Anda di halaman 1dari 8

Jadi masyarakat yang ada di Hindia Belakang bermigrasi secara besar – besaran ke wilayah

Indonesia. Migrasi itu terjadi dalam dua tahap :


- Gelombang pertama
Migrasi ini dilakukan oleh rumpun Proto Melayu atau Melayu tua. Berikut jalan yang dilalui
oleh Proto Melayu untuk sampai ke Nusantara :
 Jalan Barat
Yunan (Cina Selatan)  Selat Malaka (Malaysia)  Sumatra Jawa  Dan meninggalkan
peralatan seperti kapak persegi.
 Jalan Utara (Timur)
Yunan (Cina Selatan)  Formosa
(Taiwan)  Filipina Sulawesi  Irian  meninggalkan perlatan seperti kapak lonjong
- Gelombang kedua
Migrasi ini dilakukan oleh rumpun Deutero Melayu (Melayu Muda). Jalan yang dilaluinya
adalah dari Teluk Tonkin  Vietnam Selatan Indonesia.

2. Asal – Usul Manusia di Kepulauan Indonesia

Menurut para ahli :


Jadi, manusia Indonesia bukanlah berasal dari manusia purba seperti Megantropus
paleojavanicus, Homo wajakensis, dan lain sebagainya. Karena manusia purba telah punah
setelah beribu – beribu tahun yang lalu. Manusia Indonesia dikatakan berasal dari ras
Austromelanosoid yang diperkirakan berasal dari Teluk Tonkin dan Yunan (Cina Selatan).

3. Persebaran Manusia di Kepulauan Indonesia

Saat bumi mengalami zaman glasial, permukaan air laut menurun dan daratan naik
karena menjadi es. Akhirnya banyak daerah yang menyatu pada saat itu dan memungkinkan
manusia serta hewan bermigrasi. Jadi persebaran manusia purba dapat dikatakan karena
adanya migrasi.
Banyak yang mengatakan persebaran manusia di kepulauan Indonesia berasal dari
Yunan, Cina Selatan. Karena bahasa serta kapak tua yang ada di Indonesia mirip dengan yang
ada di Yunan.
http://ringkasanok.blogspot.com/2013/04/tugas-sejarah-tentang-asal-usul-manusia.html

Proses Migrasi Penduduk (Nenek Moyang) dari Yunnan


Menuju Kepulauan Nusantara
“Pada kesempatan kali ini, sejarah kelas x .blogspot.com akan membahas mengenai proses
migrasi penduduk (nenek moyang) dari Yunnan menuju Kepualuan Nusantara. Postingan ini
penulis buat agar kalian dapat menganalisis asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia.”
Bila kita merujuk pada teori Yunnan tentang asal-usul nenek moyang, dikatakan bahwa bahwa asal-usul
nenek moyang kita berasal dari Yunnan, China. Menurut teori ini, migrasi penduduk dari Yunnan menuju
Kepulauan Nusantara ini melalui tiga gelombang, yaitu ; perpindahan orang negrito, proto melayu dan juga
deutro melayu.

Dari Yunnan, nenek moyang kita bergerak menuju selatan memasuki daerah Indocina/ Vietnam dan terus
bergerak menuju kepulauan di Nusantara (Indonesia). BangsaMelanosoid/ras Negroid merupakan
kelompok yang melakukan migrasi pada gelombang pertama. Proses migrasi ini kemudian diikuti oleh
bangsaMongoloid/ ras melayu.

