Anda di halaman 1dari 12

KERAJ AAN DEMAK

A. Awal Kerajaan Demak


Kerajaan Islam yang pertama di J awa adalah Demak, dan berdiri pada tahun 1478 M. Hal ini
didasarkan atas jatuhnya kerajaan Majapahit yang diberi tanda Candra Sengkala: Sirna hilang
Kertaning Bumi, yang berarti tahun saka 1400 atau 1478 M.

Kerajaan Demak itu didirikan oleh Raden Fatah. Beliau selalu memajukan agama islam di
bantu oleh para wali dan saudagar Islam.

Raden Fatah nama kecilnya adalah Pangeran J imbun. Menurut sejarah, dia adalah putera raja
Majapahit yang terakhir dari garwa Ampean, dan Raden Fatah dilahirkan di Palembang.
Karena Arya Damar sudah masuk Islam maka Raden Fatah dididik secara Islam, sehingga
jadi pemuda yang taat beragama Islam.

Setelah usia 20 tahun Raden Fatah dikirim ke J awa untuk memperdalam ilmu agama di bawa
asuhan Raden Rahmat dan akhirnya kawin dengan cucu beliau. Dan akhirnya Raden Fatah
menetap di Demak (Bintoro).

Pada kira-kira tahun 1475 M, Raden Fatah mulai melaksanakan perintah gurunya dengan
jalan membuka madrasah atau pondok pesantren di daerah tersebut. Rupanya tugas yang
diberikan kepada Raden Fatah dijalankan dengan sebaik-baiknya. Lama kelamaan Desa
Glagahwangi ramai dikunjungi orang-orang. Tidak hanya menjadi pusat ilmu pengetahuan
dan agama, tetapi kemudian menjadi pusat peradagangan bahkan akhirnya menjadi pusat
kerajaan Islam pertama di J awa.

Desa Glagahwangi, dalam perkemabangannya kemudian karena ramainya akhirnya menjadi
ibukota negara dengan nama Bintoro Demak.

B. Letak Kerajaan Demak
Secara geografis Kerajaan Demak terletak di daerah J awa Tengah, tetapi pada awal
kemunculannya kerajaan Demak mendapat bantuan dari para Bupati daerah pesisir J awa
Tengah dan J awa Timur yang telah menganut agama Islam.
Pada sebelumnya, daerah Demak bernama Bintoro yang merupakan daerah vasal atau
bawahan Kerajaan Majapahit. Kekuasaan pemerintahannya diberikan kepada Raden Fatah
(dari kerajaan Majapahit) yang ibunya menganut agama Islam dan berasal dari J eumpa
(Daerah Pasai).

Letak Demak sangat menguntungkan, baik untuk perdagangan maupun pertanian. Pada
zaman dahulu wilayah Demak terletak di tepi selat di antara Pegunungan Muria dan J awa.
Sebelumnya selat itu rupanya agak lebar dan dapat dilayari dengan baik sehingga kapal
dagang dari Semarang dapat mengambil jalan pintas untuyk berlayar ke Rembang. Tetapi
sudah sejak abad XVII jalan pintas itu tidak dapat dilayari setiap saat.

Pada abad XVI agaknya Deamak telah menjadi gudang padi dari daerah pertanian di tepian
selat tersebut. Konon, kota J uwana merupakan pusat seperti itu bagi daerah tersebut pada
sekitar 1500. Tetapi pada sekitar 1513 J uwana dihancurkan dan dikosongkan oleh Gusti
Patih, panglima besar kerajaan Majapahit yang bukan Islam. Ini kiranya merupakan
peralawanan terakhir kerajaan yang sudah tua itu. Setelah jatuhnya J uwana, Demak menjadi
penguasa tunggal di sebelah selatan Pegunungan Muria.

Yang menjadi penghubung antara Demak dan Daerah pedalaman di J awa Tengah ialah
Sungai Serang (dikenal juga dengan nama-nama lain), yang sekarang bermuara di Laut J awa
antara Demak dan J epara.

Hasil panen sawah di daerah Demak rupanya pada zaman dahulu pun sudah baik.
Kesempatan untuk menyelenggarakan pengaliran cukup. Lagi pula, persediaan padi untuk
kebutuhan sendiri dan untuk pergadangan masih dapat ditambah oleh para penguasa di
Demak tanpa banyak susah, apabila mereka menguasai jalan penghubung di pedalaman
Pegging dan Pajang.

