Dari Imran bin Hushain ra, Rasulullah SAW bersabda: Sebaik-baik kalian adalah generasi
yang ada pada masaku (para sahabat) , kemudian generasi yang berikutnya (tabiin), kemudian
generasi yang berikutnya lagi (atbaut tabiin). (HR. Bukhari)
Imam Nawawi secara jelas mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan generasi
pada masaku adalah sahabat Rasulullah SAW. Dalam hadits lain, Rasulullah SAW juga
mengemukakan mengenai keutamaan sahabat:
)
Dari Abu Said al-Khudri ra, Rasulullah SAW bersabda, Janganlah kalian mencela sahabat-
sahabatku.Karena sekiranya salah seorang diantara kalian menginfakkan emas sebesar gunung
uhud, niscaya ia tidak akan dapat menyamai keimanan mereka, bahkan menyamai setengahnya
pun tidak. (HR. Bukhari).
Sayid Qutub mengemukakan (1993 : 14 23) , terdapat tiga hal yang melatar belakangi para
sahabat sehingga mereka dapat menjadi khairul qurun, yang tiada duanya di dunia ini. Secara
ringkasnya adalah sebagai berikut: pertama, karena mereka menjadikan Al-Qur'an sebagai satu-
satunya sumber petunjuk jalan, guna menjadi pegangan hidup mereka, dan mereka membuang
jauh-jauh berbagai sumber lainnya. Kedua, ketika mereka membacanya, mereka tidak memiliki
tujuan untuk tsaqofah, pengetahuan, menikmati keindahannya dan lain sebainya. Namun mereka
membacanya hanya untuk mengimplementaikan apa yang diinginkan oleh Allah dalam
kehidupan mereka. Ketiga, mereka membuang jauh-jauh segala hal yang berhubungan dengan
masa lalu ketika jahiliah. Mereka memandang bahwa Islam merupakan titik tolak perubahan,
yang sama sekali terpisah dengan masa lalu, baik yang bersifat pemikiran maupun budaya.
Dengan ketiga hal inilah, generasi sahabat muncul sebagai generasi terindah yang pernah terlahir
ke dunia ini. Di sebabkan karena ketotalitasan mereka ketika berinteraksi dengan Al-Quran,
yang dilandasi sebuah keyakinan yang sangat mengakar dalam lubuk sanubari mereka yang
teramat dalam, bahwa hanya Al-Quran lah satu-satunya pedoman hidup yang mampu
mengantarkan manusia pada kebahagiaan hakiki baik di dunia maupun di akhirat.
dikutip dari : http://mediabilhikmah.multiply.com
Diposkan oleh keistimewaan alquran di 02.21 0 komentar
AL-QURAN sebagai obat
Al Quran sebagai Obat
"Wanunazzilu minal Qurani maa huwa Syifaa u Wa Rahmatan Lil Mukminin..."
Artinya: Dan kami turunkan Al Quran suatu penawar (obat) bagi orang-orang yang beriman..
(QA : 17 : 82)
DR. Ahmad Al-Qodi', direktur utama islamic medicine for education and research yang berpusat
di amerika sekaligus konsultasi ahli sebuah klinik di panama city, florida amerika serikat telah
melakukan penelitian tentang pengaruh Al Quran pada manusia dalam perspektif fisiologis dan
psikologis yang terbagi dalam 2 tahapan. Tahap pertama bertujuan untuk menentukan
kemungkinan adanya pengaruh Al Quran pada fungsi organ tubuh sekaligus mengukur intensitas
pengaruhnya jika ada. Hasil eksperimen pertama ini membuktikan bahwa 97% responden, baik
muslim maupun non-muslim, baik yang mengerti bahasa arab maupun tidak, mengalami
beberapa perubahan fisiologis yang menunjukkan tingkat ketegangan urat syaraf reflektif.
