Anda di halaman 1dari 15

CAKUPAN ISI KANDUNGAN

AL-QURAN
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :

ULFA KHAIRATI

MAN INOVASI ACEH BARAT DAYA


TAHUN AJARAN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat-Nya dan
karunia-Nya saya dapat menyelesaikan makalah singkat tepat pada waktunya.
Adapun judul dari makalah singkat ini adalah “Cakupan Isi Kandungan Al-
Quran”.

Pada kesempatan kali ini, saya mengucapkan banyak terima kasih kepada
guru mata pelajaran yang telah memberikan saya tugas makalah ini sebagai
pemenuhan tugas mata pelajaran.. Selain itu, saya juga ingin mengucapkan terima
kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu saya dalam menyelesaikan
makalah singkat ini.

Saya menyadari bahwa dalam menulis makalah singkat ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun diharapkan
dapat membuat makalah singkat ini menjadi lebih baik serta bermanfaat bagi
penulis dan pembaca.

Blangpidie, 22 November 2023

Ulfa Khairati

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................i

DAFTAR ISI ..............................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN .....................................................................1

A. Latar Belakang ..................................................................1


B. Rumusan Masalah .............................................................2
C. Tujuan Penulsan ................................................................2

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................3

A. Pokok – pokok kandungan Al-Quran ...............................3


B. Kekhususan Al Quran .......................................................5
C. Tujuan Al Quran .............................................................8

BAB III PENUTUP ................................................................................11

A. Kesimpulan .......................................................................11
B. Saran...................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Al-Qur’an adalah kalam Allah yang merupakan mukjizat yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara malaikat Jibril, yang diturunkan
secara mutawatir sekitar dan membacanya bernilai ibadah. Al-qur’an merupakan
pedoman serta petunjuk seluruh umat manusia semua masa, bangsa dan lokasi.
Alquran juga adalah kitab Allah SWT yang terakhir setelah kitab taurat, zabur dan
injil yang diturunkan melalui para rasul.

Al-Qur’an yang memang betul-betul dipahami, bukan saja dibaca akan


melahirkan tokoh-tokoh Islam yang beriman dan mampu menciptakan perubahan
dalam masyarakat demi kemajuan suatu negeri. Dicontohkan disini, negara Islam
Iran yang mampu melahirkan banyak tokoh Islam yang cendekia sehingga
keberadaannya disegani oleh Amerika karna mampu menciptakan senjata seperti
nuklir. Amerika dibuat waspada oleh adanya ilmuan-ilmuan Islam ini.

Sebenarnya banyak ilmu pengetahuan yang diajarkan dalam Al-Qur’an. Akan


tetapi, kebanyakan dari kita hanya membacanya saja tanpa mau memahami isi
yang terkandung di dalamnya, agar tidak terjadi Kesalahpahaman memaknai
Islam seperti yang terjadi belakangan ini dimana banyak timbul aliran-aliran sesat
yang mengatasnamakan Islam Ahlussunnah wal Jamaah.

Banyak timbul perpecahan di dalam umat Islam salah satunya adalah tidak
memahami kandungan ayat Al-Qur’an seperti yang telah penulis katakan di atas.
Kebanyakan dari mereka hanya membaca tapi tidak mempelajari. Sebagai
masukan, pelajarilah Al-Qur’an agar kita semua umat Islam dapat bersatu kembali
seperti pada masa Nabi.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja pokok-pokok isi kandungan al-Qur’an?
2. Apa saja kekhususan-kekhususan dari al-Qur’an?
3. Apa saja tujuan-tujuan al-Qur’an?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pokok-pokok isi kandungan al-Qur’an.
2. Untuk mengetahui kekhususan-kekhususan al-Qur’an.
3. Untuk mengetahui tujuan-tujuan al-Qur’an.

2
BAB II

PEMBAHASAN

Al-Quran adalah kitab suci agama islam untuk seluruh umat muslim di
seluruh dunia dari awal diturunkan hingga hari akhir (kiamat). Di dalam surat-
surat dan ayat-ayat alquran terdapat kandungan yang terbagi menjadi beberapa hal
pengertian dari masing-masing kandungan, yaitu sebagai berikut ini:
A. Pokok-pokok Kandungan Al-Qur’an
1. Aqidah
Aqidah adalah ilmu yang mengajarkan manusia mengenai kepercayaan yang
wajib diyakini oleh setiap orang. Alquran mengajarkan akidah tauhid kepada kita
yaitu menanamkan keyakinan terhadap Allah SWT yang satu yang tidak pernah
tidur dan tidak beranak.
2. Ibadah
Ibadah adalah segala bentuk ketaatan yang dijalankan atau dikerjakan untuk
mendapatkan ridho dari Allah SWT. Bentuk ibadah dasar dalam ajaran agama
islam yakni seperti mengucapkan dua kalimah syahadat, sholat lima waktu,
membayar zakat, puasa di bulan suci ramadhan dan beribadah pergi haji bagi yang
telah mampu menjalankannya.
3. Akhlak
Akhlak adalah perilaku yang dimiliki oleh manusia, baik akhlak yang terpuji
atau tercela. Allah SWT mengutus Nabi Muhammd SAW tidak lain adalah untuk
memperbaiki akhlak manusia. Setiap manusia harus mengikuti apa yang
diperintahkanNya dan menjauhi laranganNya.
4. Hukum-Hukum
Hukum yang ada di Al-quran adalah memberi suruhan atau perintah kepada
orang yang beriman untuk mengadili dan memberikan penjatuhan hukuman pada
sesama manusia yang terbukti bersalah. Hukum dalam Islam berdasarkan al-

