Anda di halaman 1dari 17

MAKALAHAL-QUR'AN SEBAGAI SUMBER AJARAN

ISLAM
 
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang masih memberikan kesehatan dan


kesempatan- Nya kepada kita semua, terutama kepada penulis. Sehingga penulis dapatmen
yelesaikan makalah ini.Berikut ini, penulis mempersembahkan sebuah makalah (karya tulis)
yang berjudul “Al Qur’an Sebagai Sumber Ajaran Agama Islam” Penulis mengharapkan
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca semua, terutama bagi penulis sendiri.Kepada
pembaca yang budiman, jika terdapat kekurangan atau kekeliruandalam makalah ini,
penulis mohon maaf, karena penulis sendiri dalam tahap belajar.Dengan demikian, tak lupa
penulis ucapkan terimakasih kepada para pembaca. Semoga Allah memberkahi makalah ini
sehinga benar-benar bermanfaat.

Mataram, Oktober 2019

Penyusun
 

iii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1A.
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1B.
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 2C.
C. Tujuan Penulisan ................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3A.
A. Al Qur’an .................................. ........................................................... 3B.
B. Peranan dan Fungsi Al Qur’an .............................................................. 5C.
C. Pendekatan Memahami Al Qur’an........................................................ 8

BAB III PENUTUP .............................................................................................. 13A.
A. Kesimpulan ........................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 14
 
BAB I

PENDAHULUAN.
 
A. Latar Belakang

Berbicara tentang Al Qur’an, takkan pernah ada habisnya. Al Qur’an mengandung berbagai
kisah dari sejarah zaman lampau hingga masa yang akandatang, termuat juga hukum-hukum
islam, rahasia alam semesta, serta masih banyak lagi.Al-Qur’an menjadi salah satu mukjizat
besar Nabi Muhammad SAW, sebab turunnya Al Qur’an melalui perantara beliau, Al Qur’an
mempunyai peranan yang sangat penting untuk keberlangsungan umat manusia di Dunia.Beta
pa tidak, semua persoalan manusia di dunia sebagian besar dapat
ditemukan jawabannya pada Al Qur’an. Oleh karenannya kemudian Al Qur’an di yakini
sebagai firman Allah yang menjadi sumber hukum Islam pertama sebelum Hadistserta
menjadi sumber ajaran bagi Agama Islam.Kewajiban manusia untuk mengimani, membaca,
menelaah, menghayati,dan mengamalkan ajaran Al Quran secara keseluruhan, serta
mendakwahkannya(Q.S. Al-'Ashr:1-3). Jika kita memang benar-benar beriman kepada Allah
SWTatau mengaku Muslim. Membacanya saja sudah berpahala, bahkan kata Nabi Sawsatu
huruf mengandung 10 pahala, apalagi jika mengamalkannya.Dikalangan ulama terdapat
kesepakatan bahwa sumber ajaran yang utama adalah Al Qur’an dan As Sunnah. Sedangkan
penalaran atau akal pikiran sebagaialat untuk memahami Al Qur’an dan As Sunnah.
Ketentuan ini sesuai dengan Agama Islam itu sendiri sebagai wahyu dari allah SWT yang
penjabarannya dilakukan oleh nabi Muhammad SAW. Di dalam Al Qur’an (QS an nisa :156)
dianjurkan agar menaati Allah dan rosulNya, serta ulil amri(pemimpin).Ketaatan kepada
Allah dan rosulNya ini mengandung konsekuensi ketaatan
kepada ketentuanNya yang terdapat di dalam Al Qur’an, dan ketentuan nabi Muhammad
SAW yang terdapat di dalam HaditsNya.
 

B. Rumusan Masalah
1. Apa makna Al Qur’an?
2. Apa makna Agama Islam?
3. Bagaimana peranan dan fungsi Al Qur’an dalam kehidupan?
4. Bagaimana pemahaman dalam pendekatan Al Qur’an?