Hasilnya membuktikan bahwa Al Quran memiliki pengaruh yang mampu merelaksasi
ketegangan urat syaraf tersebut. Fakta ini secara tepat terekam dalam sistem detektor elektronik
yang didukung komputer guna mengukur perubahan apapun dalam fisiologi(organ) tubuh.
Dari penelitian tersebut juga di ketahui, bahwa ketegangan urat syaraf berpotensi megurangi
daya tahan tubuh yang disebabkan terganggunya keseimbangan fungsi organ dalam tubuh untuk
melawan sakit atau membantu proses penyembuhan.
Sementara itu, eksperimen yang kedua diarahkan guna mengetahui apakah efek relaksasi yang di
timbulkan Al Quran pada ketegangan syaraf beserta perubahan-perubahan fisiologis yang
mengiringinya benar-benar disebabkan oleh kalimat-kalimat Al Quran sendiri secara definitif,
tanpa memandang apakah kalimat-kalimat itu dapat dipahami oleh pendengan atau tidak.
Dalam penelitian tersebut, para responden non-muslim yang tidak memahami bahasa arab
diperdengarkan bacaan Al Quran dan bacaan teks bahasa arab yang dilantunkan dengan
kesamaan instrumen dengan aspek lafal, bentuk dan melodi sehingga para responden tidak bisa
membedakan keduanya karena memang mereka buta sama sekali dengan bahsa arab. dan
ternyata, hasilnya cukup fositif. Eksperimen penyimakan bacaan al quran menunujukkan hasil
hingga 65%. Hal itu berati bahwa voltase listrik pada otot relatif menurun, sehingga
mengindidkasikan adanya efek relaksasi Al Quran pada sterss. Sementara pada bacaan berbahsa
arab non Al Quran, pengaruh ini hanya terlihat 33% saja.
Untuk melakukan hasil itu, pengulangan eksperimenpun dilakukan pada sejumlah responden
dengan melakukan pengubahan ulang urutan bacaannya dengan non Al Quran. dan ternyata
hasilnya tetap positif.
Hasil penelitian quranik yang dilakukan oleh DR. Ahmad Al-Qodi' dalam kajian ini
menunjukkan bahwa AlQquran memiliki pengaruh positif yang signifikan dalam menurunkan
ketegangan (stres), dan ini dapat dicatat dan diukur secara kuntitatif maupun kualitatif. Pengaruh
tersebut tampak dalam bentuk perubahan-perubahan yang terjadi pada arus listrik otot urat
syaraf, juga perubahan pada daya tangkap kulit terhadap konduksi listrik, perubahan pada
sirkulasi darah, serta perubahan pada detak jantung, kadar darah yang mengalir pada kulit dan
suhu kulit yang kesemuanya saling terkait dan paralel dengan perubahan-perubahan aspek lain.
Semua perubahan ini menunjukkan fungsi dan kinenja sistem syaraf otomatik(reflektif) yang
lebih lanjut berpengruh pada organ-oragan tubuh yang lain serta fungsi-fungsinya. Karena itu,
ditemukan adanya kemungkinan-kemungkinan tak terbatas pada pengaruh-pengaruh fisiologis
yang bisa dihasilkan Al Quran.
Selain itu, sudah maklum adanya bahwa stres berpotensi menurunkan imunitas(daya kekebalan)
tubuh, kemungkinan hal itu disebabkan oleh sekresi cortizol atau zat lain sebagai reaksi antara
sistem syaraf dan sistem kelenjer endokrin. Untuk itu bisa diambil hipotesa bahwa efek relaksasi
Al Quran bagi stres dapat berpotensi mengaktifkan fungsi daya tahan tubuh yang berperan besar
dalam melawan penyakit atau membantu proses penyembuhan. hal itu, dapat terjadi pada
penyakit-penyakit gangguan pencernaan, infeksi, kanker dan lain sebagainya.
Hal demikian menunjukkan bahwa kalimat-kalimat Al Quran sendiri memiliki pengaruh
fisiologis yang bisa merrredakan ketegangan otot pada tubuh, tanpa harus mengetahui makna
kata-kata itu sendiri.