C. Kehidupan Politik
Ketika kerajaan Majapahit mulai mundur, banyak bupati yang ada di daerah pantai utara
Pulau J awa melepaskan diri. Bupati-bupati itu membentuk suatu persekutuan di bawah
pimpinan Demak. Setelah kerajaan Majapahit runtuh, berdirilah kerajaan Demak sebagai
kerajaan Islam pertama dipulau J awa. Raja-raja yang pernah memerintah Kerajaan Demak
adalah sebagai berikut :
Raden Fatah
Adipati Unus
Sultan Trenggana

D. Perang saudara di Demak
Perang saudara ini berawal dari meninggalnya anak sulung Raden Patah yaitu Adipati Unus
yang manjadi putra mahkota. Akhirnya terjadi perebutan kekuasaan antara anak-anak dari
Raden Patah. Persaingan ketat anatara Sultan Trenggana dan Pangeran Seda Lepen (Kikin).
Akhirnya kerajaan Demak mampu dipimpin oleh Trenggana dengan menyuruh anaknya yaitu
Prawoto untuk membunuh pangeran Seda Lepen. Dan akhirnya sultan Trenggana manjadi
sultan kedua di Demak. Pada masa kekuasaan Sultan Trenggana (1521-1546), Demak
mencapai puncak keemasan dengan luasnya daerah kekuasaan dari J awa Barat sampai J awa
timur. Hasil dari pemerintahannya adalah Demak memiliki benteng bawahan di barat yaitu di
Cirebon. Tapi kesultanan Cirebon akhirnya tidak tunduk setelah Demak berubah menjadi
kesultanan pajang.

Sultan Trenggana meninggalkan dua orang putra dan empat putri. Anak pertama perempuan
dan menikah dengan Pangeran Langgar, anak kedua laki-laki, yaitu sunan prawoto, anak
yang ketiga perempuan, menikah dengan pangeran kalinyamat, anak yang keempat
perempuan, menikah dengan pangeran dari Cirebon, anak yang kelima perempuan, menikah
dengan J aka Tingkir, dan anak yang terakhir adalah Pangeran Timur. Arya Penangsang
J ipang telah dihasut oleh Sunan Kudus untuk membalas kematian dari ayahnya, Raden Kikin
atau Pangeran Sedo Lepen pada saat perebutan kekuasaan. Dengan membunuh Sunan
Prawoto, Arya Penangsang bisa menguasai Demak dan bisa menjadi raja Demak yang
berdaulat penuh. Pada tahun 1546 setelah wafatnya Sultan Trenggana secara mendadak,
anaknya yaitu Sunan Prawoto naik tahta dan menjadi raja ke-3 di Demak. Mendengar hal
tersebut Arya Penangsang langsung menggerakan pasukannya untuk menyerang Demak.
Pada masa itu posisi Demak sedang kosong armada. Armadanya sedang dikirim ke Indonesia
timur. Maka dengan mudahnya Arya Penangsang membumi hanguskan Demak. Yang tersisa
hanyalah masjid Demak dan Klenteng.

Dalam pertempuran ini tentara Demak terdesak dan mengungsi ke Semarang, tetapi masih
bisa dikejar. Sunan prawoto gugur dalam pertempuran ini. Dengan gugurnya Sunan Prawoto,
belum menyelesaikan masalah keluarga ini. Masih ada seseorang lagi yang kelak akan
membawa Demak pindah ke Pajang, J aka Tingkir. J aka Tingir adalah anak dari Ki Ageng
Pengging bupati di wilayah Majapahit di daerah Surakarta.

Dalam babad tanah jawi, Arya Penangsang berhasil membunuh Sunan Prawoto dan Pangeran
Kalinyamat, sehingga tersisa J aka Tingkir. Dengan kematian kalinyamat, maka janda dari
pangeran kalinyamat membuat saembara. Siapa saja yang bisa membunuh Arya Penangsang,
maka dia akan mendapatkan aku dan harta bendaku. Begitulah sekiranya tutur kata dari Nyi
Ratu Kalinyamat. Mendengar hal tersebut J aka Tingkir menyanggupinya, karena beliau juga
adik ipar dari Pangeran Kalinyamat dan Sunan Prawoto. J aka Tingkir dibantu oleh Ki Ageng
Panjawi dan Ki Ageng Pamanahan. Akhirnya Arya Panangsang dapat ditumbangkan dan
sebagai hadiahnya Ki Ageng Panjawi mendapatkan hadiah tanah pati, dan Ki Ageng
Pamanahan mendapat tanah mataram.