C. Tujuan Penulisan

A. 1.Mengetahui makna Al Qur’an


B. 2.Mengetahui makna Agama Islam
C. 3.Mengetahui peranan dan fungsi Al Qur’an
D. 4.Mengetahui pemahaman dalam pendekatan Al Qur’an
 

BAB II

PEMBAHASAN.
 

A. Al Qur’an

 Al Qur’an adalah sumber ajaranIslam yang utama. Al-Qur’an adalah wahyu Allah yang
diturunkan kepada Rasul-Nya, Nabi Muhammad SAW. Al-Qur’an dijaga dan dipelihara oleh
Allah SWT, sesuai dengan firmannya sebagai berikut:
”Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Qur’an dan sesungguhnya Kami benar- benar
memeliharanya.” (QS 15:9)
 ”Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Qur’an. Kalau sekiranya Al-Qur’an itu bukan
dari sisi Allah, tentulah mereka mendapatkan pertentangan yang banyak di dalamnya.” (QS
4:82)
 Al Qur’an menyajikan tingkat tertinggi dari segi kehidupan manusia.Sangat mengagumkan
bukan saja bagi orang mukmin, melainkan juga bagi orang-orang kafir. Al Qur’an pertama
kali diturunkan pada tanggal 17 Ramadhan(Nuzulul Qur’an). Wahyu yang perta kali turun
tersebut adalah Surat Alaq,nayat1-5.Pokok-pokok keimanan (tauhid) kepada Allah,
keimanan kepada malaikat,rasul-rasul, kitab-kitab, hari akhir, qodlo qodar, dan sebagainya.
Prinsip-prinsip syari’ah sebagai dasar pijakan manusia dalam hidup agar tidak salah jalan dan
tetap dalam koridor yang benar bagaima namenjalin hubungan kepada Allah (hablun
minallah, ibadah) dan kepada manusia (hablun minannas, mu’amalah).
Janji atau kabar gembira kepada yang berbuat baik (basyir) dan ancamansiksa bagi yang
berbuat dosa (nadzir). Kisah-kisah sejarah, seperti kisah paranabi, para kaum masyarakat
terdahulu, baik yang berbuat benar maupun yangdurhaka kepada Tuhan. Dasar-dasar dan
isyarat-isyarat ilmu pengetahuan antaralain : astronomi, fisika, kimia, ilmu hukum, ilmu
bumi, ekonomi, pertanian,kesehatan, teknologi, sastra, budaya, sosiologi, psikologi, dan
sebagainya.
 
4 Keutamaan Al Qur’an ditegaskan dalam Sabda Rasullullah, antara lain:
Sebaik-baik orang di antara kamu, ialah orang yang mempelajari Al Qur’an dan
mmengajarkannya Umatku yang paling mulia adalah Huffaz (penghafal) Al Qur’an
(HR.Turmudzi), Orang-orang yang mahir dengan Al Qur’an adalah beserta malaikat-malaikat
yang suci dan mulia, sedangkan orang membaca Al Qur’an dan kurang fasih lidahnya berat
dan sulit membetulkannya maka baginya dapat dua pahala(HR. Muslim). Sesungguhnya Al
Qur’an ini adalah hidangan Allah, maka pelajarilah
hidangan Allah tersebut dengan kemampuanmu (HR. Bukhari-Muslim).
Bacalah Al Qur’an sebab di hari Kiamat nanti akan datang Al Qur’an
sebagai penolong bagai pembacanya (HR. Turmuzi).
Adapun pengertian al qur’an dari segi istilah dapat dikemukakan berbagai
 pendapat berikut ini:
Mana’ alqaththan, secara ringkas mengutip pendapat para ulama pada
umumnya yang menyatakan bahwa al quran adalah firman allah yang diturunkankepada
nabi Muhammad S.A.W dan dinilai ibadah bagi pembacanya. KemudianAl-
Zarqoniberpendapat bahwa al qur’an adalah lafat yang diturunkan kepada nabi
Muhammad S.A.W mulai dari surat al-fatikhah sampai an-nas. KemudianAl-Wahhab Al-
Khallafberpendapat me
nurutnya, al qur’an adalah firman allah S.W.T
yang diturunkan kepada hati rosulullah S.A.W.
Dari beberapa kutipan tersebut dapat diketahui bahwa al qur’an adalah
kitab suci yang isinya mengandung firman allah, turunnya bertahap, melaluimalaikat jibril,
susunannya dimulai dari surat al-fatikhah dan diakhiri dengansurat an-nas serta bagi yang
membacanya bernilai ibadah, fungsinya antara lainmenjadi hujjah yang kuat atas kerosulan
nabi Muhammad SAW.Berkenaan dengan definisi tersebut maka berkembanglah studi
tentang Al
Qur’an baik dari segi kandungan ajarannya, maupun metode penafsirannya. Olehsebab itu
di kalangan ulama berpendapat bahwa Al Qur’an lah sumber utama
ajaran Agama Islam.
 
