DAN HADIST
KELOMPOK I
JURUSAN BIOLOGI
i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami
bisa selesaikan makalah mengenai Definisi, Fungsi dan Kedudukan Antara Al-Quran
dan Hadist.
Makalah ini sudah selesai kami susun dengan maksimal dengan bantuan
pertolongan dari berbagai pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang sudah
ikut berkontribusi didalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari seutuhnya bahwa masih jauh dari
kata sempurna baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu, kami terbuka untuk menerima segala masukan dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca sehingga kami bisa melakukan perbaikan makalah ilmiah
sehingga menjadi makalah yang baik dan benar.
Akhir kata, kami berharap semoga makalah tentang Definisi, Fungsi dan
Kedudukan Antara Al-Quran dan Hadist ini bisa memberi manfaat ataupun inpirasi
pada pembaca.
. Penyusun
ii
ABSTRAK
Alquran adalah kitab dan firman yang Allah turunkan kepada nabi
Muhammad saw untuk umat islam. Alquran memiliki fungsi sentral dalam umat
islam. Alquran berfungsi sebagai landasan hukum nomor satu dalam islam. Namun,
selain alquran, sumber dan rujukan lain yang dipakai oleh umat islam adalah hadist.
Hadist memiliki kedudukan nomor dua didalam pengambilan sumber hukum.
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................. ii
BAB I ............................................................................................................................ 1
A. Alquran............................................................................................................... 2
1. Pengertian ....................................................................................................... 2
2. Fungsi ............................................................................................................. 3
3. Kedudukan ...................................................................................................... 5
B. Hadist ................................................................................................................. 6
1. Pengertian ....................................................................................................... 6
2. Fungsi ............................................................................................................. 8
3. Kedudukan .................................................................................................... 11
4. Hadist Qudsi ................................................................................................. 12
5. Perbedaan Hadist Qudsi dan Hadist Nabawi ................................................ 13
C. Sunnah, Khabar dan Atsar................................................................................ 16
1. Sunnah .......................................................................................................... 16
2. Khabar .......................................................................................................... 17
3. Atsar ............................................................................................................. 17
BAB III ....................................................................................................................... 19
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 19
B. Saran ................................................................................................................. 19
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 20
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Alquran adalah kitab Allah yang diturunkan kepada nabi Muhammad
SAW melalui perantara malaikat jibril. Secara Bahasa, Al-Qur’an berarti
bacaan. Namun, dapat pula merujuk kepada kitab suci umat islam. Al-qur’an
diturunkan secara ke bumi secara bertahap. Diturunkan sejak wahyu pertama
dimulai saat usia rasulullah 40 tahun di kota mekah tahun 610 hingga wahyu
terakhir di kota Madinah saat usia rasulullah 63 tahun pada tahun 632.
Alquran adalah risalah Allah untuk seluruh umat manusia. Maka
tidaklah heran kalua Alquran dapat memenuhi segala tuntutan manusia yang
berdasarkan pada prinsip-prinsip agama samawi. Rasulullah menantang
orang-orang arab yang tentu saja mengerti sastra arab untuk membuat semisal
Alquran atau bahkan hanya diminta untuk membuat 1 surat dari Alquran
namun mereka tidak ada satupun yang mampu.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian, fungsi, dan kedudukan Al-Qur’an dan Hadist?
2. Apa perbedaan dan hubungan Al-quran dan Hadist serta hadist Qudsi,
Hadist Nabawi Atsar, Khabar dan Sunnah?
C. Tujuan
Dari rumusan masalah di atas, tujuan pembuatan makalah ini adalah:
1 Memahami pengertian, fungsi, dan kedudukan Alquran dan Hadist.
2. Memahami pengertian, kedudukan dan hubungan hadist dengan Alquran
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Alquran
1. Pengertian
“Qara’a memiliki arti mengumpulkan dan menghimpun. qira’ah
berarti merangkai huruf-huruf dan kata-kata lainnya satu sama lainnya
dalam satu ungkapan kata yang teratur. Alquran sama asalnya dengan
“qira’ah” yaitu akar kata (masdar-infinitif) dari qara’a, qira’atan wa
qur’anan.1
ُِإ َّن َعلَ ۡينَا َج ۡم َع ۥهُ َوقُ ۡر َءانَ ۥهُ فَإِذَا قَ َر ۡأنَهُ فَٱت َّ ِبعۡ قُ ۡر َءانَ ۥه
“Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya (di dadamu)
dan (membuatmu pandai) membacanya. Apabila Kami telah selesai
membacakannya maka ikutilah bacaannya itu.”