E. Peradaban kerajaan Islam Demak pada abad XVI
Kerajaan Islam Demak merupakan lanjutan kerajaan Majapahit. Sebelum raja Demak merasa
sebagai raja Islam merdeka dan memberontak pada kekafiran (Majapahit). Tidak diragukan
lagi bahwa sudah sejak abad XIV orang Islam tidak asing lagi di kota kerajaan Majapahit dan
di bandar bubat. Cerita-cerita jawa yang memberitakan adanya kunjungan menghadap raja
ke Keraton Majapahit sebagai kewajiban tiap tahun, juga bagi para vasal yang beragama
Islam, mengandung kebenaran juga. Dengan melakukan kunjungan menghadap raja secara
teratur itulah vasal menyatakan kesetiaannya sekaligus dengan jalan demikian ia tetap
menjalin hubungan dengan para pejabat keraton Majapahit, terutama dengan patih. Waktu
raja Demak menjadi raja Islam merdeka dan menjadi sultan, tidak ada jalan lain baginya.
Bahwa banyak bagian dari peradaban lama, sebelum zaman Islam telah diambil alih oleh
Keraton-keraton J awa Islam di J awa Tengah, terbukti jelas sekali dari kesusastraan J awa pada
zaman itu.

Bertambahnya bangunan militer di Demak dan Ibukota lainnya di J awa pada abad XVI,
selain karena keperluan yang sangat mendesak, disebabkan juga oleh pengaruh tradisi
kepahlawanan Islam dan contoh ynag dilihat di kota-kota Islam di luar negeri.

Peranan penting masjid Demak sebagai pusat peribadatan kerajaan Islam pertama di J awa dan
kedudukannya di hati orang beriman pada abad XVI dan sesudahnya. Terdapatnya jemaah
yang sangat berpengaruh dan dapat berhubungan dengan pusat Islam Internasional di luar
negeri.

Bagian-bagian penting peradaban jawa Islam yang sekarang, seperti wayang orang, wayang
topeng, gamelan, tembang macapat dan pembuatan keris, kelihatannya sejak abad XVII oleh
hikayat J awa dipandang sebagai hasil penemuan para wali yang hidup sezaman dengan
kesultanan Demak.

Kesenian tersebut telah mendapat kedudukan penting dalam peradaban J awa sebelum Islam,
kemungkinan berhubungan dengan ibadat. Pada waktu abad XV dan XVI di kebanyakan
daerah jawa tata cara kafir harus diganti dengan upacara keagamaan Islam, seni seperti
wayang dan gamelan itu telah kehilangan sifat sakralnya. Sifatnya lalu menjadi sekuler.

Perekembangan sastra J awa yang pada waktu itu dikatakan modern juga mendapat
pengaruh dari proses sekularisasi karya-karya sastra yang dahulu keramat dan sejarah suci
dari zaman kuno. Peradaban pesisir yang berpusat di bandar-bandar pantai utara dan pantai
timur J awa, mungkin pada mulanya pada abad XV tidak semata-mata bersifat Islam. Tetapi
kejayaannya pada abad XVI dan XVII dengan jelas menunjukkan hubungan dengan
meluasnya agama Islam.