Uraian bangsa yang melakukan migrasi tersebut adalah sebagai berikut :


1. Bangsa Malanesia atau disebut juga dengan Papua Melanosoid yang merupakan rumpun
bangsa Melanosoid/ ras Negriod. Bangsa ini merupakan gelombang pertama yang melakukan
migrasi. Ke Nusantara (Indonesia).
2. Bangsa Melayu yang merupakan rumpun bangsa Austronesia yang termasuk golongan
rasMalayan Mongoloid. Bangsa ini melakukan perpindahan ke Nusantara (Indonesia) melalui dua
gelombang, yaitu :
 Gelombang pertama berlangsung sekitar tahun 2000 SM. Persebaran ini dimulai dari daratan Asia
yang dilanjutkan ke Semenanjung Malaya, Indonesia, Filipina dan Formosa serta kepulauan pasifik sampai
Madagaskar. Bangsa yang melakukan persebaran ini adalah bangsa Proto Melayu. Bangsa ini masuk ke
Indonesia melalui dua jalur, yaitu barat dan timur. Jalur barat melalui Semenanjung Melayu, Sumatra dan
selanjutnya menyebar ke seluruh Nusantara (Indonesia). Bangsa Proto Melayumembawa
kebudayaan Neolithikum, yaitu berupa kapak lonjong yang dibawa melalui jalur timur dan kapak persegi
melalui jalur barat. Namun akhirnya, kebanyakan bangsaProto Melayu berdiam di wilayah timur
Nusantara (Indonesia), misalnya di Papua. Nama lain bangsa Proto Melayu adalah Paleo Mongoloid.
 Gelombang kedua berlangsung pada tahun 500 SM. Bangsa yang melakukan migrasi pada masa
ini disebut bangsa Deutro Melayu. Bangsa ini masuk ke Indonesia melalui jalur barat, yaitu melalui pulau
Sumatra. Bangsa ini membawa kebudayaan logam, baik yang berupa perunggu maupun besi dengan
corak dongson. Hasil kebudayaan yang terkenal dari bangsa ini adalah Nekara. Nama lain bangsa Deutro
Melayu adalah Neo-Mongloid.
http://sejarahkelasx.blogspot.com/2013/10/proses-migrasi-penduduk-nenek-moyang.html

Di tinjau dari ilmu biologi (ilmu hayat), manusia merupakan salah satu dari lebih sejuta jenis
makhluk yang ada masuk golongan binatang menyusui atau mamalia. Dan kelas mamalia
yang merupakan kelas besar dapat di bagi atas suku, sub-suku dan infra-suku. Dan akan
terbagi dalam empat ras, yaitu :

1. Ras Australoid
2. Ras Mongoloid
3. Ras Causcasoid, dan
4. Ras Negroid
Teori perkembangan Manusia

Seperti kita ketahui manusia mulai muncul di muka bumi sejak zaman Neozoikum tepatnya
pada masa Kala Holisin atau zaman Alluvium yang berkembang sejak 20.000 tahun yang
lalu. Teori evolusi adalah perubahan filogenesis, yaitu perubahan satu takson menjadi takson
lain, atau tetap menjadi takson lama dengan perubahan sedikit atau punah.

Pendapat Darwin dalam bukunya “The Origin of Species” yang mencetuskan bahwa suatu
takson itu tidak statis tetapi dinamis melalui waktu yang panjang dan semua makhluk hidup
di muka bumi berkerabat.

1. Bahwa spasies yang ada sekarang ini berasal dari spesies yang hidup di masa lalu dan akhirnya
sampai sekarang.
2. Bahwa evolusi ini terjadi dalam kehidupan melalui seleksi alam, sehingga tidak dapat di tolak
akibatnya spesies yang sekarang berasal dari spesies yang lalu.
3. Antara Phithecanthopus erectus dan Homo sapiens terdapat Homo neanderthalensis sebab
jenis ini cirinya hampir mendekati Homo sapiens.
Evolusi manusia mengakibatkan terjadi perubahan sosial budaya bahkan bentuk dan
fungsinya, yakni sebagai berikut.

