Anda di halaman 1dari 3

SOP PEMELIHARAAN INSTALASI LISTRIK, AIR,

VENTILASI, DAN PENCAHAYAAN


No. Dokumen :SPO/ /UKP-
TRMJ/I/2016
No. Revisi :
SOP
TanggalTerbit : 4 Januari 2017

Halaman :1 & 2
Dr RIASTUTI
PUSKESMAS
D.A.D
TARUMAJAYA KEPALA PUSKESMAS
NIP. 19730128
KABUPATEN BEKASI 20051 2 008
1. Instalasi adalah penjaringan pipa/kabel untuk fasilitas listrik, air limbah, air
1. Pengertian
bersih, telepon dan lain-lain yang diperlukan untuk menunjang kegiatan
Pelayanan .
2. Perawatan instalasi listrik terdiri dari perawatan rutin dan perbaikan/rehab.
Perawatan rutin diklakukan secara rutin dan berkala, sedangkan perbaikan/rehab
dilakukan hanya terhadap instalasi listrik yang rusak.
3. Air bersih adalah air yang dipergunakan untuk keperluan sehari-hari dan
kualitasnya memenuhi persyaratan kesehatan air bersih sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan dapat diminum apabila dimasak.
4. Penyehatan udara ruang adalah upaya yang dilakukan agar suhu dan
kelembaban, debu, pertukaran udara, bahan pencemar dan mikroba di ruang
kerja memenuhi persyaratan kesehatan.
5. Pencahayaan adalah jumlah penyinaran pada suatu bidang kerja yang diperlukan
untuk melaksanakan kegiatan secara efektif.

6. Kebisingan adalah terjadinya bunyi yang tidak dikehendaki sehingga


mengganggu atau membahayakan kesehatan.
Sebagai pedoman perawatan insatalasi listrik,air,ventilasi,gas dan system lain bagi
2. Tujuan seluruh pengelola unit kerja di lingkungan klinik

1. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup


3. Kebijakan
(Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Nomor
3699);
2. KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 1405/MENKES/SK/XI/2002.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air
dan Pencemaran Air (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 153, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4161

4. Referensi

5. Alat 1. Buku
2. ATK

6. Langkah-Langkah A. Tata cara pelaksanaan Perawatan Instalais listrik:


1. Instalasi untuk masing-masing peruntukan sebaiknya menggunakan kode
warna dan label.
2. Di upayakan agar tidak terjadi hubungan silang dan aliran balik antara
jaringan distribusi air limbah dengan air bersih sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.

1
3. Jaringan Instalasi agar ditata sedemikian rupa agar memenuhi syarat estetika.
4. Jaringan Instalasi tidak menjadi tempat perindukan serangga dan tikus.
5. Pengoperasian instalasi sesuai dengan prosedur tetap yang telah ditentukan.
6. Konstruksi instalasi diupayakan agar sesuai dengan standard desain yang
berlaku.
7. Perawatan Rutin
8. Perbaikan/Rehab
9. Persetujuan pelaksanaan
10. Proses Pengadaan Jasa perbaikan
11. Pelaksanaan Perbaikan/Rehab dilaksanakan dengan swakelola
12. Pelaksanaan Perbaikan/Rehab dilaksanakan dengan Kontraktor
13. Pelaporan

B. Tata cara pelaksanaan pemakaian air


1. Air bersih untuk keperluan pelayanan dapat diperoleh dari Perusahaan Air
Minum yang telah diolah sehingga memenuhi persyaratan kesehatan.
2. Tersedia air bersih untuk kebutuhan karyawan sesuai dengan persyaratan
kesehatan.
3. Distribusi air bersih untuk klinik harus menggunakan sistim perpipaan.
4. Sumber air bersih dan sarana distribusinya harus bebas dari pencemaran fisik,
kimia dan bakteriologis.
5. Dilakukan pengambilan sampel air bersih pada sumber, bak penampungan dan
pada kran terjauh untuk diperiksakan di laboratorium minimal 2 kali setahun,
yaitu musim kemarau dan musim hujan.

C. Tata cara pelaksanaan ventilasi


1. Suhu dan kelembaban Agar ruang kerja Puskesmas memenuhi persyaratan
kesehatan perlu dilakukan upaya-upaya sebagai berikut :
2. Tinggi langit-langit dari lantai minimal 2,5 m.
3. Pertukaran udara ruang diupayakan dapat berjalan dengan baik
4. Mempertahankan kesetabilan suhu ruangan dengan menggunakan alat seperti
Air Conditioner (AC), kipasangin, dan bila listrik padam membuka pintu dan
jendela.
5. Dilarang merokok didalam ruang kerja
6. Tidak menggunakan bahan bangunan yang mengeluarkan bau yang
menyengat.

D. Tata cara pelaksanaan pencahayaan


1. Pemakaian lampu pencahayan dipergunakan sesuai peruntukannya
2. Pencahayaan alam maupun buatan diupayakan agar tidak menimbulkan
kesilauan dan memilki intensitas sesuai dengan peruntukannya.
3. Penempatan bola lampu dapat menghasilkan penyinaran yang optimum dan
bola lampu sering dibersihkan.
4. Bola lampu yang mulai tidak berfungsi dengan baik segera diganti.
5. Bila lampu padam dapat menggunakan Genarator Listrik berupa Genset sesuai
dengan situasi dan kondisi kebutuhan.

7.Hal-hal yang harus


diperhatiakan
1. Pengurus barang
8. Unit terkait 2. Programer
3. Penanggung jawab ruangan
1.SK
9. Dokumen terkait
2. SPO
10. Perubahan No Yang Diubah Isi Perubahan Tgl mulai diberlakukan

44 Januari 2016

2
3

Anda mungkin juga menyukai