Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

SUMBER AJARAN ISLAM (AL-QUR’AN)

Disusun oleh kelompok 2 :

1. Fajar Fadillah Wibowo (2255202095)


2. Eben Kurniawan (2255202064)
3. Ibnu Hazar (2255202067)

Dosen Pengampu: Romdloni, M.pd.I

Mata Kuliah: Pendidikan Agama

PRODI INFORMATIKA C02


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS NURUL HUDA TANAH MERAH
BELITANG OKU TIMUR
2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan hidayah, taufik, dan
inayahnya kepada kita semua. Sehingga kami bisa menjalani kehidupan ini sesuai dengan
ridhonya. Syukur Alhamdulillah kami dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan rencana.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW. Karena beliau adalah salah satu figur umat yang mampu memberikan
syafa’at kelak di hari kiamat. Selanjutnya kami mengucapkan banyak terima kasih kepada
Bapak Romdloni M.Pd.I selaku dosen pengampu Mata Kuliah Pendidikan Agama yang telah
membimbing kami.
Kami mohon ma’af yang sebesar-besarnya apabila dalam penulisan makalah ini
terdapat banyak kesalahan didalamnya. Saya mengharapkan saran dan kritik yang membangun
demi tercapainya kesempurnaan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi penulis umumnya dan khususnya bagi pembaca.

Sidogede, 14 0ktober 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul ...................................................................................................... i


Kata Pengantar...................................................................................................... ii
Daftar Isi............................................................................................................... iii
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang........................................................................................
B. Rumusan Masalah...................................................................................
C. Tujuan.....................................................................................................
Bab II Pembahasan
A. Pengertian Al-Qur’an Sebagai Sumber Ajaran Islam.............................
B. Sejarah dan Isi Kandungan Al-Qur’an....................................................
C. Kemukjizatan Al-Qur’an dari Berbagai Aspek.......................................
D. Fungsi dan Peranan Al-Qur’an Dalam Kehidupan..................................
Bab III Penutup
A. Kesimpulan............................................................................................
Daftar Pustaka.....................................................................................................

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berbicara tentang Al Qur’an, takkan pernah ada habisnya. Al Qur’an mengandung
berbagai kisah dari sejarah zaman lampau hingga masa yang akan datang, termuat juga hukum-
hukum islam, rahasia alam semesta, serta masih banyak lagi.
Al Qur’an menjadi salah satu mukjizat besar Nabi Muhammad SAW, sebab turunya Al
Qur’an melalui perantara beliau, Al Qur’an mempunyai peranan yang sangat penting untuk
keberlangsungan umat manusia di Dunia. Betapa tidak, semua persoalan manusia di dunia
sebagian besar dapat ditemukan jawabanya pada Al-Qur’an. Oleh karnanya kemudian Al-
Qur’an diyakini sebagai firman Allah yang menjadi sumber hukum Islam pertama sebelum
hadist serta menjadi sumber ajaran bagi Agama Islam.
Kewajiban manusia untuk mengimani, membaca, menelaah, menghayati, dan
mengamalkan ajaran Al-Qur’an secara keseluruhan, serta mendakwahkanya (Q.S, Al-Ashr:1-
3). Jika kita memang benar-benar beriman kepada Allah SWT atau mengaku Muslim.
Membacanya saja sudah berpahala, bahkan kata Nabi Saw satu huruf mengandung 10 pahala,
apalagi jika mengamalkannya.
Dikalangan ulama terdapat kesepakatan bahwa sumber ajaran yang utama adalah Al-
Qur’an dan As Sunnah. Sedangkan penalaran atau akal pikiran sebagai alat untuk memahami
Al-Qur’an dan As Sunnah. Ketentuan ini sesuai dengan Agama Islam itu sendiri sebagai
Wahyu dari Allah SWT yang penjabaranya dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW. Di dalam
Al-Qur’an (Q.S.an nisa : 156) kita dianjurkan untuk menaati Allah dan Rosulnya, serta Ulil
Amri (pemimpin). Ketaatan kepada Allah dan Rosulnya ini mengandung konsekuensi ketaatan
kepada ketentuanya yang terdapat pada Al-Qur’an, dan ketentuan Nabi Muhammad SAW yang
terdapat pada Hadistnya.