5
B.
 
Peranan dan Fungsi Al Qur’an
 
Berikut ini beberapa fungsi al qur’an dan
 peranannya dari segi kandunganajarannyaa)
 
Al-
Qur’an sebagai Kalamullah
 
Kalam (perkataan) Allah SWT yang diwahyukan kepada NabiMuhammad SAW melalui
Malaikat Jibril dengan lafal dan maknanya. Al-
Qur’an sebagai kitab Allah menempati posisi sebagai sumber
 pertama danutama dari seluruh ajaran Islam dan berfungsi sebagai petunjuk atau
pedoman bagi umat manusia dalam mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan
akhirat.Sebagai Kalamullah, Al-
Qur’an dalam bentuk aslinya berada dalam
induk Al-Kitab (Lauh Mahfuzh) dalam lindungan Tuhan. Lalu diturunkankepada Nabi dalam
bahasa kaumnya (bahasa Arab).Wahyu Allah SWT yang diturunkan kepada nabi-nabi-Nya
adalahsuatu ilmu yang dikhususkan untuk mereka. Kumpulan wahyu yangditurunkan
kepada Nabi Muhammad SAW disebut al Q
ur’an, yang
merupakan pembawa rahmat bagi alam semesta dan petunjuk bagi manusiadalam hidup
dan kehidupannya.Wahyu turun dalam berbagai cara seperti ; Malaikat Jibril langsungatau
menyerupai manusia, berupa suara atau gemuruh, atau lonceng. b)
 
Al-
Qur’an se
 bagai Sumber Hukum IslamSumber hukum ajaran Islam ada tiga. Yakni; Al Quran, As-
Sunnah,dan Ijtihad. Al-
Qur’an adalah firman Allah, dan hadist merupakan sabda
Rasulullah Muhammad SAW.Sedangkan ijtihad didapatkan dari
hasil pemikiran para ulama mujtahid (yang berijtihad), dengan tetap mengacukepada Al
Quran dan As-Sunnah.Isi Al Quran meliputi segala hal, mulai soal keimanan atau
akidahhingga fenomena alam. Al Quran mengajari manusia bersikap ilmiah
atau berdasarkan ilmu (Q.S. Al-
Isro’:36), mendorong manu
sia melakukan penelitian untuk menyibak tabir alam (Q.S.Yunus:101),
menaklukkan angkasaluar (Q.S. Ar-Rahman:33), mengabarkan prediksi ilmiah tentang rahim
ibu
 
6(Q.S. Az-Zumar:6), gaya berat atau gravitasi (Q.S. Ar-Rahman:7), pemuaianalam semesta
(Q.S. Adz-Dzariyat:47, Q.S Al-Anbiya: 104,Q.S Yasin:38),tentang ruang hampa di angkasa luar
(Q.S. Al-
An’am:125), tentang geologi,
gerak rotasi, dan revolusi planet bumi (Q.S. An-Naml:88) dan masih sangat banyak lagi.c)
 
