Anda di halaman 1dari 11

Nama-Nama Wali Songo

Sesuai namanya ada 9 tokoh yang termasuk dalam wali songo. Berikut ini
merupakan urutan 9 nama-nama Wali Songo selengkapnya beserta nama asli
Wali Songo yang ada di dalam kurung.
Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim)

Sunan Gresik merupakan salah satu nama-nama Wali Songo. Nama asli Sunan
Gresik adalah Maulana Malik Ibrahim. Sunan Gresik dianggap sebagai yang
pertama kali menyebarkan agama Islam di tanah Jawa.

Sejarah Sunan Gresik menimbulkan pertanyaan, namun diperkirakan


beliau adalah keturunan dari wilayah Arab Maghrib di Afrika Utara.
Diperkirakan juga bahwa Sunan Maulanan Malik Ibrahim lahir di Samarkand,
Asia Tengah pada awal abad 14. Namun ada juga versi yang menyebutnya
berasal dari Persia.

Silsilah Sunan Maulana Malik Ibrahim dianggap sebagai keturunan Nabi


Muhammad SAW. Di antara anggota Wali Songo lain, bisa dikatakan bahwa
Sunan Maulana Malik Ibrahim adalah yang paling senior.

Dakwah Sunan Gresik dilakukan pada akhir masa kerajaan Majapahit.


Pertama kali beliau mendirikan masjid di desa Pasucinan, Manyar dekat kota
Gresik. Beliau berdakwah dengan mendekati masyarakat dengan ramah
tamah dan mengajarkan bercock tanam hingga membuat rakyat tertarik akan
agama Islam.

Setelahnya, Sunan Gresik juga banyak mendirikan pondok pesantren.


Usai selesai berdakwah, Sunan Maulana Malik Ibrahim wafat pada tahun
1419 di Leran, Manyar dekat kota Gresik. Kini makam Sunan Gresik terdapat
di desa Gapura, Gresik, Jawa Timur.
Sunan Ampel (Raden Rahmat)

Sunan Ampel adalah salah satu nama Wali Songo. Nama asli Sunan Ampel
adalah Raden Rahmat. Beliau adalah anak dari Sunan Gresik dan Dewi Condro
Wulan. Sunan Ampel berdakwah Islam di daerah Surabaya.

Beliau diperkirakan merupakan keturunan ke-19 dari Nabi Muhammad


SAW. Sunan Ampel lahir di Champa pada tahun 1401. Daerah Champa
diperkirakan merupakan wilayah di Kamboja, namun ada juga pendapat lain
yang menyebut Champa ada di Aceh.

Sunan Ampel berdakwah dengan metode yang unik. Salah satu ajarannya
yang terkenal adalah Moh Limo, yakni Moh Main (tidak main judi), Moh
Ngombe (tidak minum minuman keras), Moh Maling (tidak mencuri), Moh
Madat (tidak mengkonsumsi narkoba) dan Moh Madon (tidak berzina).

Beliau sempat mendirikan Masjid Agung Demak. Setelahnya, Sunan


Ampel diperkirakan wafat pada tahun 1481 di kota Demak. Ia kemudian
dimakamkan di sebelah Masjid Ampel di kota Surabaya.
Sunan Bonang (Raden Makhdum Ibrahim)

Sunan Bonang adalah salah satu Wali Songo. Nama asli Sunan Bonang
adalah Maulana Makhdum Ibrahim. Beliau adalah putra dari Sunan Ampel
dan Nyai Ageng Manila. Sunan Bonang merupakan keturunan ke-23 Nabi
Muhammad SAW.

Sunan Bonang sempat mempelajari agama hingga ke Malaka di daerah


Pasai. Ia menimbu ilmu dari Sunan Giri dan mempelajari metode dakwah yang
menarik. Beliau kemudian pulang ke Tuban dan memutuskan untuk
berdakwah di sana.