1. Evolusi kepala berkaitan dengan evolisi muka dan otak, ini berkaitan dengan makanan yang
semula di ambil dengan mulut maka berganti menggunakan dengan tangan.
2. Cara bergerak tubuhnya mulai berjalan tegak.
3. Perkembangan hidup biososialnya mulai tampak.
Asal Usul dan Persebran Manusia di Kepulauan Indonesia
1. Asal Usul Persebaran Manusia
A. “Hawa Mitokondria” dan “Adam Kromosom” asal mula manusia modern.
Selama berpuluh-puluh tahun petunjuk satu-satunya dalam penelitian persebaran manusia
adalah fosil-fosil dan artefak-artefak yang di tinggalkan dalam pengembaraan meraka dengan
menggunakan DNA mitokondria (mtDNA) untuk mencari tahu hubungan kekerabatan
antarpopulasi. Setiap tetes darah manusia berisi buku sejarah yang di tulis dalam bahasa
ginetik (99,9 persen identik di seluruh dunia).

Manusia modern sekarang ini merupakan satu keturunan dari satu nenek moyang (“Hawa
mitokondria”). Hawa mitokondria segera bergabung dengan “Adam kromosom Y” semua
manusia terkait dengan Hawa mitikondria melalui rantai para ibu yang tidak terpatahkan.
Oleh karena itu, DNA mitokondria dapat digunakan untuk merekonstruksi sejarah asal usul
dan persebaran manusia dari sisi ibu (maternal). Kesimpulan itu membuka cakrawala baru
bahwa manusia modern bukanlah keturunan dari manusia purba semacam Homo
sapiens yang hidup 500.000 tahun lalu, atau sepertiHomo habilis (2,5–1,6 juta tahun lalu),
Homo ergaster (1,8–1,4 juta tahun lalu), dan Homo erectus (1,5 juta tahun lalu).
1. Polimorfisme.
Polimorfisme adalah sifat keragaman sel yang disebabkan oleh adanya sejumlah mutasi yang
terjadi secara alamiah dan tidak membawa akibat buruk yang memunculkan variasi individu-
individu yang khas. Sifat keberagaman gen (polimorfisme) ini juga dapat digunakan dalam
rangka penelusuran asal usul manusia dan hubungan kekerabatan antara berbagai ras dan
suku, dan untuk membedakan ras yang satu dengan yang lain.

1. Daerah asal manusia


Pada pertengahan tahun 1980-an Allan Wilson dan rekan-rekan di University of California,
Barkeley, menggunakan mtDNA untuk mengidentifikasikan tempat asal nenek moyang umat
manusia. Max Ingman, doctor ginetik asal tempat di Afrika antara kurun waktu 100-200 ribu
tahun lalu. Sekitar 50.000-70.000 tahun silam, satu gelombang kecil manusia yang mungkin
hanya berjumlah seribu orang dari Afrika menuju pantai Asia bagian Barat. Ada dua jalur
tersedia menuju Asia. Pertama mengarah keLembah Sungai Nil, melintasi Semenanjung Sinai
lalu melintasi Laut Merah. Pada saat itu (70.000 tahun yang lalu) bumi memasuki zaman es
terakhir tersempit di muara Laut Merah hanya berjarak beberapa kilometer. Dengan
menggunakan perahu primitive, manusia modern dapat menyebrangi laut untuk pertama
kalinya.

Setelah berada di Asia, bukti genetis memperkirakan populasi terpecah. Para pengembara
telah mencapai Australia Barat Daya 45.000 tahun lalu. Hal ini terbukti dengan penemuan
fosil seorang priadi Lake Mungo. Fosil-fosil lain yang belum terungkap di bukti paling awal
manusia modern yang berada jauh dari Afrika.

Asal Usul dan Persebaran Manusia Indonesia


Berbagai jenis ras manusia diperkirakan berasal dari Asia tenggara. Dari penemuan tulang
belulang kuno, tampak bahwa mereka terdiri dari berbagai ras, seperti : Papua Melanesoid,
Europoid, Mongoloid, dan Austaloid. Percampuran mereka melahirkan bangsa Melayu
yang berkulit sawo matang. Mereka menyebar melalui sungai dan lembah ke daerah pantai.
Daerah Teluk Tonkin merupakan tanah air mereka yang kedua. Dari Indo Cina mereka
menyebar ke Kamboja, Muang Thai yang kemudian menjadi bangsa Austro-Asia. Senagian
nesar dari mereka menuju kepulauan yang kemudian menjadi bangsa Austronesia.