1
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah di atas dapat di buat rumusan masalah antara lain :
1. Apa pengertian Al-Qur’an sebagai sumber ajaran Islam
2. Apa makna sejarah dan isi kandumgan Al-Qur’an
3. Bagaimana Kemukjizatan Al-Qur’an dari berbagai aspek
4. Bagaimana Fungsi dan peranan Al-Qur’an dalam kehidupan

C. Tujuan Masalah
Dari rumusan masalah di atas dapat di buat tujuan antara lain :
1. Mengetahui pengertian Al-Qur’an sebagai sumber ajaran Islam
2. Mengetahui makna sejarah dan isi kandungan Al-Qur’an
3. Mengetahui Kemukjizatan Al-Qur’an dari berbagai aspek
4. Mengetahui Fungsi dan peranan Al-Qur’an dalam kehidupan

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Al-Qur’an Sebagai Sumber Ajaran Islam


Secara etimologi Al-Qur’an berasal dari kata qara’a, yaqra’u, qiraa’atan, atau qur’anan
yang berarti mengumpulkan (al-jam’u) dan menghimpun (al-dlammu). Sedangkan secara
termologi (syariat) Al-Qur’an adalah Kalam Allah ta’ala yang diturunkan kepada Rosul dan
penutup para Nabinya, Muhammad SAW, diawali dengan surat Al Ftihah dan diakhiri
dengan surat An-Nas. Dan menurut para ulama klasik, Al-quran sumber agama (juga ajaran)
Islam pertama dan utama yang memuat firman-firman (wahyu) Allah, sama benar yang
disampaikan oleh Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad sebagai Rosul Allah sedikit demi
sedikit selama 22 tahun 2 bulan 22 hari, mula-mula di Mekah kemudian di Madinah.
1. Pokok-pokok Kandungan Dalam Al-Qur’an
Pokok-pokok kandungan Al-qur’an antara laim ;
1. Petunjuk mengenai akidah yang harus diyakini oleh manusia
2. Petunjuk mengenai Syari’ah yaitu jalan yang harus diikuti manusia dalam
berhubungan dengan Allah dan dengan sesama insan
3. Petuntuk tenteng akhlak
4. Kisah-kisah umat manusia di zaman lampau
5. Berita tantang zaman yang akan datang, yakni zaman kehidupan akhir manusia
6. Hukum yang berlaku bagi alam semesta
2. Keutamaan Al-Qur’an ditegaskan dalam sabda Rasulullah
Keutamaan Al-qur’an ditegaskan dalam sabda Rasulullah, antara lain ;
1. Sebaik-baiknya orang di antara kamu, ialah yang mempelajari Al-Qur’an
mengamalkannya.
2. Umatku yang paling mulia adalaj Huffaz (penghafal) Al-Qur’an (HR. Tirmizi)
3. Orang-orang yang mahir dengan Al-Qur’an adalah beserta malaikat-malaikat yang
suci dan mulia, sedangkat orang membaca Al-Qur’an dan kurang fasih lidahnya berat
sulit membetulkannya maka baginya dapat dua pahala (HR.Muslim)
4. Sesungguhnnya Al-Qur’an ini adalah hidangan Allah, maka pelajarilah hidangan
Allah tersebut dengan kemampuanmu (HR.Bukhori-Muslim)
5. Bacalah Al-Q ur’an sebab dihari kiamat nanti akan datang Al-Qur’an sebagai
penolong bagi pembacanya (HR.Tirmizi)
3. Al-Qur’an mengandung tiga komponen dasar hukum
Al-Qur’an mengandung tiga komponen dasar hukum, sebagai berikut ;
1. Hukum I’tiqadiah, yakni hukum yang mengatur hubumgan rohaniah manusia
dengan Allah SWT dan hal-hal yang berkaitan dengan akidah/keimanan. Hukum ini
tercemin dari rukun iman. Ilmu yang mempelajarinya disebut Ilmu Tauhid, Ilmu
Ushuluddin, atau Ilmu kalam.
2. Hukum Amaliah, yakni hukum yang mengatur secara lahirnya hubungan manusia
dengan Allah SWT, antara manusia dengan manusia, serta manusia dengan
limgangkungan sekitar. Hukum amaliah ini tercermin dalam Rukun Islam dan disebut
hukum sara/syariat. Adapum yang mempelajarinya disebut ilmu Fikih.
3. Hukum Khuluqiah, yakni hukum yang berkaitan dengan prilaku normal manusia
dalam kehidupan, baik sebagai makhluk individual atau makhluk social. Hukum ini
tercermin dalam konsep Ihsan. Adapun ilmu yang mempelajarinya disebut Ilmu Akhlaq
atau Tasawuf.

