Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam

Guru Pembingbing : Dr. Popon Sumarni, S.Ag., M.Pd


Disusun oleh : Kelompok 2
1. Jamaludin (241115111
2. Nurul H (2411151117)
3. Vipta Riany (2411151130)

YAYASAN KARTIKA EKA PAKSI


UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
Jl. Terusan Jenderal Sudirman PO.Box 148 Cimahi Telp.(022)6631861

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Dia-lah


yang telah menganugrahkan Al-Qur’an sebagai hudan li al-nas (petunjuk bagi seluruh
manusia) dan rahmatan li al-‘alamin (rahmat bagi segenap alam). Dia-lah yang Maha
Mengetahui makna dan maksud kandungan Al-Quran, jika Allah memberikan petunjuk kepada
seseorang, maka tidak ada seorang pun yang bisa menyesatkannya. Sebaliknya, jika Dia
menyesatkan seseorang, maka tidak ada seorang pun yang bisa memberikan petunjuk
kepadanya.
Shalawat dan salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang
menjadi utusan dan manusia pilihan-Nya. Dia-lah sebagai penyampai, pengamal, dan penafsir
pertama Al-Qur’an. Dia-lah yang membawa pencerahan pada masa jahiliyah yang betapa
hancurnya nilai-nilai keagamaan dan kesosialan.
Dengan pertolongan dan hidayah-Nya-lah Makalah “Al-Qur’an sebagai Rujukan
Tertinggi Umat Islam” ini dapat diselesaikan. Tulisan-tulisan dalam makalah ini adalah
merupakan tugas perkelompok dari dosen mata kuliah Pendidikan Agama Islam yang diambil
dari resensi buku-buku para pakar ilmu tentang Al-Qur’an.
Merupakan suatu harapan pula, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca, khususnya untuk penulis sendiri. Kritik dan saran dari pembaca akan sangat perlu
untuk memperbaiki dalam penyusunan makalah dan akan di terima dengan senang hati. Serta
semoga makalah ini tercatat sebagai amal saleh dan menjadi motivator bagi penulis untuk
menyusun makalah yang lebih baik dan bermanfaat. Amiin.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Cimahi, September 2015

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................i

DAFTAR ISI................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................…….....1
A. Latar Belakang Masalah……………………………………...…….……………….......1
B. Rumusan Masalah……………………………………………….………........................1
C. Tujuan…………………………………………………………….…………….......…...1

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................2
A. Pengertian Al-Qur’an.......................................................................................................2
B. Kehujjahan Al-Qur’an......................................................................................................2
C. Fungsi Al-Qur’an dalam Islam.........................................................................................3
D. Kedudukan Al-Qur’an dalam Islam.................................................................................4

BAB III PENUTUP......................................................................................................................6


A. Kesimpulan.......................................................................................................................6
B. Saran-saran........................................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................7

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Al-Qur’an adalah wahyu Allah SWT yang berfungsi sebagai mu’jizat bagi Rasulullah
Muhammad SAW, sebagai pedoman hidup bagi setiap muslim, sebagai pembeda (furqan),
pemberi peringatan, pemberi kabar gembira dan pengobat, sebagai korektor dan penyempurna
terhadap kitab-kitab Allah yang sebelumnya, serta bernilai abadi.
Al Qur’an diturunkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara
malaikat Jibril yang tertulis dalam mushaf, dinukilkan kepada kita secara mutawatir, tidak
hanya turun sebagai kitab yang dimulai dari surat Al-Fatihah dan diakhiri dengan surat An-
Nas. Dan tidak hanya membaca Al Qur’an bernilai ibadah. Tetapi Al Qur’an diturunkan di
muka bumi mempunyai fungsi dan kedudukan.
Al Qur'an sebagai dasar hukum yang pertama, dan tidak di ragukan lagi oleh umat
islam bahwa Al-Qur'an adalah sumber yang asasi bagi syariat islam. Dari Al Qur'an inilah
dasar-dasar hukum islam beserta cabang-cabangnya digali. Agama islam, agama yang dianut
oleh umat muslim di seluruh dunia, merupakan way of life yang menjamin kebahagian hidup
pemeluknya di dunia dan di akhirat kelak.
Diharapkan dengan adanya makalah tentang Al Qur’an sebagai Rujukan Tertinggi
Umat Islam ini, mampu menjadi sarana penambah ilmu dalam mengetahui fungsi dan
kedudukan Al Qur’an ,serta mampu mengamalkannya dalam kehidupan sehari – hari.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Al-Qur’an ?
2. Bagaimana kehujjahan Al-Qur’an dalam Islam ?
3. Apa fungsi Al-Qur’an dalam Islam ?
4. Bagaimana kedudukan Al-Qur’an dalam Islam ?

