loading...
Advertisement
loading...
Kita akan mempelajari asal usul nenek moyang pertama yang mendiami wilayah Indonesia.
Secara khusus, kajian ini akan menelusuri asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia. Dari mana
asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia? Bagaimana proses kedatangan mereka di Nusantara?
Bagaimana persebaran mereka di berbagai Kepulauan Nusantara? Kebudayaan apa yang mereka
bawa? Penjelasan atas pertanyaan ini akan kami urai dalam materi ini. Supaya lengkap, kami juga
akan menyajikan asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia dari sudut pandang ahli sejarah.
Untuk itu, silahkan Anda simak uraian di bawah ini!
Salah satu pendukung teori nenek moyang bangsa Indonesia di atas adalah von Heine Geldern.
Menurut beliau, nenek moyang bangsa Indonesia yang menurunkan generasi paling banyak
sekarang ini berasal dari benua Asia (Yunnan, Cina Selatan). Pendapat Geldern didukung bukti
berupa kesamaan peninggalan benda-benda antara daerah Yunnan dan Indonesia. Benda-benda
yang sama itu, antara lain kapak lonjong dan kapak persegi. Nenek moyang yang berasal dari
Yunnan migrasi ke kepulauan Nusantara karena terdesak oleh bangsa lain yang lebih kuat. Selain
itu, mereka hidup di alam yang tidak banyak memberikan kesejahteraan hidup. Seperti yang telah
kami sebutkan sebelumnya, nenek moyang bangsa Indonesia tersebut datang dengan dua
gelombang. Gelombang pertama disebut Melayu Tua (Proto Melayu) dan berikutnya disebut
dengan Melayu Muda (Deutero Melayu).
Nenek moyang bangsa Indonesia dari golongan Melayu Tua (Proto Melayu) tiba sekitar
tahun 2.000 SM. Kedatangan nenek moyang tersebut sambil membawa kebudayaan neolitikum
(batu baru). Mereka tersebar menjadi dua cabang. Cabang pertama dari proto melayu adalah
bangsa yang membawa peralatan kapak lonjong. Mereka disebut sebagai ras Papua-Melanesoid.
Arah persebarannya dari Yunnan melewati Filipina, kemudian tersebar ke Sulawesi Utara,
Maluku, dan ada juga yang sampai ke Papua.
Cabang yang kedua dari nenek moyang dari golongan Proto Melayu disebut Ras Austronesia.
Kedatangan nenek moyang bangsa Indonesia ini bermula dari Yunnan melewati Malaya,
Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, dan pula-pulai lainnya. Datangnya nenek moyang tersebut
sambil membawa kebudayaan kapak persegi. Setibanya di kepulauan Indonesia, sebagian dari
mereka berasimilasi dengan ras Austro-Melanesoid. Sebagian lagi tetap mempertahankan ras
aslinya.
Nenek moyang bangsa Indonesia dari golongan Melayu Muda (Deutro Melayu) tiba di
kepulauan Indonesia sekitar tahun 500 SM. Nenek moyang tersebut datang sambil membawa
kebudayaan logam yang berasal dari Dongson, Vietnam Utara. Kebudayaan logam tersebut antara
lain; candrasa, nekara, manik-manik, arca, dan bejana perunggu. Jalur penyebaran nenek moyang
bangsa Indonesia dari golongan ini dimulai dari daratan Asia ke Thailand, Malaysia Barat, dan
berlanjut ke tempat-tempat di Indonesia. Gelombang terakhir nenek moyang ini masih tergolong
ras Austronesia. Selanjutnya, semakin berkembang ras Papua-Melanesoid, Austronesia, dan sisa
ras Austro-Melanesoid melahirkan bermacam-macam suku bangsa yang tersebut di seluruh
pelosok Indonesia.
Drs. Moh. Ali menyatakan bahwa bangsa Indonesia berasal dari daerah Yunnan. Nenek moyang
bangsa Indonesia berasal dari hulu-hulu sungai besar di Asia yang datang ke Indonesia secara
bergelombang. Gelombang pertama dari tahun 3000-1500 SM dengan ciri-ciri kebudayaan
Neolitikum dengan perahu bercadik satu. Gelombang yang kedua terjadi dari tahun 1500-500 SM
dengan ciri-ciri menggunakan perahu bercadik dua.
Menurut Moens
Moens berpendapat bahwa bangsa Indonesia berasal dari daerah Mongol dan terdesak oleh
bangsa-bangsa yang lebih kuat. Akibatnya mereka menyebar ke arah selatan hingga sampai ke
wilayah Indonesia.
Prof. H. Kroom menyatakan bahwa asal-usul bangsa Indonesia dari daerah Cina Tengah karena
pada daerah Cina Tengah terdapat sumber-sumber sungai besar. Mereka menyebar ke wilayah
Indonesia sekitar tahun 2000 SM sampai tahun 1500 SM.
Prof. Moh. Yamin menentang semua pendapat yang dikemukakan oleh para ahli. Ia berpendapat
bahwa asal bangsa Indonesia adalah dari Indonesia sendiri. Bahkan bangsa-bangsa lain yang ada
di wilayah Asia berasal dari Indonesia. Pendapat Moh. Yamin didukung oleh suatu pernyataannya
tentang Blood Und Breden Unchiro yang berarti adalah daerah dan tanah bangsa Indonesia adalah
berasal dari Indonesia sendiri. Ia menyatakan bahwa fosil dan artefak lebih banyak dan lengkap
ditemukan di wilayah Indonesia dibandingkan dengan daerah-daerah lainnya di Asia. Misalnya
dengan penemuan manusia purba sejenis Homo soloensis dan Homo wajakensis.