Al-
Qur’an sebagai Mukjizat
 Dalam Bahasa Arabmuk 
 jizat berasal dari kata ‘ajz yang berarti lemah,kebalikan dari qudrah(kuasa) sedangkan i’jaz
berarti membuktikankelemahan. Mu’jizadalah sesuatu yang melemahkan atau membuat
yang lain
menjadi lemah, tidak berdaya. Setiap mukzijat biasanya turun untukmemberikan tantangan
bagi situasi zaman itu. Ketika pada zaman Nabi
Musa para tukang sihir sangat berkuasa dan mereka mencapai puncakkemampuannya
dalam ilmu sihir, Nabi Musa datang dengan membawamukjizat yang mampu melumpuhkan
tipu daya para tukang sihir tersebut.Rasulullah SAW. pun hadir pada suatu zaman ketika
sastra Arab mencapai puncak ketinggiannya. Beliau datang dengan Al-
Quran yang memiliki gaya bahasa tingkat tinggi yang mampu melumpuhkan seluruh penyair 
yang ada pada zaman itu.Selain keindahan gaya bahasanya, ada petunjuk-petujuk sangat
jelaslainnya yang memperlihatkan bahwa Al-Quran datang dari Allah Swt. dengansegala
kemukjizatannya. Ayat-ayat yang berhubungan dengan
ilmu pengetahuan misalnya, dapat meyakinkan setiap orang yang mau berpikir bahwa Al-
Quran adalah firman-firman Allah Swt., tidak mungkin ciptaanmanusia apalagi ciptaan Nabi
Muhammad saw. yang ummi (QS 7:158) yanghidup pada awal abad keenam Masehi (571-
632 M). Di antara ayat-ayattersebut umpamanya: QS 39:6; QS 6:125; QS 23:12,13,14; QS
51:49; QS41:11-41; QS 21:30-33; QS 51:7,49, dan lain-lain.Ada pula ayat-ayat yang
berhubungan dengan sejarah seperti tentang
kekuasaan di Mesir, Negeri Saba’. Tsamud, ’Aad, Nabi Adam, Nabi Yusuf,
 Nabi Dawud, Nabi Sulaiman, Nabi Musa, dan sebagainya. Ayat-ayat ini dapat
 
7memberikan keyakinan kepada kita bahwa Al-Quran adalah wahyu Allah bukan ciptaan
manusia. Ayat-ayat yang berhubungan dengan ramalan-ramalankhusus yang kemudian
dibuktikan oleh sejarah seperti tentang bangsaRomawi, berpecah-belahnya Kristen, dan
lain-lain juga menjadi bukti lagikepada kita bahwa Al-Quran adalah wahyu dari Allah Swt.
yang disampaikanmelalui lisan utusan-Nya.d)
 
Al Quran sebagai Pedoman Hidup
Sebagai pedoman hidup, Al Qur’an banyak mengemukakan pokok 
- pokok serta prinsip-prinsip umum pengaturan hidup dalam hubungan antaramanusia
dengan Allah dan mahluk lainnya. Di dalamnya terdapat
peraturan- peraturan seperti:beribadah langsung kepada Allah Swt, berkeluarga, bermasyar
akat, berdagang,utang-piutang, kewarisan, pendidikan dan pengajaran, pidana, dan aspek-
aspek kehidupan lainnya yang oleh Allah Swt.Dijamin dapat berlaku dan dapat sesuai pada
setiap tempat dan setiap waktu.Setiap Muslim diperintahkan untuk melakukan seluruh tata
nilaitersebut dalam kehidupannya. Sikap memilih sebagian dan menolak sebagiantata nilai
itu dipandang Al Quran sebagai bentuk pelanggaran dan dosa.Melaksanakannya dinilai
ibadah, memperjuangkannya dinilai
sebagai perjuangan suci, mati karenanya dinilai sebagai mati syahid, hijrah karenamemperju
angkannya dinilai sebagai pengabdian yang tinggi, dan tidak maumelaksanakannya dinilai
sebagai zalim, fasiq, dan kafir.e)
 