3
Qur’an ada beberapa macam, seperti jinayat, mu’amalat, munakhat, faraidh dan
jihad.
5. Tadzkir ( Peringatan)
Tadzkir adalah sesuatu yang memberi peringatan kepada manusia akan
ancaman Allah SWT berupa siksa neraka. Tadzkir juga bisa berupa kabar gembira
bagi orang-orang yang beriman kepadaNya dengan balasan berupa nikmat surga.
Di samping itu ada juga gambaran yang menyenangkan di dalam al-Qur’an atau
disebut targhib dan kebalikannya gambaran yang menakutkan dengan istilah lain
tarhib.
6. Sejarah atau Kisah
Sejarah atau kisah adalah cerita mengenai orang-orang yang terdahulu baik
yang mendapatkan kejayaan akibat taat kepada Allah SWT serta ada juga yang
mengalami kebinasaan akibat tidak taat kepada Allah SWT. Dalam menjalankan
kehidupan sehari-hari sebaiknya kita mengambil pelajaran yang baik-baik dari
sejarah masa lalu.
7. Dorongan Untuk Berpikir
Di dalam al-qur'an banyak ayat-ayat yang mengulas suatu bahasan yang
memerlukan pemikiran menusia untuk mendapatkan manfaat dan juga
membuktikan kebenarannya, terutama mengenai alam semesta.
Al-Qur’an mengandung tiga komponen dasar hukum, sebagai berikut:
 Hukum I’tiqadiah, yakni hukum yang mengatur hubungan rohaniah
manusia dengan Allah SWT dan hal-hal yang berkaitan dengan
aqidah/keimanan. Hukum ini tercermin dalam Rukun Iman. Ilmu yang
mempelajarinya disebut Ilmu Tauhid, Ilmu Ushuluddin atau Ilmu Kalam.
 Hukum Amaliah, yakni hukum yang mengatur secara lahiriah hubungan
manusia dengan Allah SWT, antara manusia sesama manusia, serta
manusia dengan lingkungan sekitar. Hukum amaliah ini tercermin dalam
Rukun Islam dan disebut hukum syara’/syariat. Adapun ilmu yang
mempelajarinya disebut Ilmu Fikih.

4
 Hukum Khuluqiah, yakhi hukum yang berkaitan dengan perilaku normal
manusia dalam kehidupan, baik sebagai makhluk individual atau makhluk
soial. Hukum ini tercermin dalam konsep Ihsan. Adapun Ilmu yang
mempelajarinnya disebut Ilmu Akhlak atau Tasawuf.

B. Kekhususan-kekhususan Al-Qur’an

1. Al-Qur’an sebagai kitab illahi


Di antara kekhususan Al-Quran yang paling menonjol adalah bahwa ia
merupakan kitab Allah, yang mencakup kalimat-kalimat-Nya, yang diturunkan
kepada penutup para Nabi dan Rasul, Muhammad SAW.
Al-Quran merupakan roh Rabbanya, yang dengannya akal dan hati menjadi
hidup, sebagaimana ia merupakan dustur ilahy yang mengatur kehidupan individu
dan masyarakat. Telah ditetapkan hikmah Allah untuk menurunkan Al-Quran itu
secara berangsur-angsur, agar ia tertanam di dalam hati dan meresap kedalam
akal. Berbagai peristiwa dipecahkan dengan ayat-ayat Allah, berbagai pertanyaan
dijawab dan hati rasulullah diteguhkan untuk menghadapi berbagai ujian dan
kesulitan beserta para sahabat, sebagaimana firman Allah:
         
         
      

Artinya: “Dan orang-orang kafir berkata, “Mengapa Al-Quran itu tidak


diturunkan kepadanya sekali turun saja?” Demikianlah supaya kami perkuat
hatimu dengannya dan kami membacakannya secara tartil (teratur dan benar).
Tidaklah orang-orang kafir itu datang kepadamu (membawa) sesuatu yang ganjil,
melainkan kami datangkan kepadamu suatu yang benar dan yang paling baik
penjelasannya.”(Al-Furqan : 32-33).