(dari : buku Fikih kesehatan karangan Ahsin W. Al Hafidz)
Subhanallah, segala puji bagi Allah yang telah menurunkan Al Quran kepada kita. bagi orang
yang tidak mengerti sama sekali saja terbukti Al Quran memberikan manfaat, apa lagi bagi
orang yang mengerti dan paham tentang isi Al Quran. Mari, kembali kita kepada Al Quran, kita
tingkatkan bacaaan Al Quran kita , kita tingkatkan hafalan, kita tingkatkan pemahaman kita
tentang isi dan kandungan yang terdapat dalam Al Quran yang subhanallah luar biasa hebatnya.
dikutip dari : http://risnalcsui05.blogspot.com
Diposkan oleh keistimewaan alquran di 02.19 0 komentar
AL-QURAN sebagai pedoman hidup
Al-Quran Adalah Pedoman Hidup
Abdullah Saleh Hadrami
Allah Ta?ala berfirman: ?Al-Qur?an ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat
bagi kaum yang meyakini.?
(Surat 45 Al-Jaatsiyah (Yang Berlutut) Ayat 20)
Kandungan Ayat:
- Ayat ini adalah seruan untuk seluruh manusia tanpa pandang agama, suku, ras, warna kulit dan
bangsa.
- Al-Qur?an adalah pedoman hidup yang sempurna untuk meraih kebahagiaan hakiki di dunia
dan akhirat.
- Kita harus memahami Al-Qur?an agar bisa mengambil manfaat dan petunjuknya.
- Al-Qur?an adalah petunjuk ke jalan yang lurus dalam pokok-pokok agama dan cabang-
cabangnya.
- Al-Qur?an adalah rahmat yang membersihkan jiwa dan akal manusia dari berbagai macam
kotorannya.
- Kita harus meyakini semua isi dan kandungan Al-Qur?an agar mendapatkan manfaat, petunjuk
dan rahmat serta menjadikannya sebagai pedoman hidup.
dikutip dari : http://www.kajianislam.net
Diposkan oleh keistimewaan alquran di 02.18 0 komentar
keistimewaaN AL-QURAN
Keistimewaan Dan Keutamaan Al-qur'an / Alquran Sebagai Kitab Suci Umat Islam Di Dunia
Al Qur'an adalah kita suci umat islam yang diturukan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad
SAW sebagai rasul memiliki berbagi keistimewaan / keutamaan dibandingkan dengan kitab-
kitab suci lainnya sebagai berikut di bawah ini :
1. Memberi pedoman dan petunjuk hidup lengkap beserta hukum-hukum untuk kesejahteraan
dan kebahagiaan manusia seluruh bangsa di mana pun berada serta segala zaman / periode
waktu.
2. Memiliki ayat-ayat yang mengagumkan sehingga pendengar ayat suci al-qur'an dapat
dipengaruhi jiwanya.
3. Memutus rantai taqlid yang menghilangkan kebebasan berfikir serta memperlemah
kemampuan berupaya dan berkarya manusia.
4. Memberi gambaran umum ilmu alam untuk merangsang perkembangan berbagai ilmu.
5. Memiliki ayat-ayat yang menghormati akal pikiran sebagai dasar utama untuk memahami
hukum dunia manusia.
6. Menyamakan manusia tanpa pembagian strata, kelas, golongan, dan lain sebagainya. Yang
menentukan perbedaan manusia di mata Allah SWT adalah taqwa.
7. Melepas kehinaan pada jiwa manusia agar terhindar dari penyembahan terhadap makhluk
serta menanamkan tauhid dalam jiwa.
dikutip dari : http://organisasi.org
Diposkan oleh keistimewaan alquran di 02.12 0 komentar
Rabu, 21 Oktober 2009
Arti Al-Quran
Ditinjau dari segi kebahasaan, Al-Quran berasal dari bahasa Arab yang berarti "bacaan" atau
"sesuatu yang dibaca berulang-ulang". Kata Al-Quran adalah bentuk kata benda (masdar) dari
kata kerja qara'a yang artinya membaca. Konsep pemakaian kata ini dapat juga dijumpai pada
salah satu surat Al-Qur'an sendiri yakni pada ayat 17 dan 18 surah Al-Qiyamah.
