Anda di halaman 1dari 19

AL-ISLAM Wendy Morizha Pritantoro,M.

Ed
Al-Quran Sebagai Sumber Hukum Perbankan Syariah

Disusun Oleh
Devi Devina (220801033)

Perbankan Syariah

Fakultas Studi Islam

Universitas Muhammadyiah Riau

2022
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i
DAFTAR ISI ii

BAB 1 : PENDAHULUAN
Latar Belakang

BAB 2 : PEMBAHASAN
A. Pengertian AL-qur’an Secara Etimologi ( Bahasa )
B. Cara Turunnya AL-qur’an 4
C. Pengertian Sumber Hukum Islam
D. Kedudukan Al Qur`an sebagai Sumber Hukum Islam
E. Perbedaan Pemahaman tentang turunnya Al Qur`an

BAB 3 : PENUTUP

Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA
Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul Pengertian Syirik dan Pengaruhnya Bagi Manusia.
Makalah ini merupakan tugas penulis selaku Mahasiswa Universitas Muhammadyiah Riau,
makalah ini insyaAllah akan penulis paparkan dalam acara perkuliahan pada mata kuliah Al-
Islam dengan dosen pengampu Wendy Morizha Pritantoro,M.Ed.

Dan makalah yang berjudul Al-Quran Sebagai Sumber Hukum Bagi Manusia akan
membahas mengenai pengertian al quran ,sifat sifat d,keistimewaan dan lain sebagainya
mengenai al-quran.Akhirnya penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi
penulis pribadi dan pada umumnya kepada rekan-rekan mahasiswa. Kritik dan saran yang
konstruktif sangat penulis harapkan khususnya dari Bapak Dosen dan umumnya pada seluruh
rekan mahasiswa.

Pekanbaru ,27 Januari 2023

Penulis

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sumber hukum dalam agama Islam yang paling utama dan pokok dalam
menetapkan hukum dan memecah masalah dalam mencari suatu jawaban adalah al-
Qur’an 1 dan al-Hadi , Sebagai sumber paling utama dalam Islam, AlQur`an merupakan
sumber pokok dalam berbagai hukum Islam. Al- Qur’an sebagai sumber hukum isinya
merupakan susunan hukum yang sudah lengkap. Selain itu juga Al-Qur`an memberikan
tuntunan bagi manusia mengenai apa-apa yang seharusnya ia perbuat dan ia tinggalkan
dalam kehidupan kesehariannya, Sedangkan al-Hadis merupakan sumber hukum yang
kedua setelah al-Qur’an. Disamping sebagai sumber ajaran Islam yang secara langsung
terkait dengan keharusan mentaati Rasulullah Saw, juga karena fungsinya sebagai
penjelas.
Sumber hukum dalam agama Islam yang paling utama dan pokok dalam
menetapkan hukum dan memecah masalah dalam mencari suatu jawaban adalah al-
Qur’an 1 dan al-Hadis. 2 Sebagai sumber paling utama dalam Islam, 3 alQur`an
merupakan sumber pokok dalam berbagai hukum Islam. Al- Qur’an sebagai sumber
hukum isinya merupakan susunan hukum yang sudah lengkap. Selain itu juga al-Qur`an
memberikan tuntunan bagi manusia mengenai apa-apa yang seharusnya ia perbuat dan
ia tinggalkan dalam kehidupan kesehariannya.4 Sedangkan al-Hadis merupakan sumber
hukum yang kedua setelah al-Qur’an. Disamping sebagai sumber ajaran Islam yang
secara langsung terkait dengan keharusan mentaati Rasulullah Saw, juga karena
fungsinya sebagai penjelas.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian al quran ?
2. Abagaimana proses di turunkannya al quran ?
3. Perbedaan pemahaman alquran?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian al quran


2. Untuk mengetahui bagaimana alquran di turunkan

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Al-Quran
Secara harfiyah, Al Qur`an yang berasal dari bahasa Arab, yang kata
kerjanya adalah qara`a - yaqra`u, yang berarti membaca.

