Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH AGAMA ISLAM

Al-Qur’an Sumber Ajaran Islam

NAMA DOSEN : Hj.Maisarah,S.Pd.I,M.Pd


KELOMPOK 1:

1. Dian Safira Budiarti. (2211013220004)


2. Muhammad Rafli Pratama Saputra. (2211013110005)
3. Muhammad Ihsan. (2211013310010)
4. Intan Qur’ania Putri Sutrisno. (2211013220018)
5. Raisa Ajrina. (2211013220012)
6. Siti Sabila Nur Malika Widiasti. (2211013320004)

PROGRAM STUDI BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2022
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dengan semua
rahmatnya, kami akhirnya bisa menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.

Tak lupa, kami juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Hj.Maisarah,S.pd.I,M.Pd, selaku
dosen Agama Islam, yang sudah memberikan banyak bantuan untuk menyusun makalah
ini.Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu
penyusunan makalah ini.

Makalah berjudul “Al-Qur’an Sebagai Sumber Ajaran Islam” disusun untuk memenuhi tugas
mata Kuliah Agama Islam.Melalui tugas ini,kami mendapatkan banyak ilmu baru tentang Al-
Qur’an sebagai sumber ajaran islam.

Tentu penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Meskipun begitu,Kami
berharap bahwa makalah ini bisa bermanfaat untuk orang lain.

Apabila ada kritik dan saran yang ingin disampaikan,kami sangat terbuka dan dengan senang
hati menerimanya.

Banjarbaru, September 2022

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebagai Umat Islam, kami mempunyai sumber hukum yang digunakan sebagai pedoman
hidup sekaligus sebagai acuan dalam melakukan segala urusan kehidupan. Sumber hukum
dan pedoman tersebut adalah kitab suci Al- Qur’an. (dalam skripsi Aini, 2016:1).

Kitab suci kaum muslim yaitu Al-Qur’an menjadi sumber ajaran Islam yang pertama dan
utama yang harus mereka imani dan aplikasikan dalam kehidupan mereka agar mereka
memperoleh kebaikan di dunia dan di akhirat. Karena itu, tidaklah berlebihan jika selama ini
kaum muslim tidak hanya mempelajari isi dan pesan-pesannya, tetapi juga telah berupaya
semaksimal mungkin untuk menjaga autentisitasnya.

Al-Qur'an dan Hadits merupakan sumber utama ajaran Islam, dalam arti merupakan sumber
aqidah (keimanan), syari'ah, ibadah, muamalah, akhlak. Umat manusia diwajibkan untuk
mempelajari kitab Al-Qur'an. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Surat Al An'am ayat
155 yang berbunyi :
Artinya: “Dan Al-Quran itu adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkati, Maka ikutilah
Dia dan bertakwalah agar kamu diberi rahmat.”(QS. Al-An’am: 155)

Ayat diatas menunjukkan bahwa kitab Al-Qur'an diberkati, yang berisi penuh kebaikan untuk
kepentingan manusia. Oleh karena itu, manusia diperintahkan agar membaca, mengikuti dan
mempelajari serta memahami Al- Qur'an. Dengan mempelajari, memahami serta mengikuti
Al-Qur'an, maka akan mendapat rahmat serta petunjuk dan Allah SWT didunia maupun di
akhirat kelak.

Tetapi perlu diingat dan digaris bawahi janganlah kita menjadikan Al- Qur’an cukup hanya
sebatas dibaca dan didengarkan saja, karena Al-Qur’an bukanlah dongeng orang-orang
dahulu, melainkan Al-Qur’an penerangan untuk kita dan petunjuk serta pengajaran untuk kita
bertaqwa mengabdi kepada Allah swt dengan mengerjakan segala perintah-Nya (Anonim,
2007: 16).
Al-Qur’an juga merupakan suatu mukjizat, turun dalam bahasa arab yang jelas, kepada
manusia yang paling faseh, yaitu Nabi Muhammad saw. Setiap muslim diwajibkan
mempelajari cara tilawah Al-Qur’an hingga membacanya sesuai dengan apa yang diajarkan
oleh Rasulullah. Dibaca sesuai dengan kemampuan, dengan tenang dan diulang-ulang
sehingga betul-betul benar.
Allah telah menjadikan Al-Qur’an Al-Karim sebagai mukjizat dalam penjelasan. Sehingga ia
menjadi mukjizat yang kekal bagi Rasulullah. Allah juga telah menjamin untuk tetap menjaga
Al-Qur’an Al-Karim, sebagaimana dalam QS. Al-Hijr: 9
Artinya : “Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya Kami
benar-benar memeliharanya” (QS Al-Hijr: 9)