Alquraan sebagai penenang hati dan penyejuk jiwa
allah SWT mempunyai sifat Ar-Rahmn dan Ar-Rahm, maka ketika Allah SWT
menciptakan manusia Allahpun menyertakan Al-Quran sebagai pedoman dan
petunjuk bagi kehidupan manusia. Al Quran menjelaskan sesuatu baik yang
halal atau haram, urusan-urusan agama, pekerjaan dan tempat kembali manusia,
serta menjadi petunjuk bagi hati manusia,[1] maka sudah menjadi keharusan bagi
manusia untuk menjadikan Al Quran sebagai undang-undang utama kehidupan
mereka, sebagaimana firman Allah SWT :
Dan Kami turunkan kepadamu Al-Kitab (Al Quran) untuk menjelaskan
segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang
yang berserah diri. (QS. An-Nahl :89).[2]
Adanya tuntutan untuk menjadikan Al Quran sebagai way of life secara otomatis
adanya perintah untuk mengikuti Sunnah Rasulullah SAW (baca: Hadits), karena
dengan haditslah Al Quran dijabarkan dan dirincikan. Al Quran merupakan
standar yang menjadi ukuran dan tempat dasar berfikir para shahabat.
[3] Cerminan dari aplikasi Al Quran dalam kehidupan sehari-hari dapat
dilihat langsung dalam kehidupan Rasulullah SAW, karena beliaulah
cerminan Al Quran hidup sebagai uswah hasanah bagi umatnya,
agar mereka mengikuti kehidupan dan akhlak Rasulullah SAW.
Sewaktu Aisyah RA ditanya tentang akhlak Rasululllah SAW, ia berkata :
Akhlaknya adalah Al Quran (HR. An Nasai)[4].
Al Quran merupakan kitab yang sempurna, mencakup segala peristiwa
baik yang terdahulu atau yang akan datang, fenomena alam, kisah-kisah
terdahulu, problematika manusia dan solusinya. Sebagai contoh Al Quran
menceritakan tentang kegoncangan di hari kiamat dalam surat Az-Zalzalah,
kebinasaan Firaun dan tentaranya yang ditenggalamkan air laut dalam
surat Yunus ayat 90. Allah SWT melalui Al Quran surat Al Anbiya ayat 35
menyebutkan bahwa setiap manusia akan mendapatkan ujian berupa ujian
kebaikan dan keburukan (musibah).
Ketika mendapatkan musibah manusia dituntut untuk bersabar ketika
mendapatkan ujian-ujian tersebut. Musibah yang terjadi pada manusia
dan segala sesuatu yang terjadi merupakan taqdir dari Allah SWT.
Maka apabila manusia menyadari bahwa segala yang terjadi merupakan
taqdir, maka ia akan sabar dan tenang menjalani kehidupan ini, serta
menikmati hakikat kehidupan tersebut.[5]
Salah satu do'a yang diajarkan oleh Rasulullah saw agar jiwa kita
tenang dan tenteram adalah doa agar Al Qur'an menjadi penawar
hati yang menghilangkan segala gundah gulana :
AL-QUR'AN SEBAGAI PETUNJUK
KH. Moch. Ali Hanafiah Akbar
Nabi Adam As., memiliki ilmu yang begitu luhur, pangkat yang paling tinggi sehingga
Malaikat diperintahkan oleh Allah untuk bersujud kepadanya. Nabi Adam juga telah
diberikan oleh Allah kebebasan untuk menggunakan segala fasilitas yang ada di surga.
Tetapi akhirnya, karena tergoda oleh rayuan iblis, maka dia dan istrinya harus turun ke
bumi.