(Al-Qiyamah : 17-18 )
Sebutan untuk Alquran tidak hanya terbatas pada seluruh ayat yang
ada pada Alquran, namun seluruh bagian dari Alquran itu sendiri. Sebagai
contoh, ketika ada seseorang yang membaca hanya satu ayat dari Alquran,
maka iya tetap dibenarkan dikatakan membaca Alquran walaupun hanya
satu ayat yang dibaca.
1
Syaikh Manna’ Al-Qathan, Pengantar Studi Ilmu Alquran, Pustaka Al-Kautsar, 2006, hlm. 16.
2
Adapun Muhammad Ali Ash-Shabuni mendefinisikan Al-Qur'an
sebagai berikut:
2. Fungsi
a. Al-huda
2
Anonim, Alquran, diakses dari https://id.wikipedia.org/wiki/Al-Qur%27an, pada tanggal 22 Agustus 2019 pukul
21.10
3 Syaikh Manna’ Al-Qathan, Op.cit., hlm. 18.
3
Alquran tidak hanya diturunkan sebagai pentunjuk bagia
umat islam, namun merupakan petunjuk bagi seluruh umat manusia
yang didalamnya tidak mengandung sedikitpun keraguan,
b. Al-Furqon
ً ار َك ٱلَّذِي ن ََّز َل ۡٱلفُ ۡرقَانَ َعلَى َع ۡب ِدِۦه ِليَ ُكونَ ِل ۡلعَلَ ِمينَ نَ ِذ
يرا َ َتَب
“ Maha suci Allah yang telah menurunkan Al Furqaan (Al Quran)
kepada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada
seluruh alam, “ ( Al-Furqon : 1 )
c. Asy-Syifa
َان َما ُه َو ِشفَاء َو َر ۡح َمة ِل ۡل ُم ۡؤ ِمنِين ِ َونُن َِز ُل ِمنَ ۡٱلقُ ۡر َء
َّ َُو ََل يَ ِزيد
َ ٱلظ ِل ِمينَ إِ ََّل َخ
س ٗارا
“ Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan
rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah
menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.” (Al-Isro’
: 82 )
4
d. Mau’izhoh
ظة ِمن َّر ِب ُك ۡم َو ِشفَاء َ اس قَ ۡد َجا َء ۡت ُكم َّم ۡو ِعُ َّيَأَيُّ َها ٱلن
َُور َوهُدٗ ى َو َر ۡح َمة ِل ۡل ُم ۡؤ ِمنِين ِ صد ُّ ِل َما فِي ٱل
“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari
Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam
dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (
Yunus : 57 )
3. Kedudukan
سو َل َوأ ُ ْو ِلي ۡٱل َمۡ ِر ِمن ُك ۡۖۡم َّ ْيَأَيُّ َها ٱلَّذِينَ َءا َمنُواْ أ َ ِطيعُوا
َّ ْٱَّللَ َوأ َ ِطيعُوا
ُ ٱلر
َّ سو ِل ِإن ُكنت ُ ۡم ت ُ ۡؤ ِمنُونَ ِب
ِٱَّلل ُ ٱلر َّ فَإِن تَنَزَ ۡعت ُ ۡم ِفي ش َۡي ٖء فَ ُردُّوهُ ِإلَى
َّ ٱَّللِ َو
ً س ُن ت َ ۡأ ِو
يل َ َو ۡٱل َي ۡو ِم ۡٱل ِخ ِۚ ِر ذَ ِل َك خ َۡير َوأ َ ۡح
5
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya),
dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat
tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan
Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari
kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik
akibatnya.” (An-Nisa : 59)
B. Hadist
1. Pengertian
6
“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia.