C. Tujuan
1. Mendeskripsikan tentang Al Qur’an.
2. Mendeskripsikan tentang Kehujjahan Al Qur’an
3. Mendeskripsikan tentang Fungsi Al Qur’an
4. Mendeskripsikan tentang Kedudukan Al Qur’an

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Al-Qur’an
Secara etimologi (bahasa) Al-Qur’an merupakan masdar dari kata qaraah yang berarti
Tala’a, keduanya berarti membaca atau bermakna jamak yaitu, mengumpulkan atau
mengoleksi. Sedangkan menurut Quraish sihab adalah bacaan yang tertulis.
Di kalangan para ulama dijumpai adanya perbedaan pendapat di sekitar pengertian Al-
Qur’an secara etimologi, di antaranya :
 As-Syafi’i misalnya mengatakan bahwa Al-Qur’an bukan berasal dari kata apa pun, dan
bukan pula ditulis dengan hamzah. Lafadz tersebut sudah lazim dipergunakan dalam
pengertian kalamullah (firman Allah) yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.
 Al-Farra berpendapat bahwa lafadz Al-Qur’an berasal dari kata qarain jamak dari kata
qarinah yang berarti kaitan, karena dilihat dari segi makna dan kandungannya ayat-ayat
Al-Qur’an itu satu sama lain saling berkaitan
Sedangkan secara terminologi Al-Qur’an adalah Kalamullah yang di wahyukan kepada
Nabi Muhammad SAW, sebagai pedoman bagi umat Islam yang di sampaikan melalui
perantara Jibril melalui jalan Mutawatir.
Di kalangan ulama juga di jumpai perbedaan pendapat tidak hanya dalam pengertian
secara etimologi saja tetapi juga pengertian Al-Qur’an secara terminologi, diantaranya :
 Safi’ Hasan Abu Thalib menyebutkan bahwa Al Qur’an adalah wahyu yang diturunkan
dengan lafal bahasa arab dan maknanya dari Allah SWT melalui wahyu yang disampaikan
kepada Nabi Muhammad SAW, ia merupakan dasar dan sumber dasar utama bagi syariat.
 Zakariah Al-Birri mengemukakan bahwa Al-Qur’an adalah Al-Kitab yang disebut Al-
Qur’an dalam kalam Allah SWT, yang diturunkan kepada rasul-Nya Muhammad SAW
dengan lafal Bahasa Arab dinukil secara mutawattir dan tertulis pada lembaran-lembaran
mushaf.
 Al-Gazali mengatakan bahwa Al-Qur’an adalah firman Allah SWT.
Meskipun terdapat banyak pandangan tentang pengertian Al-Qur’an baik itu secara
etimologi dan secara terminologi tetapi masih dapat di tampung oleh sifat dan karakteristik Al-
Qur’an itu sendiri.

B. Kehujjahan Al-Qur’an
Sebagaimana disebutkan oleh Abdul Wahab Khallaf, bahwa kehujjahan Al-Qur’an itu
terletak pada kebenaran dan kepastian isinya yang sedikitpun tidak ada keraguan atasnya.
Dengan kata lain Al- Qur’an itu betul-betul datang dari Allah dan dinukil secara qat’iy (pasti).
Oleh karena itu hukum-hukum yang terkandung di dalam Al-Qur’an merupakan aturan-
aturan yang wajib diikuti oleh manusia sepanjang masa. Sementara M. Quraish Shihab
4
menjelaskan bahwa al-Qur’an sebagai wahyu , merupakan bukti kebenaran Nabi Muhammad
SAW sebagai utusan Allah, tetapi fungsi utamanya adalah sebagai petunjuk bagi seluruh umat
manusia.
Sebagai sumber ajaran Islam yang utama Al-Qur’an diyakini berasal dari Allah dan
mutlak benar. Keberadaan al-Qur’an sangat dibutuhkan manusia. Di kalangan Mu’tazilah
dijumpai pendapat bahwa Tuhan wajib menurunkan Al-Qur’an bagi manusia, karena manusia
dengan segala daya yang dimilikinya tidak dapat memecahkan berbagai masalah yang
dihadapinya. Bagi Mu’tazilah Al-Qur’an berfungsi sebagai konfirmasi, yakni memperkuat
pendapat-pendapat akal pikiran, dan sebagai informasi terhadap hal-hal yang tidak dapat
diketahui oleh akal.
Dengan demikian jelaslah bahwa kehujjahan (Agumentasi) Al-Qur’an sebagai wahyu
tidak dapat seorangpun membantahnya, di samping sumua isinya tidak satupun bertentangan
dengan akal manusia sejak awal di turunkan sehingga sekarang dan seterusnya. Lebih-lebih di
abad modern ini, di mana perkembangan sains modern sudah sampai kepada puncaknya dan
kebenaran Al-Qur’an semakin terungkap serta dapat di buktikan secara ilmiah.