Jadi qur`an berarti


bacaan. Pengertian tersebut sesuai dengan firman Allah pada surah Al Qiyamah,
ayat 17 dan 18 sebagai berikut:

Artinya: Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya (di


dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya. Apabila Kami telah
selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya itu.
Secara harfiyah, Al Qur`an yang berasal dari bahasa Arab, yang kata
kerjanya adalah qara`a - yaqra`u, yang berarti membaca.

Jadi qur`an berarti


bacaan. Pengertian tersebut sesuai dengan firman Allah pada surah Al Qiyamah,
ayat 17 dan 18 sebagai berikut

Artinya: Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya (di


dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya. Apabila Kami telah
selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya itu.
Selanjutnya menurut Abdul Manan: Al Qur`an adalah kalam Allah yang
diturunkan dengan perantaraan malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad saw
dengan lafaz bahasa Arab, dengan makna yang benar agar menjadi hujah dalam
pengakuannya sebagai Rasulllah, dan sebagai undang-undang yang dijadikan
pedoman bagi ummat manusia, juga sebagai amal ibadah apabila dibacanya. Ia
ditadwinkan diantara dua lembar mushaf yang dimulai dari surat Al Fatihah dan
ditutup dengan surat Al-Nas.”
Dari beberapa pengertian di atas dapatlah disimpulkan, bahwa Al
Qur`an adalah kalam Allah swt dalam bentuk bahasa Arab yang disampaikan
kepada Nabi Muhammad saw, dengan perantaraan malaikat Jibril as. Dan
selanjutnya dari Nabi Muhammad saw disampaikan kepada para sahabat secara
mutawatir. Bagi orang yang membaca Al Qur`an tersebut akan diberikan pahala
oleh Allah swt, karena membaca Al Qur`an itu dianggap sebagai ibadah kepada
Allah swt.
Berdasarkan kesimpulan tersebut dapat difahami, bahwa kalam Allah
swt yang disampaikan kepada para Nabi dan Rasul terdahulu sebelum Nabi
Muhammad saw, tidaklah dapat dinamakan Al Qur`an. Seperti Taurat yang
diturunkan kepada Nabi Musa as, atau Zabur yang diturunkan kepada Nabi Daud
as, atau Injil yang diturunkan kepada nabi `Isa as. Begitu pula, kalam Allah swt
yang diturunkan secara langsung, tanpa melalui malaikat Jibril as kepada Nabi
Muhammad saw, seperti Hadis Qudsi tidak dapat dinamakan Al Qur`an. Dan
membaca Hadis Qudsi tersebut tidak termasuk dalam katagore ibadah.

B. Proses dan Cara Diturunkan Al Qur`an.


Al Qur`an diturunkan bersamaan dengan dinobatkannya Nabi
Muhammad saw sebagai Rasul Allah swt. Ketika itu, Rasulullah saw berusia 40
tahun. Ayat-ayat yang pertama diturunkan oleh Allah swt tercantum pada surah
Al `Alaq, sebagai berikut:

Artinya: Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia


telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan
Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan
perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak
diketahuinya.
Ayat-ayat tersebut diturunkan pada hari Senin pada tanggal 17
Ramadhan atau 6 Agustus 610 Masehi, ketika Rasulullah saw sedang
berkhalwat di Gua Hira. Namun dalam bukunya Dr.H.A. Athaillah, M.Ag,
peristiwa bersejarah ini terjadi pada malam Senin tanggal 17 Ramadhan tahun
ke 41 dari usia Nabi Muhammad saw atau 13 tahun sebelum beliau berhijrah ke
Madinah, bertepatan dengan bulan Juli tahun 610 M. Malam pertama kali Al

Qur`an diturunkan ini disebut oleh Al Qur`an sendiri dengan Lailat al Qadr

(malam kemuliaan) atau Lailat al Mubarakah (malam yang diberkahi). Masing-


masing dari bedua nama tersebut terdapat di surat Al Qadr ayat 1 dan surat ad
Dukhan, ayat 3-4:

Artinya: Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur'an) pada malam

kemuliaan.