Sesungguhnya Dia akan mengumpulkan kamu di hari kiamat, yang tidak
ada keraguan terjadinya. Dan siapakah orang yang lebih benar
perkataan(nya) dari pada Allah? (An-Nisa : 87)
Adapun contoh hadist yang didasarkan pada qaul (perkataan) Nabi adalah
“Sesungguh Sahnya amal itu, apabila disertai dengan niat. Dan setiap
(perbuatan) seseorang itu tergantung pada apa yang diniatkannya.” 6
7
2. Fungsi
a. Bayan At-taqrir
ٱغ ِسلُواْ ُو ُجو َه ُك ۡم ۡ َصلَو ِة ف َّ َيأَيُّ َها ٱلَّذِينَ َءا َمنُواْ إِذَا قُ ۡمت ُ ۡم ِإلَى ٱل
س ُحواْ ِب ُر ُءو ِس ُك ۡم َوأ َ ۡر ُجلَ ُك ۡم ِإلَى َ ق َو ۡٱمِ َِوأ َ ۡي ِديَ ُك ۡم ِإلَى ۡٱل َم َراف
ضى أ َ ۡو َعلَى ِۚ َّ َۡٱل َكعۡ ب ۡي ِۚن وإن ُكنت ُ ۡم ُجنُبٗ ا ف
َ ٱط َّه ُرواْ َو ِإن ُكنتُم َّم ۡر َِ ِ َ
َ ِسفَ ٍر أ َ ۡو َجا َء أ َ َحد ِمن ُكم ِمنَ ۡٱلغَائِ ِط أ َ ۡو لَ َم ۡست ُ ُم ٱلن
ْسا َء فَلَ ۡم ت َ ِجدُوا َ
س ُحواْ ِب ُو ُجو ِه ُك ۡم َوأ َ ۡيدِي ُكم ِم ۡن ِۚهُ َما َ َْما ٗء فَت َ َي َّم ُموا
َ ص ِعيدٗ ا
َ ط ِيبٗ ا فَ ۡٱم
َ ُٱَّللُ ِليَ ۡج َع َل َعلَ ۡي ُكم ِم ۡن َح َر ٖج َو َل ِكن يُ ِريد ُ ِلي
ط ِه َر ُك ۡم َو ِليُتِ َّم َّ ُ يُ ِريد
َنِعۡ َمت َ ۥهُ َعلَ ۡي ُك ۡم لَ َعلَّ ُك ۡم ت َ ۡش ُك ُرون
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak
mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai
dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai
dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan
jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang
8
air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh
air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah
mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak
menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan
menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.”
b. Bayan At-Tafsir
َ ارقَةُ فَ ۡٱق
َ طعُواْ أ َ ۡي ِديَ ُه َما َجزَ ا َۢ َء ِب َما َك
َسبَا نَ َك ٗل ِمن َّ ار ُق َوٱل
ِ س ِ سَّ َوٱل
يز َح ِكيم ٌ ٱَّللُ َع ِز ِۗ َّ
َّ ٱَّللِ َو
“Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah
tangan keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan
dan sebagai siksaan dari Allah. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana.”
(Al-Maidah : 38)
9
kemudian Nabi SAW memberikan batasan bahwa yang dipotong dari
pergelangan tangan.
c. Bayan Tasyri’
ْ ض زَ َكا ة َ ال ِف
ط ِر ِم ْن َ سلَّ َم فَ َر
َ صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو ُ ا َِّن َر
َ ِس ْو ُل هللا
َ ام ْن
ش ِعي ٍْر ِ ع َ عا ِم ْن ت َ َم ٍرا َ ْو
ً صا ً صا ِ َّضانَ َعلَى الن
َ اس َ َر َم
َعلَى
d. Bayan Nasakh
10
ٍ صيَّةَ ِل َو ِار
ث ِ الَ َو
“Tidak ada wasiat bagi ahli waris.”
3. Kedudukan
Hadist memiliki peran yang sangat penting didalam mengambil
hukum atau sumber hukum dalam islam. Hadist menempati sebagai
sumber islam kedua setelah Alquran. Bahkan didalam Alquran berkali-
kali dijelaskan agar menaati Rasul sebagaimana didalam surah An-Nisa
ayat 807
7Khanza Safitra, 4 Fungsi Hadist Dalam Islam dan Kedudukannya, diakses dari https://dalamislam.com/landasan-
agama/hadist/fungsi-hadist-dalam-islam, pada tanggal 23 Agustus 2019 pukul 0.10
11
4. Hadist Qudsi
Hadits ( ) الحديثSegala yang dinisbahkan kepada Nabi
Muhammad, baik berupa ucapan, perbuatan, persetujuan, atau karakter,
kemudian Qudsi ( ) القدسيsecara bahasa diambil dari kata quddus, yang
artinya suci. Disebut hadis qudsi, karena perkataan ini dinisbahkan kepada
Allah, القدسal-Quddus, yang artinya Dzat Yang Maha Suci.8
8 Anonim, Hadist qudsi, diakses dari https://id.wikipedia.org/wiki/Hadits_Qudsi, pada tanggal 23 Agustus 2019
pukul 20.29
9 Syaikh Manna’ Al-Qathan,Op.cit, hlm. 25.
10 HR. Al-Bukhari
12
5. Perbedaan Hadist Qudsi dan Hadist Nabawi
Hadis nabawi itu ada dua macam, yaitu:
a. Tauqifi
Yang bersifat tauqifi yaitu yang kandungannya diterima oleh
Rasulullah SAW dari wahyu, lalu ia menjelaskan kepada manusia dengan
kata-katanya sendiri. Bagian ini, meskipun kandungannya dinisbahkan
kepada Allah, tetapi dari segi pembicaraan lebih dinisbahkan kepada
Rasulullah SAW, sebab kata-kata itu dinisbahkan kepada yang
mengatakannya, meskipun di dalamnya terdapat makna yang diterima dari
pihak lain.