C. Fungsi Al-Quran
1. Dari sudut subtansinya, fungsi Al-Qur’an sebagaimana tersurat nama-namanya dalam Al-
Qur’an ada banyak, 4 diantaranya sebagai berikut:
a. Al-Huda (petunjuk), Dalam Al-Qur'an terdapat tiga kategori tentang posisi Al-Qur'an
sebagai petunjuk. Pertama, petunjuk bagi manusia secara umum. Kedua, Al-Qur'an
adalah petunjuk bagi orang-orang bertakwa. Ketiga, petunjuk bagi orang-orang yang
beriman. Allah swt menurunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi umat manusia,
sebagaimana firman Allah SWT :
“Dan sesungguhnya ketika kami (Jin) mendengar petunjuk Al-Qur’an, kami beriman
kepadanya. Maka barang siapa beriman kepada Tuhan, maka tidak perlu ia takut rugi
atau berdosa.” (Q.S Al-Jinn 72:13)
b. Al-Furqon (pemisah), Dalam Al-Qur'an dikatakan bahwa ia adalah ugeran untuk
membedakan dan bahkan memisahkan antara yang hak dan yang batil, atau antara yang
benar dan yang salah. Seperti firman Allah SWT :
“Maha suci Allah yang telah menurunkan Al-Furqon (Al-Qur’an) kepada hamba-
Nya, agar menjadi peringatan kepada seluruh alam.” (Q.S Furqon 25:1)
c. Asy-Syifa (obat), Dalam Al-Qur'an dikatakan bahwa ia berfungsi sebagai obat bagi
penyakit-penyakit yang ada dalam dada (mungkin yang dimaksud disini adalah penyakit
Psikologis). Seperti firman Allah SWT :
“Wahai manusia! Sungguh, telah datang kepadamu pelajaran (Al-Qur’an) dari
Tuhan-mu, penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada, dan petunjuk serta
rahmat bagi orang yang beriman.” (Q.S Yunus 10:57)
d. Adz-Dzikru (pemberi peringatan). Sebagaimana firman Allah SWT :
“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Adz-Dzikr (Al-Qur'an), dan
sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.” (QS. Al Hijr 15:9)

5
2. Fungsi Al-Qur’an di lihat dari realitas kehidupan manusia yaitu :
a. Al-Qur’an sebagai petunjuk jalan yang lurus bagi kehidupan manusia. Firman Allah SWT
: “Sesungguhnya Al-Quran ini memberi petunjuk pada jalan yang amat lurus.” (Q.S
Al-Isra 17:9 )
b. Al-Qur'an adalah wahyu Allah yang berfungsi sebagai mukjizat bagi Rasulullah
Muhammad SAW. Firman Allah SWT :
“Dan demikian Kami wahyukan Al-Qur’an kepadamu dalam bahasa Arab, agar
engkau memberi peringatan kepada penduduk Ibu Kota (Mekkah) dan penduduk
(negeri-negeri) di sekelilingnya serta memberi peringatan tentang hari berkumpul
(kiamat) yang tidak diragukan adanya, Segolongan masuk surga dan segolongan
masuk neraka.” (Q.S Asy-Syura 42:7 )
c. Al-Qur’an sebagai korektor dan penyempurna kitab-kitab Allah sebelumnya. Firman
Allah SWT : “Dan Kami tidak menurunkan Kitab (Al-Qur’an) ini kepadamu
(Muhammad), melainkan agar engkau dapat menjelaskan kepada mereka apa yang
mereka perselisihkan itu, serta menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang
beriman.” (Q.S An-Nahl 16:64 )
d. Al-Qur’an sebagai sumber segala macam aturan tentang hukum, sosial, ekonomi,
kebudayaan, pendidikan, moral dan sebagainya, yang harus dijadikan “way of life” bagi
seluruh umat manusia untuk memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapinya.
e. Al-Qur’an menjelaskan kepada manusia tentang masalah yang pernah di perselisihkan
umat Islam terdahulu
f. Al-Qur’an menjelaskan kepribadian manusia dan ciri-ciri umum yang membedakannya
dari makhluk lain.
g. Al-Qur’an sebagai tuntunan dan hukum untuk menempuh kehidupan

