Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH SEJARAH

Materi:asal usul nenek moyang bangsa Indonesia


Guru mata pelajaran:Bu Parmi Dewi, S.Pd

DISUSUN OLEH:

Naila Putri Maulina


Imam muzni
Maleeka Azzalia Bilqis
Sausan Nafadita
Syaira Naifa Salsabila
Ikbal Ilhamdi
Rico Saputra

KELAS X 2

SMA NEGERI UNGGUL HARAPAN PERSADA


TAHUN AJARAN 2023/2024
ASAL USUL NENEK MOYANG
BANGSA INDONESIA
Bangsa Indonesia dikenal memiliki banyak suku dan ras, yang masing-masing
memiliki perbedaan dan karakternya tersendiri.Sebagian besar penduduk Indonesia
termasuk dalam ras Austronesia atau rumpun Melayu. Menurut para ahli, bangsa
Indonesia berasal dari daerah Yunnan, China.Namun, ada sejumlah teori lain juga
yang mengemukakan tentang asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia.Ada lima
teori asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia, yaitu:

 Teori Yunnan
 Teori Out of Taiwan
 Teori Nusantara
 Teori Out of Africa
 Teori Menurut Para Ahli

Selain itu, ada juga beberapa tahap atau jalur migrasi nenek moyang bangsa
Indonesia, yaitu Melanesoid, Proto Melayu, dan Deutro Melayu.

Teori Yunnan
Berdasarkan teori Yunnan, nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunnan,
China.Teori ini turut didukung dengan penemuan sebuah kapak tua di Nusantara
yang mempunyai kesamaan dengan kapak di Asia Tengah.Konon, nenek moyang
bangsa Indonesia memiliki budaya kelautan yang sangat kental, yaitu sebagai
penemu asli perahu bercadik yang menjadi ciri khas kapal-kapal Indonesia zaman
itu.Kemudian, para penduduk ini menetap di salah satu wilayah di Nusantara dan
disebut sebagai bangsa Melayu Indonesia.Menurut teori Yunnan, ada tiga jalur
migrasi nenek moyang bangsa Indonesia, yaitu Melanesoid (70.000 SM), Proto
Melayu (2500 SM), dan Deutro Melayu (1500 SM).

Melanesoid
Jalur migrasi ke kepulauan Indonesia pertama kali berasal dari ras Negroid atau
Melanesoid. Dari Yunnan, bangsa berkulit hitam ini bergerak menuju ke selatan
memasuki Vietnam dan mencapai Nusantara. Suku bangsa Melanesoid diketahui
membawa kebudayaan yang sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan kebudayaan
penduduk asli Indonesia saat itu. Kedatangan ras Melanesoid juga menandai
dimulainya Zaman Mesolitikum (batu tengah) di Indonesia.Bangsa Melanesoid mulai
hadir juga di sekitar wilayah Papua pada akhir zaman es 70.000 SM.
Proto Melayu

Proses migrasi bangsa Melanesoid turut diikuti oleh bangsa Melayu, yang datang
dalam dua gelombang. Gelombang pertama disebut Proto Melayu, yang bermigrasi
ke Indonesia pada 2000 SM. Mereka masuk ke Indonesia melalui dua jalur, yaitu:
Jalur Barat (Yunnan-Sungai Alwin-Semenanjung Melayu-Sumatera-Jawa) Jalur
Timur (Yunnan-Filipina-Indonesia-Sulawesi)

Proto Melayu atau Melayu Tua adalah orang- orang Austronesia yang berasal dari
Asia yang pertama kali datang di kepulauan Nusantara sekitar tahun 1500
SM.Bangsa Proto Melayu ini memasuki wilayah nusantara dengan dua jalur, yakni
jalur barat melalui Malaysia-Sumatera dan jalur timur melalui Filipina –Sulawesi.
Bangsa Proto Melayu ini memiliki kebudayaan yang lebih tinggi dibandingkan
manusia purba sebelumnya.Kebudayaan tersebutnya adalah batu baru atau disebut
juga zaman neolithikum yang pembuatan batunya sudah dihaluskan. Berdasarkan
penelitian Van Heekeren di Kalumpang atau daerah Sumatera utara, telah terjadi
perpaduan antara tradisi kapak persegi dan kapak lonjong.