B. Makna Sejarah dan Isi Kandungan Al-Qur’an

1. Sejarah Al Qur’an
Al-Qur’an adalah kitab suci bagi umat Islam yang menjadi pegangan dan dasar petunjuk
kehidupan umat Muslim. Al-Qur’an diturunkan melalui perantara malaikat Jibril yang
menyampaikan langsung kepada Rosulullah SAW. Proses turunya Al-Qur’an terjadi terjadi
secara bertahap selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Adapun ayat pertama yang diturunkan adalah
Surat Al-Alaq ayat 1-5. Turunya Al-Alaq ayat 1-5 menjadikan awal dari kenabian Muhammad.
Selain itu, waktu turunya Al-Qur’an juga menjadi awal penyebaran agama Islam.
Al Qur’an diturunkan dalam dua cara, yaitu :
1. Al-Qur’an diturunkan secara lengkap di malam Lailatul Qadar dari Lauh Mahfudz ke
langit dunia.
2. Usai diturunkan ke langit dunia, Al-Qur’an diturunkan ke Nabi Muhammad secara
bertahap
Selaim itu, sejarah turunya Al-Qur’an dibagi menjadi dua priode, yaitu priode Mekkah
(sebelum hijrahnya Nabi) dan Madinah (setelah hijrah). Al-Qur’an pertama kali diturunkan di
Gua Hira, sebelah utara Mekkah, pada 17 Ramadan 610 M. Selama priode Mekkah, pada
umumnya ayat yang diturunkan berisi tentang Akidah (paham terkait keimanan) dan Tauhid
(dasar ajaran agama islam). Pada priode ini, terdapat 86 surat yang diturunkan selam 12 tahun
lima bulan. Sedangkan ayat yang diturunkan di Madinah umumnya berkaitan dengan
Muamalat (hubungan manusia sebagai makhluk sosial), Syariat (aturan dalam kehidupan
Islam), dan hukum islam. Pada periode setelah hijriahnya Nabi Muhammad ini, terdapat 28
surat yang diturunkan selama 9 bulan.
Saat itu Nabi Muhammad SAW belum diangkat menjadi Rosul, hanya berperan sebagai
nabi biasa yang belum ditugaskan untuk menyampaikan wahyu yang diterimanya. Sampai pada
turunya wahyu yang kedua barulah Nabi Muhammad diperitahkan untuk menyampaikan
wahyu yang ditrimanya, dengan adanya firman Allah yang artinya; “Wahai yang berkemul
(berselimut) bangunlah, lalu berilah peringatan.” (Q.S. Al-Muddasir 74 :1-2). Adapum wahyu
terakhir yaitu surat Al-Maidah ayat 3 yang diturunkan di Jabal Rahmah pada saat Haji Wada’
bertepatan pada tanggal 9 Dzulhijjah tahun10 H atau 27 Otober 632 M.
Sejarah pembukuan Al-Qur’an dibagi ke dalam tiga fase, yaitu dimasa Rosulullah, masa
Khalifah Abu Bakar, dan masa Usman bin Affan. Ketiga masa memiliki perkembangan
masing-masing agar Al-Qur’an semakin mudah dibaca dan didapatkan oleh umat Islam.