Kisah yang dapat kita baca didalam al-Quran tersebut, menjadi sebuah contoh bagi kita
bahwasnya kekayaan yang melimpah, pangkat yang tinggi, ilmu yang luhur tidak akan
menjadikan iblis berhenti menggoda manusia supaya lupa kepada Allah. Oleh karena itu
kita harus mencari petunjuk.
Petunjuk tersebut tidak lain adalah al-Qur'an. Allah Swt. berfirman :
Artinya : Alif Laam Miim. Kitab (al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi
orang yang bertaqwa.
Apakah kita sudah menjadi orang yang bertaqwa? Jika belum menjadi orang yang bertaqwa,
bagaimana mungkin al-Qur'an sebanyak 30 juz tersebut menjadi petunjuk bagi kita. Oleh karena
itu carilah orang yang bertaqwa. Dalam ayat selanjutnya Allah menjelaskan ciri-ciri orang yang
bertaqwa itu yaitu mereka yang beriman kepada yang ghaib, mendirikan shalat, menafkahkan
sebahagian rezeki yang dianugerahkan Allah, beriman kepada kitab al-Qur'an dan kitab-kitab
sebelumnya serta mereka yakin akan kehidupan akhirat.
Jangan salah pilih! Karena Allah menjelaskan pada ayat berikutnya tentang golongan orang
Kafir dan golongan orang Munafiq. Alhamdulillah kita telah bertemu dengan pangersa Abah.
Dia telah memberikan petunjuk kepada kita melalui amalan Tharekat Qodiriyyah
Naqsyabandiyyah ini. Sehingga jika petunjuknya kita amalkan niscaya petunjuk tersebut akan
menjadi rahmat, menjadi penawar, menjadi obat penyembuh penyakit-penyakit hati.
Artinya : Dan Kami turunkan dari al-Qur'an sesuatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi
orang-orang yang beriman dan al-Qur'an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang
dzalim selain kerugian.
Artinya : Hai manusia sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan jadi
penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi
orang-orang yang beriman.
ALLQUR'AN SEBAGAI PEDOMAN
HIDUP UMAT MANUSIA
Pemilik Al-Qur'an Pedoman KU Diperbarui sekitar 6 bulan yang lalu
Bissmillahirrahmanirrahiim
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
AL-QUR'AN SEBAGAI PEDOMAN HIDUP MANUSIA
** ..**
Al-Quran adalah kitab suci umat islam yang diturunkan oleh Allah SWT melalui Malikat Jibril
secara berangsur-angsur kepada Nabi Muhammad SAW. Al-Quran merupakan kitab suci
terakhir dan diturunkan sebagai penutup dari semua kitab-kitab yang sebelumnya. Kitab suci al-
quran isinya mencakup seluruh inti wahyu yang telah diturunkan kepada para nabi dan rasul
sebelumnya. Al-Quran adalah mukjizat nabi Muhammad SAW yang terbesar diantara mukjizat-
mukjizat lainnya.
Al-Quran merupakan pedoman sekaligus menjadi dasar hukum bagi manusia dalam mencapai
kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Sejak Nabi Adam sampai Nabi Muhammad, para rasul
datang untuk menyampaikan ajaran Tuhan kepada umatnya. Sebagai manusia para rasul tersebut
pasti menemui ajalnya, meninggal dunia. Sepeninggal rasul, kehidupan umat manusia pasti akan
kacau tanpa pegangan atau pedoman. Dengan diturunkannya kitab suci, maka umat manusia
memiliki pedoman hidup walaupun nabi atau rasul telah tiada.
Kepentingan diturunkannya kitab suci, dalam hal ini Al-Quran, yaitu : Agar manusia mengenal
dan beriman kepada Allah, Tuhan yang Maha Esa. Manusia cenderung mengakui adanya suatu
kekuatan atau kekuasaan di luar dirinya. Manusia dengan caranya masing-masing mencari zat
yang Maha Kuasa.
