Anda di halaman 1dari 3

Kedatangan bangsa - bangsa Eropa tidak dapat dilepaskan dari peristiwa peristiwa penting yang terjadi di Eropa pada

abad ke 15-18.Timbulnya
kolonialisme dan imperialisme bangsa Eropa terhadap bangsa - bangsa Asia,
Afrika, Amerika dan Australia diawali dengan ekspansi bangsa - bangsa
Eropa ke seluruh dunia.

1.
2.
3.

4.
5.
6.
7.
8.

Faktor - Faktor Pendorong Munculnya Imperialisme dan Kolonialisme :


Adanya semangat penaklukan (reconquista) terhadap orang - orang
yang beragama islam.
Jatuhnya Kontantinople, ibu kota Imperium ke tangan Dinasti Usmani
Turki.
Adanya keinginan mengetahui lebih jauh mengenai rahasia alam
semesta, keadaan geografi, dan bangsa - bangsa yang tinggal di belahan
bumi lain.
Adanya keinginan untuk mendapatkan rempah - rempah.
Kisah penjelajahan Marcopolo ( 1254-1324), seorang pedagang dari
Venesia, Italia ke Cina yang dituang dalam buku Book of Various Experience.
Ingin memperoleh keuntungan / kekayaan yang sebanyak banyaknya.
Adanya teori Copernicus dan Galileo Galilei.
Ambisi 3G ( Gold, Glory dan Gospel ).
Kolonialisme dan Imperialisme juga disebabkan oleh para bangsa Eropa yang
melakukan penjelajahan diantaranya bangsa Portugis, Inggris, Perancis,
Belanda dan Spanyol yang pernah menjajah di Indonesia. Berikut tokoh tokoh penjelajahan bangsa Eropa.

Penjelajahan Bangsa Portugis :


Vasco da Gama ( 1497 - 1498 ) berlayar menuju ke Hindia Timur
melalui Kepualauan Tanjung Verde, mengitari Tanjung Harapan.
Bartholomeo Diaz ( 1486 ) belayar menuju ke arah selatan
menyelusuri pantai barat Afrika sampai daerah Pantai Emas.
Pedro Alvares Cabra ( 1500 ) berlayar kearah barat dan berlabuh di
Amerika Selatan pada tahun 22 April 1500, dengan mengibarkan bendera
Protugis dan menyatakan daerah baru itu milik protugis.
Alfonso de Albuquerque ( 1505 ) Pada tahun 1505, Alfonso
dAlbuquerques mengacaukan jalur perdagangan Arab dan india, serta
mnduduki pelabuhan penting Afrika Timur dan Teluk Persia, Alfonso
dAlbuquerques juga berhasil menaklukan pelabuhan Goa di Asia Tenggara.
Fransiscus Xaverius ( 1550 ) Seorang pendeta yang pernah berada
di Maluku selama satu tahun.
Penjelajahan Bangsa Spanyol :
Columbus ( 1492 ) melakukan penjelajahan dunia dan menjadi
pelopor kolonialisme, dia berlayar dari Polos, Spanyol menyeberangi laut
Atlantik sampai di kepulauan Bahama dan mendarat pada 1492 di India. Antar
1492 - 1502 dia sudah 4 kali melakukan pelayaran.