Bangsa-bangsa yang berkulit cokelat yang hidup di Asia Tenggara, yaitu : Thailand Selatan,
Malaysia, Singapura, Indonesia, Brunei, dan Philipina Selatan sebagai bangsa Melayu yang
berasal sari rumpun bangsa dan bahasa yang satu. Mereka bukan saja mempunyai persamaan
kulit bahkan persamaan bentuk dananggota badan yan berbeda dengan bangsa Cina di
sebelah timur dan bangsa India di sebelah barat.

1. Penyebaran manusia dan bahasa Austronesia


Bahasa di Asia Tengah berasal dari keluarga Sino-Tibet yang melahirkan bahasa Cina,
Saiam, Tibet, Miao, Yiu, dan Burma. Penyebaran ke selatan melahirkan keluarga bahasa
Dravida,yaitu Telugu, Tamil, Malayalam, dan lain-lain. Sedangkan penyebaran ke Asia
Timur dan Tenggara bahasa Austronesia yang menurunkan empat kelompok besar, yaitu
Bahasa Melayu (Indonesia), Malanesia, Mikronesia, dan Polisenia. Penyelidikan yang sangat
saksama ini menghasilkan kesimpulan bahwa bangsa-bangsa pendukung bahasa Austronesia
itu berasal dari daerah Campa, Cochin-China, dan Kamboja dan daerah sekitarnya sepanjang
pantai. Namun, demikian di wilayah itu mereka bukanlah penduduk asli. Tempat asal mereka
berada di daerah lebih jauh lagi.

1. Penyebaran pendukung kebudayaan kapak persegi


Daerah persebaran kapak persegi dan kapak lonjong dari Zaman Neolithikum di Musantara
sesuai dengan daerah persebaran bahasa-bahasa di Indonesia bagian Barat dan bahasa-bahasa
di Indonesia bagian Timur. Kedua jenis kebudayaan berasal dari Asia Daratan. Akan tetapi,
jalan persebarannya berbeda. Begitu pula manusia pendukung dan pembawaannya.

1. Penyebaran menusia dengan perahu bercadik


Orang-orang Parawal sejak dahulu terkenal sebagai penyelam mutiara di Teluk Manar.
Mereka juga menggunakan perahu bercadik , sedangkan suku Shanar kehidupannya terutama
dari perkebunan kelapa. Tanaman kelapa tersebut di perkirakan berasal dari Indonesia
melalui Srilanka, sedangkan yang lebih jauh lagi di Madagaskar selain bahasa Malagasi
termasuk dalam bahasa Austronesia mereka juga menggunakan perahu bercadik.
1. Gelombang kedatangan penduduk dari Asia daratan ke wilayah Nusantara
Manusia Indonesia purba membawa kebudayaan batu tua/ palaelitikum yang masih hidup
secara nomanden atau berpindah dengan mata pencaharian berburu binatang dan meramu.
Wilayah Nusantara kemudian kedatangan bangsa Melanesoid datang, mereka mulai menetap,
walaupun seminomaden. Jika sudah tidak mendapatkan lagi makanan mereka akan pindah.
Kebudayaan bangsa Melanesoide ini adalah kebudayaan Mesolitikum yang sudah mulai
hidup menetap dalam kelompok, sudah mengenal api, meramu dan berburu binatang. Sekitar
tahun 2000 SM, bangsa Melanesoide yang akhirnya menetap di Nusantara kedatangan pula
bangsa yang kebudayaannya jauh lebih tinggi yang berasal dari rumpun Melayu Austronesia
yakni bangsa Melayu Tua/ Proton Melayu, suatu ras mongoloid yang berasal dari daerah
Yunan, dekat lembah Sungai Yang Tze, Cina Selatan.

