Anda di halaman 1dari 4

Al Quran Sebagai Hudal lil Muttaqin.

Topic: KHUTBAH JUMAT

disampaikan di Masjid Nurul Ilmi, SMAN 113 Jakarta


Oleh Drs. Imam Prasaja, M.Si

Assalamualaikum Wr.Wb.

Pertama-tama marilah kita senantiasa memuji dan bersyukur ke


Hadlirat Allah SWT, yang telah memberikan kepada kita nikmat
iman dan Islam, atas rakhmat dan karuniaNya kita diberikan
kesehatan dan kekuatan untuk melaksanakan sholat jumat di Masjid
Nurul Iman ini. Setelah selama satu bulan kita melaksanakan ibadah
puasa di bulan Ramadhan yang merupakan bulan pembinaan untuk
berbuat amal ibadah, maka pada tahap selanjutnya marilah
kita realisasikan pembinaan tersebut dengan amal ibadah sehari-
hari kita setelah Ramadhan. Marilah kita melanjutkan tradisi seperti
pada bulan Ramadhan yakni melakukan tadarus dan pengkajian Al
Quran, melakukan sholat berjamaah di musholla atau masjid,
mengkaji agama Islam baik melalui studi kepustakaan atau dengan
mengikuti pengajian di masjis taklim, dan sebagainya.

Solawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Jungjunan kita Nabi


Muhammad SAW, kepada keluarganya, kepada para sahabatnya,
kepada para tabiin serta kepada seluruh pengikutnya yang
istiqomah, setia menjalankan ajaran Dienul islam sampai akhir
jaman, semoga kita semua termasuk di dalamnya. Amin.

Hadirin, jamaah sholat Jumat yang dimuliakan Allah SWT,

Dalam kesempatan ini khatib mengajak, khususnya kepada diri


khatib sendiri dan kepada seluruh jamaah sholat jumat yang
dimuliakan Allah SWT, marilah kita meningkatkan ketakwaan kita
kepada Allah SWT. Yakni melaksanakan segala perintah Allah serta
menjauhi segala laranganNya. Selanjutnya, perkenankanlah khatib
menyampaikan materi khutbah jumat kali ini yang diberi judul : Al
Quran sebagai Hudallilmuttaqin, Al Quran sebagai Petunjuk bagi
orang yang bertakwa.

Jamaah sholat jumat yang dimuliakan Allah SWT.

Allah SWT berfirman di dalam QS Al Baqoroh (2) ayat : 2

“ Kitab Al Quran ini tidak ada keraguan di dalmnya, petunjuk bagi


mereka yang bertakwa”

Pada ayat lainnya Allah SWT berfirman di dalam QS Al Baqoroh


(2) ayat : 185

“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan ramadhan, bulan


yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai
petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai
petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan batil) ”

Dari kedua ayat tersebut jelas bahwa fungsi Al Quran adalah


sebagai hudan (petunjuk) bagi manusia, khususnya bagi manusia
yang bertakwa, bayyinah (penjelasan-penjelasan) mengenai
petunjuk tentang jalan yang lurus, yakni tentang ajaran dienul
Islam. dan sebagai Furqon (pembeda) mana jalan yang hak
(benar) dan mana jalan yang batil (salah).

Jamaah sholat Jumat rohimakumullah,

Mengingat fungsi Al quran sebagai hudan (petunjuk),


bayyinah(penjelas) dan furqon(pembeda), maka kewajiban kita
terhadap Al Quran adalah sebagai berikut :
1. Meyakini kebenaran isinya
2. Mempelajari cara membacanya dan senantiasa membacanya.
3. Mempelajari isinya (artinya) dan menjadikannya sebagai
petunjuk
4. Mengamalkannya
Jamah Sholat Jumat Yang terhormat,
Kewajiban kita terhadap Al Quran yang pertama adalah meyakini
kebenaran isinya, meyakini bahwa al Quran itu adalah dari Alloh
SWT. Al Quran adalah firman Allah SWT yang diturunkan kepada
manusia terbaik, nabi dan rasul termulia yaitu Muhammad SAW,
sebagaimana Allah SWT menurunkan Kitab-kitab lain kepada rasul-
rasul sebelumnya. Seorang muslim harus mengimani keseluruhan
ayat al Quran, tidak boleh mengimani sebagian ayat dan tidak
mengimani sebagian ayat yang lain.