Artinya: Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang


diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan.
Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah,10
Bersamaan dengan diturunkannya Al Qur`an tersebut, telah terjadi
kontak senjata antara kaum muslimin dengan kaum kafir quraisy. Peristiwa itu
diceritakan oleh Allah dalam Al Qur`an pada surah Al Anfal, ayat 41 sebagai
berikut:

Artinya:....jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang Kami turunkan
kepada hamba Kami (Muhammad) di hari Furqaan...Ketahuilah,
sesungguhnya apa saja yang dapat kamu peroleh sebagai rampasan
perang, maka sesungguhnya seperlima untuk Allah, Rasul, kerabat
Rasul, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan ibnussabil, jika kamu
beriman kepada Allah dan kepada apa yang Kami turunkan kepada

Sedang ayat Al Qur`an yang terakhir yang diturunkan oleh Allah swt
adalah ketika kepada Nabi Muhammad saw menunaikan ibadah haji wada’ di
`Aarafah. Saat itu, hari Jum`at tanggal 9 Zulhijah 10 H., atau bertepatan dengan
bulan Maret 632 M. Ayat tersebut tercantum dalam surat Al Ma`idah ayat 5
Diturunkannya Al Qur`an (wahyu Allah) kepada Nabi Muhammad saw
melalui malaikat Jibril as, untuk dijadikan sebagai pedoman hidup ummat
manusia sepanjang zaman. Oleh karena itu, sebagai kitab suci yang dijadikan
sebagai pedoman hidup Al Qur`an memuat informasi-informasi dasar tentang
berbagai masalah, baik informasi tentang teknologi, etika, hukum, ekonomi,
biologi, kedokteran dan lain sebagainya. dapat diketahui bahwa hikmah yang pertama
diturunkannya Al Qur`an itu tidak sekaligus atau secara berangsur-angsur adalah
untuk memperkokoh ketahanan mental atau memperkuat hati Nabi Muhammad
saw. Itulah sebabnya, ayat-ayat Al Qur`an atau surat-surat yang diturunkan tidak
sama jumlah dan panjang pendeknya, terkadang dalam satu rumah itu

diturunkan sekaligus secara penuh dan terkadang hanya sebagian saja. Surat-
surat pendek (qishar) yang diturunkan sekaligus secara penuh, antara lain al

Fatihah, al Ikhlash, al Kaustar, al Lahab, al Bayyinah, dan an Nashr. Adapun


surat-surat panjang (thiwal) yang diturunkan sekaligus secara penuh, antara lain
surat al Mursalat. Surat-surat yang yang tidak diturunkan sekaligus secara penuh
bervariasi pula, ada yang hanya lima ayat atau lebih, dan ada pula yang hanya
sepuluh ayat atau lebih, dan ada pula yang hanya diturunkan sebagian saja dari
sepotong ayat.11
Salah satu contoh, ayat 28 dari surah al Taubah yang diturunkan tidak
sekaligus. Artinya, ayat itu diturunkan secara bertahap. Seperti surah al
Mu`minun, dari 118 ayatnya, diantaranya ada yang diturunkan sekaligus 10 ayat,
yakni dari ayat 11 sampai ayat 21 yang menerangkan tentang kesucian `Aisyah dari tuduhan
berzina oleh orang-orang munafik. Ada contoh lain yang satu ayat,
tapi diturunkan sebagian-sebagian saja, dan sebagian yang lainnya diturunkan
belakangan. Seperti antara lain, ayat 65 dari surah an Nisa, ayat 28 dari surah al
Taubah.
12
Hikmah kedua dari diturunkannya Al Qur`an secara berangsur-angsur
tersebut adalah untuk memberikan kemudahan kepada para sahabat untuk
menyimak, mempelajari, memahami dan menghafal Al Qur`an. Sedang hikmah
yang ketiga adalah agar setiap ayat yang diturunkan sesuai dengan situasi,
kondisi dan perkembangan masyarakat muslim saat itu, sehingga ajaran–ajaran
dan perubahan-perubahan yang dibawanya tidak menimbulkan rasa anti pati dan
kegoncangan dalam masyarakat Islam yang baru tumbuh.13 Sebab kalau
diturunkan sekaligus, akan menyulitkan dalam penghafalan, penulisan,
penghayatan dan pengamalannya.
Selanjutnya, mengenai proses turunnya Al Qur`an melalui beberapa
macam cara, antara lain:
1. Malaikat Jibril datang menampakkan dirinya seperti seorang laki-laki
kemudian membacakan firman Allah swt dan Nabi Muhammad saw langsung
menangkap dan memahami bacaan itu dengan baik serta menghafalnya
dengan sempurna.
2. Dalam bentuk bunyi seperti suara genta (gemerincing lonceng, pen.), namun
dapat ditangkap maksudnya dengan baik oleh Rasulullah saw.
3. Malaikat Jibril menampakkan dirinya dalam rupa yang asli,
4. Nabi saw menerima wahyu dengan tanpa melihat sesuatu pun, namun beliau
merasakan bahwa wahyu sudah berada dalam qalbunya,