Al-Quran sebagai KorektorSebagai korektor, Al-Quran banyak mengungkapkan
persoalan- persoalan yang dibahas oleh kitab-kitab suci sebelumnya, semacam Tauratdan
Injil yang dinilai tidak lagi sesuai dengan ajaran yang telah diturunkanoleh Allah Swt.
Ketidaksesuaian tersebut menyangkut sejarah orang-orangtertentu, hukum-hukum, prinsip-
prinsip ketuhanan, dan sebagainya.

Dipercayai oleh lebih dari 1 juta anggota


Coba Scribd GRATIS selama 30 hari untuk mengakses lebih dari 125 juta judul tanpa iklan
atau gangguan!

Mulai Coba Gratis

Batalkan Kapan Saja.

 
8Ada beberapa contoh koreksian yang diungkapkan oleh Al-Quranterhadap kitab-kitab
terdahulu tersebut, antara lain:1)
 
Tentang ajaran Trinitas (QS 5:73)2)
 
Tentang Nabi Isa (QS 3:49,59; QS 5:72,76)3)
 
Tentang peristiwa penyaliban Nabi Isa (4:157-158)4)
 
Tentang Nabi Luth (QS 29:28-30; QS 7:80-84)5)
 
Tentang Nabi Harun (QS 20:90-94)6)
 
Tentang Nabi Sulaiman (QS 2:102; QS 27:15-44) dan sebagainya.
C.
 
Pendekatan Memahami Al Qur’an
 
Dalam upaya menggali dan memahami maksud dari ayat-
ayat Al Qur’an,
terdapat dua term atau istilah, yakni Tafsir dan Takwil. Imam al-Alusi
 berpendapat, bahwa menurutnya tafsir adalah pejelasan makna Al Qur’an yang
zahir (nyata), sedangkan takwil adalah penjelasan para ulama dari ayat yangmaknanya
tersirat, serta rahasia-rahasia ketuhanan yang terkandung dalam ayat Al
Qur’an. Da
 pat juga dipahami bahwa Takwil mempunyai beberapa arti yangmendalam, yaitu berupa
pengertian-pengertian tersirat yang di istinbathkan(diproses) dari ayat-
ayat Al Qur’an, yang memerlukan perenungan dan pemikiran
serta merupakan sarana membuka tabir. Apabila mendapati ayat yang
mempunyaikemungkinan beberapa pengertian, para mufassir menentukan pengertian
yanglebih kuat, lebih jelas dan gamblang. Namun, hal tersebut sifatnya tidak pasti,sebab
kalau makna atau arti tersebut dipastikan berarti mufasir tersebut telah
menguasai Al Qur’an, sedangkan hal tesebut tidak dibenarkan sebagaimana
dijelaskan dalam Al Qur;an (Q.S Ali Imran : 7).Secara garis besar istilah antara tafsir dengan
takwil tidak terdapat perbedaan yang mendasar, kedua-duannya mempunyai semangat
untuk menggali,mengkaji dan memahami maksud dari ayat-
ayat Al Qur’an guna dijadikan sebagai
 pedoman dan rujukan umat Islam tatkala mengalami berbagai macam persoalandalam
kehidupan di dunia.
Sebagai upaya untuk menjelaskan maksud dari ayat Al Qur’an,
obyek
yang dijadikan kajian dalam menafsirkan Al Qur’an adalah kalam Allah, maka
 