Selain berisi perintah melakukan ibadah ritual seperti sholat, zakat,


puasa haji dan sebagainya, sesuai dengan fungsinya sebagai
petunjuk, maka isi al Quran meliputi segala aspek kehidupan
manusia, Al Quran berisi tentang idiologi, politik, ekonomi, sosial,
budaya, hankam (ipoleksosbudhankam) dan ilmu pengetahuan dan
teknologi (iptek).

Al Quran merupakan mukjijat abadi. Jika pada jaman dahulu, abad 7


M, banyak orang tertarik pada Quran karena bahasa dan sastranya.
Sekarang pada abad 21, abad iptek/sains dan teknologi, Al-Quran
memberikan bukti-bukti ilmiah yang dikandungnya. Banyak sekali
ayat-ayat yang berisi tentang ilmu pengetahuan dan teknologi, akan
tetapi di sini akan dikemukakan salah satu ayat saja yakni QS Yasin
(36) : 38 .

“Dan matahari itu beredar di tempat peredarannya. Demikianlah


ketetapan Yang maha Kuasa lagi maha Mengetahui.”

Pada mula-mula para ahli ilmu falak (ilmu astronomi)


menetapkan bahwa matahari tetap, tidak berjalan (beredar) dan
hanya bumilah yang beredar (berevolusi) mengelilingi matahari.
Tetapi hasil penemuan sains terkini menyatakan bahwa matahari
bersama keluarganya (tata surya) bergerak terhadap pusat galaksi
yakni pusat galaksi milky way (Bima sakti) / ke arah konstelasi Lyra
dengan kecepatan gerak 125 km/detik sambil berotasi terhadap
sumbunya dengan periode 25 hari . Dari ayat ini kita melihat
bagaimana mungkin penemuan sains pada abad 20 dan 21 ini telah
diketahui oleh seseorang yang hidup pada 14 abad yang lampau
yakni abad ke 7, dimana pengetahuan tentang ilmu falak saat itu
masih belum maju dan teknologi teleskop modern belum ada. Ini
membuktikan bahwa Al Quran itu bukan dari manusia, melainkan
datangnya dari Allah SWT, sedangkan Muhammad SAW adalah
sebagai rasulullah yang menerima alQuran dan bertugas
menyampaikan Al Quran tersebut kepada manusia.
Jamaah sholat Jumat yang berbahagia,
Kewajiban kita terhadap Al Quran yang kedua adalah Mempelajari
cara membacanya dan senantiasa membacanya. Membaca Al Quran
walaupun karena keterbatasan kita, kita tidak tahu isinya atau
artinya, menurut sebagian besar ulama adalah tetap bernilai
ibadah.
Banyak hadis yang menjelaskan keutamaan belajar dan membaca Al
Quran diantaranya adalah sebagai berikut :

“Rasulullah bersabda : Sebaik-baik kamu adalah orang yang belajar


Al Quran dan mengajarkannya” (HR Bukhari). Fadhail amal, alQuran
hal 9.

Pada hadits lain Rasulullah bersabda :

“ Barang siapa membaca satu huruf dari kitab Allah, maka baginya
satu kebaikan dan satu kebaikan itu (pahala) sepuluh kali lipat. Aku
tidak mengatakan alif lam mim itu satu huruf, tetapi alif satu huruf,
lam satu huruf dan mim satu huruf” (HR Turmudzi).

Pada hadits lainya Rasulullah bersabda :

“Orang yang mahir dalam membaca Al Quran kelak akan mendapat


tempat di syurga bersama-sama dengan rasul yang mulia lagi baik.
Dan orang yang tidak mahir dalam membaca Al Quran, terbata-bata
dalam membacanya dan tampak agak berat lidahnya (atau belum
lancar) maka baginya pahala dua kali. (HR Bukhari Muslim).
Sebagian ulama menafsirkan bahwa orang yang terbata-bata
membaca Al Quran akan memperoleh 2 pahala yakni satu pahala
karena membacanya dan satu pahala lagi karena kesungguhannya
membaca Al Quran. Namun, bukan berarti pahalanya akan melebihi
orang yang mahir dalam membaca AlQuran. Orang yang mahir
membaca AlQuran sudah pasti akan memperoleh derajat
istimewa.yang sangat tinggi. Maksud sebenarnya dari hadis ini
adalah bahwa dengan bersusah payah mempelajari al quran akan
memperoleh pahala ganda. Oleh karena itu tidak sepatutnya bagi
kita meninggalkan bacaan al quran walaupun sulit.
Jamaah sholat Jumat yang dirahmati Allah SWT
Kewajiban kita terhadap Al Quran yang ketiga adalah mempelajari
isinya (artinya) dan menjadikannya sebagai petunjuk.