F. Keruntuhan Kerajaan Demak
Setelah wafatnya Sultan Trenggana menimbulkan kekacauan politik yang hebat di keraton
Demak. Negeri-negeri bagian (kadipaten) berusaha melepaskan diri dan tidak mengakui lagi
kekuasaan Demak. Di Demak sendiri timbul pertentangan di antara para waris yang saling
berebut tahta. Orang yang seharusnya menggantikan kedudukan Sultan Trengggono adalah
pengeran Sekar Seda Ing Lepen. Namun, ia dibunuh oleh Sunan Prawoto yang berharap dapat
mewarisi tahta kerajaan. Adipati J ipang yang beranama Arya Penangsang, anak laki-laki
Pangeran Sekar Seda Ing Lepen, tidak tinggal diam karena ia merasa lebih berhak mewarisi
tahta Demak. Sunan Prawoto dengan beberapa pendukungnya berhasil dibunuh dan Arya
Penangsang berhasil naik tahta. Akan tetapi, Arya Penangsang tidak berkuasa lama karena ia
kemudian di kalahkan oleh J aka Tingkir yang di bantu oleh Kiyai Gede Pamanahan dan
putranya Sutawijaya, serta KI Penjawi. J aka tingkir naik tahta dan penobatannya dilakukan
oleh Sunan Giri. Setelah menjadi raja, ia bergelar Sultan Handiwijaya serta memindahkan
pusat pemerintahannya dari Demak ke Pajang pada tahun 1568.
Sultan Handiwijaya sangat menghormati orang-orang yang telah berjasa. Terutama kepada
orang-orang yang dahulu membantu pertempuran melawan Arya Penangsang. Kyai Ageng
Pemanahan mendapatkan tanah Mataram dan Kyai Panjawi diberi tanah di Pati. Keduanya
diangkat menjadibupati di daerah-daerah tersebut.

Sutawijaya, putra Kyai Ageng Pemanahan diangkat menjadi putra angkat karena jasanya
dalam menaklukan Arya Penangsang. Ia pandai dalam bidang keprajuritan. Setelah Kyai
Ageng Pemanahan wafat pada tahun 1575, Sutawijaya diangkat menjadi penggatinya.

Pada tahun 1582 Sultan Hadiwijaya wafat. Putranya yang bernama Pangeran Benawa
diangkat menjadi penggantinya. Timbul pemberontakan yang dilakukan oleh Arya Panggiri,
putra Sunan Prawoto, ia merasa mempunyai hak atasa tahta Pajang. Pemberontakan itu dapat
digagalkan oleh Pangeran Benawan dengan bantuan Sutawijaya.

Pengeran Benawan menyadari bahwa dirinya lemah, tidak mamapu mengendalikan
pemerintahan, apalagi menghadapi musuh-musuh dan bupati-bupati yang ingin melepaskan
diri dari kekuasaan Pajang kepada saudara angkatnya, Sutawijaya pada tahun 1586. Pada
waktu itu Sutawijaya telah menjabat bupati Mataram, sehingga pusat kerajaan Pajang
dipindahkan ke Mataram.

G. Demak di Bawah Kekuasaan Raja-Raja Mataram
Setelah sekitar 1588 Panembahan Senapati berkuasa di J awa Tengah sebelah selatan, raja-raja
Pati, Demak, dan Grobongan dianggapnya sebagai sampun kareh (sudah dikuasai). Sekitar
1589 mereka diperintah ikut dia bersama prajurit Mataram ke J awa Timur, manaklukan raja-
raja J awa Timur. Maksud raja Mataram ini gagal, tampaknya terutama karena campur tangan
Sunan Giri. Panembahan Senapati terpaksa kembali ke Mataram dengan tangan hampa.

Mungkin sekali penguasa Demak, Pati dan Grobongan yang pada 1589 telah bersikap sebagai
taklukan yang patuh itu, sama dengan mereka yang telah mengakui Sultan Pajang, yang
sudah tua dan meninggal pada 1587, sebagai penguasa tertinggi. J adi, agaknya Pangeran
Kediri di Demak, setelah mengalami penghinaan di Pajang sebelumnya ternyata masih
berhasil memerintah tanah asalnya beberapa waktu.
Pada 1595 orang Demak memihak raja-raja J awa Timur, yang mulai melancarkan serangan
terhadap kerajaan Mataram yang belum sempat berkonsolidasi. Serangan tersebut dapat
dipatahkan, tetapi panglima perang Mataram, Senapati Kediri yang sudah membelot ke
Mataram gugur dalam pertempuran dekat Uter. Sehabis perang, Panembahan mengangkat Ki
Mas Sari sebagai adipati di Demak. Rupanya karena pemimpin pemerintahan yang
sebelumnya tidak memuaskan atau ternyata tidak dapat dipercaya.

Tumenggung Endranata I di Demak ini pada tahun-tahun kemudian agaknya juga tidak bebas
dari pengaruh plitik pesisir yang berlawanan dengan kepantingan Mataram di Pedalaman.
Pada tahun 1627 ia terlibat dalam pertempuran antara penguasa di Pati, Pragola II dan Sultan
Agung. Ia di bunuh dengan keris sebagai pengkhianat atas perintah Sultan Agung.