9dalam konteks ini tidak perlu diragukan dan diperdebatkan kembali
mengenaikemuliaannya. Kandungannya meliputi aqidah-aqidah yang benar, hukum-hukum
syara’ dan lain
-lain. Tujuan akhirnya adalah dapat diperolehnya tali yang amatkuat dan tidak akan putus
serta akan memperoleh kebahagiaan baik di duniaataupun di akhirat. Dan oleh karenanya,
ilmu tafsir merupakan pokok dari segala
ilmu agama, sebab ia diambil dari Al Qur’an, maka
 ia menjadi ilmu yang sangatdibutuhkan oleh manusia.Metodologi tafsir adalah ilmu tentang
metode menafisirkan Al
Qur’an dan pembahasan ilmiah tentang metode
-
metode penafsiran Al Qur’an,
 pembahasan yang berkaitan dengan cara penerapan metode terhadap ayat-ayat Al
Qur’an disebut Metodik, sedangkan cara menyajikan atau memformulasikan tafsirtersebut
dinamakan teknik atau seni penafsiran. Metode penafsiran Al Qur’an,
secara garis besar dibagi dalam empat macam metode, namun hal tersebuttergantung pada
sudut pandang tertentu :1)
 
Metode Penafsiran ditinjau dari sumber penafsirannya.2)
 
Metode penafsiran ditinjau dari cara penjelasannya.3)
 
Motede penafsiran ditinjau dari keleluasan penjelasan.4)
 
Metode penafsiran ditinjau dari aspek sasaran dan sistematika ayat-ayat
yangditafsirkan.Ayat-
ayat Al Qur’an yang sangat banyak ini sejatinya dapat menjawab
semua persoalan yang terjadi pada masyarakat. Namun kesan yang ada pada saatini seakan-
akan ayat Al Qur’an masih mengandung misteri, sehingga belum
mampu menjawab semua persoalan yang ada. Kesan dan pemahaman yang keliru
ini adalah akibat dari ”miskin”nya cara, metode dan pendekatan dalam memahamidan
menafsirkan ayat Al Qur’an. Metodologi tafsir Al Qur’an adalah salah satu
cara untuk mengkaji, memahami dan menguak lebih jauh maksud dan kandungandari ayat-
ayat Al Qur’an. Metode tafsir yang adapun sangat beragam model,
 bentuk dan pendekatannya.suatu hal yang sangat penting bagi kita untuk mengetahui dan
memahamimacam-
macam metode tafsir ayat Al Qur’an yang ada deng
an berbagai macam
 
10 pendekatannya, jika hal ini telah kita ketahui, maka ayat-
ayat Al Qur’an semakin
hidup dan mampu untuk menjawab segala persoalan masyarakat yang
 berkembang begitu cepat. Hal ini semakin mempertegas bahwa Al Qur’an adalah
wahyu Allah yang menjadi rujukan dan sumber utama ajaran semua umat Islam.
D.
 
Ulumul Qur’an
 
Secara etimologi, kata Ulumul Qur’an berasal dari bahasa Arab yangterdiri dari dua kata,
yaitu “ulum” dan “Al
-
Qur’an”. Kata ulum adalah bentuk jama’ dari kata “ilmu” yang berarti ilmu
-ilmu. Kata ulum yang disandarkan
kepada kata Al Qur’an telah memberikan pengertian bahwa ilmu ini merupakankumpulan
sejumlah ilmu yang berhubungan dengan Al Qur’an, baik dari segikeberadaanya sebagai Al
Qur’an maupun dari segi pemahaman terhadap petunju
kyang terkandung di dalamnya.
Ulumul Qur’an menurut Assuyuthi dalam kitab itmamu al
-Dirayah :
“Ilmu yang membahas tentang keadaan Al
-
Qur’an dari segi turunya,
sanadnya, adabnya makna-maknanya, baik yang berhubungan lafadz-lafadznyamaupun
yang berhubungan dengan hukum-
hukumnya, dan sebagainya”.
 
