Anda di halaman 1dari 9

TUGAS TERSTRUKTUR DOSEN PENGAMPU

Studi Al Qur’an dan H adits Muhammad Fikri At Tamimy M.Pd

Oleh :
KELOMPOK 1
Aisyah Ahla Humairo : 220101010648
Muhammad Yopi Nur Arif : 220101010383
Yuko Rio Alfandi : 220101010786

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI BANJARMASIN


JURUSAN PENDIDIKANAGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
BANJARMASIN
2022
BAB 1
PENDHULUAN

A.LATAR BELAKANG
Pada dasarnya Al-Qur’an adalah firman Allah SWT yang paling mulia,Al
Qur’an kitab suci umat islam yang di turunkan Allah kepada Nabi Muhammad
Saw melalui perantara malaikat jibril secara berangsur angsur, yang mana kitab
Al Qur’an aalah sebagai petunjuk umat manusia, dalam rangka meneggakan
kehidupan yang di dasarkan keimanan dan ke Taqwaan kepada Allah SWT,
dengan melaksanakan hukum hukum yang telah di tetapkan Allah dalam Al-
Qur’an, guna mengarahkan manusia ke jalan yang lurus dan benar, maksudnya
adalah jalan kebaikan yang di sana terdapat Ridho Allah SWT.

B. Rumusan Masalah

1.Bagaimana konsep Al Qur’an?


2.Bagaimana ajaran Al Qur’an ?
3.Bagaimana legislasi Al Qur’an dan tafsir Al Qur’an?
4.Bagaimana prespektif Al Qur’an dan Hadist?

C. Tujuan masalah

1. Agar mengetahui tentang konsep Al Qur’an


2. Agar mengetahui tentang ajaran Al Qur’an
3. Agar mengetahui tentang legislasi Al Qur’an dan tafsir Al Qur’an
4. Agar mengetahui tentang prespektif Al Qur’an dan hadist
BAB II

PEMBAHASAN

A. konsep Al-Qur’an
Dari segi bahasa, terdapat berbagai pendapat para ahli mengenai
pengertian Al Qur’an. Sebagian berpendapat, penulisan lafal tersebut
sudah lazim digunakan dalam pengertian Kalamullah yang diturunkan
kepada nabi Muhammad Saw. Menurut al Syafi’i, lafal tersebut bukan
berasal dari akar kata qara-a (membaca), sebab kalau akar katanya
qara-a, tentu tiap sesuatu yang dibaca dapat dinamai Al-Qur’an, Al-
Asy’ari dan para pengikutnya mengatakan, lafal Al-Qur’an adalah
musytaq atau pecahan dari akar kata qarn. Ia mengemukakan contoh
kalimat qarnusy-syai bisysyai (menggabungkan sesuatu dengan
sesuatu). Kata qarn dalam hal ini bermakna gabungan atau kaitan,
karena surah surah dan ayat Al Qur’an saling bergabung dan berkaitan.1
Secara etimologi Al-Qur’an berasal dari bahasa Arab dalam
bentuk kata benda abstrak mashdar dari kata (qara’a – yaqra’u –
Qur’anan) yang artinya bacaan. Sebagian Ulama lain berpendapat
bahwa lafazh Al Qur’an bukanlah musytaq dari qara’a melainkan isim
alam ( nama sesuatu ) bagi kitab yang mulia, sebagaimana halnya kitab
taurat dan Injil, penamaan ini di khususkan menjadi nama bagi kitab
suci yang diturunkan kepada nabi Muhammad Saw. Menurut gramatika
bahasa Arab bahwa kata “ Al Qur’an “ adalah bentuk mashdar dari
bentuk kata qara’a yang yang maknanya murafid (sinonim) dengan kata
qira’ah, artinya bacaan tampaknya tidak menyalahi Al Qur’an, karena
mengingat pemakaian yang dipergunakan dalam berbagai tempat dan
ayat.2

1
Abuddin Nata, Al Qur’an dan hadits, PT raja grafindo persada, 2000, H 51-52
2
Muhammad Yasir, studi Al-Qur’an, CV asa Riau, 2016, H 1
Dikalangan para ulama dijumpai adanya perbedaan pendapat
disekitar pengertian Al-Qur’an baik dari bahasa maupun istilah, diantara
ada imam as Syafi’i, Al farra, Al Asy’ari, AZ zajjaj, dan Al lihyani. Dan
pendapat terakhir lebih kuat dan lebih tepat karena dalam bahasa Arab
lafadz al Qur’an adalah bentuk mashdar yang makanannya sinonim
dengan qira’ah, yaitu “bacaan” 3