C.Pengertian Sumber Hukum Islam

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (Poerwodarminta, 1976:974),


atau seperti yang dikutip oleh Muhammad Daud Ali dalam bukunya Asas-asas
Hukum Islam menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan sumber adalah asal
sesuatu. Sedang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, dijelaskan bahwa
sumber (hukum) adalah segala sesuatu yang berupa tulisan, dokumen, naskah
dan lain sebagainya yang dipergunakan oleh suatu bangsa sebagai pedoman
hidupnya pada masa tertentu15. Jadi sumber hukum Islam adalah asal (tempat
pengambilan) hukum Islam. Sumber juga kadang-kadang disebut dengan istilah
dalil hukum Islam atau pokok hukum Islam atau dasar hukum Islam.16
Sedangkan kata asal itu sendiri berarti semula atau keadaan yang pertama
sekali. Dalil berarti dasar atau keterangan yang dijadikan dasar bukti atas
kebenarannya.17
Berbicara masalah sumber hukum dalam Islam, ternyata Allah sendiri
telah menentukan sumber hukum (dan ajaran) Islam yang wajib diikuti oleh
setiap muslim, yakni sebagaimana firman Allah pada surah An Nisa ayat 59

Dari beberapa pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa


sumber hukum Islam berarti asal, pokok atau dasar pengambilan hukum Islam,
yang dapat dijadikan dalil atau argumentasi sebagai bukti atas kebenaran Islam
itu sendiri.

D.Kedudukan Al Qur`an sebagai Sumber Hukum Islam


Berbicara tentang sumber hukum Islam, pada ulama sepakat bahwa Al
Qur`an menempati urutan yang pertama dan utama, setelah Al Qur`an adalah Al
Hadis yang kemudian disusul dengan ijma` dan qiyas. Saidus Syahar menyebutkan
bahwa sumber-sumber syari`at dapat dibagi dalam dua bagian,
yaitu sumber utama dan deduction atau kesimpulan. Sumber utama adalah
wahyu, yang dapat dibagi kepada wahyu langsung (Al Qur`an) dan wahyu tidak
langsung (sunnah). Sedangkan deduction atau kesimpulan yang ditarik dari
wahyu juga terbagi kepada:
1. Qiyas (analogi), yakni penarikan kesimpulan seseorang mujtahid.
2. Ijma` (persamaan pendapat dari beberapa mujtahid)
3. Dan lain-lain.20
Dalam sebuah riwayat, terjadi dialog antara Rasulullah saw dengan
sahabatnya yang bernama Mu`az bin Jabal sebelum mengutusnya untuk
menjadi Gubernur di negeri Yaman, yang dikenal dengan hadis Mu`az bin Jabal a.
Hukum-hukum yang mengatur bagaimana hubungan manusia terhadap
Tuhannya, Hubungan tersebut ialah menyangkut tatacara peribadatan
seperti shalat, puasa dan lain-lain.
b. Hukum-hukum yang mengatur bagaimana hubungan antar sesama
manusia. Hukum-hukum yang dimaksud disebut dengan hukum mu`amalat.
Hukum Al Qur`an yang mengatur tentang mu`amalat tersebut terdiri dari 4
empat macam, yaitu:
1) Yang berhubungan dengan masalah rumah tangga seperti perkawinan,
perceraian, pembagian harta peninggalan dan lain-lain.
2) Yang berhubungan dengan jihad seperti hukum berperang, syarat wajib
berperang, urusan tawanan, hal-hal kesopanan dalam berperang, dan
pembagian harta rampasan.
3) Yang berhubungan dengan mu`amalat perdagangan seperti jual beli,
sewa-menyewa dan lain-lain.
4) Yang berhubungan dengan hukuman terhadap tindak kejahatan seperti
qishas dan hudud.23