Alasan-alasan yang menyebabkan bangsa Melayu Tua meninggalkan asalnya yaitu sebagai
berikut.

1. Adanya desakan suku-suku liar yang datangnya dari Asia Tengah


2. Adanya peperangan antarsuku
3. Adanya bencana alam berupa banjir akibat sering meluapnya Sungai She Kiang dan sungai-
sungai lainnya di daerah tersebut.
Pendapat Para Ahli Mengenai Kehidupan Awal
Menurut teori imigrasi, terdapat beberapa jenis petunjuk tentang keberadaan masyarakat awal
di Kepulauan Indonesia, yaitu sebagai berikut.

1. Prof. Dr. H. Kern dengan teori imigrasi menyatakan bahwa bangsa Indonesia berasal dari Asia.
Teorinya itu didukung oleh perbandingan bahasa, karena bahasa-bahasa yang dipaki di
Kepulauan Indonesia, Polinesia, Melanesia, Micronesia, berawal dari satu akar bahasa
yang bernama bahasa Austronesia.
2. Van Heine Geldern berpendapat bahwa bangsa Indonesia berasal dari daerah Asia.
Pendapatnya ini didukung oleh artefak-artefak (bentuk budaya) yang ditemukannya di
Indonesia memiliki banyak persamaan dengan yang ditemukan di daratan Asia.
3. Prof. mohammad Yamin berpendapat bahwa bangsa Indonesia berasal dari daerah Indonesia
sendiri. Hal ini dibuktikan dengan penemuan fosil-fosil dan artefak-artefak tertua dengan
jumlah terbanyak yang ditemukan didaerah Indonesia.
Sedangkan beberapa pendapat dari tokoh-tokoh tentang asal usul bangsa Indonesia adalah
sebagai berikut.

1. Hogen menyatakan bahwa bangsa yang mendiami daerah pesisir Melayu berasal dari
Sumatra.
2. Drs. Moh. Ali menyatakan bahwa bangsa Indonesia berasal dari daerah Yunan.
3. Prof. Dr. Kroom menyatakan bahwa asal usul bangsa Indonesia dari daerah Cina Tengah,
karena pada daerah Cina Tengah terdapat sumber-sumber sungai besar.
4. Mayundar menyatakan bahwa bangsa-bangsa yang berbahsa Austria berasal dari India,
kemudian menyebar ke Indo-Cina terus ke daerah Indonesia dan Pasifik.
5. Prof. Moh. Yamin menentang semua pendapat para ahli. Moh Yamin berpendapat bahwa asal
bangsa Indonesia dari daerah Indonesia sendiri.
6. Dr. Brandes yang di kirim ke Indonesia tahun 1884 menyatakan bahwa bangsa yang bermukim
di kepulauan Indonesia memiliki banyak persamaan dengan bangsa-bangsa pada daerah-
daerah yang membentang dari sebelah utara Pulau Formosa, sebelah barat daerah
Madagaskar, sebelah sekatan yaitu tanah Jawa, Bali, sebelah timur sampai ke tepi pantai
barat Amerika. Penyelidikan atau penelitian yang dilakukan oleh Brandes melalui
perbandingan bahasa.
Berdasarkan teori-teori atau pendapat-pendapat dari beberapa ahli disimpulkan, maka ada dua
hal yang menarik tentang asal usul bangsa yang menempati daerah kepulauan Indonesia,
yaitu sebagai berikut.

