Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KELAS

KEDUDUKAN DAN FUNGSI AL-QUR’AN DALAM ISLAM

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Studi Islam

Dosen Pengampu:

Dr.Ahmad Fauzi, S.Pd., M.E.I.

Nama Penyusun:

Delia Putri Melanie (221105020007)

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KH ACHMAD SIDDIQ JEMBER

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis kehadirat Allah SWT, atas rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan
penyusunan makalah yang berjudul Kedudukan dan Fungsi Al-Qur'an dalam Islam.

Penulisan makalah adalah salah satu tugas Pengantar Studi Islam. Dalam Penulisan
makalah ini, penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknik penulisan
maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis belum maksimal. Untuk itu
kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak
terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini.

Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada
mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai
ibadah, serta makalah ini dapat menjadi manfaat bagi pembaca. Amiin Yaa Robbal ‘Alamin.

Jember, 12 Oktober 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...........................................................................................................i

KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii

DAFTAR ISI.......................................................................................................................iii

BAB I. PENDAHULUAN..................................................................................................1

A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................2
C. Tujuan Masalah.......................................................................................................2

BAB II. PEMBAHASAN....................................................................................................3

A. Pengertian Al-Qur’an..............................................................................................3
B. Al-Qur’an Sebagai Sumber Nilai Mengandung Pokok-Pokok Ajaran Islam..........3
C. Kewajiban Seorang Muslim Terhadap Al-Qur’an...................................................4
D. Al-Qur'an Sebagai Sumber Disiplin Ilmu................................................................6

BAB III. PENUTUP............................................................................................................7

A. Kesimpulan..............................................................................................................7
B. Saran .......................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................8

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Al-Qur’an merupakan kitab yang universal sepanjang waktu. Al-Qur’an eksis
bagi setiap zaman dan tempat. Petunjuknya sangat luas seperti luasnya umat manusia dan
meliputi segala aspek kehidupan. Salah satu fungsi al-Qur’an adalah sebagai petunjuk
(huda), penerang jalan hidup (bayyinat), penyembuh penyakit hati (syifa’), nasehat atau
petuah (mau ‘izhah) dan sumber informasi (bayan). Sebagai sumber informasi al-Qur’an
mengajarkan banyak hal, termasuk didalamnya asas-asas ilmu pengetahuan dan konsep
pendidikan. Tidak lepas juga al-Qur’an banyak menyinggung tentang perubahan di
masyarakat melalui tarbiyah (pendidikan) atau dakwah. 1
Mempelajari al-Qur’an, menggali kandungannya, dan menyebarkan ajaran-
ajarannya dalam praktik kehidupan masyarakat menjadi sebuah tuntutan yang tidak akan
ada habisnya. Tidak disangsikan, bahwa al-Qur’an baik secara langsung maupun tersirat
menganjurkan perubahan di masyarakat, pengembangan ilmu pengetahuan, baik ilmu
keislaman, sosial, dan humaniora.

1
Said Agil Husain al Munawar, Aktualisasi Nilai-Nilai Qur’ani dalam Sistem Pendidikan Islam, (Ciputat:Ciputat
Press, 2005), hal 5

1
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Al-Qur’an
2. Al-Qur’an Sebagai Sumber Nilai Mengandung Pokok-Pokok Ajaran Islam
3. Kewajiban Seorang Muslim Terhadap Al-Qur’an
4. Al-Qur'an Sebagai Sumber Disiplin Ilmu

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui Pengertian Al-Qur’an
2. Untuk mengetahui Bahwa Al-Qur’an Sebagai Sumber Nilai Mengandung Pokok-
Pokok Ajaran Islam
3. Untuk mengetahui Kewajiban Seorang Muslim Terhadap Al-Qur’an
4. Untuk Mengetahui Bahwa Al-Qur'an Sebagai Sumber Disiplin Ilmu

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Al-Qur’an
Menurut Manna' Khalil Al-Qaththan, Al-Qur'an secara etimologis berasal dari kata
"qara'a, yaqra'u, qira'atan, atau qur'anan" yang berarti mengumpulkan (al-jam') dan
menghimpun (adh-dhamm) huruf serta kata-kata dari satu bagian ke bagian lain secara
teratur. Dikatakan Al-Qur'an karena ia berisi intisari semua kitabullah dan intisari dari
ilmu pengetahuan.2