2. Isi Kandungan Al-Qur’an


bahwa Allah Maha Esa. Di dalam Al-Qur’an terdapat beberapa kandungan utama, secara garis
besar adalah sebagai berikut:

1. Akidah

Akidah Islam adalah keyakinan yang berdasarkan ajaran Islam dari Al-Qur’an dan Hadits.
Seseorang yang menyatakan bahwa dirinya itu berakidah, tidak cukup dengan hanya
mempercayai dan meyakini keyakinan dalam hatinya.

Tetapi harus menyatakannya dalam lisan, serta harus mewujudkannya dalam bentuk amal
perbuatan (amal saleh) dalam kehidupan sehari-hari. Isi pokok dari ajaran akidah adalah
menyangkut hal ketauhidan, yakni keyakinan

2. Ibadah

Ibadah adalah menyembah atau mengabdi sepenuhnya kepada Allah SWT dengan taat dan
patuh kepada-Nya. Ibadah merupakan bentuk kepatuhan yang ditimbulkan oleh perasaan yakin
terhadap kebesaran Allah SWT sebagai satu-satunya Tuhan yang berhak untuk disembah.

3. Muamalah

Sebagai makhluk ciptaan Allah SWT, manusia juga memerlukan interaksi dengan manusia
lainnya untuk bisa memenuhi kehidupannya. Maka di dalam Al-Qur’an pun terdapat cara
bagaimana mengatur untuk memenuhi kebutuhan lain manusia dengan hubungannya dalam
kehidupan.

4. Akhlak

Rasulullah SAW adalah suri tauladan bagi umat Islam dalam bertingkah laku. Al-Qur’an
merupakan sumber ajaran tentang akhlak.

5. Hukum

Al-Qur’an juga berisi kaidah-kaidah dan ketentuan-ketentuan dasar yang menyeluruh bagi
manusia. Agar memberikan pedoman kepada manusia supaya kehidupannya menjadi adil,
aman, teratur.

6. Sejarah

Kitab suci Al-Qur’an berisi mengenai kisah-kisah yang terjadi di masa lalu. Kisah-kisah yang
terdapat di dalam Al-Qur’an itu dimaksudkan untuk diambil hikmah atau pelajarannya dari
kisah-kisah tersebut.
C. Kemukjizatan Al-Qur’an Dari Berbagai Aspek

Nabi Muhammad Saw adalah Nabi yang mempunyai mukjizat terbesar berupa Al-Qur’an.
Imam Jalaluddin as-Suyuti berpandangan bahwa mukjizat adalah suatu hal atau peristiwa luar
biasa yang disertai tantangan dan selamat (tidak ada yang sanggup) menjawab tantangan
tersebut. Sedangkan Al-Qur’an dalam pandangan Muhammad Subhi Shalih adalah kalam
mu’jiz (dapat melemahkan) yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw, ditulis dalam
mushaf, dan disampaikan secara mutawatir serta membacanya dianggap ibadah. Kemudian
muncullah pertanyaan, bagaimana aspek-aspek kemukjizatan yang terdapat dalam Al-Qur’an.
Para ulama berbeda pendapat dalam melihat aspek-aspek kemukjizatan Al-Qur’an.

Akan tetapi, secara umum setidaknya terdapat empat aspek kemukjizatan Al-Qur’an:

1.Aspek Ash-Sharfah (pemalingan)

Abu Ishak Ibrahim An-Nazzam, ulama ahli kalam berpendapat bahwa kemukjizatan Al-Qur’an
terjadi dengan cara ash-Sharfah (pemalingan). Menurut An-Nazzam maksud dari ash-Sharfah
adalah Allah memalingkan perhatian orang-orang Arab dari menandingi Al-Qur’an. Padahal,
sebenarnya mereka mampu untuk menandinginya. Di sinilah letak kemukjizatan Al-Qur’an
menurut an-Nazzam. Senada dengan hal itu, Al-Murtadha (dari aliran Syi’ah) berpendapat
bahwa Allah telah mencabut dari mereka ilmu-ilmu yang diperlukan untuk menghadapi Al-
Qur’an agar mereka tidak mampu membuat yang seperti Al-Qur’an.