D. Kedudukan Al-Qur’an dalam Islam


Al-Qur’an sebagai kitab Allah menempati posisi sebagai sumber tertinggi, pertama dan
utama dari seluruh ajaran islam, baik yang mengatur hubungan manusia dengan dirinya sendiri,
hubungan manusia dengan Allah, hubungan manusia dengan sesamanya, dan hubungan
manusia dengan alam.
Dalil naqli bahwa Al-Qur’an merupakan sumber hukum islam yang pertama dan utama
antara lain :
 “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di
antara kamu. kemudian jika kamu berlainan Pendapat tentang sesuatu, Maka
kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-
benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu)
dan lebih baik akibatnya.” (Q.S An-Nisa 4:59)
 “Sesungguhnya Kami telah menurunkan kitab kepadamu dengan membawa kebenaran,
supaya kamu mengadili antara manusia dengan apa yang telah Allah wahyukan
kepadamu, dan janganlah kamu menjadi penantang (orang yang tidak bersalah), karena
(membela) orang-orang yang khianat.” (Q.S An-Nisa 4:105)
Hadis yang menjelaskan bahwa Al-Qur'an merupakan sumber hukum islam yang
pertama dan utama adalah hadis riwayat Turmuzi dan Abu Daud yang berisi dialog, antara

6
Rasulullah dengan sahabatnya Mu'az bin Jabal, gubernur Yaman, sebagaimana sudah
dikemukakan terdahulu.
Para ulama Islam berpendapat bahwa hadis menempati kedudukan pada tingkat kedua
sebagai sumber hukum Islam setelah Al-Qur’an. Mereka beralasan kepada dalil-dalil. (Q.S
Ali-Imran 3:132) dan (Q.S Al-Ahzab 33:36)

Kedudukan Al-Qur’an dalam Islam yaitu :


1. Kitabul Ilmi, (Q.S Al-Alaq 96 : 1-5) Al-Qur’an sebagai sumber berbagai disiplin ilmu
keislaman. Disiplin ilmu yang bersumber dari Al-Qur’an di antaranya yaitu:
a. Ilmu Tauhid (Teologi)
b. Ilmu Hukum
c. Ilmu Tasawuf
d. Ilmu Filasafat Islam
e. Ilmu Sejarah Islam
f. Ilmu Pendidikan Islam
2. Al-Quran sebagai Wahyu Allah SWT (Q.S Asy-Syura 42:7) yaitu seluruh ayat Al-Qur’an
adalah wahyu Allah, tidak ada satu kata pun yang datang dari perkataan atau pikiran Nabi.
3. Kitabul Naba wal akhbar (Berita dan Kabar) artinya, Al-Qur’an merupakan kabar yang di
bawa nabi yang datang dari Allah dan di sebarkan kepada manusia. Firman Allah SWT :
“Tentang apakah mereka saling bertanya-tanya ? (1), Tentang hari yang besar (hari
berbangkit) (2).” (QS. An-Naba’ 78 :1-2)
4. Minhajul Hayah (Pedoman Hidup), sudah seharusnya setiap Muslim menjadikan Al-Qur’an
sebagai rujukan terhadap setiap problem yang di hadapi.
5. Sebagai salah satu sebab masuknya orang arab ke agama Islam pada zaman rasulallah dan
masuknya orang-orang sekarang dan yang akan datang.
6. Al-Quran sebagai suatu yang bersifat Abadi artinya, Al-Qur’an itu tidak akan terganti oleh
kitab apapun sampai hari kiamat baik itu sebagai sumber hukum, sumber ilmu pengetahuan
dan lain-lain.
7. Al-Qur’an di nukil secara mutawattir artinya, Al-Qur’an disampaikan kepada orang lain
secara terus-menerus oleh sekelompok orang yang tidak mungkin bersepakat untuk
berdusta karena banyaknya jumlah orang dan berbeda-bedanya tempat tinggal mereka.
8. Kitabul Hukmi wa syariat (Kitab Hukum Syariah), (Q.S Al-Maidah 5 : 49-50). Al-Qur’an
sebagai sumber hukum, seluruh mazhab sepakat Al-Qur’an sebagai sumber utama dalam
menetapkan hukum, dalam kata lain bahwa Al-Qur’an menempati posisi awal dari tertib
sumber hukum dalam berhujjahan
9. Al-Qur’an di sampaikan kepada nabi Muhammad secara lisan artinya, baik lafadz ataupun
maknanya dari Allah SWT.
10. Al-Qur’an termaktub dalam Mushaf, artinya bahwa setiap wahyu Allah yang lafadz dan
maknanya berasal dari-Nya itu termaktub dalam Mushaf (telah di bukukan).