Sesudah dia masih ada lagi seorang tumenggung Endranata II yang menjadi bupati di Demak.
Tumenggung ini seorang pengikut setia Susuhunan Mangkurat II di Kartasura yang
memerintah J awa Tengah pada perempat terakhir abad XVII. Pada tahun 1678 disebutkan
adanya Tumenggung Suranata di Demak.

Sebagai pelabuhan laut agaknya kota Demak sudah tidak berarti pada akhir abad XVI.
Sebagai produsen beras dan hasil pertanian lain, daerah Demak masih lama mempunyai
kedudukan penting dalam ekonomi kerajaan raja-raja Mataram. Sampai abad XIX di banyak
daerah tanah J awa rasa hormat pada masjid Demak dan makam-makam Kadilangu masih
bertahan di antara kaum beriman, kota Demak dipandang sebagai tanah suci. Hal itulah yang
terutama menyebabkan nama Demak dalam sejarah J awa tetap tidak terlupakan di samping
nama Majapahit











Awal Kedatangan Belanda Di Indonesia
A. Masuknya Bangsa Belanda ke Indonesia

Sebelum datang ke Indonesia, para pedagang Belanda membeli rempah-rempah di
Lisabon (ibu kota Portugis). Pada waktu itu Belanda masih berada di bawah penjajahan
Spanyol. Mulai tahun 1585, Belanda tidak lagi mengambil rempah-rempah dari Lisabon
karena Portugis dikuasai oleh Spanyol. Dengan putusnya hubungan perdagangan rempah-
rempah antara Belanda dan Spanyol mendorong bangsa Belanda untuk mengadakan
penjelajahan samudra.
Pada bulan April 1595, Belanda memulai pelayaran menuju Nusantara dengan empat
buah kapal di bawah pimpinan Cornelis de Houtman. Dalam pelayarannya menuju ke timur,
Belanda menempuh rute Pantai Barat Afrika Tanjung HarapanSamudra HindiaSelat
SundaBanten.
Pada saat itu Banten berada di bawah pemerintahan Maulana Muhammad (15801605)
Kedatangan rombongan Cornelis de Houtman, pada mulanya diterima baik oleh masyarakat
Banten dan juga diizinkan untuk berdagang di Banten.
Namun, karenanya sikap yang kurang baik sehingga orang Belanda kemudian diusir dari
Banten. Selanjutnya, orang-orang Belanda meneruskan perjalanan ke timur akhirnya sampai
di Bali.
Rombongan kedua dari Negeri Belanda di bawah pimpinan J acob van Neck dan Van
Waerwyck, dengan delapan buah kapalnya tiba di Banten pada bulan November 1598. Pada
saat itu hubungan Banten dengan Portugis sedang memburuk sehingga kedatangan bangsa
Belanda diterima dengan baik. Sikap Belanda sendiri juga sangat hati-hati dan pandai
mengambil hati para penguasa Banten sehingga tiga buah kapal mereka penuh dengan
muatan rempah-rempah (lada) dan dikirim ke Negeri Belanda, sedangkan lima buah kapalnya
yang lain menuju ke Maluku.

B. Sejarah Tujuan VOC dan Berakhirnya VOC

Adalah para pedagang Inggris yang memulai mendirikan perusahaan dagang di Asia
pada 31 Desember 1600 yang dinamakan The Britisch East India Company dan berpusat di
Calcutta. Kemudian Belanda menyusul tahun 1602 dan Prancis pun tak mau ketinggalan dan
mendirikan French East India Company tahun 1604.
Pada 20 Maret 1602, para pedagang Belanda mendirikan Verenigde Oost-Indische
Compagnie - VOC (Perkumpulan Dagang India Timur). VOC membuka kantor dagangnya
yang pertama di di Banten (1602) di kepalai oleh Francois Wittert.

Tujuan dibentuknya VOC adalah sebagai berikut.
1. Untuk menghindari persaingan yang tidak sehat antara sesama pedagang Belanda.
2. Untuk memperkuat posisi Belanda dalam menghadapi persaingan, baik dengan
sesama bangsa Eropa, maupun dengan bangsa-bangsa Asia.
3. Untuk mendapatkan monopoli perdagangan, baik impor maupun ekspor.