2.Aspek Balaghah (Keindahan Bahasa)

Qadi Abu Bakar Muhammad Ibnu Tayyib Al-Baqalani, dalam kitabnya Ijazul Qur’an dan at-
Taqrib wal Irsyad, berpandangan bahwa bahasa Arab yang digunakan dalam Al-Qur’an
dipandang sebagai bahasa yang istimewa, baik dari segi gaya bahasanya, susunan kata-katanya,
maupun ketelitian redaksi yang digunakannya. Keindahan bahasa Al-Qur’an jauh melebihi
keindahan bahasa yang disusun oleh para sastrawan Arab.

3.Aspek Kandungan Isinya

Perihal aspek kandungan isi Al-Qur’an secara garis besar dapat dibagi menjadi dua bagian,
yaitu berita tentang hal-hal yang ghaib dan isyarat-isyarat ilmiah.

Perihal berita ghaib, isi kandungan Al-Qur’an banyak mnginformasikan tentang berita ghaib
yang terjadi sebelumnya, yaitu berita tentang orang-orang terdahulu. Juga berita ghaib yang
akan terjadi (sesudah turunnya wahyu), seperti kemenangan yang akan diperoleh tentara
Romawi dalam menghadapi bangsa Persia dalam QS. Ar-Rum : 1-6, kemurnian Al-Qur’an
yang akan tetap terpelihara, serta berbagai masalah ghaib lainnya yang ditunjukkan oleh Al-
Quran, baik secara eksplisit maupun implisit. Selain itu, berita ghaib yang sedang terjadi di
tempat lain, seperti maksud jahat orang-orang munafik dengan membangun masjid Dhirar

Adapun perihal isyarat-isyarat ilmiah, isi kandungan Al-Qur’an banyak


menginformasikan tentang permasalahan ilmiah yang mungkin hanya diketahui oleh para
ilmuwan. Ayat-ayat Al-Qur’an yang sudah dibuktikan kebenarannya melalui penemuan di
bidang ilmu pengetahuan alam. Hukum Toricelly, menyatakan bahwa semakin tinggi suatu
tempat, maka semakin rendah tekanan udara yang ada di tempat itu. Selain itu, hukum siang
dan malam yang tidak selalu sama lama waktunya. Terkadang malam lebih panjang daripada
siang, dan terkadang terjadi sebaliknya. .

Keempat, Aspek Kesempurnaan Syari’atnyaSyari’at Islam menunjukkan bentuk yang


paling sempurna jika dibandingkan dengan bentuk perundang-undangan manapun yang pernah
ada di dunia ini. Selain itu, syari’at Islam juga diakui sebagai syari’at yang sesuai dengan
kebutuhan manusia, karena berasal dari pencipta manusia itu sendiri. Sedangkan tujuan
utamanya untuk membebaskan manusia dari dunia gelap gulita menuju dunia yang terang-
benderang.

D. Fungsi dan Peranan Al-Qur’an Dalam Kehidupan

Alquran tidak hanya mengatur hubungan antara manusia dan Tuhannya, namun juga mengatur
hubungan antar manusia juga manusia dengan alam. Dalam ajaran Islam, Al-Quran memiliki
beberapa fungsi, seperti yang berikut ini :

1. Sebagai “Al Huda” (Petunjuk)


Alquran bisa dijadikan sebagai petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa dan juga beriman.
Tidak hanya itu, namun Alquran juga bisa dijadikan sebagai petunjuk bagi manusia yang hidup
di dunia.

2. Sebagai “Al Furqon” (Pemisah)


Alquran berperan juga sebagai pemisah antara mana yang haq dan mana yang batil. Artinya,
Alquran bisa dijadikan sebagai pembeda antara mana yang benar dan mana yang salah. Dalam
Alquran dijelaskan mana yang buruk yang tidak boleh dilakukan dan mana hal yang baik dan
boleh dilakukan.