B. Al-Qur’an Sebagai Sumber Nilai Mengandung Pokok-Pokok Ajaran Islam


1. Pokok-pokok keyakinan atau keimanan terhadap Allah, malaikat, kitab-kitab, rasul-
rasul, dan hari akhir. Dari pokok-pokok yang terkandung dalam Al-Qur'an ini lahir
teologi atau ilmu kalam.
2. Pokok-pokok peraturan atau hukum, yaitu garis-garis besar aturan tentang hubungan
dengan Allah, antarmanusia, dan hubungan manusia dengan alam yang melahirkan
syariat, hukum, atau ilmu fikih.
3. Pokok-pokok aturan tingkah laku atau nilai-nilai dasar etika tingkah laku atau akhlak.
4. Petunjuk dasar tentang tanda-tanda alam yang menjukkan eksisten si dan kebesaran
Tuhan sebagai pencipta. Petunjuk dasar ini merupakan isyarat-isyarat ilmiah yang
melahirkan ilmu pengetahuan.
5. Kisah-kisah para nabi dan uma-umat terdahulu.
6. Informasi tentang alam ghoib, seperti adanya jin, malaikat, hari kiamat, surga dan
neraka. 3

2
Prof.Dr.Rosihon Anwar, M.Ag.H.Badruzzaman M.Yunus, M.A.Saehudin,S.Th.I.:Pengantar Studi Islam
(Bandung:Pustaka Setia,Desember 2019)h188

3
Rusyja Rustam dan Zainal A. Haris, "Buku Ajar Pendidikan Agama Islam Di Perguruan Tinggi", (November
2018), 102

3
C. Kewajiban Seorang Muslim Terhadap Al-Qur’an
1. Membaca Dan Menghafalkan Al-Qur'an
Membaca Al-Qur'an merupakan langkah awal seseorang bermuamalah dengan Al-
Qur`ân. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan agar kita rajin membacanya,
sebagaimana tertuang dalam sabda beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
‫ا ْق َرُؤ وْ ا ْالقُرْ آنَ فَِإنَّهُ يَْأتِي يَوْ َم ْالقِيَا َم ِة َشفِ ْيعًا َِألصْ َحابِ ِه‬

Bacalah Al-Qur`ân, karena ia akan datang pada hari Kiamat sebagai pemberi syafaat
bagi orang yang membacanya. [HR Muslim].

Ketahuilah, Allah menjadikan amalan membaca Al-Qur'an termasuk sebagai salah satu
yang bernilai ibadah kepada-Nya. Allah memberikan pahala bacaan Al-Qur'an bukan per
surat atau per ayat, akan tetapi pahalanya per huruf dari Al-Qur'an yang kita baca. Nabi

2. Mentadabburi Dan Mempelajarinya Al-Qur`ân.

Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman.

ِ ‫ك لِيَ َّدبَّرُوا آيَاتِ ِه َولِيَتَ َذ َّك َر ُأولُو اَأْل ْلبَا‬


‫ب‬ َ ‫ِكتَابٌ َأ ْن َز ْلنَاهُ ِإلَ ْي‬
ٌ ‫ك ُمبَا َر‬

Ini adalah sebuah Kitab yang kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya
mereka memperhatikan ayat-ayat-Nya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang
yang mempunyai fikiran. [Shâd/38:29].4

3. Mengajarkan Al-Qur'an

4
1. Ushulun fit-Tafsiir, karya Syaikh Muhammad Shâlih al-‘Utsaimin.
2. Minhajul-Muslim.
3. Artikel “Agama Adalah Nasihat,” Ustadz Yazid Abdul-Qadir Jawas. Lihat Majalah As-Sunnah, Rubrik Hadits, Edisi
05/Tahun XI/1428H/2007M, halaman 15-24.

4
Al-Qur'an merupakan sebaik-baik ilmu. Barangsiapa yang menyebarluaskan dan
mengajarkannya kepada orang lain, maka ia akan mendapatkan balasan yang terus
mengalir Allah Ta’ala. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

ُ‫ح يَ ْد ُعوْ لَه‬ َ ‫اريَّ ٍة َأوْ ِع ْل ٍم يُ ْنتَفَ ُع بِ ِه َأوْ َولَ ٍد‬


ٍ ِ‫صال‬ ِ ‫ص َدقَ ٍة َج‬ ٍ َ‫ِإ َذا َماتَ ابْنُ آ َد َم ا ْنقَطَ َع َع َملُهُ ِإالَّ ِم ْن ثَال‬
َ ‫ث‬

Apabila manusia meninggal dunia, maka terputuslah segala amalannya kecuali tiga
perkara, (yaitu) shadaqah jariyah, atau ilmu yang bermanfaat, atau anak shalih yang
mendoakannya. [HR Muslim].

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda.

ُ‫خَ ْي ُر ُك ْم َم ْن تَ َعلَّ َم ْالقُرْ آنَ َوعَلَّ َمه‬

Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al-Qur`ân dan mengajarkannya. [HR
Bukhari].