2. Kitab Yang Meliputi Semua Isi Agama

5
a. Syariat dalam Al-qur’an
Jika Al-Qur’an merupakan sumber pertama bagi aqidah, maka ia juga
merupakan sumber pertama bagi syariat. Islam adalah iman yang dibenarkan
amal.Aqidah menggambar-kan iman, sedangkan syariat menggambarkan amal.
Amal ini meliputi hubungan manusia dengan Rabb-nya, seperti ibadah yang
menjadi syiar yang paling besar, seperti shalat yang mendapat perhatian sangat
besar dalam Al-Qur’an, yang dijelaskan lebih terinci dalam hadits ketika dalam
keadaan aman atau perang, ketika menetap atau dalam perjalanan, perintah untuk
menjaga shalat al-wustha, perhatian tentang sebagian syarat-syaratnya, yaitu
thaharah, semacam mandi, wudhu’ atau mengenakan perhiasan. Begitu pula
menghadap kea rah kiblat (Baitul Haram).
Ada pula zakat yang disebutkan Al-Quran menyertai shalat, yang disebutkan
di dua puluh delapan tempat di dalamnya. Di sana ada pula hubungan manusia
dengan keluarganya baik istri, maupun suami, ayah, anak dan kerabat, Al-Quran
telah menjlaskan masalah ini baik disurat Makkiyaah maupun Madaniyah. Disana
ada pula yang berkenaan dengan hubungan peradaban, material dan politik, antara
sebagian umat dengan umat lain.

b. Akhlak Dalam AL-Quran


Di samping Al-Quran meliputi aqidah dan syariat, ia juga meliputi Akhlak,
akhlak ini juga bisa berupa akhlak Rabbani yaitu penyatuan hubungan dengan
Allah dan kedalaman takwa kepadanya, seperti ikhlas bagi-Nya, bersandar dan
Tawakkal kepadanya, mengharap rahmatnya, memetingkan kehidupan akhirat
daripada dunia, yang lazim disebut zuhud.
Al-Quran mengannggap dua macam Akhlak, Rabbani dan Insani termasuk
kesempurnaan iman dan Takwa, karena itu kita melihat Al-Quran menyatukan
iman dalam Akhlak dan perilaku yang luhur, baik dengan Allah atau dengan
manusia, perhatikan ayat-ayat ini:
        
        

6
        
          

Artinya :“ Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang


apabila disebut nama Allah, gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan
kepada mereka ayat-ayat-Nya, bertambahlah iman mereka( karenanya)dan kepada
rabbmereka bertawakkal yaitu orang-orang yang mendirikan shalat dan yang
menafkahkan sebagian dari rezeki yang kami berُikan kepada mereka. Itulah
orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan memperoleh
beberapa derajat ketinggian disisi Rabbbnyadan ampunan serta rezki (nikmat)
yang mulia.” ( Al-Anfal:2-4)

c. Dakwah menurut Al-Qur’an


Dari ringkasan sejarah turunnya al-Qur’an, tampak bahwa ayat-ayat Al-
Qur’an sejalan dengan pertimbangan dakwah, ketika itu berakhirlah turunnya
ayat-ayat Al-qur’an dan datang pulalah penengasan dari Allah bahwa Hari ini
telah kusempurnakan agamamu dan telah kucukupkan nikmat untukmu serta telah
ku ridhai islam sebagai agamamu ( QS 5:3). Ajaran- ajaran Al-Qur’an dapat
diterapkan dalam masyarakat karena setiap umat diungkapkan sebagai
pelajaran/peringatan bagaimana perlakuan Tuhan terhadap orang-orang yang
mengikuti jejak mereka. Sebagai suatu perbandingan bahwa Al-Qur’an di
umpamakan dengan seseorang yang menanamkan idenya dan tidak melepaskan
dirinya dari keadaan, situasi atau kondisi masyarkat yang merupakan objek
dakwah. Tentu saja metode yang digunakan nya itu sesuai dengan keadaan ,
perkembangan dan tingkat kecerdasan objek tersebut. Dan diharapkan pula agar
idenya itu berkembang pada semua tempat sepanjang masa.

C. Tujuan-tujuan Al-Qur’an
Al-Quran mengajak ke berbagai prinsip dan tujuan, yang hanya dengan itulah
kehidupan manusia akan menjadi baik.

7
1) Meluruskan akidah dan berbagai persepsi
 Meneguhkan sendi-sendi tauhid
Al-Quran menganggap syirik sebagai kejahatan paling besar yang
dilakukan manusia.