Di masa itu, terjadi persaingan sengit di antara negara-negara Eropa, yaitu Portugis, Spanyol
kemudian juga Inggris, Perancis dan Belanda, untuk memperebutkan hegemoni perdagangan
di Asia Timur. Untuk menghadapai masalah ini, oleh Staaten Generaal di Belanda VOC
diberi wewenang memiliki tentara yang harus mereka biayai sendiri. Selain itu, VOC juga
mempunyai hak, atas nama Pemerintah Belanda yang waktu itu masih berbentuk Republik-
untuk membuat perjanjian kenegaraan dan menyatakan perang terhadap suatu negara.
Wewenang ini yang mengakibatkan, bahwa suatu perkumpulan dagang seperti VOC, dapat
bertindak seperti layaknya satu negara.

Hak-hak istimewa yang tercantum dalam Oktrooi (Piagam/Charta) tanggal 20 Maret 1602
meliputi:

1. Hak monopoli untuk berdagang dan berlayar di wilayah sebelah timur Tanjung
Harapan dan sebelah barat Selat Magelhaens serta menguasai perdagangan untuk
kepentingan sendiri;
2. Hak kedaulatan (soevereiniteit) sehingga dapat bertindak layaknya suatu negara
untuk:
3. memelihara angkatan perang,
4. memaklumkan perang dan mengadakan perdamaian,
5. merebut dan menduduki daerah-daerah asing di luar Belanda,
6. memerintah daerah-daerah tersebut,
7. menetapkan/mengeluarkan mata-uang sendiri, dan
8. memungut pajak.

Belanda konsisten menggunakan kekuatan bersenjata untuk memuluskan perdagangannya
dan menjalankan taktik divide et impera (memecah-belah dan kemudian menguasai). Apabila
ada konflik internal di satu kerajaan, atau ada pertikaian antara satu kerajaan dengan kerajaan
tetangganya, Belanda membantu salah satu pihak untuk mengalahkan lawannya, dengan
imbalan yang sangat menguntungkan bagi Belanda, termasuk antara lain memperoleh
sebagian wilayah yang bersama-sama dikalahkan. Dengan tipu muslihat dan bantuan
penguasa setempat, Belanda berhasil mengusir Portugis dari wilayah yang mereka kuasai di
Maluku, yang sangat kaya akan rempah-rempah, yang mahal harganya di Eropa.

Runtuhnya VOC.

Sejak tahun 1780-an terjadi peningkatan biaya dan menurunnya hasil penjualan, yang
menyebabkan kerugian perusahaan dagang tersebut. Hal ini disebabkan oleh korupsi, kolusi
dan nepotisme yang dilakukan oleh para pegawai VOC di Asia Tenggara, dari pejabat rendah
hingga pejabat tinggi, termasuk para residen. Misalnya beberapa residen Belanda memaksa
rakyat untuk menyerahkan hasil produksi kepada mereka dengan harga yang sangat rendah,
dan kemudian dijual lagi kepada VOC melalui kenalan atau kerabatnya yang menjadi pejabat
VOC dengan harga yang sangat tinggi.

Karena korupsi, lemahnya pengawasan administrasi dan kemudian konflik dengan
pemerintah Belanda sehubungan dengan makin berkurangnya keuntungan yang ditransfer ke
Belanda karena dikorupsi oleh para pegawai VOC di berbagai wilayah, maka kontrak VOC
yang jatuh tempo pada 31 Desember 1979 tidak diperpanjang lagi dan secara resmi
dibubarkan tahun 1799.






KEDATANGAN BANGSA INGGRIS DI INDONESIA

Sejak abad ke-17, para pedagang Inggris sudah berdagang sampai di daerah India. Di
India timur, para pedagang Inggris mendirikan kongsi dagang yakni East India Company
(EIC) pada tahun 1600, dengan daerah operasinya adalah India. Pusat kekuatan EIC adalah
Kalkuta (India), dan dari kota inilah Inggris meluaskan wilayahnya ke Asia Tenggara.