B. Isi Ajaran Al Qur’an

Menurut uraian terdahulu, membaca Al Qur’an termasuk perbuatan


ibadah namun, kitab suci yang berisi 6200 ayat itu tidak hanya untuk dibaca
tetapi juga harus dijadikan pedoman hidup oleh manusia untuk mencari
kesejahteraan dan kebahagiaan yang di ridhai Allah, baik di dunia maupun
diakhirat kelak. Yang mana hal itu telah ditegaskan dalam Al Qur’an itu sendiri

Ada beberapa ajaran kitab Al Qur’an bagi pedoman hidup umat muslim
diantaranya: 1) Akidah 2) Akhlak 3) Ibadah. Antara akidah, akhlak, ibadah
memiliki hubungan fungsional yang saling mengisi, dan dalam praktek, ketiga
bidang ini tidak mungkin dipisahkan. Akidah atau iman adalah fondasi dalam
kehidupan umat Islam, sedangkan ibadah adalah manifestasi dari iman.4

Al Qur’an sebagai pedoman hidup umat manusia, maka isi yang


terkandung didalamnya tidak akan lepas dari hal hal yang ada hubungannya
dengan kehidupan mereka, hal hal yang terkandung dalam kitab suci itu dapat di
klasifikasi menjadi empat macam yaitu.

 Pertama, akidah yang wajib di imani baik yang berkenaan


dengan Allah, malaikat, kitab kitab nya, rasul rasul nya dan hari
3
Nur Kholis, pengantar studi Al Qur’an dan hadits, Percetakan sukses offset, 2008, Yogyakarta, H
22-23
4
abuddin Nata, Al Qur'an dan hadits, PT grafindo persada, Jakarta, 1993, H 29
akhirat, bagian pertama inilah yang menjadi pemisah antara iman
dan kafir.
 Kedua, hukum hukum yang praksis yang mengatur hubungan
manusia dengan Allah, dengan dirinya sendiri, dengan sesama
manusia, baik yang muslim maupun non muslim dan dengan
alam lingkungan nya.
 Ketiga, akhlak yang mulia, yang dapat memperbaiki kondisi
perangai perorangan dan masyarakat serta mendidik rohani
seseorang dan umat menjadi pribadi pribadi yang luhur dan umat
yang baik.
 Keempat, janji akan memperoleh balasan baik yang berlipat
ganda bagi orang orang beriman dan berbuat baik, orang orang
yang mau mencari keridhaan Allah dan mau meniti jalan yang
selamat baik di dunia maupun di akhirat. Dan ancaman akan
menerima hukuman yang setimpal bagi orang orang kafir dan
berbuat jahat atau maksiat.5
C. Legislasi Al-Qur’an dan tafsir Al Qur’an

Al Qur’an dan nabi dengan Sunnah nya merupakan dua hal pokok dalam
ajaran agama Islam. Keduanya merupakan hal sentral yang menjadi “jantung”
umat islam karena seluruh bangunan doktrin dan sumber keilmuan Islam
terinspirasi dari dua hal pokok tersebut. Oleh karena itu sangat wajar dan logis
bila perhatian dan apresiasi terhadap keduanya melebihi perhatian dan apresiasi
terhadap bidang lain. Seperti kita ketahui Al-Qur’an sebagai buku petunjuk
(kitab hidayah) khususnya bagi umat Islam serta umat manusia pada umumnya,
Al Qur’an juga menjadi manhajul hayah (kurikulum kehidupan) bagi manusia
didalam meniti hidup dalam gelanggang kehidupan ini. Satu hal yang juga
disepakati oleh seluruh umat Islam iyalah kedudukan Al-Qur’an sebagai sumber
utama hukum islam6

5
athaillah, sejarah Al Qur’an, Antasari press, 2006, Banjarmasin, H 19
6
Nur Kholis, pengantar studi Al Qur’an dan hadits, Percetakan sukses offset, 2008, Yogyakarta, H
22-23
Islam bukan hanya terdiri satu atau dua aspek, tapi memiliki berbagai
aspek. Agama ini memiliki aspek teologi, ibadat, moral, mistisme, filsafat,
sejarah, kebudayaan dan lain sebagainya semua aspek ini ditulis dan dibahas
oleh para ahli sehingga melahirkan berbagai ilmu yang kemudian dikenal dengan
ilmu ilmu keislaman.7

D. Prespektif Al-Qur’an dan Hadist

Pendidikan Agama Islam dalam Perspektif Al-Qur’an dan Hadist


Sesuai dengan pandangan pendahuluan tentang pendidikan Islam dan
materi dalam pembelajaran Agama Islam maka, adapun materi pendidikan
Islam sebagai upaya pembentukan kepribadian muslim peserta didik menurut
Zuhairini, 2008 (dalam Maslani & Ratu Suntiah, 2019:28) bahwa materi
pendidikan Islam setidaknya mencakup 3 aspek yaitu: (1) pendidikan
keimanan (QS. Luqman:13), (2) Pendidikan Akhlakul Karimah (QS.
Luqman:14, 18 dan 19) dan (3) Pendidikan Ibadah (QS. Luqman:17, Al-
Baqoroh:21). Selanjutnya dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam
setidaknya mencakup pada tiga aspek utama yaitu tentang (1) Ilmu, (2)
Iman, Islam, dan Ihsan, (3) Akhlak.8