1. Bangsa Indonesia berasal dari daerah Indonesia sendiri. Kesimpulan ini menunjukkan pada
pendapat yang dikemukakan oleh Moh. Yamin yang di dukung dengan penemuan fosil-fosil
maupun artefak-artefak tertua di wilayah Indonesia. Dari hasil penemuan itu muncul
kesimpulan bahwa masyarakat Indonesia berasal dari daerah Indonesia sendiri yang
kemudian menyebar ke daratan Asia. Selain itu, tidak banyak penemuan fosil manusia purba
di daerah Asia lainnya. Salah satu fosil yang ditemukkan di daratan Cina disebut
dengan Sinanthropus pekinensis, di perkirakan hidup sezaman dengan Phitecanthropus
erectus dari Indonesia. Sedangkan pada daerah-daerah lain di Asia, hingga saat ini belum
berhasil di temukan fosil-fosil manusia purba.
2. Penduduk yang menempati daerah kepulauan Indonesia diperkirakan berasal dari daerah
Asia. Melalui jejak-jejak sejarah yang berasil diteliti diketahui bahwa bangsa Indonesia berasal
dari daerah Yunan selatan. Dari daerah Yunan innilah mereka menyebar kearah selatan
hingga sampai di daerah kepulauan Indonesia.
Walaupun demikian ada pula pedapat dari ahli yang menyebutkan bahwa masyarakat awal
yang menempati wilayah Indonesia termasuk rumpun bangsa Melayu. Bangsa Melayu yang
menjadi nenek moyang bangsa Indonesia sekarang dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
sebagai berikut.

1. 1. Bangsa Proto Melayu


Bangsa ini memasuki wilayahIndonesia dengan melalui dua jalan, yaitu jalan barat (melalui
Semenanjung Melayu terus ke Sumatra dan selanjutnya tersebar ke seluruh Indonesia) dan
jalan timur (melalui Filipina terus ke Sulawesi dan selanjutnya tersebar keseluruhindonesia)

1. 2. Bangsa Deutro Melayu


Bangsa Deutro Melayu memasuki wilayah Indonesia secara bergelombang sejak tahun 500
SM. Mereka masuk ke wilayah Indonesia melalui jalan barat, yaitu melalui daerah
Semenanjung Malaya, terus ke Sumatra dan selanjutnya tersebar ke seluruh wilayah
Indonesia. Keturunan bangsa deutro Melayu misalnya suku Bangsa Jawa, Melayu, Bugis,
minang, dan sebagainya. Kebudayaan deutro melayu lebih tinggi dari kebudayaan bangsa
proto melayu . benda-benda hasil kebudayaan mereka telah terbuat dari logam ,yakni terbuat
dari perunggu. Beberapa ratus tahun kemudian benda-benda hasil kebudayaan mereka terbuat
dari besi . kebudayaan mereka ini sering di sebut dengan kebudayaan dongson .daerah
tersebut diperkirakan menjadi tempat tinggal mereka sebelum akhirnya memasuki dan
menyebar di wilayah Indonesia. Hasil-hasil kebudayaan perunggu Indonesia yang terpenting
seperti kapak corong atau kapak sepatu,nekara,bejana perunggu dan lain-lain. Benda-benda
yang berasal dari logam perunggu pada umumnya terbuat dengan tuangan
(cetakan)bivalve atau dengan cara a cire perdue.
Perkembangan Teknologi dan Sistem Kepercayaan Masyarakat
di
Kepulauan Indonesia
Pada masa bercocok tanam kebudayaan mereka berkembang pesat, hidup sudah
menetap (sedenter), sudah menghasilan (food producing). Peningkatan teknologi dengan
adanya peningkatan alat-alat dari batu kasar menuju batu halus kemudian menggunakan alat-
alat dari logam . alat-alat tersebut sebelum dihaluskan seperti kapak perimbas (bagian
tajamnya berbentuk cembung), kapak penetak (ketajamannya berbentuk liku-liku),pahat
genggam (ketajamannya berbentuk terjal )dan kapak genggam ketajamannya berbentuk
meruncing. Alat-alat tersebut ditemukan di pegunungan Pacitan,Sukabumi,Ciamis,Lahat
Sumatra,Cabengge Sulawesi. Kemudian ada peningkatan teknologi, yaitu alatnya
dihaluskan,seperti kapak persegi dan kapak lonjong. Dengan alat itu ternyata manusia zaman
dulu sudah dapat memenuhi kebutuhan hidup yang lebih luas dari masa sebelumnya,yakni
bersawah,membuat rumah,bermasyarakat,membuat perahu bercadik.
Kepercayaan awal masyarakat Indonesia
Sejak masa berburu dan mengumpulkan, orang mempunyai anggapan bahwa hidup tidak
akan berhenti walaupun orang sudah meninggalan. Orang mati dianggap pergi ke suatu
tempat yang lebih baik dan tenang. Orang yang ditinggalkannya masih dapat berhubungan
yang berada di dunia lain. Pada zaman masyarakat berburu dan mengumpulkan, diperkirakan
juga mengenal upacara penguburan, sebab persoalan mati dan kekuatan besar adanya di luar
perhitungan manusia.