Bagi kebanyakan kita yang tidak bisa berbahasa Arab, salah satu
cara dalam upaya mempelajari isinya (artinya) adalah dengan
membaca Al Quran dan terjemahnya, atau lebih bagus lagi Al quran,
terjemah dan tafsirnya. Insya Allah dengan membaca terjemah
atau tafsirnya secara kontinu, dan menanyakan maksud
terjemah/tafsir ayat yang masih belum jelas kepada guru agama
atau ulama, kita akan dapat menjadikan al quran sebagai petunjuk.

Jamaah sholat jumat rohimakumullah

Kewajiban kita terhadap Al Quran yang ke-empat adalah


mengamalkannya.
Jika kita menjadikan al Quran sebagai petunjuk, maka insya Allah
kita akan dapat mengamalkan al Quran dalam kehidupan kita
sehari-hari.
“Rasulullah bersabda : Barangsiapa membaca Al Quran,
menghapalnya, menghalalkan apa yang dihalalkan al quran dan
mengharamkan apa yang diharamkan al quran, maka Allah akan
memasukkannya ke dalam syurga. (HR Ahmad).

Maksud dari menghalalkan apa yang dihalalkan al quran dan


mengharamkan apa yang diharamkan al quran, ialah hati, ucapan
dan perbuatannya tidak bertentangan dengan Al Quran, ia tidak
mengharamkan sesuatu yang dihalalkan oleh al quran dan
sebaliknya ia tidak menghalalkan sesuatu yang diharamkan
alQuran. Ia melaksanakan apa yang diperintahkan oleh al quran,
serta menjauhi segala yang dilarang oleh al quran. Jadi orang yang
melaksanakan atau mengamalkan al Quran akan dimasukkan oleh
Allah ke dalam syurga.

Jamaah Sholat jumat yang dimuliakan allah SWT,

Demikianlah khutbah Jumat kali ini, semoga kita dapat


melaksanakan kewajiban kita terhadap al quran yaitu :
1. Meyakini kebenaran isinya
2. Mempelajari cara membacanya dan senantiasa membacanya.
3. Mempelajari isinya (artinya) dan menjadikannya sebagai
petunjuk
4. Mengamalkannya
Insya Allah dengan melaksanakan keempat hal tersebut kita
menjadi golongan orang-orang yang diberi petunjuk. Sebaliknya
menganggap enteng, berpaling dari kewajiban kita terhadap al
quran, akan mendapat ancaman Allah dengan penghidupan yang
sempit serta siksa yang pedih. Sebagaimana disebutkan dalam QS
Thoha ayat 123-124.
“ Maka barangsiapa mengikuti petunjukKU ia tidak akan sesat dan
tidak akan celaka. Dan barangsiapa berpaling dari peringatanKu,
maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan aku
akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta”.
Di dalam QS Ar-Radu ayat 37, Allah berfirman :
“Dan demikianlah, Aku telah menurunkan Al Quran itu sebagai
peraturan (yang benar) dalam bahasa Arab. Dan seandainya kamu
mengikuti hawa nafsu mereka setelah datang pengetahuan
kepadamu, maka sekali-kali tidak ada pelindung dan pemelihara
bagimu terhadap (siksa) Allah.”

Huda Lil Muttaqin


Al Quran dikatakan sebagai “Huda Lil Muttaqin” yang artinya petunjuk bagi
orang-orang yang bertaqwa. yang artinya dapat menjauhkan dari
kekufuran, kemusyrikan, dan perbuatan maksiat yang keji. Hanya orang-
orang yang mukmin yang muttaqin yang merasa perlu mengetahui
bagaimana keadaan hari kebangkitan dari kubur, hari pengadilan di padang
mahsyar, dan bagaimana kesudahan nasib manusia, apakah akan
mendapatkan kenikmatan abadi dalam al jannah ataukah mendapatkan
derita tiada akhir di dalam Neraka Jahannam wal’iyaadzu billah.

Maka mereka yang bertaqwa akan menegakkan Salat sebagai rasa syukur
kepada Allah SWT yang telah memberinya kehidupan dan menginfakkan
sebagian rezeki yang diyakini berasal dari Allah SWT.

Anda mungkin juga menyukai