Ulumul Qur’an merupakan suatu ilmu yang mempunyai ruang
lingkup pembahasan yang luas. Ulumul Qur’an meliputi semua ilmu yang ada kaitanya
dengan Al-
Qur’an, baik berupa ilmu
-ilmu agama, seperti ilmu tafsir maupunilmu-ilmu bahasa Arab. Disamping itu, masih banyak
lagi ilmu-ilmu yangtercakup di dalamnya.
Secara garis besar Ilmu alQur’an terbagi dua pokok bahasan yaitu :
 a)
 
Ilmu yang berhubungan dengan riwayat semata-mata, seperti ilmu yangmembahas tentang
macam-macam q
ira’at, tempat turun ayat
-ayat Al-
Qur’an,
waktu-waktu turunnya dan sebab-sebabnya. b)
 
Ilmu yang berhubungan dengan dirayah, yakni ilmu yang diperoleh
dengan jalan penelaahan secara mendalam seperti memahami lafadz yang ghorib(asing)
serta mengetahui makna ayat-ayat yang berhubungan dengan hukum.
Pertumbuhan dan perkembangan Ulumul Qur’an menjelma menjadi suatu
disiplin ilmu melalui proses secara bertahap dan sesuai dengan kebutuhan dan
 
11
kesempatan untuk membenahi Al Qur’an dari segi keberadaanya dan segi
 pemahamanya.
E.
 
Tafsir Al-Qur'an
Tafsir Al Qur’an Adalah ilmu pengetahuan untuk memahami dan
menafsirkan yang bersangkutan dengan Al Qur'an dan isinya. Berfungsi sebagai
mubayyin, menjelaskan tentang arti dan kandungan Al Qur’an, khususnya
menyangkut ayat-ayat yang tidak dipahami dan samar artinya. Tafsir berasal darikata al-
fusru yang mempunyai arti al-ibanah wa al-kasyf (menjelaskan danmenyingkap sesuatu).
Menurut pengertian terminologi, seperti dinukil oleh Al-Hafizh As-Suyuthi dari Al-Imam Az-
Zarkasyi ialah ilmu untuk memahami kitabAllah SWT yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW, menjelaskan makna-maknanya, menyimpulkan hikmah dan hukum-
hukumnya.1)
 
Perkembangan ilmu TafsirIlmu tafsir Al Qur'an terus mengalami perkembangan sesuai
dengantuntutan zaman. Perkembangan ini merupakan suatu keharusan agar Al Qur'andapat
bermakna bagi umat Islam. Pada perkembangan terbaru mulai diadopsimetode-metode
baru guna memenuhi tujuan tersebut. Dengan mengambil beberapa metode dalam
ilmu filsafat yang digunakan untuk membaca teks AlQur'an maka dihasilkanlah cara-cara
baru dalam memaknai Al Qur'an. Diantara metode-metode tersebut yang cukup populer
antara lain adalah MetodeTafsir Hermeneutika dan Metode Tafsir Semiotika.2)
 
Ilmu yang terkait dengan Ilmu TafsirLughat (fitologi), yaitu ilmu untuk mengetahui setiap arti
kataAlQur'an. Mujahid rah.a., berkata, "Barangsiapa beriman kepada Allah danhari akhirat,
ia tidak layak berkomentar tentang ayat-ayat Al Qur'an tanpamengetahui ilmu lughat.
Sedikit pengetahuan tentang ilmu lughat tidak cukupkarena kadangkala satu kata
mengandung berbagai arti. Jadi hanyamengetahui satu atau dua arti, tidaklah cukup. Dapat
terjadi, yang dimaksudkata tersebut adalah arti yang berbeda.
 