Kesadaran adanya kekuatan gaib menjadi dasar kepercayaan mereka (animisme),ada juga
kepercayaan dinamisme dengan adanya benda yang dikeramatkan. Pada masa bercocok
tanam,masyarakat sudah mengenal kepercayaan gaib yaitu kekuatan di lyar kekuatan
manusia, misalnya gunung meletus dan banjir. Mereka melihat adanya kekuatan alam yang
luar biasa pasti ada yang menggerakan dan ada yang murka. Mereka juga memuja arwah
manusia yang sudah meninggal.menurut pendapat mereka tempat roh itu sangat penting ,
minsalnya di puncak puncak gunung . untuk tempat roh nenek moyang, masyarakat
mendrikan batu besar (bangunan Megalithikum). Bangunan itu dibuat dari batu yang utuh
dipahat dalam bentuk tertentu. Oleh karena itu di masa perundagaian dihasilkan bangunan
Megalithikum yakni batu besar (megalithikum) yang selalu dikaitkan dengan kepercayaan
mereka.

Kesimpulannya adalah :
Di tinjau dari ilmu biologi (ilmu hayat), manusia merupakan salah satu dari lebih sejuta jenis
makhluk yang ada masuk golongan binatang menyusui atau mamalia. Dan kelas mamalia
yang merupakan kelas besar dapat di bagi atas suku, sub-suku dan infra-suku. Dan akan
terbagi dalam empat ras, yaitu Ras Australoid, Ras Mongoloid, Ras Causcasoid, dan Ras
Negroid.

Seperti kita ketahui manusia mulai muncul di muka bumi sejak zaman Neozoikum tepatnya
pada masa Kala Holisin atau zaman Alluvium yang berkembang sejak 20.000 tahun yang
lalu. Teori evolusi adalah perubahan filogenesis, yaitu perubahan satu takson menjadi takson
lain, atau tetap menjadi takson lama dengan perubahan sedikit atau punah. Berbagai jenis ras
manusia diperkirakan berasal dari Asia temggara. Dari penemmuan tulang belulang kuno,
tampak bahwa mereka terdiri dari berbagai ras, seperti : Papua Melanesoid, Europoid,
Mongoloid, dan Austaloid. Percampuran mereka melahirkan bangsa Melayu yang berkulit
sawo matang. Mereka menyebar melalui sungai dan lembah ke daerah pantai. Daerah Teluk
Tonkin merupakan tanah air mereka yang kedua. Dari Indo Cina mereka menyebar ke
Kamboja, Muang Thai yang kemudian menjadi bangsa Austro-Asia. Senagian nesar
dari mereka menuju kepulauan yang kemudian menjadi bangsa Austronesia.

Bangsa-bangsa yang berkulit cokelat yang hidup di Asia Tenggara, yaitu : Thailand Selatan,
Malaysia, Singapura, Indonesia, Brunei, dan Philipina Selatan sebagai bangsa Melayu yang
berasal sari rumpun bangsa dan bahasa yang satu. Mereka bukan saja mempunyai persamaan
kulit bahkan persamaan bentuk dananggota badan yan berbeda dengan bangsa Cina di
sebelah timur dan bangsa India di sebelah barat.

Filed under Uncategorized | 10 Komentar


http://shelvisulwat.wordpress.com/author/shelvievi-2/page/8/

Anda mungkin juga menyukai