Anda di halaman 1dari 4

PEMELIHARAAN DAN PEMANTAUAN

INSTALASI LISTRIK, AIR, VENTILASI,


DAN GAS
No. Dokumen : 445.4/121/PKMPSG/2018
No. Revisi : 00

SOP Tanggal Terbit : 01/2/2018


Halaman :1/4

UPT Puskesmas Pisangan Enting Susilawati


NIP. 19650604 1985012001

1. Pengertian 1. Instalasi adalah penjaringan pipa/kabel untuk fasilitas listrik, air


limbah, air bersih, telepon dan lain-lain yang diperlukan untuk
menunjang kegiatan industri.
2. Perawatan instalasi listrik terdiri dari perawatan rutin dan
perbaikan/rehab. Perawatan rutin diklakukan secara rutin dan
berkala, sedangkan perbaikan/rehab dilakukan hanya terhadap
instalasi listrik yang rusak.
3. Air bersih adalah air yang dipergunakan untuk keperluan sehari-
hari dan kualitasnya memenuhi persyaratan kesehatan air bersih
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
dapat diminum apabila dimasak.
4. Penyehatan udara ruang adalah upaya yang dilakukan agar suhu
dan kelembaban, debu, pertukaran udara, bahan pencemar dan
mikroba di ruang kerja memenuhi persyaratan kesehatan.
5. Pencahayaan adalah jumlah penyinaran pada suatu bidang kerja
yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara
efektif.Kebisingan adalah terjadinya bunyi yang tidak dikehendaki
sehingga mengganggu atau membahayakan kesehatan.
1. Tujuan Sebagai pedoman pemeliharaan dan pemantauan instalasi listrik, air,
ventilasi, gas dan sistem lain bagi seluruh pengelola unit kerja di
lingkungan Puskesmas
2. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Pisangan
No.445.4/Kep.120/PKMPSG/2018 Tentang Pemeliharaan dan
Pemantauan Instalasi Listrik, Air, Ventilasi, dan Gas
3. Referensi 1. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 68,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3699);
2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1405/MENKES/SK/XI/2002
3. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang
Pengelolaan Kualitas Air dan Pencemaran Air (Lembaran Negara
Tahun 2001 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Nomor
4161
4. Alat dan Bahan 1. Alat :
1.1 Alat tulis
2. Bahan :
5. Prosedur 1. Penanggung jawab keamanan lingkungan membuat jadwal
pemeliharaan dan pemantauan instalasi yang ada di lingkungan
Puskesmas.
2. Petugas melakukan tata cara pemeliharaan listrik dengan hal
sebagai berikut:
1) Diupayakan agar tidak terjadi hubungan silang dan
aliran balik
2) Jaringan instalasi agar ditata sedemikian rupa agar
memenuhi syarat estetika
3) Jaringan instalasi tidak menjadi tempat perindukan
serangga dan tikus
4) Pengoperasian instalasi sesuai dengan prosedur tetap
yang telah ditentukan
5) Konstruksi instalasi diupayakan agar sesuai dengan
standar desain yang berlaku
6) Pelaksanaan perbaikan/rehab dilakukan oleh pihak
lain yang berkompeten.
3. Petugas melakukan tata cara pemeliharaan air, dengan hal
sebagai berikut:
1) Air bersih untuk keperluan perkantoran dapat
diperoleh dari Perusahaan Air Minum, sumber air
tanah atau sumber lain yang telah diolah sehingga
memenuhi persyaratan kesehatan.
2) Tersedia air bersih untuk kebutuhan karyawan sesuai
dengan persyaratan kesehatan.
3) Distribusi air bersih untuk klinik harus menggunakan
sistim perpipaan.
4) Sumber air bersih dan sarana distribusinya harus
bebas dari pencemaran fisik, kimia dan bakteriologis.
5) Dilakukan pengambilan sampel air bersih pada
sumber, bak penampungan dan pada kran terjauh
untuk diperiksakan di laboratorium minimal 2 kali
setahun, yaitu musim kemarau dan musim hujan
4. Petugas melakukan tata cara pemeliharaan udara dan cahaya
(ventilasi) dengan hal sebagai berikut:
1) Menjaga suhu dan kelembaban udara setiap ruangan
di Puskesmas dengan menggunakan ventilasi dan alat
penata udara seperti AC, kipas angin, dll.
Pemeriksaan suhu dan kelembaban bisa
menggunakan thermohygrometer (alat untuk
mengukur suhu dan kelembaban).
2) Pencahayaan alam maupun buatan diupayakan agar
Page 2
tidak menimbulkan kesilauan dan memiliki intensitas
yang sesuai. Pemeriksaan pencahayaan
menggunakan lux meter.
3) Penempatan bola lampu dapat menghasilkan
penyinaran yang optimum.
4) Mengganti bola lampu yang mulai atau berkurang
fungsinya.
5. Petugas melakukan tata cara pemeliharaan gas dengan hal
sebagai berikut dan agar kandungan gas pencemar dalam udara
ruangan tidak melebihi konsentrasi maksimum perlu dilakukan :
1) Melakuakan pengecekan exhaust fan di beberapa titik
lokasi yang tidak terdapat ventilasi.
2) Menyalakan exhaust fan pada titik lokasi secara
berlanjut atau sebelum melakukan kegiatan (untuk di
dapur).
3) Pemberlakuan larangan merokok di ruangan/gedung
Puskesmas.
4) Tidak menggunakan bahan bangunan yang
mengeluarkan bau yang menyengat.
5) Pelaksanaan pemantauan rutin untuk gas oksigen dan
elpiji di dapur.
6. Petugas melakukan tata cara pemeliharaan Kebisingan dengan
hal sebagai berikut:
7. Agar kebisingan tidak mengganggu kesehatan atau
membahayakan perlu diambil tindakan sebagai berikut :
1) Pengaturan tata letak ruang harus sedemikian rupa
agar terhindar dari kebisingan.
2) Sumber bising dapat dikendalikan dengan beberapa
cara antara lain: meredam, menyekat, pemindahan,
pemeliharaan, penanaman pohon, peninggian tembok,
membuat bukit buatan, dan lain-lain.
3) Rekayasa peralatan (engineering control)
8. Penanggung jawab keamanan lingkungan melakukan evaluasi
terhadap hasil pemantauan.
9. Penanggungjawab keamanan lingkungan membuat dan
melaporkan rencana tidandak lanjut kepada kepala puskesmas.

6. Hal Yang Perlu 1. Petugas yang menyelamatkan pasien atau pengunjung


Diperhatikan puskesmas perlu memperhatikan tempat untuk berkumpul.
2. Tidak mengevakuasi pengunjung/ pasien di puskesmas dengan
berlari.
3. Memperhatikan langkah kaki dan usahakan selalu bersikap
tenang dan tidak panic
3
7. Unit Terkait 1. PJ Keamanan lingkungan
2. Semua unit
8. Rekaman Historis No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
diberlakukan
Perubahan

Page 4

Anda mungkin juga menyukai