4. Mengamalkannya.

Demikianlah kewajiban seseorang yang telah mengetahui sebuah ilmu. Hendaklah ia


mengamalkannya. Suatu ilmu tidak akan berguna jika tidak pernah diamalkan. Karena
buah dari ilmu ialah amal. Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala hanya akan memberi balasan
berdasarkan amal yang dikerjakan.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

َ‫ِإنَّ َما تُجْ َزوْ نَ َما ُك ْنتُ ْم تَ ْع َملُون‬

Sesungguhnya kamu diberi balasan terhadap apa yang telah kamu kerjakan.
[ath-Thûr/52:16]5

D. Al-Qur'an Sebagai Sumber Disiplin Ilmu

5
1. Ushulun fit-Tafsiir, karya Syaikh Muhammad Shâlih al-‘Utsaimin.
2. Minhajul-Muslim.
3. Artikel “Agama Adalah Nasihat,” Ustadz Yazid Abdul-Qadir Jawas. Lihat Majalah As-Sunnah, Rubrik Hadits,
Edisi 05/Tahun XI/1428H/2007M, halaman 15-24.

5
Al-Qur’an tidak memiliki satu aspek saja melainkan memiliki berbagai macam
aspek, aspek-aspek inilah yang dikembangakan oleh para ahli dan melahirkan berbagai
macam ilmu pengetahuan yang semuanya mengacu kepada Al-Qur’an

Macam-macam ilmu keagamaan :

1. Ilmu tauhid : ilmu yang membicarakan tentang keesaan dan mengesakan Allah

2. Ilmu hukum islam : membahas syariat islam mencakup 4 bidang utama :

 ubudiyat
 mu’amalat
 munakahat
 jinayat

3. Ilmu akhlak&tasawuf: Ilmu yang membahas tentang perangai seseorang

4. Ilmu filsafat islam : Ilmu yang membahas tentang pemikiran segala sesuatu

5. Ilmu bahasa Al-Qur’an : ilmu yang membahas tentang kebahasaan Al-Qur’an


seperti nahwu,sharaf,balaghah,tajwid,qiraat,khat.6

BAB III

6
Mohammad Daud Ali, Hukum Islam, 2000: 323.

6
PENUTUP

A. Kesimpulan
Al-Qur’an sebagai sumber ajaran Islam yang bersifat universal dan berlaku
sepanjang zaman, diperlukan penafsiran yang terus menerus dan rasional agar ajaran
yang dibawanya tetap relevan dengan perkembangan dan kemajuan zaman. Islam sebagai
agama yang sangat menghargai akal, maka berpikir rasional dengan menggunakan fungsi
akal secara maksimal dalam ajaran Islam, sehingga ditemui berbagai corak pemikiran di
dunia Islam teramasuk corak pemikiran Islam rasional.
Islam rasional adalah salah satu corak pemikiran ke islaman yang berkembang dalam
Islam dan kerap kali dikembangkan oleh kaum terpelajar Islam. Mereka memahami Al-
Qur’an dan hadis lebih cenderung menggunakan pendekatan rasional, karena Al-Qur’an
sendiri sangat menghargai pentingnya kedudukan akal dalam memehami ajaran yang
dibawanya, termasuk penghargaan akal dalam memahami tentang Tuhan sehingga
muncullah teologi yang bercorak rasional seperti teologi kaum Mu’tazilah.

B. Saran
Saya sebagai penyusun makalah ini sangat menyadari bahwa materi yang saya buat
ini masi banyak kekurangan. Jadi untuk itu saya meminta kepada saudara saudari
semuanya untuk memberikan saran, kritikan, dan hal-hal lainnya yang bisa membangun
untuk menuju kepada yang lebih baik. Agar manfaat dari makalah ini dapat diambil
penyusun dan orang yang membacanya.

DAFTAR PUSTAKA

7
Said Agil Husain al Munawar, Aktualisasi Nilai-Nilai Qur’ani dalam Sistem Pendidikan Islam,
(Ciputat:Ciputat Press, 2005), hal 5

Prof.Dr.Rosihon Anwar, M.Ag.H.Badruzzaman M.Yunus, M.A.Saehudin,S.Th.I.:Pengantar Studi Islam


(Bandung:Pustaka Setia,Desember 2019)h188

Rusyja Rustam dan Zainal A. Haris, "Buku Ajar Pendidikan Agama Islam Di Perguruan Tinggi",
(November 2018), 102

1. Ushulun fit-Tafsiir, karya Syaikh Muhammad Shâlih al-‘Utsaimin.


2. Minhajul-Muslim.
3. Artikel “Agama Adalah Nasihat,” Ustadz Yazid Abdul-Qadir Jawas. Lihat Majalah As-Sunnah, Rubrik
Hadits, Edisi 05/Tahun XI/1428H/2007M, halaman 15-24.

Mohammad Daud Ali, Hukum Islam, 2000: 323.

Anda mungkin juga menyukai