E. Perbedaan Pemahaman tentang turunnya Al Qur`an

Sebagaimana telah diuraikan terdahulu, bahwa Al Qur`an itu diturunkan

kepada Nabi Muhammad saw oleh Allah swt melalui malaikat Jibril as secara

berangsur-angsur atau bertahap, tidak sekaligus. Sehingga masa atau waktu

turunnya Al Qur`an itu dari ayat yang pertama sampai dengan ayat terakhir

dalam kurun waktu 22 tahun 2 bulan 22 hari sebagaimana telah disebutkan di

atas. Namun menurut sementara ulama sebagaimana yang dikutip oleh Dr. H.A.

Athaillah, M.Ag, bahwa Al Qur`an tersebut diturunkan dalam tiga tahapan: (1)

Diturunkan ke Lauh Mahfuzh. (2) Ke Bait al `Izzah di langit dunia dan yang ke (3)

(baru) diturunkan kepada Nabi Muhammad saw secara berangsur-angsur sesuai

dengan keperluan yang ada dan kasus-kasus yang dihadapi oleh Nabi

Muhammad saw dan kaum muslimin. Al Zarkasi dalam kitabnya al Burhan fi

’ulum al Qur`an, dan Ibnu Jahar dalam ktabnya Fath al Bari menyatakan bahwa

penadapat tersebut adalah pendapat yang benar dan diperpegangi oleh


mayoritas `ulama.

Sedangkan Dr. Muhammad Subhi Shalih dalam kitabnya Mabahis fi

`Ulum al Qur`an menolak pendapat tersebut dengan alasan-alasan sebagai

berikut:

1. Keshahihan sanad yang dijadikan dasar belum cukup menjadi dasar untuk

wajib dipercayai, kecuali jika sanad-sanad tersebut sudah mutawatir.

2. Al Qur`an sendiri tidak pernah menyebutkan tentang adanya tahapan-

tahapan tersebut, kecuali hanya sebagaimana dimaksud pada surah al

BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN

Berdasarkan uraian tersebut di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Al Qur`an adalah kalam Allah swt dalam bentuk bahasa Arab yang disampaikan kepada Nabi
Muhammad saw, dengan perantaraan malaikat Jibril as. Dan selanjutnya dari Nabi Muhammad saw
disampaikan kepada para sahabat secara mutawatir. Bagi orang yang membaca Al Qur`an

tersebut akan diberikan pahala oleh Allah swt, karena membaca Al Qur`an itu

dianggap sebagai ibadah kepada Allah swt.

2. Al Qur`an itu diturunkan kepada Nabi Muhammad saw adalah secara

berangsur-angsur, disamping untuk memperkokoh ketahanan mental atau

memperkuat hati Nabi Muhammad saw, juga dimaksudkan untuk

memberikan kemudahan kepada para sahabat untuk menyimak,

mempelajari, memahami dan menghafalnya, serta agar ayat-ayat yang

diturunkan sesuai dengan situasi, kondisi dan perkembangan masyarakat.