Selain itu, Allah telah menjadikan Al-Qur’an mudah dipahami Umat manusia sebagaman di
dalam ( QS Al-Qamar: 17)
Artinya: Dan Sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Qur’an untuk pelajaran, Maka Adakah
orang yang mengambil pelajaran” ( Al-Qamar: 17)

Sebagai umat Islam pada dasarnya mempunyai kewajiban untuk berusaha menjaga Al-Qur’an
secara riil dan konsekuen. Karena tidak menutup kemungkinan kemurnian dan keaslian ayat-
ayat Al-Qur’an akan diusik dan diputar balikkan serta dipalsukan, apabila umat Islam sendiri
tidak mempunyai sikap kepedulian terhadap pemeliharaan kemurnian Al-Qur’an.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas,kami merumuskan masalah sebagai berikut:
1.) Apa pengertian Al-Qur’an ?
2.) Apa saja Keutamaan Al-Qur’an ?
3.) Apa Fungsi Al-Qur’an Dalam Kehidupan Didunia ?
4.) Apa Saja Pokok-pokok kandungan dalam Al-Qur’an ?

1.3 Tujuan
Tujuan kami menulis makalah ini agar kita semua tahu bahwa Al-Qur’an merupakan sumber
pertama ajaran agama islam dan agar kita semua tahu pentingnya mempelajari dan mendalami
ilmu tentang islam.
1.4 Manfaat
Manfaat yang diberikan oleh makalah ini ialah membantu kita sebagai mahasiswa/i Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lambung Mangkurat mengetahui
mengenai Al Kitab kita sendiri yaitu Al-Qur’an, yang mana Al-Qur’an itu sendiri merupakan
dasar paling utama kita sebagai umat muslim dalam mencari serta mempelajari ilmu
pengetahuan.
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Al-Qur’an

Al-Qur'an atau Qur'an (bahasa Arab: ‫رآن‬GGGG‫الق‬,)  adalah sebuah kitab suci utama dalam


agama Islam Kalam Allah SWT, yang dipercayai Muslim bahwa kitab ini diturunkan
oleh Allah, yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Secara etimologi Alquran berasal dari kata qara’a, yaqra’u, qiraa’atan, atau qur’anan yang


berarti mengumpulkan (al-jam’u) dan menghimpun (ad-dlammu). Sebagaimana firman Allah
dalam Q.S. 75: 17-18:
“Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya dan ‘membacanya’. Jika
Kami telah selesai membacakannya, maka ikutilah ‘bacaan’ itu”.

Sedangkan secara terminologi (syariat), Alquran adalah mukjizat terbesar Nabi Muhammad
SAW, bahkan terbesar pula dibandingkan mukjizat para nabi sebelumnya. Alquran
membenarkan kitab-kitab sebelumnya dan menjelaskan hukum-hukum yang telah ditetapkan
sebelumnya. Seperti dalam ayat yang artinya:
“Tidak mungkin Alquran ini dibuat oleh selain Allah. Akan tetapi ia membenarkan
kitab-kitab yang sebelumnya dan menjelaskan hukum-hukum yang ditetapkannya. Tidak ada
keraguan di dalamnya dari Tuhan semesta alam” (Q.S. Yunus: 37).

Al-Qur’an ini terbagi ke dalam 114 surah dan setiap surahnya terbagi ke dalam beberapa ayat.
Umat Muslim percaya bahwa Al-Qur'an difirmankan langsung oleh Allah kepada
Nabi Muhammad melalui Malaikat Jibril,berangsur-angsur selama 22 tahun, 2 bulan dan 22
hari atau rata-rata selama 23 tahun, dimulai sejak tanggal 17 Ramadan.

