Anda di halaman 1dari 9

KLIPING SUNAN

MURIA (RADEN UMAR SAID)

DISUSUN OLEH :
 RAHMANIA  AZIZAH
 HULWA MAMLUHAH  NUR ADELIA RATU ALI
 MUTMAINNAH  NUR AINI
 NURUL  SITI NUR RAHISYAH
 FAHMI NUR ALAMSYAH  MUH. ..ZUNNUT
A. BIOGRAFI
Sunan Muria atau raden umar said,putra usman haji atau
sunan mandalika bin ali al-murtadlo diperkirakan lahir tahun
1450-an Masehi.

Ayahnya merupakan saudara dewi sarifah. Silsilah Sunan


Muria bersambung sampai rasulullah saw. Melalui jalur
kakeknya ibrahim asmaraqandi.

Sunan Muria mempelajari pengetahuan agama dan metode


dakwah dari gurunya, sunan kalijaga. Ia pernah juga berguru
kepada sunan ngerang ( ki ageng ngerang )

Bersama-sama sunan kudus,dan adipati pathak.


Sunan Muria berdakwah di tengah masyarakat yang
masih menganut hindu - budha dan mempunyai tradisi jawa
yang masih kental. Tradisi keagamaan tidak serta merta
dihilangkan, melainkan diberi warna islam dan di
kembangkan menjadi tradisi keagamaan yang baru bernilai
islami.

Masa perjuangan dakwahnya seiring berdirinya masjid


demak. Sunan Muria ditunjuk sebagai muadzin shalat jumat
saat peresmian kedua masjid agung demak.ia juga terlibat
dalam pemilihan raden patah sebagai sultan pertama kerajaan
islam demak dan menjadi pendukung setia kesultanan
demak.pihak istana kerajaan demak memberikan pengawalan
khusus kepada Sunan Muria,terbukti dari keberadaan tujuh
belas makam prajurit dan punggawa demak berada di sekitar
makam Sunan Muria.

Sunan Muria mengajarkan penghayatan tentang


keberadaan tuhan yang maha Esa, ketaatan kepada Allah,
wirid, mencontohkan akhlak mulia dalam kehidupan sehari-
hari dengan kesederhanaan, dermawan dan dakwah yang
disampaikan dengan arif dan bijaksana dalam menghadapi
budaya masyarakat. Keberhasilan dakwah sunan Bonang
mengembagkan dakwah Islam di daerah Jepara, Pati, Tayu,
Juwan dan Sekitar Kudus.

Daerah-daerah yang menjadi sasaran dakwah Sunan Muria


merupakan daerah pertanian yang terpencil jauh dari keramaian
kota.

B. METODE DAKWAH SUNAN MURIA


1) Menitik beratkan Rakyat Jelata
Dalam menyebarkan agama Islam, Sunan Muria
lebih memusatkan pada rakyat jelata dan bukan kaum
bangsawan. Beliau lebih senang mengasingkan diri
bersama rakyat jelata dibandingkan tinggal di pusat
Kerajaan Demak. Metode dakwah beliau sering disebut
dengan Topo Ngeli, yang berarti menghanyutkan diri di
dalam masyarakat.

Sementara itu, agar bisa berbaur dengan masyarakat


sekitar pegunungan tersebut, beliau kerap memberikan
keterampilan untuk para pelaut, nelayan, pedagang, dan
rakyat jelata. Beliau bisa mengumpulkan mereka yang
notabene adalah pekerja yang sangat sulit untuk
meluangkan waktu belajar agama. Jadi dengan
memberikan keterampilan, Sunan Muria dapat dengan
mudah menyampaikan ajaran Islam kepada mereka.

2) Dakwah Menggunakan Akulturasi Budaya

Meskipun Sunan Muria diterima dengan baik oleh


masyarakat, bukan berarti proses dakwah beliau berjalan
dengan lancar. Kebanyakan penduduk di kawasan
gunung Muria masih menganut kepercayaan turun
temurun yang sulit untuk diubah. Sunan Muria
menggunakan metode dakwah bil hikmah, yaitu dengan
cara-cara bijaksana dan tidak memaksa.

Dalam menyikapi kebiasaan masyarakat yang sering


melakukan adat Kenduren, maka Sunan Muria meniru
gaya moderat ayahnya, yang tidak mengharamkan
tradisi peringatan telung dino hingga sewu dino. Tradisi
yang dilakukan untuk memperingati hari-hari tertentu
kematian anggota keluarga ini tidak dilarang.

3) Mempertahankan Kesenian Gamelan dan


Wayang

Sunan Muria juga tetap mempertahankan alat musik


daerah seperti gamelan dan kesenian wayang untuk
media dakwahnya. Beliau tidak mengubah budaya yang
ada, namun memasukkan ajaran-ajaran Islam di
dalamnya. Beberapa lakon pewayangan diubah
karakternya dengan membawa pesan-pesan Islam,
seperti kisah Dewa Ruci, Petruk dadi Ratu, Jimat
Kalimasada, Mustakaweni, Semar Ambarang Jantur, dan
lain sebagainya.

4) Menciptakan beberapa Tembang Jawa


Sunan Muria juga menciptakan beberapa lagu
atau tembang macapat Jawa yang berisi tentang ajaran
Islam. Beberapa karyanya yang terkenal yaitu tembang
Sinom dan Kinanthi. Melalui tembang, masyarakat
akan dengan mudah menerimanya serta mampu
mengingat ajaran Islam yang terkandung di dalamnya
untuk bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

C. PERAN SUNAN MURIA DALAM


MENGEMBANGKAN ISLAM DI
INDONESIA

a) Menjaga Tradisi Lama dan Menginterpretasikannya ke


Arah fungsi Baru
b) Mengadakan Perombakan setting budaya dan
tradisi Keagamaan dalam Cerita Wayang

D. SIKAP POSITIF DALAM PRIBADI


SUNAN MURIA
1. Sederhana dan bersahaja

2. Moderat dan toleran

3. Dermawan

E. PENINGGALAN SUNAN MURIA


1. Masjid

2. Makam

3. Buah Parijoto

4. Buah Mengkudu

5. Daun Kelor

6. Gentong

7. Tapal Kuda

8. Teks Mujahadah

Sunan Muria wafat tahun 1551,makamnya terletak


dilereng gunung Muria, Desa Colo, Kecamatan Dawe,
sekitar 18 km sebelah utara kota Kudus.
F. SILSILAH SUNAN MURIA

Anda mungkin juga menyukai