Pengalaman-pengalaman membuktikan, bahwa dengan hanya menggunakan akalnya manusia
sering keliru mengenal Tuhannya. Untuk membantu manusia mengenal Tuhannya dengan benar,
perlu adanya tuntunan dari Allah SWT. berupa wahyu yang diturunkan melalui para rasul.
Dengan adanya wahyu, manusia dengan mudah dapat mengenal Tuhan yang sesungguhnya,
Tuhan yang Maha Pencipta.
Al-quran sebagai pedoman hidup manusia dan umat Islam khususnya. Tanpa pegangan atau
pedoman, manusia akan kehilangan arah. Kehidupan manusia penuh dengan berbagai persoalan,
dari persoalan yang paling ringan sampai yang paling berat. Pada zaman nabi semua persoalan
dapat diselesaikan langsung oleh nabi. Jika ada persoalan yang rumit yang nabi sendiri
mengalami kesulitan, maka Allah memberi petunjuk melalui wahyu. Setelah Rasulullah tiada,
manusia perlu pedoman agar kehidupan mereka tidak kacau balau. Wahyu-wahyu Allah yang
dihimpun dalam sebuah kitab yang bernama Al-Quran itu menjadi pedoman yang lengkap bagi
manusia dalam menjalin hubungan dengan Allah, dengan sesama manusia, dan dengan alam
lingkungannya.
Al-Quran Sebagai Petunjuk dan Pedoman Bagi Manusia
Allah SWT menurunkan pesan-pesan-Nya melalui al-quran kepada manusia, untuk dijadikan
pegangan dan pedoman, WAY OF LIFE, agar manusia sukses dalam menjalani kehidupan di
dunia dan bahagia di akhirat. Allah menurunkan al-quran melalui Rasul-Nya, menggunakan
bahasanya, al-quran diturunkan dibelahan bumi pilihan Allah, yakni Mekkah Al Muqarramah
dan sebagai umat islam yang juga terpanggil untuk menjalankan pesan-pesan Allah, maka sudah
menjadi kewajiban bagi kita untuk menjadikan al-quran sebagai petunjuk dan pedoman dalam
hidup dan kehidupan, yakni memasyarakatkan isi, bacaan dan mengamalkan al-quran dalam
kehidupan sehari-hari.
Alif Laam Raa .. ( ini adalah ) Kitab yang kami turunkan kepadamu (Muhammad) supaya
kamu mengeluarkan manusia dari kegerlapan kepada cahaya terang benderang dengan izin
Tuhan, (Yaitu) menuju jalan Tuhan yang Maha Perkasa lagi Maha terpuji . (QS;Ibrahim ayat;
1)
Dari ayat yang di atas, jelaslah bahwa fungsi al-quran adalah untuk membebaskan manusia
pada ayat ini Allah menyebutkan kegelapan dengan menggunakan jamak Muannas salim dari
isim mufrad artinya kegelapan-kegelapan. Mengandung bahwa kegelapan di dunia ini banyak
macam raga dan bentuk. Hal ini juga ditegaskan dalam beberapa tafsir, baik itu ( At-Tabari ),
(Jalalain), ( Ibnu Katsir ), maupun (Al-Kurtubi ) disebutkan bahwa itu tafsirnya , kekafiran,
kesesatan dan kebodohan. Sementara dalam ayat ini menggunakan isim mufrad, tidak
menggunakan bentuk jamak. itu menunjukkan bahwa cahaya itu satu, yakni cahaya iman,
petunjuk dan hidayah Allah SWT.
Pada saat Nabi Muhammad yang begitu semangatnya mempelajari al-quran hingga ketika Jibril
belum selesai menuntun, beliau sudah menirukannya. Allah melarang Nabi Muhammad,
menirukan bacaan Jibril kalimat demi kalimat, sebelum Jibril membacakannya sampai selesai.
Hal ini dilakukan agar Nabi Muhammad benar-benar paham dan hafal terhadap ayat yang
diturunkan. Artinya tanamkanlah kegemaran membaca al-quran, pelajarilah secara bertahap dan
siapapun yang ingin belajar al-quran haruslah ada pembimbingnya, agar ketika salah
membacanya ada yang mengoreksinya.
