Anda di halaman 1dari 5

Hakekat Belajar dan Pembelajaran

A. Belajar dan Pembelajaran


1. Pengertian Belajar
Belajar adalah aktifitas mental atau ( Psikhis ) yang terjadi karena adanya interaksi aktif
antara ndividu dengan lingkungannya yang menghasilkan perubahan-perubahan yang bersifat
relativ tetap dalam aspek-aspek : kognitif, psikomotor dan afektif. Perubahan tersebut dapat
berubah sesuatu yang sama sekali baru atau penyempurnaan / penigkatan dari hasil belajar
yang telah di peroleh sebelumnya.
Menurut Slavin dalam Catharina Tri Anni (2004), belajar merupakan proses perolehan
kemampuan yang berasal dari pengalaman. Menurut Gagne dalam Catharina Tri Anni (2004),
belajar merupakan sebuah sistem yang didalamnya terdapat berbagai unsur yang saling
terkait sehingga menghasilkan perubahan perilaku.
Sedangkan menurut Bell-Gredler dalam Udin S. Winataputra (2008) pengertian belajar
adalah proses yang dilakukan oleh manusia untuk mendapatkan aneka ragam competencies,
skills, and attitude. Kemampuan (competencies), keterampilan (skills), dan sikap (attitude)
tersebut diperoleh secara bertahap dan berkelanjutan mulai dari masa bayi sampai masa tua
melalui rangkaian proses belajar sepanjang hayat.

2. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran adalah upaya yang dilakukan untuk membantu seseorang atau sekelompok
orang sedemikian rupa dengan maksud supaya di samping tercipta proses belajar juga
sekaligus supaya proses belajar menjadi lebih efesien dan efektif.
Menurut Gagne, Briggs, dan wagner dalam Udin S. Winataputra (2008) pengertian
pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya
proses belajar pada siswa. Menurut UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas,
pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada
suatu lingkingan belajar.

B. Tujuan Belajar dan Pembelajaran

1. Tujuan Belajar
Tujuan belajar adalah sejumlah hasil belajar yang menunjukkan bahwa siswa telah
melakukan tugas belajar, yang umumnya meliputi pengetahuan,keterampilan dan sikap-sikap
yang baru, yang diharapkan tercapai oleh siswa. tujuan belajar adalah suatu deskripsi
mengenai tingkah laku yang diharapkan tercapai oleh siswa setelah berlangsungnya proses
belajar.
Tujuan belajar terdiri dari tiga komponen yaitu: Tingkah laku terminal, kondisi-kondisi
tes, standar perilaku. Tingkah laku terminal adalah komponen tujuan belajar yang
menentukan tingkah laku siswa setelah belajar. tingkah laku itu merupakan bagian tujuan
yang menunjuk pada hasil yang diharapkan dalam belajar. kondisi-kondisi tes, komponen ini
menentukan situasi dimana siswa dituntut untuk mempertunjukkan tingkah laku terminal.
kondisi-kondisi tersebut perlu disiapkan oleh guru, karena sering terjadi ulangan/ ujian yang
diberikan oleh guru tidak sesuai dengan materi pelajaran yang telah diberikan sebelumnya.
Ada tiga kondisi yang dapat mempengaruhi perilaku saat tes. pertama, alat dan sumber
yang harus digunakan oleh siswa dalam upaya mempersiapkan diri untuk menempuh suatu
tes, misalnya buku sumber. kedua, tantangan yanng disediakan terhadap siswa, misalnya
pembatasan waktu untuk mengerjakan tes. ketiga, cara menyajikan informasi, misalnya
dengan tulisan atau dengan rekaman dll. tujuan-tujuan belajar yang lengkap seharusnya
memuat kondisi-kondisi di mana perilaku akan diuji.
Ukuran-ukuran perilaku,komponen ini merupakan suatu pernyataan tentang ukuran yang
digunakan untuk membuat pertimbangan mengenai perilaku siswa. suatu ukuran menentukan
tingkat minimal perilaku yang dapat diterima sebagai bukti, bahwa siswa telah mencapai
tujuan, misalnya: siswa telah dapat memecah suatu masalah dalam waktu 10 menit. Ukuran-
ukuran perilaku tersebut dirumuskan dalam bentuk tingkah laku yang harus dikerjakan
sebagai lambang tertentu, atau ketepatan tingkah laku, atau jumlah kesalahan, atau kedapatan
melakukan tindakan, atau kesesuainya dengan teori tertentu.

2. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajar pada hakekatnya adalah rumusan tentang perilaku hasil belajar
( kognitif, psikomotor, dan afektif ) yang diharapkan untuk dimiliki (dikuasai) oleh si pelajar
setelah si pelajar mengalami proses belajar dalam jangka waktu tertentu.
Yang menjadi kunci dalam rangka menentukan tujuan pembelajaran adalah kebutuhan
siswa,mata ajaran, dan guru itu sendiri. berdasarkan kebutuhan siswa dapat ditetapkan apa
yan hendak dicapai dan dikembangkan dan diapresiasikan. berdasarkan mata ajaran yang ada
dalam petunjuk kurikulum dapat ditentukan hasil-hasil pendidikan yang diinginkan. guru
sendiri adalah sumber utama tujuan bagi para siswa dan dia harus mampu menulis dan
memilih tujuan pendidikan yang bermakna dan dapat diukur.
Suatu tujuan pembelajaran sebaiknya memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. Tujuan itu menyediakan situasi atau kondisi untuk belajar, misalnya: dalam situasi bermain
peran.
b. Tujuan mendefinisikan tingkah laku siswa dalam bentuk dapat diukur dan dapat diamati.
c. Tujuan menyatakan tingkat minimal perilaku yang dikehendaki, misalnya pada peta pulau
jawa, siswa dapat mewarnai dan memberi label pada sekurang-kurangnya tiga gunung utama.

C. Pembelajaran Sebagai Pilar Utama Pendidikan


Hakikat pendidikan sesungguhnya adalah belajar. Selanjutnya dikemukakan bahwa
pendidikan bertumpu pada empat pilar, yaitu :
1. Learning To Know, adalah upaya memahami instrumen-instrumen pengetahuan baik sebagai
alat maupun sebagai tujuan, maksudnya sebagai alat, pengetahuan tersebut diharapakan akan
memberikan kemampuan setiap orang untuk memahami berbagai aspek lingkungan agar
mereka dapat hidup dengan harkat dan martabatnya, dalam rangka mengembangkan
keterampilan kerja dan berkomunukasi dengan berbagai pihak yang diperluakn. Sedangkan
sebagai tujuan, pengetahuan akan bermanfaat dalam rangka peningkatan pemahaman,
pengetahuan, serta penemuan di dalam kehidupan.
2. Learnig To Do, adalah lebih ditekankan pada bagaimana mengajarkan anak-anak untuk
mempraktikkan segala sesuatu yang telah dipelajarinya dan dapat mengadaptasikan
pengetahuan-pengetahuan yang telah diperolehnya tersebut dengan pekerjaan- pekerjaan di
masa depan. Sebgaimana juga pada pilar pertama, belajar menerapakan sesuatu yang telah
diketahui juga harus dilakukan secara terus-menerus, karena proses perubahan juga akan
berjalan tanpa hentinya.
3. Learning to live together, Learning to live with others, pada dasarnya adalah mengajarkan
melatih dan membimbing peserta didik agar mereka dapat menciptakan hubungan melalui
prasangka-prasangka buruk terhadap orang lain serta menjauhi dan menghindari terjadinya
perselisihan dan konflik.
4. Learning to be,
Sebagaimana diungkapakan secara tegas oleh komisi pendidikan bahwa prinsip
fundamental pendidikan hendakalah mampu memberikan konstribusi untuk perkembangan
seutuhnya setiap orang koma, jiwa dan raga, intelegensi, kepekaan, rasa etika, tanggung
jawab pribadi dan nilai-nilai spiritual
Ke empat pilar pendidikan sebagaimana dipaparkan diatas, sekaligus merupakan misi dan
tanggung jawab yang harus di emban ( dipegang ) oleh pendidikan. Melalui kegiatan belajar
mengetahui, belajar berbuat, belajar hidup bersama dan belajar menjadi seseorang yang
didasari keinginan secara sungguh-sungguh maka akan semakin luas wawasan seseorang
tentang pengetahuan, tentang nilai-nilai positif serta berbagai dinamaika perubahan yang
terjadi. Kesemuanya ini diharapakan menjadi modal fundamental bagi seseorang untuk
mampu mengarahkan diri dalam berperilku positf berpijak pada nilai-nilai yang dia yakini
kebenarannya dan pada giliran akan semakin terbuka pikiran untuk melihat fakta-fakta yang
benara dan salah.