Metode dakwah Sunan Bonang banyak menggunakan seni dan musik. Ia


diklaim sebagai pemrakarsa tembang Wijil dan Tombo Ati yang menarik
masyarakat terhadap agama Islam. Kesenian lain yang ia pelajari adalah
gamelan, rebab dan bonang, sesuai dengan namanya.

Sunan Bonang diperkirakan wafat pada tahun 1525. Beliau kemudian


dimakamkan di daerah Tuban, provinsi Jawa Timur.
Sunan Drajat (Raden Qasim)

Nama Wali Songo berikutnya adalah Sunan Drajat. Nama asli Sunan Drajat
adalah Raden Qasim dan sempat mendapat gelar Raden Syarifudin. Ia adalah
putra dari Sunan Ampel serta saudara dari Sunan Bonang serta menjadi
keturunan ke-23 Rasulullah SAW.

Sunan Drajat sempat mencari ilmu agama pada Sunan Muria. Setelahnya
barulah beliau kembali ke daerah Gresik di desa Jelog, pesisir Banjarwati,
Lamongan. Ia kemudian mendirikan pesantren di desa Drajat, kecamatan
Paciran, Lamongan.

Sunan Drajat dikenal karena kegiatan sosialnya dan mempelopori


penyantunan pada anak yatim dan orang sakit. Dakwahnya menekankan
perilaku dermawan, kerja keras dan amalan Islam lainnya. Beliau juga
mendakwahkan ajaran agama melalui suluk.

Sunan Drajat kemudian diperkirakan wafat pada tahun 1522. Beliau


dimakamkan di desa Drajat, kecamatan Paciran, Lamongan dengan pesantren
yang didirikannya.
Sunan Kudus (Ja’far Shadiq)

Nama Wali Songo berikutnya adalah Sunan Kudus. Nama asli Sunan
Kudus adalah Ja’far Shadiq. Beliau adalah cucu Sunan Ampel dan putra dari
Sunan Ngundung bersama Syarifah Ruhil. Sunan Kudus merupakan keturunan
ke-24 dari Nabi Muhammad SAW.

Beliau lahir pada 9 September 1400. Sunan Kudus giat dalam mempelajari
ilmu agama, bahkan pernah belajar sampai ke kota Al-Quds, Yerusalam,
Palestina. Setelahnya Sunan Kudus kembali ke Indonesia dan mendirikan
pesantren di desa Loram, Kudus, Jawa Tengah.

Sunan Kudus menjadi ulama besar di daerah Kudus. Ia diberi gelar Wali
Al-Ilmi atau orang yang berilmu luas oleh wali-wali lain. Sunan Kudus memiliki
peran besar dalam pemerintahan Kesultanan Demak. Beliau banyak
berdakwah di semua kalangan dari masyarakat biasa sampai ke kalangan
pejabat dan penguasa.

Sunan Kudus diperkirakan wafat pada tahun 5 Mei 1550. Beliau


dimakamkan di kota Kudus, Jawa Tengah sesuai tempat dakwahnya.
Sunan Giri (Raden Paku/Ainul Yaqin)

Sunan Giri menjadi salah satu nama-nama Walisongo. Nama asli Sunan Giri
adalah Raden Paku atau Muhammad Ainul Yaqin. Beliau adalah putra
Maulana Ishaq, ulama dari Pasai, Malaka. Sunan Giri merupakan keturunan
ke-23 Nabi Muhammad SAW.

Sunan Giri lahir pada tahun 1442. Ia merupakan murid Sunan Ampel dan
saudara seperguruan Sunan Bonang. Beliau sempat berguru pada ayahnya
juga di Pasai, Malaka dan setelah ayahnya wafat, Sunan Giri menggantikan
ayahnya mengajar.

Ia mendirikan pemerintahan mandiri Giri Kedaton di Gresik. Nantinya


tempat itu menjadi pusat dakwah Islam di Jawa yang memiliki pengaruh
sampai wilayah Indonesia bagian timur.