Ayat-ayat Alquran yang diturunkan selama lebih kurang 23 tahun itu dapat dibedakan
antara ayat-ayat yang diturunkan ketika Nabi Muhammad masih tinggal di Mekah (sebelum
hijrah) dengan ayat yang turun setelah Nabi Muhammad hijrah (pindah) ke Madinah. Ayat-
ayat yang turun ketika Nabi Muhammad masih berdiam di Mekkah di sebut ayat-ayat
Makkiyah, sedangkan ayat-ayat yang turun sesudah Nabi Muhammad pindah ke Madinah
dinamakan ayat-ayat Madaniyah. Ciri-cirinya adalah:
1. Ayat-ayat Makiyah pada umumnya pendek-pendek, merupakan 19/30 dari seluruh
isi Alquran, terdiri dari 86 surat, 4.780 ayat. Sedangkan ayat-ayat Madaniyah pada
umumnya panjang-panjang, merupakan 11/30 dari seluruh isi Alquran, terdiri dari
28 surat, 1456 ayat.
2. Ayat-ayat Makkiyah dimulai dengan kata-kata yaa ayyuhannaas (hai manusia)
sedang ayat–ayat Madaniyah dimulai dengan kata-kata yaa ayyuhallaziina aamanu
(hai orang-orang yang beriman).
3. Pada umumnya ayat-ayat Makkiyah berisi tentang tauhid yakni keyakinan pada
Kemaha Esaan Allah, hari kiamat, akhlak, dan kisah-kisah umat manusia di masa
lalu, sedang ayat-ayat Madaniyah memuat soal-soal hukum, keadilan, masyarakat,
dan sebagainya.

2.2 Keutamaan Al-Qur’an

Keutamaan Alquran ditegaskan dalam sabda Rasulullah, antara lain:


1. Sebaik-baik orang di antara kamu, ialah orang yang mempelajari Alquran dan
mengajarkannya.
2. Umatku yang paling mulia adalah Huffaz (penghafal) Alquran (HR. Tirmidzi).
3. Orang-orang yang mahir dengan Alquran adalah beserta malaikat-malaikat yang
suci dan mulia, sedangkan orang membaca Alquran dan kurang fasih lidahnya berat
dan sulit membetulkannya maka baginya dapat dua pahala (HR. Muslim).
4. Sesungguhnya Alquran ini adalah hidangan Allah, maka pelajarilah hidangan Allah
tersebut dengan kemampuanmu (HR. Bukhari-Muslim).
5. Bacalah Alquran sebab di hari Kiamat nanti akan datang Alquran sebagai penolong
bagai pembacanya (HR. Tirmidzi).

2.3 Fungsi Al-Qur’an

Fungsi Al-Qur’an antara yaitu :


1. Menjelaskan dan menerangkan (Q.S An-Nahl: 89, Ad-Dukhaan: 4-5).
2. Alquran kebenaran mutlak (Al-Haq) (QS. Al-Baqarah: 91, 76).
3. Pembenar (membenarkan kitab-kitab sebelumnya) (QS. Al-Baqarah: 41, 91, 97; Ali
Imran: 3; Al-Maa’idah: 48; Al-An’aam: 92; Yunus: 37; Faathir: 31; Al-Ahqaaf: 1;
Yusuf: 30).
4. Sebagai Furqon (pembeda antara hak dan yang batil, baik dan buruk).
5. Sebagai obat penyakit (jiwa) (QS. Yunus: 57; Al-Israa’: 82; Fushshilat: 44).
6. Sebagai pemberi kabar gembira.
7. Sebagai hidayah atau petunjuk (QS. Al-Baqarah: 1, 97, 185; Ali Imran: 138; Al-
A’raaf: 52, 203).
8. Sebagai peringatan
9. Sebagai cahaya petunjuk (QS. Asy Syuura: 52).
10. Sebagai pedoman hidup (QS. Al Jaatsiyah: 20).

2.4 Pokok-Pokok Kandungan Dalam Al-Qur’an

Pokok-pokok kandungan dalam Alquran antara lain:


1. Petunjuk tentang Akidah
Petunjuk akidah ini berintikan tentang keimanan akan keesaan Allah dan kepercayaan
kepastian adanya hari kebangkitan, perhitungan, serta pembalasan kelak.
2. Petunjuk tentang Syariah
Petunjuk mengenai syariah yaitu jalan yang harus diikuti manusia dalam berhubungan dengan
Allah dan dengan sesama insan demi kebahagiaan hidup manusia di dunia ini dan di akhirat
kelak.
3. Petunjuk tentang Akhlak
Mengenai akhlak yang baik dan buruk yang harus diindahkan oleh manusia dalam kehidupan,
baik kehidupan individual maupun kehidupan sosial.
4. Kisah-kisah Umat Manusia di Zaman Lampau
Sebagai contoh kisah kaum Saba yang tidak mensyukuri karunia yang diberikan Allah,
sehingga Allah menghukum mereka dengan mendatangkan banjir besar serta mengganti
kebun yang rusak itu dengan kebun lain yang ditumbuhi pohon-pohon yang berbuah pahit
rasanya.

