DI
OLEH :
SMPN 1 TAKENGON
TAHUN 2019/2020
KEHADIRAN ISLAM MENDAMAIKAN BUMI NUSANTARA
c) Pendidikan
Para mubaligh mendirikan lembaga pendidikan Islam dibeberapa wilayah
Nusantara. Disanalah berlangsung pembinaan, pendidikan, dan kaderisasi bagi calon
kiai dan ulama. Mereka tinggal di pondok atau asrama dalam jangka waktu
tertentu. Setelah menelan pendidikan persantren mereka kembali ke kampong masing
masing untuk menyebarkan agama Islam.
d) Hubungan Sosial
Islam mengajarkan persaman hak dan derajat bagi semua manusia karena kemuliaan
manusia tidak ditentukan oleh kastanya melainkan ketakwanya kepada Allah
Swt. Islam juga mengajarkan umatnya untuk saling membantudan saling
meringanlkan beban orang lain. Dengan demikian ajaran islam semakin mudah
diterima oleh penduduk Nusantara.
e) Kesenian
Sebelum Islam datang kesenian dan kebudayaan Hindu-Budha telah mengakar kuat
ditengah-tengah masyarakat. Kesenian tersebut tidak dihilangkan, tapi justru
digunakan sebagai sarana dakwah. Cabang cabang seni yang dikembangkan para
penyebar islam diantaranya seperti seni bangunan, seni pahat dan ukir, seni musik dan
seni sastra.
kerajaan Mataram Islam berdiri pada tahun 1586 dan raja pertamanya adalah
Sutawijaya yang bergelar “ Senapati Ingalaga Sayidin Panatagama” artinya Panglima
Perang dan Ulama Pengatur Kehidupan Beragam. Pusat Kerajaan ini terletak di
sebelah tenggara kota Yogyakarta, yakni di Kotagede. Kerajaan Mataram mencapai
puncak kebesarannya pada masa pemerintahan Sultan Agung Hanyakrakusuma (1613-
1645). Pada masa Sultan Agung banyak prestasi besar yang dicapai, antara lain
sebagai berikut.
Memperluas daerah kekuasaannya meliputi Jawa-Madura (kecuali Banten dan
Batavia), Palembang, Jambi, dan Banjarmasin.
Mengatur dan mengawasi wilayahnya yang luas itu langsung dari perintah
pusatnya (Kota Gede).
Melakukan kegiatan ekonomi yang bercorak agraris dan maritime.
Melakukan mobilisasi militer secara besar-besaran.
Mengubah perhitungan tahun Jawa Hindu (Saka) dengan tahun Islam (Hijriah).
Menyusun karya sastra yang cukup terkenal, yaitu Sastra Gending dan kitab
suluk.
Menyusun kitab undang-undang baru.
f) Kerajaan Banjar
g) Kerajaan Gowa-Tallo
Kerajaan ini terletak di Somba Opu, Makassar, Sulawesi Selatan. Raja Gowa bergelar
Daeng, dan raja Tallo bergelar Karaeng. Raja Gowa Daeng Manrabia (Sultan
Alaudin) dan raja Tallo yaitu Matoaya (Sultan Abdullah Awalul Islam) menyatakan
pengabungan dua kerajaan menjadi dwi tunggal. Raja terkenal dari Gowa-Tallo
adalah Hasanudin (1653-1669), karena ketegasannya Belanda menjuluki Sultan
Hasanudin dengan sebutan Ayam Jantan dari Timur. Kehancuran Gowa-Tallo karena
penghianatan Raja Arupalaka dari Bone.
h) Kerajaan Ternate-Tidore
Kerajaan ini terletak di Sampalu, Ternate dan Pulau Tidore di Maluku Utara. Berdiri
pada abad ke 16 dengan raja pertama Sultan Zainal Abidin (1486-1500). Raja
terkenal Ternate adalah Sultan Hairundadan Sultan Baabulah yang gigih melawan dan
mengusir Portugis dari Maluku (1536-1583). Hasil utama Kerajaan Ternate dan
Tidore adalah cengkih dan pala. Tidore didirikan oleh Sultan Mansur. Raja Tidore
yang terkenal adalah Sultan Nuku.