Dengan demikian, maka menurut hemat kita Ja’far Sodiq yang terkenal di
Iran sebagai seorang wali, seorang imam dari golongan Syi’ah yang amat
dipuja serta dihormati itu, kiranya bukanlah Ja’far Sodiq seorang wali
yang menjadi salah seorang anggota dari kesembilan wali di Jawa, yang
makamnya terdapat di kota Kudus, adapun Ja’far Sodiq yang kemudian
ini, terkenal dengan sebutan Sunan Kudus. Disamping bertindak sebagai
guru agama Islam. juga sebagai salah seorang yang kuat syariatnya,
Senan Kudus-pun menjadi senopati dari kerajaan Islam di Demak
Antara lain yang termasuk bekas peninggalan beliau adalah Masjid Raya
di-Kudus, yang kemudian dikenal dengan sebutan masjid menara Kudus.
Oleh karena di halaman masjid tersebut terdapat sebuah menara kuno
yang indah. Mengenai asal-usulnya nama Kudus menurut dongeng
(legenda) yang hidup dikalangan masyarakat setempat ialah, bahwa
dahulu Sunan Kudus pernah pergi naik haji sambil menuntut ilmu di
tanah arab, kemudian beliaupun mengajar pula di sana. pada suatu
masa, di tanah arab konon berjangkit suatu wabah penyakit yang
membahayakan, penyakit mana kemudian menjadi reda, berkat jasa
sunan kudus., oleh karena itu, seorang amir disana berkenan untuk
memberikan suatu hadian kepada beliau. akan tetapi beliau
menolak,hanya kenang-kenangan beliau meminta sebuah batu. Batu
tersebut katanya berasal dari kota Baitul Makdis, atau Jeruzalem, maka
sebagai peringatan kepada kota dimana Ja’far Sodiq hidup serta
bertempat tinggal, kemudian diberikan nama Kudus. Bahkan menara
yang terdapat di depan masjid itupun juga menjadi terkenal dengan
sebutan menara Kudus.