b. Taufiqi
Yang bersifat taufiqi yaitu: yang disimpulkan oleh Rasulullah
SAW menurut pemahamannya terhadap Quran, karena ia mempunyai
tugas menjelaskan Quran atau menyimpulkannya dengan pertimbangan
dan ijtihad. Bagian kesimpulannyang bersifat ijtihad ini, diperkuat oleh
wahyu jika ia benar, dan jika terdapat kesalahan didalamnya, maka
turunlah wahyu yang membetulkannya. Bagian ini bukanlah kalam Allah
secara pasti.
13
Hadis qudsi itu maknanya dari Allah, ia disampaikan kepada
Rasulullah SAW melalui salah satu cara penurunan wahyu, sedang
lafadznya dari Rasulullah SAW, inilah pendapat yang kuat.
Dinisbahkannya hadis qudsi kepada Allah SWT adalah nisbah mengenai
isinya, bukan nisbah mengenai lafadznya. Sebab seandainya hadis qudsi
itu lafalnya juga dari Allah, maka tidak ada lagi perbedaan antara hadis
qudsi dengan Al-Quran. Dan tentu pula gaya bahasanya menuntut untuk
ditantang, serta membacanya pun diangggap ibadah.
14
Pertanyaan kedua, bila lafal hadis qudsi itu dari Rasulullah
SAW, maka dengan alasan apakah hadits itu dinisbahkan kepada Allah
melalui kata-kata Nabi?
15
C. Sunnah, Khabar dan Atsar
1. Sunnah
Penngertian Sunnah menurut Bahasa adalah
ًَت أَ ْو َم ْذ ُم ْو َمة َّ
ْ الط ِر ْيقَةُ َم ْح ُم ْودَة ً َكان
12 Endang Soetari.Ilmu Hadis: Kajian Riwayah dan Dirayah.Bandung: Mimbar Pustaka. 2005. hlm. 6
13 Drs.M.Solahudin,M.Ag & Agus Suyadi, Lc.M.Ag. Ulumul Hadis.Bandung: Pustaka Setia. 2008. hlm. 19.
14 Drs. Durri An-Naim. Qur’an Hadis untuk Madrasah Aliyah Kelas X. Aneka Ilmu. hlm : 85.
16
2. Khabar
Segala sesuatu yang disandarkan atau berasal dari Nabi SAW., atau
dari yang selain Nabi SAW.16
3. Atsar
Pengertian Atsar secara Etimologis
15
Ibid . hlm. 88.
16
Muhammad Ahmad dan M.Mudzakir, Ulumul Hadits. hlm. 15.
17
Munzier Suparta. Ilmu Hadits . hlm. 15.
18
Muhammad Ahmad dan M.Mudzakir.op.cit. Hal : 16.
17
Atsar dari segi bahasa artinya bekas sesuatu atau sisa dari sesuatu
dan berarti pula nukilan (yang dinukilkan). Karena doa yang dinukilkan /
berasal dari Nabi SAW. dinamakan doa maksur.19
19
Ibid .
20
Munzier Suparta. Ilmu Hadits. Hal : 15-16.
21
Mudasir . Ilmu Hadits. Hal : 32.
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Demikianlah pokok bahasan contoh makalah ini yang dapat kami paparkan,
Besar harapan kami makalah ini dapat bermanfaat untuk kalangan banyak. Karena
keterbatasan pengetahuan dan referensi, penulis menyadari makalah ini masih jauh
dari sempurna, Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan
agar makalah ini dapat disusun menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan datang.
19
DAFTAR PUSTAKA
Soetari, Endang. 2005. Ilmu Hadis: Kajian Riwayah dan Dirayah. Bandung : Mimbar
Pustaka.
Solahudin, Muhammad dan Agus Suyadi. 2008. Ulumul Hadis. Bandung : Pustaka
Setia.
Sulaiman, M.Noor. 2008. Antologi Ilmu Hadits. Jakarta : Gaung Persada Prees.
Tanya. 2014. Makalah Hadist Sunnah Khabar dan Atsar diakses dari
http://blogkuzainul.blogspot.com/2014/04/hadist-sunnah-khobar-dan-atsar.html?m=1
diakses pada 25 Agustus 2019 pukul 17.07
20