GAS DAN SISTEM LAIN Nomor : No.Revisi :0 SOP Tgl. : 16 April 2017 Diberlaku Halaman : 1 dari 2 drg. Mulyadi UPT Puskesmas 19630812 199203 1 Keranggan 014
1. Pengertian Instalasi adalah penjaringan pipa/kabel untuk fasilitas listrik, air
limbah, air bersih, telepon dan lain-lain yang diperlukan untuk menunjang kegiatan industri. Perawatan instalasi listrik terdiri dari perawatan rutin dan perbaikan/rehab. Perawatan rutin dilakukan secara rutin dan berkala, sedangkan perbaikan/rehab dilakukan hanya terhadap instalasi listrik yang rusak. Air bersih adalah air yang dipergunakanuntuk keperluan sehari- hari dan kualitasnya memenuhi persyaratan kesehatan air bersih sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dapat diminum apabila dimasak. Penyehatan udara ruang adalah upaya yang dilakukan agar suhu dan kelembaban, debu, pertukaran udara, bahan pencemar dan mikroba di ruang kerja memenuhi persyaratan kesehatan. Pencahayaan adalah jumlah penyinaran pada suatu bidang kerja yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efektif. Kebisingan adalah terjadinya bunyi yang tidak dikehendaki sehingga mengganggu atau membahayakan kesehatan. 2. Tujuan Sebagai pedoman perawatan insatalasi listrik, air, ventilasi, gas dan sistem lain bagi seluruh pengelola unit kerja di lingkungan puskesmas. 3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. Tentang pemantauan, pemeliharaan, perbaikan sarana dan peralatan. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 68, 4. Referensi TambahanLembaran Negara Nomor 3699); KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1405/MENKES/SK/XI/2002 6. Prosedur Tata cara pelaksanaan listrik: 1. Instalasi untuk masing-masing peruntukan sebaiknya menggunakan kode warna dan label. 2. Diupayakan agar tidak terjadi hubungan silang dan aliran balik antara jaringan distribusi air limbah dengan air bersih sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 3. Jaringan Instalasi agar ditata sedemikian rupa agar memenuhi syarat estetika. 4. Jaringan Instalasi tidak menjadi tempat perindukan serangga dan tikus. 5. Pengoperasian instalasi sesuai dengan prosedur tetap yang telah ditentukan. 6. Konstruksi instalasi diupayakan agar sesuai dengan standard desain yang berlaku. 7. Perawatan Rutin 8. Perbaikan/ Rehabilitasi 9. Persetujuan pelaksanaan 10. PelaksanaanPerbaikan/Rehab dilaksanakan dengan swakelola 11. Pelaporan
Tata cara pelaksanaan air:
1. Air bersih untuk keperluan, dapat diperoleh dari sumber air tanah atau sumber lain yang telah diolah sehingga memenuhi persyaratan kesehatan. 2. Tersedia air bersih untuk kebutuhan karyawan sesuai dengan persyaratan kesehatan. 3. Distribusi air bersih untuk puskesmas harus menggunakan sistim perpipaan. 4. Sumber air bersih dan sarana distribusinya harus bebas dari pencemaranfisik, kimia dan bakteriologis. 5. Dilakukan pengambilan sampel air bersih pada sumber, dan pada kran terjauh untuk diperiksakan di laboratorium minimal 2 kali setahun, yaitu musim kemarau dan musim hujan.
Tata cara pelaksanaan udara:
1. Suhu dan kelembaban Agar ruang kerja memenuhi persyaratan kesehatan perlu dilakukan upaya-upaya sebagai berikut : 2. Tinggi langit-langit dari lantai minimal 2,5m. 3. Bila suhu udara >280C perlu menggunakan alat penata udara seperti Air Conditioner (AC), kipas angin, dll.
Tata cara pelaksanaan pencahayaan:
Agar pencahayaan memenuhi persyaratan kesehatan perlu dilakukan tindakan sebagai berikut : 1. Pencahayaan alam maupun buatan diupayakan agar tidak menimbulkan kesilauan dan memilki intensitas sesuai dengan peruntukannya. 2. Penempatan bola lampu dapat menghasilkan penyinaran yang
Halaman 2 dari 3 optimum dan bola lampu sering dibersihkan. 3. Bola lampu yang mulai tidak berfungsi segera diganti.
Tata cara pelaksanaan kebisingan:
Agar kebisingan tidak mengganggu kesehatan atau membahayakan perlu diambil tindakan sebagai berikut : 1. Pengaturan tata letak ruang harus sedemikian rupa agar terhindar dari kebisingan. 2. Sumber bising dapat dikendalikan dengan beberapa cara antara lain: meredam, menyekat, pemindahan, pemeliharaan, penanaman pohon, peninggian tembok, membuat bukti buatan, dan lain-lain.
Tata cara pelaksanaan Gas pencemar:
Agar kandungan gas pencemar dalam udara ruang kerja tidak melebihi konsentrasi maksimum perlu dilakukan tindakan-tindakan sebagai berikut : 1. Pertukaran udara ruangan diupayakan dapat berjalan baik. 2. Ruang kerja tidak berhubungan langsung dengan dapur. 3. Dilarang merokok di lingkungan kerja. 4. Tidak menggunakan bahan bangunan yang mengeluarkan bau yang menyengat.. 7. Hal-hal yang perlu diperhatikan 9. Unit terkait penanggung jawab program 1. SK tentang pemantauan,pemeliharaan,perbaikan sarana dan
10. Dokumen peralatan
terkait 2. Jadwal pemantauan lingkungan fisik 3. Bukti pelaksanaan 11. Rekaman historis No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai perubahan diberlakukan