D. Pembelajaran Sebagai Proses Pemberdayaan


Berdasarkan Rencana Strategis (Renstra) Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2005-
2009 yang menentapkan bahwa bangsa Indonesia harus memiliki Sumber Daya Manusia
(SDM) berkualitas sehingga setiap warga negara mampu meningkatkan kualitas hidup,
produktivitas, dan daya saing terhadap bangsa lain di era global (Depdiknas, 2005: 1). Point
tersebut menyiratkan bahwa pendidikan harus mampu mempersiapkan SDM yang memiliki
kesiapan dan mampu bersaing dalam dunia global tanpa melupakan kualitas dirinya yang
bersumber kultur, budaya dan agama. Globalisasi bukan untuk dihindari, melainkan untuk
dihadapi. Globalisasi akan terus menjadi fenomena yang tidak dapat dielakkan. Perusahaan
akan beroperasi di lingkungan bisnis yang bergejolak dan kacau. Tekanan internasional dan
domestik terhadap organisasi terus berlanjut dan semakin intensif. Dengan kemajuan
teknologi informasi, teknologi komunikasi dan pasar finansial dunia akan melebur dan negara
bangsa akan berakhir (Ohmae, 1996).
Pendidikan harus memiliki peran ganda (1) Pendidikan berfungsi untuk membina
kemanusiaan (human being), berarti pendidikan pada akhirnya untuk mengembangkan
seluruh pribadi manusia, termasuk mempersiapkan manusia sebagai anggota masyarakatnya,
warga negara yang baik, dan rasa persatuan; (2) Pendidikan berfungsi sebagai pengembangan
sumber daya manusia (human resources), yaitu mengembangkan kemampuannya memasuki
era kehidupan baru.
Sementara itu, hingga saat ini pendidikan kita masih dihadapkan para beberapa
permasalahan pokok, antara lain perluasan akses pendidikan, rendahnya kualitas dan daya
saing pendidikan. Salah satu alternative pemecahan masalah pendidikan tersebut adalah
melalui penerapan teknologi pembelajaran, yaitu dengan mendayagunakan sumber-sumber
belajar (learning resources) yang dirancang, dimanfaatkan, dan dikelola untuk tujuan
pembelajaran. Dengan demikian, aplikasi praktis teknologi pembelajaran dalam pemecahan
masalah belajar mempunyai bentuk konkret dengan adanya sumber belajar yang
memfasilitasi peserta didik untuk belajar.
Sumber belajar merupakan komponen system pembelajaran yang merupakan sumber-
sumber belajar yang dirancang terlebih dahulu dalam proses desain atau pemilihan dan
pemanfaatan serta dikombinasikan menjadi system pembelajaran yang lengkap untuk
mewujudkan terlaksananya proses belajar yang bertujuan dan terkontrol (Miarso, 1986).
Untuk dapat mewujudkan hal tersebut diperlukan adanya penguasaan teknologi pembelajaran
dalam upaya merancang, mengembangkan, mengorganisasikan dan memudahkan atau
memfasilitasi seseorang untuk belajar.

Anda mungkin juga menyukai