Deutro Melayu

Migrasi gelombang kedua rumpun Melayu disebut Deutro Melayu yang tiba di
Indonesia sekitar 500 SM. Deutro Melayu adalah ras yang datang dari Tonkin atau
Indochina bagian utara kemudian masuk ke Indonesia melalui jalur barat, yakni
lewat Semenanjung Melayu, Sumatera, dan kemudian tersebar ke seluruh wilayah
Indonesia lainnya. Menurut sejarah, nenek moyang bangsa Indonesia bermigrasi
menggunakan perahu bercadik. Bangsa Deutero Melayu atau Melayu Muda
kemudian berhasil mendesak dan akhirnya berasimilasi dengan bangsa
pendahulunya, yakni bangsa proto Melayu. Hal ini terjadi pada kurun waktu sekitar
tahun 400-300 S, yakni gelombang kedua nenek moyang bangsa Indonesia datang
ke wilayah Nusantara.
Bangsa Melayu muda ini masuk ke Nusantara dengan jalur barat dengan
menempuh rute dari Yunan lebih tepatnya Teluk Tonkin, Vietnam, semenanjung
Malaysia, dan sampai akhirnya sampai di wilayah Nusantara. Bangsa ini telah
memiliki kebudayaan yang lebih maju dibandingkan bangsa pendahulunya (Proto
Melayu) karena sudah bisa menghasilkan barang-barang dari perunggu dan besi.

Teori Out of Taiwan

Menurut teori out of Taiwan, nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Taiwan,
bukan China. Diperkirakan mereka datang dari Taiwan melalui Filipina sekitar tahun
4.500 - 3.000 SM. Kemudian, antara tahun 3500-2000 SM, mereka bermigrasi ke
Indonesia lewat Sulawesi dan menyebar ke seluruh pelosok Nusantara. Dasar
utama dari teori Out Of Taiwan yang pertama adalah tidak adanya pola genetika
yang sama antara kromosom manusia bangsa Indonesia dengan manusia dari
bangsa Tiongkok. Masih berdasarkan teori ini, bahasa yang digunakan dan
berkembang di nusantara adalah bahasa yang masuk dalam rumpun bahasa
Austranesia.
Bahasa rumpun Austronesia ini digunakan oleh para leluhur bangsa Indonesia,
terutama yang menetap di Pulau Formosa. Jadi dari segi bahasa sudah jelas bahwa
orang-orang nusantara mengadopsi budaya Autranesia dan mengembangkannnya
hingga menjadi bangsa Indonesia seperti saat ini.

Teori Nusantara

Teori Nusantara menyebutkan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari
Indonesia sendiri, bukan dari luar. Teori ini didukung oleh beberapa ahli ternama,
seperti Mohammad Yamin, Gorys Keraf, dan J Crawford. Teori ini mengatakan
bahwa bangsa Melayu merupakan bangsa dengan peradaban tinggi. Selain itu, ada
pula kemungkinan orang Melayu merupakan keturunan dari Homo Soloensis dan
Homo Wajakensis

Teori Out of Africa

Menurut teori Out of Africa, nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Afrika.
Teori ini menyatakan salah satu jenis manusia purba, yaitu Homo Sapiens adalah
spesies manusia modern yang merupakan nenek moyang bangsa Indonesia. Homo
Sapiens diperkirakan muncul sejak 120.000 tahun yang lalu. Lalu, mereka menyebar
ke seluruh dunia antara tahun 200.000 hingga 100.000 tahun yang lalu. Akan tetapi,
ada juga seorang ilmuwan menyatakan bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan
bahwa gen manusia modern bercampur dengan gen spesies manusia purba.

Teori menurut para ahli

Terakhir adalah teori menurut para ahli. Ada lima ahli yang mengemukakan teori
masing-masing mengenai asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia. Mereka
adalah: Drs. Moh Ali: berpendapat bahwa bangsa Indonesia berasal dari daerah
Mongol. Prof H Kroon: meyakini bangsa Indonesia berasal dari daerah China
Tengah. Prof. Moh Yamin: nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Indonesia.
Von Heine-Geldern: mengemukakan bangsa Indonesia berasal dari Campa,
Cochinchina, dan Kamboja. Dr. Brandes: menyatakan suku-suku yang mendiami
kepulauan di Indonesia memiliki kesamaan dengan orang-orang yang tinggal di
daerah sebelah utara Formosa (Taiwan), sebelah selatan Jawa dan Bali, dan
sebelah timur hingga ke tepi barat Amerika. Hogen: bangsa Indonesia berasal dari
Sumatera.

Anda mungkin juga menyukai