Kedatangan bangsa Inggris ke Indonesia dirintis oleh Francis Drake dan Thomas
Cavendish. Dengan mengikuti jalur yang dilalui Magellan, pada tahun 1579 Francis Drake
berlayar ke Indonesia. Armadanya berhasil membawa rempah-rempah dari Ternate dan
kembali ke Inggris lewat Samudera Hindia. Perjalanan beriktunya dilakukan pada tahun 1586
oleh Thomas Cavendish melewati jalur yang sama.

Pengalaman kedua pelaut tersebut mendorong Ratu Elizabeth I meningkatkan pelayaran
internasioalnya. Hal ini dilakukan dalam rangka menggalakan ekspor wol, menyaingi
perdagangan Spanyol, dan mencari rempah-rempah. Ratu Elizabeth I kemudian memberi hak
istimewa kepada EIC (East Indian Company) untuk mengurus perdagangan dengan Asia. EIC
kemudian mengirim armadanya ke Indonesia. Armada EIC yang dipimpin J ames Lancestor
berhasil melewati jalan Portugis (lewat Afrika). Namun, mereka gagal mencapai Indonesia
karena diserang Portugis dan bajak laut Melayu di selat Malaka.

Awal abad ke 17, Inggris telah memiliki jajahan di India dan terus berusaha
mengembangkan pengaruhnya di Asia Tenggara, kahususnya di Indonesia. Kolonialisme
Inggris di Hindia Belanda dimulai tahun 1604. menurut catatan sejarah, sejak pertama kali
tiba di Indonesia tahun 1604, EIC mendirikan kantor-kantor dagangnya. Di antaranya di
Ambon, Aceh, J ayakarta, Banjar, J apara, dan Makassar.

Di bawah Gubernur J enderal Lord Minto yang berkedudukan di Kalkuta dibentuk
ekspedisi Inggris untuk merebut daerah-daerah kekuasaan Belanda yang ada di wilayah
Indonesia. Pada tahun 1811, Thomas Stamford Raffes telah berhasil merebut seluruh wilayah
kekuasaan Belanda di Indonesia.

Pada tahun 1811, inggris mampu menguasai daerah jajahan belanda, maka belanda harus
menandatangani kapitulasi tuntang tanggal 18 september 1811, yang isinya:
daerah jajahan belanda diserahkan kepada inggris
tentara belanda menjadi tawanan inggris
orang2 belanda dapat menjadi pegawai inggris

Walaupun demikian, armada Inggris tidak mampu menyaingi armada dagang Belanda.
dan Berdasarkan perjanjian London tahun 1815, Inggris diharuskan mengembalikan
kekuasaannya di Indonesia kepada Belanda. Dan pada tahun 1816 Inggris melaksanakan
kewajibannya itu.
Mereka akhirnya memusatkan aktivitas perdagangannya di India. Mereka berhasil
membangun kota-kota perdagangan seperti Madras, Kalkuta, dan Bombay.

Tujuan kedatangan bangsa inggris di Indonesia :
Bangsa inggris datang ke nusantara pada 1811 dengan kongsi dagang bernama East India
Company (EIC) tujuannya, merebut seluruh kekuasaan belanda yang saat itu sudah
menguasai sebagian besar Nusantara (tidak hanya ternate)

Dampak kedatangan bangsa inggris di Indonesia :
Dengan datangnya bangsa inggris, inggris membuat kebijakan kebijakan, seperti :
memperbaiki dalam bidang pemerintahan. Caranya :
indonesia (pulau jawa) dibagi menjadi 16 karesidenan
para bupati diangkat menjadi pegawai negri
daerah keratin jogjakarta dan surakarta dipersempit
mengurangi kekuasaan raja
memperbaiki dalam bidang keuangan. Caranya :
melaksanakan system perdagangan bebas
melaksanakan system sewa tanah / land-rente
melanjutkan system perdagangan perkebunan kopi
memonopoli perdagangan garam
memperbaiki dalam bidang social. Caranya :
menghapuskan system perbudakan
mengurangi pengaruh kekuasaan tradisional



serta jasa2 yang di berikan raffles selama memerintah Indonesia
mendukung lembaga kebudayaan dan ilmu pengetahuan yang bernama
bataviaasch genootschop di harmoni
menulis buku the history of java-
menemukan bunga rafflesia arnoldi-
istrinya, Olivia Marianne, -merintis kebun raya bogor-
mengembalikan sultan sepuh menjadi sultan yogyakarta

.

Anda mungkin juga menyukai