4. Teori Nusantara
Prof. Moh. Yamin berpendapat bahwa asal-usul bangsa Indonesia adalah dari
Indonesia sendiri. Bahkan bangsa-bangsa lain yang ada di wilayah Asia berasal dari
Indonesia. Pendapat Moh. Yamin didukung oleh suatu pernyataannya tentang Blood Und
Breden Unchiro yang berarti adalah daerah dan tanah bangsa Indonesia adalah berasal dari
Indonesia sendiri. Ia menyatakan bahwa fosil dan artefak lebih banyak dan lengkap
ditemukan di wilayah Indonesia dibandingkan dengan daerah-daerah lainnya di Asia.
Misalnya dengan penemuan manusia purba sejenis Homo soloensis dan Homo wajakensis.
Teori ini didasari oleh beberapa pendapat, antara lain:
1. Bangsa Melayu merupakan bangsa yang berperadaban tinggi. Peradaban ini mustahil
dapat dicapai apabila tidak melalui proses perkembangan dari kebudayaan sebelumnya.
2. Bahasa Melayu memang memiliki kesamaan dengan bahasa Champa dari Kamboja, tetapi
persamaan ini hanyalah kebetulan saja.
3. Adanya kemungkinan bahwa orang Melayu adalah keturunan dari Homo soloensis dan
Homo wajakensis.
4. Adanya perbedaan bahasa antara bahasa Austronesia yang berkembang di Nusantara
dengan bahasa Indo-Eropa yang berkembang di Asia Tengah.
b. Asal Usul dan Persebaran Nenek Moyang Bangsa Indonesia
1. Papua Melanosoide/Melanesia
Ras lain yang juga terdapat di Kepulauan Indonesia adalah ras Melanesoid. Di
Kepulauan Indonesia mereka tinggal di Papua. Mereka tersebar di lautan Pasifik di pulau-
pulau yang letaknya sebelah Timur Irian, Papua-Nugini, Bismarck, Solomon, New Caledonia
dan Fiji, dan benua Australia, mereka tergolong rumpun Melanesoid.
Pada mulanya kedatangan Bangsa Melanesoid di Papua berawal saat zaman es
terakhir, yaitu tahun 70.000 SM. Pada saat itu Kepulauan Indonesia belum berpenghuni.
Ketika suhu turun hingga mencapai kedinginan maksimal, air laut menjadi beku. Permukaan
laut menjadi lebih rendah 100 m dibandingkan permukaan saat ini. Sehingga memudahkan
mahkluk hidup berpindah dari Asia menuju kawasan Oceania. Bangsa Melanesoid
melakukan perpindahan ke timur hingga ke Papua, selanjutnya ke Benua Australia, yang
sebelumnya merupakan satu kepulauan yang terhubungan dengan Papua. Peradaban bangsa
Melanesoid dikenal dengan paleotikum (zaman batu tua).
Bangsa Melanesoid yang melakukan migrasi terus terdesak oleh bangsa Melayu
sehingga yang belum sempat mencapai kepulauan Papua melakukan percampuran.
Percampuran bangsa Melayu dengan Melanesoid menghasilkan keturunan Melanesoid-
Melayu, saat ini mereka merupakan penduduk Nusa Tenggara Timur dan Maluku.
Ciri - ciri bangsa Melanesoid yaitu : Kulit kehitam-hitaman, rambut hitam dan keriting, bibir
tebal, badan kekar dan tegap, mulut lebar dan hidung mancung. Bangsa Papua Melanosoide
berasal dari Teluk Tonkin yang kedatangannya dikaitkan dengan kebudayaan Bacson-
Hoabinh. Corak kehidupan Bangsa Papua Melanosoide adalah : (1) Hidup dalam kelompok-
kelompok kecil, (2) mencari makanan dengan cara berburu dan meramu, (3) sudah mengenal
teknologi pembuatan api.
Perbedaan Proto Melayu (Melayu Tua) dan Deutro Melayu (Melayu Muda)
Proto Melayu (Melayu Tua) :
1. Mulai memasuki wilayah nusantara tahun 1500 sm.
2. Mulai memaski wilayah nusantara dengan melewati jalur barat dan timur.
3. Berasal dari daerah Yunan (Cina).
4. Mempunayi kebudayaan yang kurang berkembang Neolitikum (Batu Muda).
5. Masih belum dapat menciptakan alat-alat dari logam.
6. Mempunyai Keturunan asli, Suku Batak, Toraja, dan juga Dayak.
Deutro Melayu (Melayu Muda) :
1. Mulai memasuki Indonesia pada gelombang ke 2 tahun 500 SM.
2. Memasuki nusantar dengan melalui jalur barat.
3. Datang dari Dongson (Vietnam).
4. Sudah lebih berkembang jika dibandingkan dengan Proto Melayu.
5. Telah mempunyai kemampuan dalam membuat peralatan dari logam (Perundagian).
6. Mempunyai suku keturunan asli , Suku Jawa, Madura, Melayu, dsn lain sebagainya.