3. Al Qur`an menempati posisi yang pertama dan utama sebagai sumber hukum

Islam, baru disusul dengan hadis-hadis Nabi saw dan sumber-sumber hukum

lainnya yang merupakan hasil ijtihad atau ar ra`yu seperti ijma`, qiyas,

mashlahah mursalah, istihsan dan lain-lain. Hal itu terjadi, karena ayat-ayat Al

Qur`an banyak yang bersifat umum, global atau kully, kecuali dalam masalah-

masalah ibadah dan al ahwal asy syakhshiyah yang dijelaskan secara rinci/mendetail.

4. Para `ulama sepakat bahwa turunnya Al ur`an kepada Nabi Mauhammad saw

adalah secara berangsur-angsur. Namun mereka berbeda pendapat tentang


adanya tahapan-tahapan turunnya Al Qur`an dari Allah ke Lauh Mahfuzh,

dari Lauh Mahfuzh ke Bait al `Izzah di langit dunia. Dan terakhir dari Bait al

`Izzah kepada Nabi Muhammad saw secara berangsur-angsur.

DAFTAR PUSTAKA

1. Abdul Manan, H. Prof., Dr., S.H., S.IP, M.Hum, Reformasi Hukum Islam di

Indonesia, PT. Raja Grafindo, 2007.

2. A. Djazuli, H. Prof. Ilmu Fiqh, Penggalian, Perkembangan dan Penerapan


Hukum Islam, Kencana Prenada Media Group, Ed. Rev., 2005

3. A. Hanafie, M.A. Ushul Fiqh, Wijaya, Jakarta, 1981.

4. Athaillah, A.H. Dr, M. Ag Sejarah Al Qur`an, Verifikasi tentang otentisitas Al

Qur`an, Antasari Prees, 2007.

5. Bakry Hasbullah, Drs. Pokok-pokok Ilmu Agama Islam, Siti Syamsiyah,

Solo, 1961

6. Cyril Glasse, Ensiklopedi Islam, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, cet.II,

1999.

7. Daryanto, S.S. Kamus Bahasa Indonesia Lengkap, Apollo, Surabaya,

1997.

8. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa

Indonesia, Balai Pustaka, ed.II.1985


BAB 1
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Sumber hukum dalam agama Islam yang paling utama dan pokok dalam menetapkan
hukum dan memecah masalah dalam mencari suatu jawaban adalah al-Qur’an 1 dan al-Hadi ,
Sebagai sumber paling utama dalam Islam, AlQur`an merupakan sumber pokok dalam
berbagai hukum Islam. Al- Qur’an sebagai sumber hukum isinya merupakan susunan hukum
yang sudah lengkap. Selain itu juga Al-Qur`an memberikan tuntunan bagi manusia mengenai
apa-apa yang seharusnya ia perbuat dan ia tinggalkan dalam kehidupan kesehariannya,
Sedangkan al-Hadis merupakan sumber hukum yang kedua setelah al-Qur’an. Disamping
sebagai sumber ajaran Islam yang secara langsung terkait dengan keharusan mentaati
Rasulullah Saw, juga karena fungsinya sebagai penjelas.
Sumber hukum dalam agama Islam yang paling utama dan pokok dalam menetapkan
hukum dan memecah masalah dalam mencari suatu jawaban adalah al-Qur’an 1 dan al-Hadis.
2 Sebagai sumber paling utama dalam Islam, 3 alQur`an merupakan sumber pokok dalam
berbagai hukum Islam. Al- Qur’an sebagai sumber hukum isinya merupakan susunan hukum
yang sudah lengkap. Selain itu juga al-Qur`an memberikan tuntunan bagi manusia mengenai
apa-apa yang seharusnya ia perbuat dan ia tinggalkan dalam kehidupan kesehariannya.4
Sedangkan al-Hadis merupakan sumber hukum yang kedua setelah al-Qur’an. Disamping
sebagai sumber ajaran Islam yang secara langsung terkait dengan keharusan mentaati
Rasulullah Saw, juga karena fungsinya sebagai penjelas.

Perbankan Syariah

Fakultas Studi Islam

Universitas Muhammadyiah Riau

2022

Anda mungkin juga menyukai