            
        

Artinya : “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan


dia mengampuni segala dosa yang selain syirik( itu)bagi siapa yang
dikehendakinya.( An Nisa:48)
 Meluruskan akidah tentang nubuwwah dan risalah
 Memantapkan akidah iman kepada akhirat dan pembalasan
2) Menetapkan kemuliaan manusia dan hak-haknya
Tujuan yang berkaitan dengan penetapan kemuliaan manusia dan perhatikan
hak-haknya, dapat dilihat dari beberapa unsur berikut:
a. Menetapkan kemuliaan manusia
Allah berfirman dalam surat Al-Isra’: 70 yang artinya:
        
       
 
Artinya :Dan sesungguhnya telah kami muliakan anak-anak Adam, kami
angkut mereka di dataran dan dilautan, kami beri rezeki mereka dari yang baik-
baik dan kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan
makhluk yang telah kami ciptakan.

b. Menetapkan hak-hak manusia


Untuk menguatkan kemuliaan manusia ini, semenjak 14 abad yang lampau
Al-Quran sudah menetapkan apa yang digembar-gemborkan manusia pada zaman
sekarang, sehingga orang yang bodoh menganngap seruan ini merupakan produk

8
zaman modern, yaitu apa yang disebut dengan “ Hak Asasi Manusia”. hak
manusia yang berkaitan dengan kebebasan pandangan dan pemikiran, telah
ditetapkan Al-Qur’an, sebagaimana firman-Nya:
            
       
      

“ Katakanlah, perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi”. ( Yunus :


101). Dan hak manusia untuk mendapatkan kebebasan berkeyakinan telah
ditetapkan Al-Qur’an, yaitu: “ Tidak ada paksaan dalam ( memeluk) agama
(islam).” ( Al- Baqarah: 256).

c. Menguatkan hak-hak orang yang lemah


Al-Qur’an menetapkan hak-hak manusia secara umum, perhatian dan peduli
khusus terhadap orang-orang yang lemah, seperti firman Allah:
    

Artinya: “Adapun terhadap anak yatim, maka janganlah kamu berlaku


sewenang-wenang.” ( Adh-Dhuha :9).

Wawasan Al-Qur’an tentang manusia dan masyrakat


Istilah manusia dalam al-qur’an
 Menggunakan kata yang terdiri dari huruf alif, nun, dan sin, semacam
insane, atau nas,
 Menggunakan kata basyar
 Menggunakan kata Bani Adam, dan zuriyat adam.

Manusia dinamai basyar, karena kulitnya tampak jelas, dan berbeda dengan
kulit binatang yang lain. Al-Qur’an menggunakan kata ini sebanyak 36 kali dalam

9
bentuk tunggal dan sekali dalam bentuk dua ( mutsanna) untuk menunjuk
manusia dari sudut lahiriyah serta persamaannya dengan manusia seluruhnya.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pokok-pokok kandungan Al-Qur’an ada 7 (tujuh), yaitu :
1. Aqidah adalah ilmu yang mengajarkan manusia mengenai kepercayaan
yang wajib diyakini oleh setiap orang.
2. Ibadah adalah segala bentuk ketaatan yang dijalankan atau dikerjakan
untuk mendapatkan ridho dari Allah SWT.
3. Akhlak adalah perilaku yang dimiliki oleh manusia, baik akhlak yang
terpuji atau tercela.
4. Hukum yang ada di Al-quran adalah memberi suruhan atau perintah
kepada orang yang beriman untuk mengadili dan memberikan penjatuhan
hukuman pada sesama manusia yang terbukti bersalah.

10
5. Tadzkir adalah sesuatu yang memberi peringatan kepada manusia akan
ancaman Allah SWT dan berupa kabar gembira bagi orang-orang yang
beriman kepadaNya.
6. Sejarah atau kisah adalah cerita mengenai orang-orang yang terdahulu.
7. Dorongan Untuk Berpikir yakni Di dalam al-qur'an banyak ayat-ayat yang
mengulas suatu bahasan yang memerlukan pemikiran menusia
Kekhususan-kekhususan al-Qur’an, yaitu : al-Qur’an sebagai kitab Illahi, dan
kitab yang meliputi semua isi agama.
Tujuan-tujuan al-Qur’an yaitu : Meluruskan akidah dan berbagai persepsi,
menetapkan kemuliaan manusia dan hak-haknya.

B. Saran
Dengan adanya penulisan makalah ini, kami berharap supaya pembaca
termasuk kelompok kami sendiri lebih bisa memahami kandungan-kandungan
dalam al-Qur’an.

11
DAFTAR PUSTAKA

M. Quraish Shihab. Membumikan Al-Qur’an, Bandung : Mizan, 1994.

Yusuf Al-Qaradhawi. Bagaimana Berinteraksi Dengan Al-Qur’an, Jakarta Timur:


Pustaka Al-Kautsar, 2000.

M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Qur’an, Bandung : Mizan,2005

12

Anda mungkin juga menyukai