Berikut ini pembahasan ketiga aspek tersebut berdasarkan pada


perspektif Al-Qur’an dan Hadist yang dalam paparan ini penulis hanya
memberikan teks-teks Al-Qur’an yang memiliki relevansi dengan ketiga aspek
tersebut:

 Menuntut Ilmu dan Syaratnya Materi tentang menuntut Ilmu


adalah sebuah perintah yang wajib bagi muslim laki-laki
maupun muslim perempuan. Sebagaimana sabda nabi: Artinya:
“Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim” (HR. Ibnu Majah
no. 224, dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu,

7
Harun Nasution, Islam ditinjau dari berbagai aspeknya, jilid 1, UI Press, Jakarta, 2000, H 33
8
Samsul Arif, jurnal pendidikan dan keagamaan, Tamaddun, Vol 22, 2021 H 81
dishahihkan Al Albani dalam Shahiih al-Jaami’ish Shaghiir no.
3913)

 Iman, Islam dan Ihsan Materi yang sangat penting dalam


pembelajaran Pendidikan Agama Islam adalah tentang
penyampaian materi Iman, Islam dan Ihsan kepada semua peserta
didik. Pada dasarnya semua manusia yang fitrahnya dilahirnya
suci karena setiap manusia yang dilahirkan sudah dibekali
keimanan kepada Allah SWT, sebagaimana termaktub dalam QS.
Al A’raf: 172 Artinya: Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu
mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan
Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya
berfirman): “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab:
“Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadisaksi”. (Kami
lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak
mengatakan: “Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-
orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)” (QS. Al-
A’raf:172)

 Akhlak Menyampaikan tentang materi Adab (Akhlak) dalam


hubungan manusia dengan tuhan manusia dengan manusia
dan manusia dengan alam semesta (Perspektif Al-Qur’an dan
Hadist,). Akhlak merupakan pembelajaran yang
diproklamasikan oleh Baginda Rasulullah SAW dan menjadi
sebuah rujukan populer dikalangan umat Islam khususnya
dan umat manusia pada umumnya. Artinya: Sesungguhnya aku
diutus hanya untuk menyempurnakan kesalehan akhlak.” (HR
Ahmad). Akhlak menjadi kemasan untuk membungkus semua
aktivitas iman, Islam dan ihsan. Dan dalam Al-Qur’an sangat
tegas bahwa yang menjadi rujukan utama dalam berakhlaqul
karimah adalah Nabi Muhammad SAW. Artinya: Sesungguhnya
telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu
(yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”. (QS
Al-Ahzab [33]: 21).Ayat yang lain Artinya: “Dan sesungguhnya
engkau benar-benar memiliki akhlak yang agung.” (QS Al-
Qalam [68]:4

BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Al-Qur’an adalah firman Allah swt yang paling mulia diturunkan kepada
Nabi Muhammad saw sebagai petunjuk bagi manusia ke arah tujuan yang terang
dan jalan yang lurus, dalam rangka menegakkan kehidupan yang didasarkan
keimanan dan ketaqwaan kepada allah swt, dengan melaksanakan hukum-hukum
yang telah ditetapkan-nya.

Al Qur’an sebagai kitab pedoman seluruh umat manusia khususnya umat


Islam yang didalamnya berisi antara lain akidah, akhlak dan ibadah yang
memiliki hubungan fungsional yang saling mengisi

Al Qur’an berisi hukum hukum umat Islam sebagai kurikulum kehidupan


yang wajib dipatuhi oleh umat Islam sebagai petunjuk agar menjadi pribadi
pribadi yang lebih baik.

Al Qur’an dan hadist sebagai pendidikan Islam dan materi sebagai


pembelajaran Agama Islam sebagai upaya pembentukan kepribadian.
DAFTAR PUSTAKA

Abuddin Nata, Al Qur’an dan hadits, PT raja grafindo persada, 2000, H 51-52

Muhammad Yasir, studi Al-Qur’an, CV asa Riau, 2016, H 1

Nur Kholis, pengantar studi Al Qur’an dan hadits, Percetakan sukses offset,
2008, Yogyakarta, H 22-23

Athaillah, sejarah Al Qur’an, Antasari press, 2006, Banjarmasin, H 19

Harun Nasution, Islam ditinjau dari berbagai aspeknya, jilid 1, UI Press, Jakarta,
2000, H 33

Samsul Arif, jurnal pendidikan dan keagamaan, Tamaddun, Vol 22, 2021 H 81

Anda mungkin juga menyukai