Anda di halaman 1dari 5

PEMELIHARAAN DAN

PEMANTAUAN INSTALASI
LISTRIK, AIR, VENTILASI, GAS
DAN SISTEM LAIN

No. Dokumen :

No Revisi :
SOP
Tgl Terbit :
Halaman : 1/5

UPT Mathilda Kaesan,Amd.Keb


Puskesmas Kenarilang Nip.196603291990032 002

1. Pengertian  Instalasi adalah penjaringan pipa/kabel untuk fasilitas listrik, air


limbah, air bersih, telepon dan lain-lain untuk menunjang kegiatan
Puskesmas
 Perawatan instalasi listrik terdiri dari perawatan rutin dan perbaikan
atau rehab. Pearawatan rutin dilakukan secara rutin dan berkala
sedangkan perbaaikan atau rehab dilakukan hanya pada instalasi
listrik yang rusak
 Air bersih adalah air yang dipergunakan untuk keperluan sehari-hari
dan kualitasnya memenuhi persyaratan kesehatan air bersih sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dapat
diminum apabila dimasak.
 Penyehatan udara ruang adalah upaya yang dilakukan agar suhu dan
kelembapan, debu, pertukaran udara, bahan pencemar dan mikroba
di ruang kerja memenuhi persyaratan kesehatan
 Pencahayaan adalah jumlah penyinaran pada suatu bidang kerja
yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efektif
 Kebisingan adalah terjadinya bunyi yang tidak dikehendaki
sehingga mengganggu atau membahayakan kesehatan

2. Tujuan Sebagai acuan pemeliharaan insatalasi listrik,air,ventilasi,gas dan sistem


lain bagi seluruh pengelola unit kerja di lingkungan Puskesmas
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Kenarilang nomor tentang
pemantauan, pemeliharaan, perbaikan sarana dan peralatan
4. Referensi 1. Permenkes No. 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat.
5. Prosedur A. Alat :
1. Pipa listrik
2. Klep
3. Stop kontak
4. Kipas angin
5. Pipa air
6. Kran Air
7. Kunci Pipa
8. Klem Pipa
9. Tandon Air
10. Oben
11. Kabel
B. Bahan :
1. Isolasi
2. Lem
3. Bola lampu
6. Langkah-langkah A. Tata cara pelaksanaan Listrik
1. Instalasi untuk masing-masing peruntukan sebaiknya
menggunakan kode warna dan label
2. Diupayakan agar tidak terjadi hubungan silang dan aliran
balik antara jaringan distribusi air limbah dengan air bersih
sesuai dengan ketentuan yang berlaku
3. Jaringan instalasi ditata sedemikian rupa agar memenuhi
syarat estetika
4. Jaringan instalasi tidak menjadi tempat perindukan serangga
dan tikus
5. Pengoperasian instalasi sesuai dengan prosedur yang telah
ditentukan
6. Konstruksi instalasi diupayakan agar sesuai dengan standar
design yang berlaku
B. Tata cara pelaksanaan Air
1. Air bersih untuk keperluan puskesmas dapat diperoleh dari
sumber air tanah ( Sumur Bor ) atau sumber lain yang telah
diolah sehingga memenuhi persyaratan kesehatan.
2. Tersedia air bersih untuk kebutuhan karyawan , pasien disesuai
dengan persyaratan kesehatan.
3. Distribusi air bersih untuk puskesmas harus menggunakan
sistim perpipaan.
4. Sumber air bersih dan sarana distribusinya harus bebas dari
pencemaran fisik, kimia dan bakteriologis.
5. Dilakukan pengambilan sampel air bersih pada sumber, bak
penampungan dan pada kran terjauh untuk diperiksakan di
laboratorium minimal 2 kali setahun.
C. Tata cara pelaksanaan udara
1. Suhu dan kelembaban uadara agar ruang kerja puskesmas
memenuhi persyaratan kesehatan perlu dilakukan upaya-
upaya sebagai berikut :
a. Tinggi langit-langit dari lantai minimal 2, 5 meter
b. Bila suhu udara lebih dari 28 derajat celcius perlu
menggunakan kipas angin
D. Tata cara pelaksanaan pencahayaan
Agar pencahayaan memenuhi persyaratan kesehatan perlu
dilakukan tindakan sebagai berikut :
1. Pencahayaan alam maupun buatan diupayakan agar tidak
menumbulkan kesilauan dan memiliki intensitas sesuai
dengan peruntukannnya
2. Penempatan bola lampu dapat menghasilakn penyinaran yang
optimum dan bola lampu sering dibersihkan
3. Bola lampu yang mulai tidak berfungsi dengan baik segera
diganti
E. Tata cara pelaksanaan kebisingan
Agar kebisingan tidak menggangu kesehatan atau membahayakan
perlu diambil tindakan sebagai berikut :
1. Pengaturan tata letak ruang harus sedemikian rupa agar
terhindar dari kebisingan
2. Sumber bising dapat dikendalikan dengan beberapa cara
antara lain : menyekat, penanaman pohon dan peninggian
tembok.
Gas pencemar
Agar kandungan gas pencemar dalam udara ruang kerja puskesmas
tidak melebihi konsentrasi maksimum perlu dilakukan tindakan-
tindakan sebagai berikut
1. Pertukaran udara ruang diupayakan dapat berjalan dengan baik
2. Ruang kerja tidak berhubungan langsung dengan tempat
penyelenggaraan makanan
3. Dilarang merokok dalam ruang kerja
4. Tidak menggunakan bahan bangunan yang mengeluarkan bau
yang menyengat
4. Unit Terkait 1. Ruang pendaftaran dan rekam medis
2. Ruang pemeriksaan umum
3. Ruang tindakan
4. Ruang kesehatan gigi dan mulut
5. Ruang farmasi
6. Ruang persalinan
7. Ruang pasca persalinan
8. Ruang KIA-KB dan Imunisasi
9. Ruang sterilisasi
10. Ruang penyelenggaraan makanan
11. Ruang laboratorium
12. Ruang administrasi
13. Ruang laktasi
14. Ruang promosi kesehatan
15. Ruang tunggu
16. Ruang kepala puskesmas
17. Ruang rapat
18. Gudang
19. Kamar mandi / WC
20. Parkiran

Anda mungkin juga menyukai