5. Berita tentang Zaman yang Akan Datang


Yakni zaman kehidupan akhir manusia yang disebut kehidupan akhirat. Kehidupan akhirat
dimulai dengan peniupan sangkakala (trompet) oleh Malaikat Israil. “Apabila sangkakala
pertama ditiupkan, diangkatlah bumi dan gunung-gunung, lalu keduanya dibenturkan sekali
bentur. Pada hari itulah terjadilah kiamat dan terbelahlah langit…”. (Qs al-Haqqah: 13-16).
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dengan demikian, Al-Qur'an merupakan sumber ilmu yang dikembangkan oleh umat
Islam dalam spektrum yang seluas-luasnya. Lebih lagi, kedua sumber pokok Islam ini
memainkan peran ganda dalam penciptaan dan pengembangan ilmu-ilmu. Peran itu adalah:
Pertama, prinsip-prinsip semua ilmu dipandang kaum Muslimin terdapat dalam Al Qur’an.
Dan sejauh pemahaman terhadap Alquran, terdapat pula penafsiran yang bersifat esoteris
terhadap kitab suci ini, yang memungkinkan tidak hanya pengungkapan misteri-misteri yang
dikandungnya tetapi juga pencarian makna secara lebih mendalam, yang berguna untuk
pembangunan paradigma ilmu. Kedua, Alquran menciptakan iklim yang kondusif bagi
pengembangan ilmu dengan menekankan kebajikan dan keutamaan menuntut ilmu, pencarian
ilmu dalam segi apa pun pada akhirnya akan bermuara pada penegasan Tauhid. Singkatnya,
Alquran dan Hadits menciptakan atmosfer khas yang mendorong aktivitas intelektual dalam
konformitas. Wahyu yang diterima oleh Nabi Muhammad SAW berasal dari Allah SWT,
merupakan sumber pengetahuan yang paling pasti. Namun, Alquran juga menunjukkan
sumber-sumber pengetahuan lain di samping apa yang tertulis di dalamnya, yang dapat
melengkapi kebenaran wahyu. Pada dasarnya sumber-sumber itu diambil dari sumber yang
sama, yaitu Allah SWT, asal segala sesuatu. Namun, karena pengetahuan yang tidak
diwahyukan tidak diberikan langsung oleh Allah SWT kepada manusia, dan karena
keterbatasan metodologis dan aksiologis dari ilmu non-wahyu tersebut, maka ilmu-ilmu
tersebut di dalam Islam memiliki kedudukan yang tidak sama dengan ilmu pengetahuan yang
langsung diperoleh dari wahyu.
3.2 Saran
Maka daripada itu pengembangan pemahaman kita terhadap Al-Qur’an sebagai sumber ilmu
pengetahuan atau dasar pengambilan keputusan terkait peningkatan pemanfaatan Al-Qur’an
sebagai sumber ilmu mahasiswa/i Islam Universitas Lambung Mangkurat. Jadi kita harus
dapat memanfaatkan ilmu yang terdapat dalam Al-Qur’an sebaik mungkin karena setelah kita
telah dapat menemukan cara bagaimana memanfaatkan ilmu Al-Qur’an dengan baik kita akan
dengan mudah memahami ilmu pengetahuan dengan sempurna.
DAFTAR PUSTAKA

References
Al-ghazali,Zainab. 1995 Menuju Kebangkitan Baru. Jakarta: Gema Insani Press.

Anshari,Endang Saifuddin.1978. Kuliah Al-Islam. Bandung: Pustaka.

Hadikusam,Djarnawi. 1985. “Ijtihad” Perspektif Ketegangan Kreatif dalam Islam.


Yogyakarta: PLP2M.

Razak,Nasruddin. 1989. Dienul Islam. Bandung: Maarif.

Anda mungkin juga menyukai