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Secara harfiah, Al-Qur’an berasal dari bahasa Arab yang artinya bacaan atau
himpunan. Al-Qur’an berarti bacaan, karena merupakan kitab yang wajib dibaca dan
dipelajari, dan berarti himpunan karena merupakan himpunan firman-firman Allah SWT
(wahyu). Menurut istilah, Al-Qur’an adalah kitab suci umat islam yang berisi firman-
firman Allah SWT yang diwahyukan dalam bahasa Arab kepada rasul/nabi terakhir Nabi
Muhammad SAW, yang membacanya adalah ibadah.
Al-Qur’an merupakan kalamullah yang di Wahyukan kepada Nabi Muhammad
SAW, melalui perantara Malaikat Jibril. Para ulama banyak yang berbeda menafsirkan
makna Al-Qur’an tetapi semuanya mempunyai tujuan yang sama dan semuanya
mensepakati bahwa Al-Qur’an itu memang benar di bawa oleh Nabi Muhammad SAW.
Al-Qur’an merupakan pedoman pertama bagi manusia setelah yang keduanya
Hadits, yang merupakan sumber hukum pertama bagi manusia dan tidak ada satupun yang
dapat mengganti kedudukan Al-Qur’an sebagai sumber hukum tertinggi umat Islam, baik
yang mengatur hubungan manusia dengan dirinya sendiri, hubungan manusia dengan
Allah, hubungan manusia dengan sesamanya, dan hubungan manusia dengan alam.
Al-Qur’an mempunyai fungsi dan kedudukan yang sangat besar bagi manusia untuk
mamahami tentang jati diri dan hakikat hidupnya di permukaan bumi ini, karena tanpa
adanya Al-Qur’an tersebut maka peradaban manusia saat ini akan kacau, tidak ada rasa
hormat antara manusia, tidak terjalinnya silaturahim antara Muslim, keadaan kehidupan
manusia semeraut, terjadinya penghardikan terhadap anak yatim dan lain
sebagainya. Setelah kita memahami fungsi dan kadudukan Al-Qur’an tersebut secara utuh
maka kita dapat menjadikan Al-Qur’an merupakan sesuatu yang sangat berperan secara
langsung bagi keberlangsungan kehidupan umat manusia di permukaan bumi ini.

B. Saran-saran
Marilah kita semua menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup kita dan
menjadikannya sebagai rujukan utama terhadap setiap permasalahan yang kita hadapi.
Mempelajari, memahami dan menelaah tentang isi dari kandungan Al-Qur’an secara
terperinci sehingga dapat mengamalkan dan menerapkannya dalam kehidupan kita sendiri.

8
DAFTAR PUSTAKA

Kholis, Nur,,Pengantar Studu Al-Qur’an dan Hadits,2008, Yogyakarta:Sukses Offset.

Syauqi Nawawi. Rif’at.,Kepribadian Al-Qur’an,2011,Jakarta: AMZAH.

Khallaf, Abdul Wahab,‘Ilmu Ushul Fiqh, 1990, Kairo: Maktabah al-Da’wah al-Islamiyah.

Talib, Safi Hasan Abu, Tatbiq al-Syari’ah al-Islamiyah fi al-Bilad al-Arabiyah, 1990,

Kairo : Dar al-Nahdah al-Arabiyah.

Awar, Rosihan.Dr,M.Ag,Penganta Ulumu Qur’an,2009, Bandug:CVPustaka Setia.

Qurais, Sihab,M,Membumkan Al-Qur’an,Jld 2

Mohammad, Bambang Irawan S., Fungsi Al-Qur'an

Masyhur, Kahar, Pokok-Pokok Ulumul Qur’an, Jakarta:Rineka Cipta,1992

Munawir, Fajrul,dkk, Al Qur’an,Yogyakarta:Pokja Akademik,2005

Zuhdi, Masjfuk, Pengantar Ulumul Qur’an, Surabaya: CV.Karya Abditama,1993

Anda mungkin juga menyukai