12 Nahwu (tata bahasa). Sangat penting mengetahui ilmu nahwu, karenasedikit saja i'rab
(bacaan akhir kata) berubah akan mengubah arti katatersebut. Sedangkan pengetahuan
tentang i'rab hanya di dapat dalam ilmunahwu.Sharaf (perubahan bentuk kata) sama halnya
dengan ilmu nahwu, ilmusharaf pun juga penting, karena sedikit saja beda hurufnya maka
akaan dapatmengubah arti, karenanya ilmu sharaf dan ilmu nahwu sangat berkaitan
erat.Asbabun Nuzul adalah sebuah ilmu yang menerangkan tentang
latar belakang turunnya suatu ayat. Atau bisa juga keterangan yang menjelaskantentang
keadaan atau kejadian pada saat suatu ayat diturunkan, meski tidakada kaitan langsung
dengan turunnya ayat. Tetapi ada konsideran dan benangmerah antara keduanya. Seringkali
peristiwa yang terkait dengan turunnyasuatu ayat bukan hanya satu, bisa saja ada beberapa
peristiwa sekaligus yangmenyertai turunnya suatu ayat. Atau bisa juga ada ayat-ayat
tertentu yangturun beberapa kali, dengan motivasi kejadian yang berbeda. Dan
masih banyak lagi ilmu-ilmu yang lainnya.
 
13
BAB IIIPENUTUPA.
 
Kesimpulan
Al Qur’an adalah sumber ajaran Islam yang utama. Al
-
Qur’an adalah
wahyu Allah yang diturunkan kepada Rasul-Nya, Nabi Muhammad SAW. Al
Qur’an menyajikan tingkat tertinggi dari segi kehidupan manusia. Sangat
mengagumkan bukan saja bagi orang mukmin, melainkan juga bagi orang-orang
kafir. Al Qur’an pertama kali diturunkan pada tanggal 17 Ramadhan (NuzululQur’an). Wahyu
yang perta kali turun tersebut adalah Surat Alaq, ayat 1
-5.
Didalam al qur’an di jelaskan bahwa islam meru
 pakan nama bagi agamaaallah yang disampaikan oleh para nabi dan juga rosulullah SAW
(QS al maidah :3) islam merupakan hakekat agama allah (QS ali imron : 19).Fungsi atau
peranan Al Quran yang sangat penting untuk dipahami
seorang Muslim, Yakni Al Qur’a
n berfungsi sebagai mukjizat bagi RasulullahMuhammad saw, sebagai Kalamullah,sebagai
Sumber Hukum Islam,
sebagai pedoman hidup bagi setiap Muslim, serta sebagai korekter atau penyempurnaterha
dap kitab-kitab yang pernah Allah Swt. bernilai abadi atau berlaku sepanjangzaman.
Sedangkan pendekatan untuk memahami al qur’an yakni dengan ulumulqur’an dan tafsir al
qur’an yang didalamnya berisi tentang sumber utama ajaran
agama islam.
 
14
DAFTAR PUSTAKA
Al-Khallaf Al-Wahhab, Ilmu Ushul Al-Fiqh Jakarta: Al-Majelis Al-
A’la Al
-
Indonesia Li Al Da’wah Al
-Islamiyah, 1972Al-
Qaththan Manna’, Mabahits Fi ‘Ulum Al
-
Qur’anMesir: Mensyurat Al
-
‘Ashr Al
Hadis T.TAl-Wahhab Al-Khallaf, Ilmu Ushul Al-Fiqh(Jakarta: Al-Majelis Al-
A’la Al
-
Indonesia Li Al Da’wah Al
-Islamiyah, 1972) HAl-Zarqoni, Manahil Al-
Arfan Fi ‘Ulum Al
-
Qur’an (Mesir: Isa Al
-Baby, T.T.,)Hal.21Al-Zarqoni, Manahil Al-
Arfan Fi ‘Ulum Al
-
Qur’anMesir: Isa Al
-Baby, T.TDr. Kaelany HD., MA , Islam Agama Universal (Edisi Revisi), (MIDADA
RAHMAPRESS, 2009), Hal.131-150Kaelany HD , Islam Agama Universal (Edisi Revisi), Midada
Rahma Press, 2009
Manna’ Al
-
Qaththan, Mabahits Fi ‘Ulum Al
-
Qur’an (Mesir: Mensyurat Al
-
‘Ashr Al
Hadis T.T) Hal.21 Nata Abuddin, Metodologi Studi Islam, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2004

Anda mungkin juga menyukai