Ferdinand Magellan ( 1480-1521 ) pelayarannya diawali dari pesisir


barat benua Amerika, ujung Amerika Selatan, dan memasuki selat yang
menghubungkan laut Atlatik dengan laut pasifik yang di kenal selat Magellan.
Penjelajahan Bangsa Belanda :
Bangsa belanda awalnya mendapatkan informasi perjalanan yang di
bukukan berjudul Itinerario, Voyage ofte Schipvert naer Oost ofte Portugaels
Indiens ( Catatan perjalanan ke Timur atau Hindia Portugis ), Akhirnya dengan
buku tersebut Cornelis de Houtman memimpin ekspedisi dengan Empat buah
kapal berawak 249 Orang dan 64 Meriam berlayar ke Asia.
Penjelajahan Bangsa Perancis :
Pelaut perancis memulai penjelajahan samudera dari Eropa dan
kemudian melintasi Samudra Atlantik menuju Kanada, serta daerah lembah
Missisippi.
Sejarah kolonialisme Prancis di tanah Jawa yang hanya berlangsung
selama tujuh bulan saja. Alasan Perancis meninggalkan Indonesia, karena
Perancis kalah dalam Perang Lipzig melawan Inggris.
Penjelajahan Bangsa Inggris :
Pemerintahan inggis mulai menguasai Indonesia sejak tahun1811
pemerintahan inggis mengangkat Thomas Stamford raffles (TSR) sebagai
gubernur jendral di Indonesia . dan berakhir pada tahun 1817.
Pada awal VOC menerapkan sistem monopoli dalam perdagangan rempahrempah di Indonesia sering kali terdapat pedagang dari luar nusantara yang
mengambil rempah-rempah guna dijual kembali ke negara asal mereka.
Untuk meminimalisir perdagangan yang dianggap ilegal oleh VOC tersebut
pihaknya membuat pasukan yang bertugas untuk menjaga agar tidak ada
pedagang yang membeli rempah-rempah langsung kepada masyarakat
nusantara pada umumnya dan orang-orang maluku pada khususnya. Nah
dengan kaitanya dengan pelayaran hongi, pasukan yang bertugas menjaga
agar tidak ada pedagang lain membeli hasil bumi dari nusantara tersebut
selalu beroperasi di samudra sekitar perairan maluku dengan menggunakan
kapal yang bernama hongi (yakni kapal yang berbentuk seperti kura-kura.
Lambat laun operasi VOC ini kemudian disebut dengan pelayaran hongi.
Dengan adanya pelayaran hongi tersebut maka pedagang yang tidak
mematuhi peraturan monopoli dari VOC akan dikenakan sanksi dengan
mengambil semua barang mereka, membunuh mereka, bahkan ada pula
yang ditangkap dan dijual sebagai budak.
Dari uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa pengertian pelayaran
hongi adalahsuatu sistem operasi keamanan VOC yang ber tujuan menjaga,
mengawasi, sekaligus mencegah adanya pelanggaran perdagangan dari para
pedagang yang mencari rempah-rempah di wilayah nusantara.
Pada bulan Mei 1619 Gubernur Jendral J.P. Coen berhasil menaklukkan
Jayakarta dan berambisi untuk membangun sebuah kota baru. Sebuah nama
telah disiapkan yaitu De Hoorn, yang berasal dari nama kota kelahirannya di
Noord Holland. Tapi dalam suatu pesta, seorang serdadu VOC yang tengah
mabuk meneriakkan kata-kata: Batavia Batavia Dan nama Batavia itu
adalah sebutan untuk Bataviren van Oranye, yaitu suatu suku bangsa di

Jerman yang pada tahun 100 SM menempati Pulau Bataviren. Maka, entah
bagaimana jalannya kemudian nama Batavia menjadi lebih popular
mengalahkan nama yang telah disiapkan oleh JP Coen. Apalagi kemudian
ternyata para pemilik saham VOC menyetujui nama Batavia tersebut.
Dan resmilah Batavia menjadi pengganti dari nama Jayakarta (1619-1942),
sebelum kemudian akhirnya berubah menjadi Djakarta (1942-1972) dan
selanjutnya dengan ejaan baru menjadi Jakarta hingga sekarang. Tahun 1673
jumlah penduduk kota Batavia adalah 27.086 orang yang terdiri atas 2.740
orang Belanda dan Indo, 5.362 orang Mardijker, 2.747 orang China, 1.339
orang Jawa dan Moor (India), 981 orang Bali dan 611 orang Melayu.
Selebihnya, 13.278 orang, adalah budak dari berbagai suku dan bangsa.
Orang China paling banyak populasinya karena memang sebagian
didatangkan oleh Belanda sebagai pekerja di pertambangan, pelabuhan,
pertukangan, dan perdagangan.
Sayangnya orang-orang China di Batavia mempunyai kebiasaan buruk, yaitu
gemar berjudi dan mengisap candu. Mereka juga tenggelam dalam kegiatankegiatan maksiat sehingga pemerintah Kolonial lalu memutuskan untuk
menyediakan satu jalan untuk rumah-rumah judi.
Pada masa itu Batavia juga sudah menarik perhatian bagi para pendatang
sehingga adanya kelompok-kelompok etnis tersebut masih tersisa sampai
sekarang sebagai nama-nama daerah atau kampung. Seperti
Kampungmelayu, Kampungjawa, Makasar, Kampungbali, Kampungambon,
Kampungbandan, Kampungbugis, Pekojan, Manggarai, Matraman (berasal
dari tentara Mataram), dan Ragunan yang berasal dari nama Wiraguna.
Kelompok-kelompok etnis tersebut pada mulanya menempati berbagai
wilayah yang merupakan hadiah dari pemerintah Belanda. Lama-kelamaan
mereka memboyong kerabatnya dari kampung dan jumlah penduduk semakin
membengkak karena perkawinan. Kini kampung-kampung yang berbau etnis
itu telah menjadi daerah multietnis dan ditinggali berbagai etnis.

Anda mungkin juga menyukai