16. janganlah kamu gerakkan lidahmu untuk (membaca) Al Quran karena hendak cepat-cepat
(menguasai)nya.
17. Sesungguhnya atas tanggungan kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu
pandai) membacanya.
18. apabila Kami telah selesai membacakannya Maka ikutilah bacaannya itu.
19. Kemudian, Sesungguhnya atas tanggungan kamilah penjelasannya.
20. sekali-kali janganlah demikian. sebenarnya kamu (hai manusia) mencintai kehidupan dunia,
21. dan meninggalkan (kehidupan) akhirat.(QS;Al-Qiyamah : 16-21)
Pada ayat ini juga Allah memerintahkan dengan Fiil Amar maka iktuilah bacaan itu artinya,
setelah gemar membaca dan mengamalkannya al-quran kita tidak hanya tinggal diam. Kita
disuruh mengikuti al-quran, mengikuti amalan syariat dan hokum-hukumnya, sesuai dengan
kapasitas diri masing-masing. Pelestarian dan pengaktualisasian nilai-nilai al-quran dalam
kehidupan sehari-hari sangatlah penting. Dengan kecintaan membaca ayat-ayat al-quran ,
merupakan tanda akan lahir suatu motivasi untuk mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Kecintaan terhadap al-quran tidak lahir dengan spontanitas, disamping upaya yang sungguh-
sungguh dari diri sendiri, keluarga dan para ulama dalam meningkatkan tulis baca al-quran,
namun yang tidak kala pentingnya adalah faktor apresiasi pemerintah. Jikalau kita seorang
pejabat, tiada salahnya membuat peraturan daerah yang berhubungan dengan al-quran, misalnya
setiap anak yang melanjutkan ke tingkat SLTP dan SLTA hendaknya memiliki sertifikat tulis
baca al-quran. Dengan demikian, TPA-TPA yang ada disekitar kita tidak akan sepi seperti
sekarang ini. Kita bangga karena didaerah kita telah banyak berdiri mensjid-mesjid, telah banyak
berdiri surau-surau, TPA-TPA yang telah banyak dicetak qari dan qariah,
Oleh karena itu, marilah kita galakkan membaca Al-Quran. Marilah, bersama-sama kita
pelajari dan mengamalkan isi Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari, sebagaimana layaknya
Rasul diberi gelar Al-Quran yang berjalan. Dengan demikian akan tercapailah masyarakat yang
dicita-citakan yaitu BALDHATUN TAYYIBATUN WARABBUN GHAFUR.
Oleh Dr. Muhibbuthabry, M.Ag. Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Ar-Raniry, Banda Aceh.
ALQURAN merupakan petunjuk dan pedoman hidup bagi seluruh umat manusia di permukaan
bumi ini. Hidup dengan petunjuk berarti hidup di bawah cahaya yang terang benderang. Ibarat
lilin yang menerangi di saat gelap gulita. Alquran menerangi umat Islam di tengah-tengah
kegulitaan hidup. Di saat gelap gulita, secercah cahaya begitu berguna. Hidup tanpa Alquran
berarti gelap tanpa cahaya, tanpa cahaya di saat gelap berarti tanpa panduan dan kepastian kaki
melangkah.
Allah Swt menggunakan permisalan matahari dan bulan sebagai petunjuk. Kebutuhan manusia
terhadap pedoman hidup, ibarat butuhnya gelap pada cahaya. Pastinya sungguh amat berbahagia
orang yang senantiasa mengikuti petunjuk Alquran sebagai pedoman hidup di permukaan bumi
Allah ini. Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkannya
manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui
bilangan tahun dan perhitungan (waktu)... (QS. Yunus: 5)
Posisi Alquran bagi seorang muslim, di samping menjadi penawar untuk segala penyakit ruhani
dan jasmani juga menebar rahmat bagi diri dan lingkungan sekitarnya. Perlu membaca,
menghayati, mencerdasi dan mengamalkan segala titah Alquran sebagai pedoman hidup demi
meraih sebuah kehidupan yang penuh ridha dan maghfirah Allah Swt, tanpa itu semua Alquran
tidak akan menjadi pedoman apa-apa bagi para pembacanya, sebagaimana firmanNya: Dan
kami turunkan dari Alquran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang
beriman dan Alquran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.
