Artinya: “(Al-Qur’an) ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi
kaum yang meyakini.”
َو َم ا َع َّلْم َناُه الِّش ْع َر َو َم ا َيْنَبِغ ي َلُهۚ ِإْن ُهَو ِإاَّل ِذ ْك ٌر َو ُقْر آٌن ُم ِبيٌن
6.Pemutus hukum
Al Quran juga diturunkan sebagai pemutus hukum dan pengangkat
perselisihan serta pembeda antara yang haq dan batil. Allah dalam surat An Nahl
ayat 64 berfirman,
َو َم ا َأْنَز ْلَنا َع َلْيَك اْلِكَتاَب ِإاَّل ِلُتَبِّيَن َلُهُم اَّلِذ ي اْخ َتَلُفوا ِفيِهۙ َو ُهًدى َو َر ْح َم ًة ِلَقْو ٍم ُيْؤ ِم ُنوَن
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa Al-Qur’an memiliki fungsi dan
tujuan. Al-Qur’an menurut bahasa adalah bacaan atau sesuatu yang dibaca secara
berulang. Pengertian menurut terminologi, Al-Qur’an artinya firman Allah SWT
yang diturunkan hanya kepada Nabi Muhammad SAW sebagai sebuah mukjizat
untuk kemudian disampaikan dengan jalan mutawattir dengan perantaraan
malaikat Jibril.
B. Saran
Bagi pembaca, hasil Makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan
pengetahuan terkait dengan materi, yaitu Al-Qur’an sebagai inspirasi
peradaban.Khususnya yang berminat untuk mengetahui lebih jauh tentang makna
kitab Al-Qur’an, peran Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari,peran Al-Qur’an
dalam peradaban dan untuk mengetahui tujuan diturungkan-nya Al-Qur’an.
DAFTAR PUSTAKA