Sunan Giri diperkirakan wafat pada tahun 1506. Beliau dimakamkan di


Desa Giri, Keboman, Gresik sesuai dengan tempat dakwahnya.
Sunan Kalijaga (Raden Said)

Sunan Kalijaga menjadi salah satu nama Walisongo yang cukup terkenal.
Nama asli Sunan Kalijaga adalah Raden Said. Beliau adalah anak Tumenggung
Wilatikta atau Radeh Sahur yang merupakan adipati Tuban yang sempat
memimpin pemberontakan Ronggolawe di zaman Majapahit.

Sunan Kalijaga lahir pada tahun 1455. Ia merupakan murid dari Sunan
Bonang. Sunan Bonang mengajarkan pendidikan dan ilmu-ilmu agama pada
Sunan Kalijaga.

Sunan Kalijaga merupakan orang pribumi asli sehingga lebih efisien dalam
berdakwan ke masyarakat. Dakwah Sunan Kalijaga kerap dikombinasikan
dengan kesenian wayang dan gamelan agar mudah diterima masyarakat. Ia
menyelipkan budaya Jawa pada dakwah Islamnya.

Sunan Kalijagar diperkirakan wafat pada tahun 1586. Artinya beliau


diperkirakan hidup selama 131 tahun. Makam Sunan Kalijaga ada di desa
Kadilangu, kota Demak, provinsi Jawa Tengah.
Sunan Muria (Raden Umar Said)

Sunan Muria termasuk salah satu dari nama 9 Wali Songo. Nama asli
Sunan Muria adalah Raden Umar Said. Beliau merupakan anak dari Sunan
Kalijaga dan istrinya Dewi Sarah.

Sunan Muria berdakwah menggunakan metode ayahnya, yaitu


menggabungkan unsur kebudayaan Jawa dengan ajaran Islam. Hal ini agar
dakwahnya lebih mudah diterima oleh masyarakat sekitar. Selain
mengajarkan ilmu agama, Sunan Muria juga mengajarkan keterampilan lain
seperti bercocok tanam dan ramah tamah.

Beliau memilih tempat dakwah yang agak terpencil yakni di gunung Muria
di daerah Muria, Jawa Tengah. Jalur dakwah Sunan Muria pun menyebar di
wilayah sekitarnya seperti Jepara, Kudus dan Pati yang rata-rata berupa
wilayah pedesaan atau pesisir.

Sunan Muria diperkirakan wafat pada tahun 1551. Makam Sunan Muria
terletak di daerah Muria, Jawa Tengah selaku pusat tempatnya berdakwah.
Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah)

Urutan nama-nama Wali Songo berikutnya adalah Sunan Gunung Jati.


Nama asli Sunan Gunung Jati adalah Syarif Hidayatullah. Beliau adalah anak
dari Syarif Abdullah Umdatuddin dan keturunan dari bangsawan Timur
Tengah. Beliau hijrah ke tanah Jawa karena teinspirasi perjalanan dakwah
Sunan Gresik.

Sunan Gunung Jati lahir tahun 1448. Ia memilih kota Cirebon sebagai
pusat dakwahnya yang kemudian menjadi Kesultanana Cirebon. Di sana
Sunan Gunung Jati mendirikan pondok pesantren untuk mengajarkan ajaran
Islam pada masyarakat sekitar dengan penyampaian yang lugas khas Timur
Tengah.

Agar lebih mudah dipahami, Sunan Gunung Jati juga menggabungkan


budaya Jawa pula. Beliau juga sempat dianugerahi gelar Raja Cirebon ke-2
dengan gelar Maulana Jati.

Sunan Gunung Jati kemudian wafat pada tahun 1568. Beliau diperkirakan
wafat pada usia 120 tahun. Makam Sunan Gunung Jati terletak di Gunung Jati,
Cirebon.
Nah itulah sejarah wali songo terdiri dari nama-nama wali songo beserta
biografi, silsilah, foto/gambar dan riwayat hidupnya dari lahir sampai
meninggal. Sekian penjelasan biografi dan cerita Wali Songo kali ini, semoga
bisa menjadi referensi dan menambah wawasan.

https://www.zonareferensi.com/nama-nama-wali-songo/

Anda mungkin juga menyukai