(QS. Al-Isra: 82).
Mengingat Alquran diturunkan pada bulan yang penuh dengan berkah dan maghfirah ini, yaitu
bulan Ramadhan sehingga juga diwajibkan bagi umat Islam untuk berpuasa yakni menahan diri
dari makan-minum, bersetubuh dan segala hal-hal yang membatalkannya, maka begitu banyak
pelajaran dan hikmah yang dapat dijadikan sebagai pedoman hidup bagi seluruh umat manusia,
khususnya umat Islam. Ramadhan telah mengajarkan umat Islam tentang arti penting sebuah
keberkahan hidup.
Ada beberapa catatan penting yang perlu kita cerdasi secara bersama tentang Ramadhan sebagai
bulan yang istimewa dalam perpsektif Alquran, yang ditandai dengan turunnya Alquran, satu-
satunya pedoman dan petunjuk kebenaran dalam kehidupan seorang muslim. Alquran
memberikan rambu-rambu kehidupan kepada manusia, mulai dari lampu kuning, hijau, merah
dan grey (abu-abu), selain hitam dan putih tentunya. Akibat yang satu dengan lainnya masing-
masing berbeda, tidak menghalalkan segala cara dan tidak mengharamkan semua perkara.
Alquran menjadi pelita bagi seseorang agar mampu menangkap rambu-rambu kehidupan dan
akibatnya. Jangan sampai gemerlap lampu itu membuat terlena, karena apabila kita terlena maka
tentunya akan terjerumus menjadi orang yang buta warna petunjuk dan barangkali akan terjebak
mengejar kilauan fatarmorgana. Fatamorgana, termasuk godaan mata, selalu indah dalam
pandangan namun tak pernah terbukti di alam nyata. Ia selalu berbentuk impian dan angan-
angan (tamanni) dari pada harapan dan cita-cita (taraji).
Bulan Ramadhan merupakan arena pergulatan penting guna membina kualitas pribadi seseorang
melalui berbagai pendidikan ruhani. Ragam ritual dan ketulusan spiritual diselenggarakan
sebagai bekal menyonsong peperangan sebenarnya dalam hidup di sebelas bulan berikutnya.
Dari awal sampai akhir Ramadhan adalah saat-saat menempa berbagai pelatihan guna
mendewasakan hati, pikiran dan sikap selama ini. berbagai ujian digelar guna membina jiwa
yang kokoh dan kukuk.
Ramadhan menjadi bulan suci dan penuh berkah untuk umat Islam, karena di dalamnya terdapat
ragam pengorbanan. Ramadhan menjadi berkah karena enam keutamaan yaitu; bulan
diturunkannya Alquran, puasa di siang hari, shalat Tarawih di malam hari, Lailatul Qadr (malam
penentuan bagi hidup seeorang), pelaksanaan Zakat Fitrah dan Hari Raya Idul Fitri. Sungguh
suatu bulan yang selalu menuntun umatnya ke jalan yang benar untuk menggapai ridha Allah.
Oleh karena itu, dari keenam peritiwa selama Ramadhan itu merupakan simbol-simbol tersendiri
bagi tuntunan dan dapat dijadikan sebagai pedoman implementatif dalam kehidupan manusia.
Semuanya bukan tanpa makna, hikmahnya kembali kepada pelakunya bahkan dapat menentukan
kualitas hidup seseorang di masa yang akan datang. Allah telah mengingatkan, apabila ingin
selamat hidup di dunia dan akhirat kelak, maka berpegang teguhlah kamu pada tali Allah
(Alquran dan al-Sunnah)