3. Sebagai “Asy Syifa” (Obat)


Alquran bisa dijadikan sebagai obat untuk penyakit mental dan juga penyakit hati. Dalam hal
ini, isi dari dalam Alquran seperti halnya petunjuk di dalamnya sebaiknya diamalkan agar bisa
memberikan pencerahan bagi mereka yang menjalankannya.

4. Sebagai “Al Mau’izah” (Nasehat)


Alquran juga berperan sebagai nasehat yang di dalamnya terdapat nasihat, pengajaran,
peringatan mengenai kehidupan untuk orang-orang yang beriman dan berjalan di jalan Allah.
Adapun nasehat yang terdapat di dalam Alquran bisanya memiliki kaitan dengan peristiwa
yang bisa dijadikan sebagai pelajaran untuk manusia yang hidup setelahnya.

Adapum juga fungsi Al-Qur'an bagi kehidupan manusia:

1. Sebagai petunjuk jalan yang lurus


Al-Qur'an memberikan petunjuk agar umat manusia dapat terus berjalan di jalan yang lurus.
Yang dimaksud adalah manusia harus hidup dengan baik dan benar atau dalam istilahnya
adalah di jalan yang lurus. Di dalam Al-Qur'an sudah dijelaskan, mana yang salah dan mana
yang benar, serta peringatan-peringatan agar terus bertakwa kepada Allah.

2. Merupakan mukjizat bagi Nabi Muhammad SAW


Al-Qur'an adalah mukjizat yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW. Berbeda dengan
nabi-nabi lainnya yang diberikan mukjizat seperti berbicara dengan binatang, menyembuhkan
penyakit, dan lain sebagainya. Al-Qur'an merupakan sumber dari segala sumber hukum dan
penyempurna dari kitab-kitab yang terdahulu.

3. Menjelaskan kepribadian manusia


Fungsi Al-Qur'an selanjutnya adalah menjelaskan kepribadian manusia dibandingkan dengan
makhluk lainnya yang ada di bumi. Manusia adalah makhluk yang diberikan akal, bisa
membedakan baik dan buruk, dan membuatnya berbeda dengan binatang yang sama-sama
ciptaan Allah.

4. Merupakan penyempurna bagi kitab-kitab sebelumnya


Sebelum Al-Qur'an, ada beberapa kitab Allah yang juga diturunkan kepada para nabi, seperti
Injil, Taurat, dan Zabur. Kitab-kitab Allah sebelumnya, ditujukan hanya pada umat pada
zaman tersebut saja, berbeda dengan Al-Qur'an yang digunakan sampai akhir zaman.

5. Menjelaskan masalah yang pernah diperselisihkan umat sebelumnya.


Di dalam Al-Qur'an terdapat cerita-cerita dari masa lalu yang kemudian, berdasarkan kisah
umat terdahulu, kita bisa belajar agar tidak mengulangi kesalahan yang pernah mereka buat
sebelumnya.

6. Al-Qur'an memantapkan iman Islam


Dengan membaca Al-Qur'an, mempelajarinya dan mengamalkannya, kita bisa memantapkan
iman kita. Isi Al-Qur'an akan membuat kita semakin yakin bahwa agama Islam adalah agama
yang memang harus dianut.

7. Tuntunan dan hukum untuk menjalani kehidupan


Al-Qur'an berisi tentang hukum dan juga tuntunan manusia dalam menjalani kehidupan di
dunia. Di dalam Al-Qur'an mengatur bagaimana tentang berhubungan dengan orang lain,
berdagang, warisan, zakat, dan masih banyak lagi.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

Kurikulum 2013 : lamgkah-langkah umum pembelajaran dengan pebdekatan saintifik (2)


Hosnan, M. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual. Ghalia Indonesia : Jakarta
https://mathyess.wordpress.com/2014/06/13/pendekatan-saintifik-pada-kurikulum-2013/

http://zoetrianiphysics.blogspot.co.id/2015/06/makalah-model-pembelajaran-pendekatan.html

Anda mungkin juga menyukai